BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Haid
 atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan 
dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap 
bulan secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid 
adalah waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode 
berikutnya.
Siklus haid 
setiap perempuan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bukan 
saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan yang sama. 
Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak 
terlalu sama.
Sebelum 
datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan atau 
yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat 
mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja 
diluar rumah.
Selain itu, 
gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea, 
hipemenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang 
sering dialami oleh para perempuan.
Karena
 kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian besar
 perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid 
dalam masa reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang 
masalah yang sering dialami oleh setiap perempuan ini.
1.2       Rumusan Masalah
Masalah
 yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai siklus haid, sindrom 
pra-haid, serta gangguan-gangguan haid apa saja yang dialami oleh 
perempuan dalam masa reproduksi. 
1.3        Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
 Agar para perempuan lebih mengetahui tentang sindrom pra-haid, siklus 
haid, gangguan-gangguan selama haid, serta hal-hal lain yang berhubungan
 dengan haid.
2. Agar perempuan aktif dapat mengatur siklus haidnya tanpa mengalami gangguan selama beraktifitas.
3. Agar perempuan tahu bagaimana cara mengurangi sindrom pra-haid yang sering mengganggu aktifitas mereka. 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian 
Haid
 adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai 
pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG ,
 2005: 103). 
Menstruasi 
adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah 
dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan 
mulai memproduksi cukup hormon tertentu (‘kurir’ kimiawi yang dibawa 
didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini (Robert
 P. Masland dan David Estridge, 2004: 51). 
Menstruasi
 adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya 
serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh (Virnye 
Winiastri,dkk, 2002: 19).
2.2       Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain :
1. Faktor hormon
Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:
• FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise
• Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
• LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise
• Progesteron dihasilkan oleh ovarium
2. Faktor Enzim
Enzim
 hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan 
dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga 
mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
3. Faktor vascular
Mulai
 fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan
 fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula 
arteria-arteria, vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi 
endometrium timbul statis dalm vena-vena serta saluran-saluran yang 
menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan 
perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari 
vena.
4. Faktor Prostaglandin
Endometrium
 mengandung prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium, 
prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi myometrium sebagai 
suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
Secara
 khusus, perempuan mengalami haid pada usia dua belas dan tiga belas 
tahun, tetapi selalu terdapat perempuan yang mengalaminya pada usia 
lebih awal, kira-kira sepuluh tahun, dan beberapa diantaranya bahkan 
lebih dini. Dilain pihak , beberapa perempuan mungkin belum mengalami 
haid pada usia lima belas atau enam belas tahun. Ini semua bergantung 
pada produksi dan pelepasan hormon. 
Cepat
 atau lambatnya haid (kematangan seksual) ini kecuali ditentukan oleh 
konstitusi fisik individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku 
bangsa, faktor iklim, cara hidup, dan milieu yang melingkungi anak. 
Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis, 
umpamanya bisa memperlambat tibanya menstruasi.
Selanjutnya
 , rangsangan-rangsangan kuat dari luar, umpamanya saja berupa film-film
 sex (blue film) buku bacaan dan majalah-majalah bergambar sex godaan 
dan rangsangan dari kaum pria, pengamatan secara langsung terhadap 
perbuatan sex/coitus, semua itu tidak hanya meningkatkan memuncaknya 
atau semakin panasnya reaksi-reaksi sexual saja, akan tetapi juga 
mengakibatkan kematangan sexual yang lebih cepat pada diri anak. Maka 
pengaruh kultur dan peradaban itu tampaknya ambivalen sifatnya, artinya 
kultur dan peradapan dapat memperlambat atau mempercepat tempo 
kematangan sexual anak. Jadi, juga memperlambat atau mempercepat awal 
dari haid anak gadis.
2.3       Sindrom Pra-Haid
Beberapa
 saat sebelum mulai haid, atau bisa pada hari-hari haid, sejumlah gadis 
dan perempuan biasanya mengalami rasa tidak enak. Mereka biasanya 
merasakan satu atau beberapa gejala yang disebut sebagai kumpulan gejala
 sebelum haid atau istilah populernya Pre-menstrual syndrome (PMS). 
