Sebarkan Ilmu Untuk Indonesia Yang Lebih Maju

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


A. Pengertian Pengembangan Masyarakat Islam
1. Menurut Devinisi Ibnu Kaldun
Secara etimologi pengembangan berarti  membina dan meningkatkan kualitas. Masyarakat Islam berarti kumpulan manusia yang beragama Islam, yang meneliti hubungan dan keterkaitan ideologis yang satu dengan yang lainnya. Dalam pemikiran sosiologis, Ibnu Kaldun menjelaskan bahwa manusia itu secara individu diberikan kelebihan namun secara kodrati manusia memiliki kekurangan. Sehingga kelebihan itu perlu dibina agar dapat mengembangkan potensi pribadi untuk dapat membangun.
Sumber: Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
2. Menurut Amarullah Ahmad
Pengertian pengembangan masyarakat Islam adalah system tindakan nyata yang menawarkan alternatif modern pemecahan masalah Ummah dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam perspektif  Islam, dengan demikian penggabungan prilaku indiviidu dan kolektif dalam dimensi amal sholeh.
Sumber: Makalah pada sasarehan Nasional Gunung Jati, Bandung 1999 hal. 9.
3. Menurut Abdurrahman Wahid
PMI adalah usaha untuk membina dan mengembangkan masyarakat Islam dalam aspek social engencering dan kesejahteraan sosial melalui pengkajian, penelitian, dan rekayasa sosial untuk mewujudkan SDM yang bermutu dan berkualitas. Pengembangan diri dn masyarakat menjadi agent perubahan sosial dan kesejahteraan dalam sosial pembangunan masyarakat Islam.
Sumber: Digital Library IAIN Sunan Ampel 2001.



B. Contoh-Contoh Pengembangan Masyarakat Islam
1. Menurut Ibnu Khaidun
Datangnya para da’I atau penda’wah kemesjid atau pengajian. Pengajian untuk menyebarkan dan mengeksiskan ajaran Islam di tengah masyarakat awam.
2. Menurut Amarullah Ahmad
Pemberdayaan rohaniyah masyarakat dengan adanya lembaga kesejahteraan sosial yang dapat memfasilitasi para da’I, guru ngaji, dan khatib.
3. Menurut Abdurrahman Wahid
Adanya ponpes, sekolah-sekolah sebagai sarana untuk  membina dan mewujudkan insane yang berkualitas.
C. Analisis
1. Da’wah bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Yang dilakukan secara langsung penda’wah menyalurkan ilmu-ilmunya lewat pengajian atau cerama-ceramah di masyarakat. Yang dilakukan secara tidak langsung seperti perilaku sehari-hari denga tingkah yang sopan, tutur bahasa yang lembut dan berakhlakul karimah dengan begitu, penda’wah telah memberikan teladan yang baik kepada masyarakat.
2. Lembaga-lembaga yang ada di masyarakat sebagai alternatif dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Dalam kehidupan dibutuhkan sikat saling tolong menolong dan solidaritas yang tinggi serta menjalankan amar ma’ruf dan nahi mungkar, agar terbentuk masyarakat yang Islami dan penuh tannggung jawab.
3. Ponpes dan sekolah-sekolah memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan masyarakat untuk  mewujudkan SDM yang berkualitas. Untuk itu dibutuhkan tenaga pengajar yang professional dan berakhlakul karimah sebagai teladan yang patut di contoh, karena setiap manusia itu terbentuk beraneka ragam maka harus berusaha keras untuk bisa mempersatukan dalam satu kaidah dan mengahadapkannya pada satu kiblat.
D. Kesimpulan
1. Dengan adanya da’wah dapat membangkitkan semangan juang umat Islam. Sehingga tercapai kehidupan yang damai, rukun, dan sejahtera dengan adanya sikap yang saling membangun antar sesame, dan adanya iaktan yang erat antara si kaya dan si miskin, hormat-menghormati dan sikap saling menghargai. Sehingga masyarakat Islam sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2. Untuk mencapai tujuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam perspektif Islam, harus diadakan lembaga-lembaga penunjang yang mampu memberikan dukungan dan memberikan fasilitas terhadap pembangunan yang ada seperti halnya TPA dan Masjid, kemudian system pengelolaan amal zakat dan pengentasan kemiskinan.
3. Terwujudnya masyarakat dalam meningkatkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia diperlukan adanya bimbingan terhadap potensi setiap individu agar terarah dalam mengahasilkan sikap positif mengarah pada sikap religius untuk menjalankan amar ma’ruf dan nahi mungkar dalam bidang IMTAQ. Sedangkan dalam bidang IPTEK tentunya dapat menjawab tuntutan kehidupan global yang dikehendaki, serta memiliki keahlian dalam berbagai bidang.