BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Metode dan Metodologi
Istilah metode penelitian dan beberapa istilah yang berhampiran dengannya merupakan istilah-istilah kunci dalam literatur metodologi penelitian ilmu bahasa dan sosial. Dalam sebagian literatur ilmu bahasa, pengertian metode seringkali dibedakan dengan teknik (Sudaryanto, 1993: 9; Subroto, 1992: 32) Metode dipahami sebagai cara penelitian yang lebih abstrak, sedangkan teknik dipandang sebagai cara penelitian yang lebih kongkret atau bersifat operasional. Di samping metode dan teknik, istilah metodologi dipakai sebagai acuan terhadap ilmu tentang metode. Berbeda halnya dalam literatur ilmu sosial (seperti sosiologi dan antropologi) (lih. Koentjaraningrat (ed.), 1994), pengertian metode dan teknik nyaris tidak dibedakan. Istilah metode dan teknik diacu untuk satu pengertian yang sama, yaitu cara melakukan penelitian. Bahkan, metodologi dengan metode juga hampir sulit dibedakan; di satu literatur dipakai metodologi penelitian, di literatur lain dipakai metode penelitian.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan. Sedangkan metodologi ialah ilmu tentang metode(Tim penyususun.2005. kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga.Jakarta:Balai Pustaka.)
Metode berasal dari kata methodos, bahasa latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah. Sedangkan hodhos berarti jalan, cara, arah dalam poengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara strategi untuk memahami realitas, lengkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Adapun metodologi menurut I Nyoman Kuth Ratna yaitu: berasal dari kata metodhos dan logos yaitu filsafat atau ilmu mengenai metode.(Nyoman Kutha Ratna,2006:34).
Dari sejumlah literatur tersebut, baik ilmu bahasa maupun ilmu sosial, ditarik satu pemahaman bahwa pengertian metode mengacu pada cara penelitian. Dalam kata lain, metode dapat pula dirumuskan sebagai langkah-langkah yang diambil peneliti untuk memecahkan masalah penelitian. Oleh karena itu, sesungguhnya, metode penelitian ini dimulai dari penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Macam-Macam Metode Penelitian
a. Metode Intuitif.
Metode ini dianggap sebagai dasar manusia dalam upaya memahami unsur-unsur kebudayaan.
b. Metode Hermeneutika
Metode ini dikaitkan dengan dewa Hermes, dewa Yunani yang menyampaikan pesan ilahi kepada manusia. Medium pesan adalah bahasa. Jadi, penafsiran disampaikan lewat bahasa.
c. Metode Kualitatif
Metode ini menyajikannya dalam bentuk deskripsi.
d. Metode Analisis Isi
Terdapat dua analisis yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten ialah: isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah.
Sedangkan isi komunikasi ialah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi.
e. Metode Formal
Yaitu analisis dengan mempertimbangkan aspek-aspek Formal. Aspek-aspek bentuk yaitu unsur-unsur karya sastra.
f. Metode Dialektika
Metode ini terdiri dari tesis, antitesis dan sintesis.
g. Metode Deskriptif Analisis
Yakni dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.
2. Macam-Macam Pendekatan Dalam Penelitian
Pendekatan ialah cara-cara menghampiri objek, sedangkan metode adalah cara-cara mengumpulkan, pendekatan mengimplikasikan cara-cara memahami hakikat keilmuan tertentu. Pendekatan dibagi kedalam beberapa bagian:
a. Pendekatan Biografis
Penelitian harus mencantumkan biografi, surat-surat, dokumen penting pengarang, foto-foto bahkan wawancara langsung dengan pengarang.
b. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini menganalisis manusia dalam masyarakat, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu.
c. Pendekatan Psikologis
Pendekatan ini lebih banyak berhubungan dengan pengarang, karya sastra dan pembaca.
d. Pendekatan Antropologis
Yakni sebuah ilmu pengetahuan mengenai masyarakat. Yang dibedakan menjadi dua yaitu: Antropologi fisik dan antropologi kebudayaan.
e. Pendekatan Historis
Pendekatan ini diteliti berdasarkan sejarahnya. Dibedakan dengan sejarah sastra, sastra sejarah dan novel sejarah.
f. Pendekatan Mitopoik
Dalam pengertian tradisional memiliki kesejajaran denga Fabel dan legenda
g. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ini memiliki sejumlah kesamaan dengan Pendekatan biografis.
h. Pendekatan Mimesis
Pendekatan ini merupakan pendekatan estetis yang paling primitif.
i. Pendekatan Pragmatis
Pendekatan ini memberikan perhatian utama kepada pembaca.
j. Pendekatan Objektif
Pendekatan Objektif mengindikasikan perkembangan pikiran manusia sebagai evolusi teori selama lebih kurang 2.500 tahun.
3. Penelitian Menurut Tujuannya
• Penelitian Murni
Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
• Penelitian Terapan
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
4. Penelitian Tingkat Eksplanasi
Penelitian deskriptif
Penelitian komparatif
Penelitian asosiatif
Korelasional
Kausal
5. Penelitian Jenis dan Analisis Data
penelitian kuantitatif
penelitian kualitatif
penelitian campuran
6. Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas
7. Permasalahan Penelitian
masalah penelitian sebagai dasar mengapa penelitian dilakukan
permasalahan dituangkan dalam latar belakang penelitian
latar belakang dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik
8.Sumber Permasalahan Dalam Penelitian
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
Terdapat pengaduan
Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
Untuk penyempurnaan
Untuk verivikasi
Untuk pengembangan
9. Permasalahan yang Baik
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
10. Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1. Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
Jenis Penelitian
Obyek yang diteliti
Subyek penelitian
Lokasi Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di Purwokerto tahun 2005
11. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Merumuskan Masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
12. Beberapa Kesalahan yang Terjadi dalam Memilih Permasalahan Penelitian
Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
13. Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam
14. Penelitian Empiris
Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk:
1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya
2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian sebelumnya
3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya
15. Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
16. Berkaitan Dengan Perumusan Masalah
Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
Apakah datanya bisa diperoleh ?
Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian?
Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
17. Berkaitan dengan Tinjauan Teoritis
Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian ?
Dari mana kita dapat teori-teori pendukung penelitian ?
Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan ?
Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian ?
18. Berkaitan Dengan Perumusan Hipotesis
Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan ?
19. Berkaitan Dengan Desain Penelitian
Bagaimana desain perumusan masalahnya ?
Bagaimana desain landasan teoritisnya ?
Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
Bagaimana skala pengukurannya ?
Berapa jumlah sampel yang diperlukan ?
Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian ?
20. Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati
3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi
- Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
- Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sample dengan berdasarkan pada criteria-kriteria tertentu.
-.Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.
- Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.
21. Syarat-syarat data yang baik adalah:
Data harus Akurat.
Data harus relevan
Data harus uptodate
22. Pembagian Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
23. Pembagian Data Menurut Sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.
24. Data Menurut Sifatnya Dibagi Menjadi Dua Yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp. 800.000/bulan
25. Beberapa Teknik Yang Dilakukan Dalam Penelitian
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.
3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya.
Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini
Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
Sangat mahal Murah
Mahal Sangat murah Cukup
26. Keuntungan Penelitian dengan Menggunakan Kuisioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1. Pengertian Metode dan Metodologi
Istilah metode penelitian dan beberapa istilah yang berhampiran dengannya merupakan istilah-istilah kunci dalam literatur metodologi penelitian ilmu bahasa dan sosial. Dalam sebagian literatur ilmu bahasa, pengertian metode seringkali dibedakan dengan teknik (Sudaryanto, 1993: 9; Subroto, 1992: 32) Metode dipahami sebagai cara penelitian yang lebih abstrak, sedangkan teknik dipandang sebagai cara penelitian yang lebih kongkret atau bersifat operasional. Di samping metode dan teknik, istilah metodologi dipakai sebagai acuan terhadap ilmu tentang metode. Berbeda halnya dalam literatur ilmu sosial (seperti sosiologi dan antropologi) (lih. Koentjaraningrat (ed.), 1994), pengertian metode dan teknik nyaris tidak dibedakan. Istilah metode dan teknik diacu untuk satu pengertian yang sama, yaitu cara melakukan penelitian. Bahkan, metodologi dengan metode juga hampir sulit dibedakan; di satu literatur dipakai metodologi penelitian, di literatur lain dipakai metode penelitian.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan. Sedangkan metodologi ialah ilmu tentang metode(Tim penyususun.2005. kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga.Jakarta:Balai Pustaka.)
Metode berasal dari kata methodos, bahasa latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah. Sedangkan hodhos berarti jalan, cara, arah dalam poengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara strategi untuk memahami realitas, lengkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. Adapun metodologi menurut I Nyoman Kuth Ratna yaitu: berasal dari kata metodhos dan logos yaitu filsafat atau ilmu mengenai metode.(Nyoman Kutha Ratna,2006:34).
Dari sejumlah literatur tersebut, baik ilmu bahasa maupun ilmu sosial, ditarik satu pemahaman bahwa pengertian metode mengacu pada cara penelitian. Dalam kata lain, metode dapat pula dirumuskan sebagai langkah-langkah yang diambil peneliti untuk memecahkan masalah penelitian. Oleh karena itu, sesungguhnya, metode penelitian ini dimulai dari penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Macam-Macam Metode Penelitian
a. Metode Intuitif.
Metode ini dianggap sebagai dasar manusia dalam upaya memahami unsur-unsur kebudayaan.
b. Metode Hermeneutika
Metode ini dikaitkan dengan dewa Hermes, dewa Yunani yang menyampaikan pesan ilahi kepada manusia. Medium pesan adalah bahasa. Jadi, penafsiran disampaikan lewat bahasa.
c. Metode Kualitatif
Metode ini menyajikannya dalam bentuk deskripsi.
d. Metode Analisis Isi
Terdapat dua analisis yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten ialah: isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah.