Sindrom
 pra-haid adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi 
antara hari pertama hingga hari keempat belas sebelum masa haid dimulai 
dan diikuti dengan tahap bebas gejala jika masa ini telah lewat (Anthony
 Tan,2002:23).
Beberapa 
dokter percaya bahwa sindrom pra-haid dialami oleh separuh dari total 
perempuan yang berada pada masa reproduktif. Sekitar lima persen dari 
perempuan yang mengalami PMS disarankan untuk mengurangi kegiatan 
sehari-hari mereka karena mereka sangat terganggu. Meskipun penyebabnya 
belum diketahui, sejumlah teori sedang diteliti. PMS mungkin berkaitan 
dengan meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula, 
kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak 
yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan 
salah satunya. 
Gejala-gejala
 atau perubahan-perubahan fisik dan mental yang sering dikeluhkan oleh 
para penderita sindrom pra-haid diantaranya yaitu :
Gejala fisik:
• Kenaikan berat badan
• Perasaan bengkak dan Pembengkakan (perut, jari, tungkai, pergelangan kaki, dll)
• Ketidaknyamanan buah dada (pembesaran, nyeri tekan, terasa berat, terasa kaku)
• Sakit kepala dan serangan migren
• Pegal dan nyeri pada otot
• Dismenore kongestif, yaitu sakit perut atau sakit pinggang bagian bawah
• Berkurangnya air kencing
• Perubahan kulit, termasuk bisul, jerawat, bercak putih, dan pembengkakan-pembengkakan lain
• Perubahan nafsu makan (kehilangan nafsu makan atau keinginan makan makanan yang berlemak)
• Perubahan tidur ( kurang tidur atau tidur berlebihan)
• Tidak ada gairah untuk aktif serta badan terasa lelah
• Mata terasa sakit, hidung tersumbat, dan timbul reaksi alergi
• Mual, pingsan, asma, dan epilepsy
• Kejang, terjadi karena dinding-dinding otot uterus dengan perlahan akan mengkerut untuk membantu mengeluarkan lapisan.
Gejala mental (psikis)
• Ketegangan dan cepat marah (emosional)
• Depresi, termasuk kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga
• Stres
• Kelesuan
• Berkurangnya daya konsentrasi dan daya ingat berkurang
• Kecenderungan kearah keagresifan dan/atau kekerasan fisik
• Control emosi yang rendah dan reaksi emosi yang tidak logis
• Penurunan efisiensi, terutama dalam memecahkan masalah mental
• Kurang atau tidak ada dorongan seks
• Dorongan yang kuat untuk banyak makan, tidak ada hubungan dengan nafsu makan
• Bertambahnya kecenderungan minum obat, tablet, dsb.
Sindrom
 ini dirasakan juga sangat mengganggu dalam keadaan-keadaan khusus, 
misalnya ketika ingin melakukan perjalanan jauh, beraktifitas, ujian, 
pertandingan olahraga, ibadah puasa, serta ibadah haji.
Penelitian
 menunjukkan bahwa terdapat dasar fisiologis pada sindroma pra-haid. 
Meskipun satu sebab tunggal dari sindroma pra-haid belum ditemukan, para
 ilmuwan menyarankan bahwa sindroma pra-haid disebabkan oleh tali-temali
 yang rumit antara ketidakseimbangan hormon, stress, dan kekurangan 
gizi.
Sindrom pra-haid ini
 sangat menyiksa, karena hampir semua perempuan mengalaminya. Namun 
banyak juga perempuan yang mengalami kesulitan untuk mengenali sindrom 
pra-haid ini pada dirinya sendiri, terutama bagi mereka yang baru 
mengenal konsep sindrom pra-haid.
Berbagai
 faktor gaya hidup tampaknya menjadikan gajala-gajala lebih buruk 
termasuk stress, jumlah kegiatan fisik luar yang tidak memadai, dan diet
 yang mengandung gula, karbohidrat yang diolah, garam, lemak, alkohol 
dan kafein yang tinggi.
Empat
 kelompok gejala utama sindrom pra-haid telah diidentifikasi. Setiap 
perempuan dapat mengalami gejala-gejala dalam satu atau beberapa 
kelompok.
1. Ketegangan Pra-haid berciri khas ketegangan syaraf, perubahan suasana hati, rasa terganggu dan kecemasan.
2.
 Hiperhidrasi, atau sindroma hiperhidrasi, ditandai oleh penambahan 
berat badan, pembengkakan ditangan dan kaki, kelunakan buah dada, dan 
kembungnya perut.
3. 
Hasrat makan yang berarti bertambahnya selera dengan hasrat makan 
makanan-makanan manis atau asin, gejala-gejala pun mencakup sakit 
kepala, kelelahan, pusing, dan jantung yang berdebar.
4. Depresi pun umum dan mencakup mudah lupa, menangis, kebingungan dan sukar tidur.
Para
 perempuan yang diganggu oleh sindrom pra-haid dapat memperbaiki 
gejala-gejala mereka dengan melakukan perubahan-perubahan diet sebagai 
berikut:
• Mengurangi jumlah gula yang dimakan 
• Menambah serat
•
 Makan makanan yang berprotein tinggi karena dapat menyebabkan lebih 
banyak air yang keluar tubuh , sehingga mengurangi rasa penuh diperut 
bagian bawah
• Meminum ramuan tradisional
• Mencakup satu hingga dua sendok makan minyak safflower dalam diet
• Mengurangi jumlah lemak yang dimakan
•
 Mengurangi jumlah garam yang dimakan jika retensi cairan merupakan 
masalah, karena garam menyebabkan tubuh berusaha menyimpan air dalam 
tubuh, sehingga menyebabkan rasa penuh diperut bagian bawah
•
 Menghindari kafein dan beberapa minuman ringan seperti cola, 
teristimewa jika kecemasan dan kelunakan buah dada merupakan masalah 
Selain itu :
• Mencakup kegiatan fisik dalam kegiatan sehari-hari, dan
• Mempraktekkan teknik-teknik pengurangan stress secara teratur.
Banyak
 perempuan telah berkurang penderitaannya dengan ancangan gaya hidup 
yang moderat ini dan dianjurkan untuk pengobatan awal bagi sindroma 
pra-haid.
2.4       Siklus Haid
Siklus
 haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid 
periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara 
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya (Prof. dr. 
Hanifa Wiknjosastro, SpOG ,2005:103). 
Hari
 mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya 
haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium 
uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung 
kesalahan ± 1 hari.
Dalam 
satu siklus terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat dari 
produksi hormon-hormon oleh ovarium, yaitu dinding rahim makin menebal 
sebagai persiapan jika terjadi kehamilan. 
Siklus
 haid perempuan normal berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15 persen
 perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari. Panjangnya siklus haid ini
 dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis 
usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun 27,1 hari, 
dan pada perempuan usia 55 tahun 51,9 hari.
Siklus
 haid perempuan tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini 
ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. Pada 
masa remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum teratur, bisa 
maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon 
seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi 
lebih teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor 
stres atau kelelahan.
Jumlah
 darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc. pada wanita yang lebih tua 
biasanya yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan anemia defisiensi 
besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah haid lebih 
dari 80 cc dianggap patologik. 
Setiap
 bulannya, haid berlangsung sekitar 3-7 hari. Setelah hari kelima dari 
siklus haid, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan 
terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Pada sekitar hari ke-28, jika
 tidak terjadi pembuahan, endometrium meluruh dan terjadilah siklus 
berikutnya.
Siklus haid selama ± 1 bulan dapat kita bedakan dalam 4 masa (stadium):
•
 Stadium Menstruasi atau desquamasi Pada masa ini endometrium 
dicampakkan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan
 tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale. Stadium ini 
berlangsung selama 4 hari. Jadi, dengan haid itu keluar darah, 
potongan-potongan endometrium dan lendir dari servix. Darah itu tidak 
membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan 
potongan-potongan mucosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen 
tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan-bekuan darah dalam darah 
haid. Banyaknya perdarahan selama haid normal adalah ± 50 cc.
•
 Stadium Post menstruum atau stadium regenerasi Luka yang terjadi karena
 endometrium dilepaskan, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput 
lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjer-kelenjer endometrium. 
Pada saat ini tebalnya endometrium ± 0,5 mm, stadium ini sudah mulai 
waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.
•
 Stadium Intermenstruum atau stadium proliferasi Pada masa ini 
endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya 
lebih cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Stadium proliferasi 
berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama haid.
•
 Stadium Praemenstruum atau stadium sekresi Pada stadium ini endometrium
 kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang 
dan berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah tertimbun 
glycogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur. 
Memang maksud dari perubahan ini tidak lain dari pada mempersiapkan 
endometrium untuk menerima telur.
Pada
 endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat (stratum 
compactum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran keluar dari 
kelenjar-kelenjar, lapisan mampung (stratum spongiosum), yang banyak 
lubang-lubangnya karena disini terdapat rongga dari kelenjar-kelenjar 
dan lapisan bawah yang disebut stratum basale.
Stadium
 sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai 28. Kalau tidak terjadi 
kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan berulang 
lagi siklus menstruasi.
2.5       Siklus Haid Perempuan Aktif
Kini
 perempuan aktif yang sibuk bekerja, diluar maupun didalam rumah, 
dimungkinkan dapat mengatur sendiri siklus haid mereka. Mengatur siklus 
haid dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan cara menunda 
haid atau menjarangkannya. Haid dimungkinkan tidak terjadi setiap bulan,
 tetapi dalam kurun waktu tertentu, misalnya empat kali dalam setahun.
Namun,
 hal ini hanya dapat terjadi jika perempuan mengkonsumsi kontrasepsi 
oral yang mengandung hormon estrogen dan hormone progesterone. Dengan 
demikian, maka bagi perempuan yang akan melaksanakan ibadah haji atau 
ibadah puasa sekarang tidak akan terganggu lagi. Juga bagi kita yang 
akan melakukan perjalanan jauh pun tidak akan mengalami gangguan haid 
lagi.
Karena siklus haid ini rutin terjadi pada setiap perempuan, maka sebaiknya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
 Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi
 biasa, pada saat mandi organ reproduksi luar perlu cermat dibersihkan.
2. Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang air kecil.
3.
 Bila perut, terutama daerah sekitar rahim, terasa nyeri, dan masih 
dapat diatasi (ringan), tidak usah dibiasakan minum obat penghilang rasa
 sakit, kecuali sangat mengganggu kegiatan sehari-hari, seperti misalnya
 hingga menyebabkan pingsan. 
4.
 Makan makanan bergizi terutama yang banyak mengandung zat besi dan 
vitamin, seperti hati ayam/sapi, daging, telur, sayur-sayuran, dan 
buah-buahan.
5. Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktivitas fisik yang berlebihan misalnya olahraga berat. 
2.6       Gangguan Haid
Adapun tanda-tanda gangguan haid adalah:
•
 Bagi perempuan tertentu, tidak teraturnya haid merupakan keadaan wajar,
 namun bagi perempuan lainnya keadaan ini dapat merupakan tanda bagi 
penyakit menahun, kekurangan darah (anemia), gangguan gizi (malnutrisi),
 atau mungkin adanya infeksi atau tumor dalam rahim (uterus).
•
 Apabila haid tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini mungkin 
menunjukkan tanda kehamilan. Akan tetapi masa haid yang tidak teratur 
atau tidak mendapat haid sering merupakan keadaan yang wajar bagi banyak
 remaja yang baru saja mendapatkan haid dan bagi perempuan yang berusia 
diatas 40 tahun. Kecemasan dan gangguan emosional dapat menyebabkan 
seorang wanita tidak mendapatkan haid.
•
 Apabila perdarahan mulai terjadi selama kehamilan, hal ini hampir 
selalu menjadi tanda permulaan suatu keguguran atau abortus (kematian 
bayi didalam kandungan)
• 
Apabila masa haid berlangsung lebih dari enam hari, dan darah yang 
dikeluarkan banyak dan tidak seperti biasanya, atau haid lebih dari satu
 kali dalam sebulan, maka anda harus meminta nasehat dokter. 
Gangguan haid dan siklusnya, khususnya dalam masa reproduksi, dapat digolongkan kedalam:
kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid:
a. hipermenorea atau menoragia
b. hipomenorea
kelainan siklus:
• polimenorea
• oligomenorea
• amenorea
perdarahan diluar haid:
• metroragia
gangguan lain yang ada hubungan dengan haid:
• premenstrual tension (ketegangan prahaid)
• mastodinia
• Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
• Dismenorea
2.6.1 Hipermenorea (Menoragia)
Hipermenorea
 adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama 
dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada 
kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan 
endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang 
terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu 
haid, dan sebagainya. 
Pada
 gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam 
pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasannya pada 
waktu haid. 
Terapi pada 
hipermenorea pada mioma uteri niscaya tergantung dari penanganan mioma 
uteri, sedangkan diagnosis dan terapi polip endometrium serta gangguan 
pelepasan endometrium terdiri atas kerokan.
2.6.2 Hipomenorea
Hipomenorea
 adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari 
biasa. Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada 
uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin, dan 
lain-lain. Kecuali jika ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas 
menenangkan penderita. Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
2.6.3 Polimenorea
Pada
 polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).
 Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal 
yang terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Polimenorea
 dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan 
ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti 
ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
2.6.4 Oligomenorea
Di
 sini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya 
siklus lebih dari 3 bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea. 
Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang.
Oligomenorea
 dan Amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedannya 
terletak tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita 
tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga 
ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.
2.6.5 Amenorea
Amenorea
 adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya tiga bulan 
berturut-turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan 
amenorea sekunder. Amenorea primer apabila seorang wanita berumur 18 
tahun keatas tidak pernah dapat haid, sedangkan pada amenorea sekunder 
penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak dapat lagi. 
Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih
 sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan 
kelainan-kelainan genetic. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk 
kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti 
gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dan 
lain-lain.
2.6.6 Premenstrual Tension (Tegangan Prahaid)
Premenstrual
 tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu 
sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid
 datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. 
Gejala-gejala yang tidak seberapa berat banyak dijumpai, terutama pada 
wanita berumur antara 30 dan 45 tahun. Keluhan-keluhan terdiri atas 
gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomia, nyeri kepala, 
mudah tersinggung, sukar tidur, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa
 nyeri pada mamma, dan sebagainya. Sedangkan pada kasus yang berat 
terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan 
gejala-gejala fisik tersebut diatas.
2.6.7 Mastalgia
Gejala
 mastalgia adalah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Sebabnya
 edema dan hiperemi karena peningkatan relative dari kadar estrogen. 
Pada pemeriksaan harus diperhatikan adanya radang atau neoplasma.
Terapi
 biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras
 kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehair secara 
sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan 
penderitaan.
2.6.8 Mittelschmerz
Mittelschmerz
 atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus 
haid, pada saat ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi mungkin ringan, tetapi 
mungkin juga berat. Lamanya mungkin hanya beberapa jam, tetapi pada 
beberapa kasus sampai 2-3 hari. Rasa nyeri dapat disertai atau tidak 
disertai dengan perdarahan, yang kadang-kadang sangat sedikit berupa 
getah berwarna coklat, sedang pada kasus lain dapat merupakan perdarahan
 seperti haid biasa.
Diagnosis
 dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak 
mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual dan muntah.
Penanganan umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
2.6.9 Dismenorea
Dismenorea
 atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering 
menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan 
pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subjektif, berat atau 
intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekwensi dismenorea cukup tinggi 
dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang 
patogenesisnya belum dapat dipecahkan. 
Oleh
 karena hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak dibawah perut 
sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual, maka istilah 
dismenorea hanya dipakai jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga 
memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara 
hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari.
Penanganan
 dismenorea ini dapat dilakukan dengan cara penerangan dan nasehat, 
pemberian obat analgesic, terapi hormonal, teapi dengan obat nonsteroid 
antiprostaglandin, dilatasi kanalis servikalis, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Haid
 atau menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologis seorang 
perempuan. Haid merupakan salah satu perubahan siklik yang terjadi pada 
alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan.
Setiap
 perempuan normal akan mengalami haid setiap bulannya, yang dipengaruhi 
oleh faktor hormon, enzim , vascular, dan prostaglandin.
Sebelum
 datangnya haid perempuan akan mengalami sindrom pra-haid yang dapat 
mengganggu aktivitas sehari-hari, yang berupa perubahan-perubahan atau 
gejala-gejala fisik maupun mental. Sindrom pra-haid ini berkaitan dengan
 meningkatnya kadar hormon setiap bulan, rendahnya kadar gula, 
kekurangan vitamin, perubahan yang tetap dalam bichemicals didalam otak 
yang mempengaruhi mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan 
salah satunya. 
Sindrom 
pra-haid ini tidak selalu sama pada setiap orang, begitu juga dengan 
siklus haid juga berbeda antara setiap perempuan walau saudara kembar 
sekalipun. Siklus haid biasanya 28 hari, yang berlangsung selama 3-7 
hari. Siklus ini tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini
 ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. 
Siklus
 haid ini berlangsung dalam 4 masa (stadium) yaitu stadium menstruasi, 
stadium post menstruum, stadium inter menstruum, dan stadium 
pramenstruum. 
Sekarang 
para perempuan aktif yang sibuk bekerja, baik didalam maupun diluar 
rumah, tidak perlu khawatir lagi, karena mereka dapat mengatur siklus 
haid mereka dengan cara mengkonsumsi kontrasepsi oral yang mengandung 
hormone estrogen dan progesterone.
Adapun
 gangguan haid yang terjadi dalam masa reproduksi seperti hipermenorea, 
hipomenorea, polimenorea, oligomenorea, amenorea, premenstrual mention, 
mastalgia, mittelschmerz, disminorea, dan masih banyak gangguan haid 
lainnya yang sering dirasakan oleh setiap perempuan.
3.2       Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah:
1.
 Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya, 
untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan dengan 
haid.
2. Untuk menghindari
 terjadinya sindrom pra-haid, setiap perempuan dianjurkan untuk 
melakukan perubahan-perubahan diet atau mengatur pola makan seperti yang
 telah dijelaskan pada bab pembahasan.
3.
 Kepada setiap orang tua, terutama orang tua perempuan, agar dapat 
menjelaskan tentang haid kepada anak-anaknya sedini mungkin, untuk 
mengurangi rasa takut yang sering dialami oleh anak-anak ketika 
menghadapi menarche (haid yang pertama kali datang). 
4.
 Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal 
yang berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama haid. 
DAFTAR PUSTAKA
Book Referensi ( Bacaan )
1. Affandi, Biran. 1996. Gangguan Haid pada Remaja dan Dewasa. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta. 
2. Burns, August,dkk. 2000. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yayasan Essentia Medica: Yogyakarta.
3. Masland, Robert, dkk. 2004. Apa yang Ingin Diketahui Remaja tentang Seks. Bumi Aksara: Jakarta. 
4. Shreeve, Caroline. 1993. Sindrom Pramenstruasi. Arcan Penerbit Umum: Jakarta.
5. Tan, Anthony. 2002. Wanita dan Nutrisi. Bumi Aksara: Jakarta.
6. Werner, David, dkk. 1999. Apa Yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter. Yayasan Essentia Medica dan Andi Offset: Yogyakarta.
7. Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo: Jakarta. 
8.
 Winiastri, Virnye, dkk. 2002. Pengalaman Materi Membantu Remaja 
Mengatasi Dirinya. Deputi Bidang KB dan Kespro BKKBN: Jakarta.
9. Zein, Asmar Yetty, dkk. 2005. Psikologi Ibu dan Anak. Fitramaya: Yogyakarta.