MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN
Novianto Yudha L (08520244068/G5)
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK (FT)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
Ilustrasi
Sebuah
permainan catur yang sederhana namun memiliki tingkat kepuasan
tersendiri bila memenangkannya merupakan ibarat hasil produktivitas dari
sebuah penyelidikan laboratorium yang dilakukan secara matang. Berawal
dari menyiapkan strategi pergerakan yang akan dilakukan hingga gerakan
mematikan lawan adalah salah satunya. Dalam merealisasikan sebuah
produk perlu diadakannya sebuah penyelidikan di lapangan maupun di
laboratorium. Sama halnya dalam bermain catur, untuk bisa mematikan
pergerakan lawan maka harus melakukan strategi dalam mengambil langkah
yakni dengan menyelidiki bagaimana langkah selanjutnya. Sebelumnya
memulai dengan langkah yang awal yakni pada level yang cukup, bisa
dibilang mengumpulkan bahan-bahan untuk penelitian. Kemudian selanjutnya
mulai melangkah yang dianggap lumayan memeras keringat dalam melakukan
pergerakannya. Sampai pada akhirnya tinggal pemain terakhir yang
tersisa. Itulah titik terakhir dalam sebuah penyelidikan laboraturiun
yakni merealisasikan hasil produk.
Dalam ilustrasi tersebut, secara analog dapat disimak konsep tentang penyelidikan laboratorium untuk menunjang hasil produk.
Konsep Laboratorium
Laboratorium
(disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya,
misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia,
laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.(Wikipedia).
Laboratorium merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi
keberadaan suatu sekolah menengah keatas. Selain itu juga merupakan
unsur penunjang yang harus dimiliki oleh suatu sekolah menengah keatas.
Sesuai dengan kedudukannya yang penting, laboratorium memiliki peran
yang besar pula di sekolah menengah keatas. Peran ini pada dasarnya
mendukung tercapainya tujuan pendidikan tinggi: (a) menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan
professional yang dapat menerapkan, mengembangkan atau memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian; dan (b) mengembangkan
dan menyebarluaskan pengetahuan, teknologi dan kesenian serta
mengupayakan pengggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional (Pasal 2 PP 60 Tahun 1999)
Peran Laboratorium dalam Pendidikan dan Pengajaran
Laboratorium
merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan suatu
lembaga pendidikan. Peran laboratorium dalam bidang pendidikan dan
pengajaran diungkapkan oleh Kozma, Belle dan Williams (1978). Menurut
Kozma, dkk, laboratorium digunakan untuk kegiatan pengajaran yang
memerlukan praktik keterampilan tertentu dan atau pengalaman-pengalaman
langsung bagi pelajar. Pengajaran di laboratorium pada dasarnya
merupakan suatu tipe pembelajaran pengalaman terstruktur. Hal ini
diterapkan apabila suatu bentuk pengalaman langsung menggunakan tangan
dikehendaki atau esensial untuk belajar keterampilan khusus dan
memperoleh pemahaman tertentu. Dengan berkembangnya apresiasi terhadap
bentuk pembelajaran pengalaman, praktik laboratorium digunakan lebih
intensif dan luas dalam pengajaran di sekolah menengah keatas. Oleh
karena itu, laboratorium pengajaran sangat erat kaitannya dengan tujuan
kurikulum dan performansi yang dikehendaki (Storm, 1979). Dengan
perkataan lain, dalam bidang pendidikan dan pengajaran laboratorium di
sekolah menengah keatas berfungsi untuk memberikan keterampilan dan
pengalaman sesifik sesuai dengan kurikulum yang diterapkan.
Laboratorium sebagai Sarana penelitian
Laborotorium
juga berfungsi untuk tempat melaksanakan penelitian, baik yang
menggunakan metode eksperimen maupun survey laboratorium. Dengan
menggunakan metode eksperimental peneliti dapat menguji hipotesis yang
menyatakan sebab-akibat. Dalam penelitin eksperimental, peneliti
melakukan manipulasi paling tidak satu variable bebas, mengontrol
variable-variabel lain yang relevan dan mengamati pengaruh pada variable
terikat (Gay,1987). Pada dasarnya, metode eksperimental terdiri dari
perbedaan antara dua atau lebih perlakuan atau variable bebas yang
memiliki skala kategorikal dan sebagai variable terikat adalah perilaku
subjek-subjek penelitian, yang diukur dan dicatat sebagai variable
kontinyu (Sonhadji, 1991)
Realisasi Produk Hasil Penyelidikan Laboratorium
Penemu
serba bisa Thomas Alva Edison lahir tahun 1847 di kota Milan, Ohio,
Amerika Serikat. Cuma tiga tahun dia peroleh pendidikan formal, sesudah
itu disepak keluar sekolah karena si guru menganggap anak ini dungu
luar biasa.
Satu sebab
produktivitasnya amat mengherankan adalah karena pada awal-awal
kariernya dia membangun sebuah laboratorium penyelidikan di Menlo Park,
New Jersey. Di situlah dia menghimpun kelompok pembuat yang
berkemampuan membantunya. Ini adalah cikal bakal sebuah laboratorium
penyelidikan yang kemudian ditiru oleh begitu banyak industri.
Laboratorium pemula Edison yang modern, suatu pusat penyelidikan yang
berperalatan lengkap di mana begitu banyak orang bekerja bersama
merupakan suatu team, adalah pula hasil karyanya yang penting, meskipun
tentu saja sesuatu yang tidak bisa dia patenkan.
Edison
bukanlah seorang penemu semata; dia juga terlibat dalam pembikinan dan
mengorganisir pelbagai perusahaan industri. Yang paling penting
diantaranya akhirnya menjelma menjadi General Electric Company. Meski
secara pembawaan dia bukan seorang ilmuwan murni, Edison membikin satu
penemuan ilmiah. Di tahun 1882 dia menemukan bahwa dalam keadaan
mendekati hampa udara, arus listrik dapat dialirkan diantara dua kawat
yang tidak bersentuhan satu sama lain. Fenomena ini –disebut penemuan
Edison– bukan sekedar punya maksud teoritis yang penting, tetapi juga
punya arti penggunaan praktis yang bermakna. Ini menuntun ke arah
perkembangan tabung hampa udara dan peletakan dasar industri elektronik.
Penutup
Laboratorium
pada hakekatnya adalah untuk menyiapkan siswa mengungkap dan memehami
realitas alam. Pemahaman terhadap realitas alam merupakan landasan bagi
siswa untuk siap hidup di dunia nyata.
Penyelidikan
laboratorium pada dasarnya adalah suatu proses analisis untuk mencari
fakta-fakta dilapangan dan keperluan apa saja yang diperlukan untuk
menghasilkan produk temuan. Selain itu penyelidikan berperan untuk
mengolah kreatifitas individu agar mampu menciptakan ide-ide unik yang
dapat dieksplorasi dengan memanfaatkan laboratorium sebagai media
perantaranya.
DAFTAR PUSTAKA