Sedangkan isi komunikasi ialah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi.
e. Metode Formal
Yaitu analisis dengan mempertimbangkan aspek-aspek Formal. Aspek-aspek bentuk yaitu unsur-unsur karya sastra.
f. Metode Dialektika
Metode ini terdiri dari tesis, antitesis dan sintesis.
g. Metode Deskriptif Analisis
Yakni dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.
2. Macam-Macam Pendekatan Dalam Penelitian
Pendekatan ialah cara-cara menghampiri objek, sedangkan metode adalah cara-cara mengumpulkan, pendekatan mengimplikasikan cara-cara memahami hakikat keilmuan tertentu. Pendekatan dibagi kedalam beberapa bagian:
a. Pendekatan Biografis
Penelitian harus mencantumkan biografi, surat-surat, dokumen penting pengarang, foto-foto bahkan wawancara langsung dengan pengarang.
b. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini menganalisis manusia dalam masyarakat, dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu.
c. Pendekatan Psikologis
Pendekatan ini lebih banyak berhubungan dengan pengarang, karya sastra dan pembaca.
d. Pendekatan Antropologis
Yakni sebuah ilmu pengetahuan mengenai masyarakat. Yang dibedakan menjadi dua yaitu: Antropologi fisik dan antropologi kebudayaan.
e. Pendekatan Historis
Pendekatan ini diteliti berdasarkan sejarahnya. Dibedakan dengan sejarah sastra, sastra sejarah dan novel sejarah.
f. Pendekatan Mitopoik
Dalam pengertian tradisional memiliki kesejajaran denga Fabel dan legenda
g. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ini memiliki sejumlah kesamaan dengan Pendekatan biografis.
h. Pendekatan Mimesis
Pendekatan ini merupakan pendekatan estetis yang paling primitif.
i. Pendekatan Pragmatis
Pendekatan ini memberikan perhatian utama kepada pembaca.
j. Pendekatan Objektif
Pendekatan Objektif mengindikasikan perkembangan pikiran manusia sebagai evolusi teori selama lebih kurang 2.500 tahun.
3. Penelitian Menurut Tujuannya
• Penelitian Murni
Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
• Penelitian Terapan
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
4. Penelitian Tingkat Eksplanasi
Penelitian deskriptif
Penelitian komparatif
Penelitian asosiatif
Korelasional
Kausal
5. Penelitian Jenis dan Analisis Data
penelitian kuantitatif
penelitian kualitatif
penelitian campuran
6. Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada beberapa kriteria:
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas
7. Permasalahan Penelitian
masalah penelitian sebagai dasar mengapa penelitian dilakukan
permasalahan dituangkan dalam latar belakang penelitian
latar belakang dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik
8.Sumber Permasalahan Dalam Penelitian
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
Terdapat pengaduan
Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
Untuk penyempurnaan
Untuk verivikasi
Untuk pengembangan
9. Permasalahan yang Baik
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
10. Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1. Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
Jenis Penelitian
Obyek yang diteliti
Subyek penelitian
Lokasi Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di Purwokerto tahun 2005
11. Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan dalam Merumuskan Masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
12. Beberapa Kesalahan yang Terjadi dalam Memilih Permasalahan Penelitian
Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
13. Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam
14. Penelitian Empiris
Penelitian sebelumnya dapat dipergunakan untuk:
1. Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya
2. Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian sebelumnya
3. Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya
15. Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
16. Berkaitan Dengan Perumusan Masalah
Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
Apakah datanya bisa diperoleh ?
Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian?
Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
17. Berkaitan dengan Tinjauan Teoritis
Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian ?
Dari mana kita dapat teori-teori pendukung penelitian ?
Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan ?
Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian ?
18. Berkaitan Dengan Perumusan Hipotesis
Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan ?
19. Berkaitan Dengan Desain Penelitian
Bagaimana desain perumusan masalahnya ?
Bagaimana desain landasan teoritisnya ?
Bagaimana desain perumusan hipotesisnya?
Bagaimana skala pengukurannya ?
Berapa jumlah sampel yang diperlukan ?
Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
Instrumen apa yang akan digunakan dalam penelitian ?
20. Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati
3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi
- Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
- Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sample dengan berdasarkan pada criteria-kriteria tertentu.
-.Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.
- Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.
21. Syarat-syarat data yang baik adalah:
Data harus Akurat.
Data harus relevan
Data harus uptodate
22. Pembagian Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
23. Pembagian Data Menurut Sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.
24. Data Menurut Sifatnya Dibagi Menjadi Dua Yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan
Contoh:
Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92%
Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp. 800.000/bulan
25. Beberapa Teknik Yang Dilakukan Dalam Penelitian
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.
3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya.
Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini
Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
Sangat mahal Murah
Mahal Sangat murah Cukup
26. Keuntungan Penelitian dengan Menggunakan Kuisioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar
DAFTAR PUSTAKA