DISUSUN
Oleh :
CANTIKA AYU NUJUMIYAH
PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena  berkat taufik dan hidayahNya, kami dapat menyusun makalah ini.
Kelompok
 kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan,  namun demikian 
kami berharap makalah ini dapat menjadi bahan rujukan dan semoga dapat 
menambah pengetahuan mahasiswa-mahasiswa Universitas Negeri Medan, 
adapun makalah kami ini berjudul “Konsep Dasar Sistem Informasi.”
Kelompok
 kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu dalam penyusunan makalah ini terutama kepada Bapak Drs. La Ane,
 M.Si, selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Dengan
 segala hormat kelompok kami sangat mengharapkann kritik dan saran  yang
 membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Hormat Kami
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN 1
PEMBAHASAN 2
1. Pengertian Sistem 2
2. Ruang Lingkup Sistem Informasi 3
3. Tipe Sistem 4
4. Sub Sistem 5
5. Sistem dan Organisasi 6
PENUTUP 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem
 informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi
 keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk 
sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin 
luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis 
bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, 
pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga 
dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali 
berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk 
mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, 
transaksie- commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan 
sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan 
yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang 
dinamis saat ini.
Sistem 
informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan 
atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data 
menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan 
pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan
 yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik 
dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem
 informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai 
keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan 
menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Suatu
 sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen 
dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi 
mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu 
bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan 
pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna. Di dalam suatu 
organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung 
proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
BAB 11
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem
Suatu
 sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu
 dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan 
tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu 
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang 
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan
 terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem
 secara umu, yaitu :
1. Setiap system terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Menurut
 Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, System yang 
artinya himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara 
teratur untuk mencapai tujuan bersama
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli:
1. L. James Havery
Menurutnya
 sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu 
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan 
maksud untuk berfungsi sebagai satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu 
tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya
 sistem adalah sebuah stuktur konseptual yang tersusun dari 
fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu 
kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara 
efektif dan efisien.
3. C.W. Churchman
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C Hinggins
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya
 sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling 
berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling
 pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Dari
 pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa pengertian sistem adalah 
suatu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen atau elemen yang 
saling berhubungan atau saling terikat satu sama lain yang secara 
bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
2. Ruang Lingkup Sistem Informasi
Ruang
 lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal 
pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, 
sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem 
informasi lainnya.
Ruang 
lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu 
“sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen
 yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan 
dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud 
elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti 
persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, 
penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier 
dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu 
kesatuan usaha.
Informasi 
adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem 
tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan 
yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya 
terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda
 satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing
Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
1.
 SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang 
efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989).
2.
  SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang 
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan 
yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem 
utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang 
terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi 
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan 
output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola 
maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan 
masalah (Mc. Leod, 1995).
3.
  SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan 
tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan 
keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , 
operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari
 definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah 
suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung 
pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
3. Tipe Sistem
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
• Atas dasar keterbukaan: 
1.
 Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya. Lebih spesifik
 dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ;yang merupakan 
bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol 
olehsatu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan 
dalam masyarakatn modern.
2.
 sistem tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh 
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya 
turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut 
ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, 
yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, 
tidak benar-benar tertutup).
• Atas dasar komponen: 
1.
 Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi. merupakan sistem yang 
ada secara fisik, sehingga setiap makhluk dapat melihatnya (Sistem 
Komputer, Sistem Akuntansi, Sistem Produksi dll.)
2.
 Sistem non-fisik atau konsep, sistem yang berupa pemikiran atau ide- 
ide yang tidak tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu
 sistem yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia)
4. Sub Sistem
Ada
 beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, 
proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta 
lingkungan. Berikut elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem.
a. Tujuan
Setiap
 sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.  
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Yanpa 
tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja 
tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan
Masukan
 (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan 
selajutnya menjadi bahan yang diperoses. Masukan dapat berupa hal-hal 
yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh  
masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak 
berwujud adalah informasi (misalnya: permintaan jasa pelanggan).
c. Proses
Proses
 merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari 
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya 
berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak 
berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah pada pabrik kimia, 
proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa 
aktivitas pembedahan pasien.
d. Keluaran
Keluaran
 (output)  merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, 
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan 
sebagainya.
e. Batas
Yang
 disebut batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan 
daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi,
 ruang lingkup atau kemampuan sistem . sebagai contoh, tim sepakbola 
mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. 
Pertumbuhan sebuah took kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, 
gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah
 sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah 
perilaku sistem. Sebagai contoh: dengan menjual saham ke publik, sebuah 
perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
 pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan 
balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan 
untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk 
mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan  tujuan.
g. Lingkungan
Lingkungan
 adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bias 
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau 
merugikan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
 ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi 
sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena 
akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
5. Sistem dan Organisasi
Organisasi
 adalah struktur sosial resmi stabil yang memiliki sumber-sumber berasal
 dari lingkungan dan memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan 
output.
Definisi 
behavioral organisasi adalah kumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan 
tanggung jawab yang harus dengan cermat diseimbangkan selama periode 
waktu tertentu melalui konflik dan resolusi konflik.
Ada beberapa peranan penting sistem informasi dalam organisasi, antara lain:
• meningkatkan kinerja organisasi melalui: 
o peningkatan produktivitas
o pengurangan biaya
o peningkatan pengambilan keputusan
o peningkatan layanan ke pelanggan
o pengembangan aplikasi-aplikasi strategis
• mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam organisasi
• mengkoordinasikan subsistem-subsistem dalam organisasi
• meng-integrasikan subsistem-subsistem
System Informasi dapat Mempengaruhi Organisasi
Teori ekonomi.
• IT mengganti biaya modal dan biaya informasi
• Teknologi system informasi merupakan factor produksi seperti halnya modal dan tenaga kerja
• Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya transaksi.
•
 IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi 
menurun, jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah 
bagi perusahaan untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa 
di pasar disbanding membuat sendiri produk dan jasanya.
• Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian yang harus diawasi dan dikelola.
•
 IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh 
tanpa menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.
Teori Behavioral
• IT membuat organisasi lebih ramping.
• IT mampu mengubah hierarki pengambilan keputusan dengan menekan biaya informasi
• memperluas distribusi informasi
• mempercepat proses pengambilan keputusan
• memfasilitasi pekerja tingkat-bawah untuk membuat keputusan tanpa pengawasan dan meningkatkan efisiensi manajemen
• Rentang pengendalian perusahaan juga akan meningkat
Pada
 organisasi postindustri, otoritas meningkat bergantung pada pengetahuan
 dan kompetensi. Jadi, bentuk menjadi ramping karena para pekerja 
professional cenderung berciri self-managing; dan pengambilan keputusan 
menjadi lebih terdessentralisasi sementara pengetahuan dan informasi 
semakin tersebar secara luas.
Teknologi
 informasi mendorong jaringan task force organisasi dimana 
kelompok-kelompok professional bertemu baik langsung maupun melalui 
media elektronik untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini 
mengarah pada organisasi virtual, yaitu organisasi yang memanfaatkan 
jaringan untuk menghubungkan orang, asset, dan gagasan dalam menciptakan
 dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa terbatasi oleh 
batasan-batsan tradisional organisasi atau lokasi fisik.
System
 informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses 
ke sumber utama, yaitu informasi. System informasi berpotensi mengubah 
struktur, budaya, politik, dan kerja organisasi. Alasan paling umum dari
 kegagalan proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan perubahan 
politikal dan organisasional.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA