KARYA TULIS ILMIAH
Perkembangan Pendidikan Anak Masa Usia Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Nama : saya joyo rahadjo
SEKOLAH TINGGI SEKALI
JURUSAN AYO BERUSAHA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Sebagai suatu proses,
pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu saat saja. Akan tetapi proses
pendidikan harus berlngsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul
istilah pendidikan seumur hidup (life long esucation), dan ada juga yang
menyebutkan pendidikan terus menerus (continuing education).
Islam sendiri
telah mnggariskan tentang proses pendidikan seumur hidup. Dalam suatu riwayat,
Rasulullah Saw bersabda “tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan hingga
dimasukkan dalam liang kubur”. Lepas dari sahih atau bidaknya pendapat
tersebut, namun itu memberikan suatu masukan yang cukup berharga bagi
pendidikan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan
keluarga sebagai peletak dasar pembentukan kepribadian anak
Keluarga yang
menghadirkan anak kedunia ini secara kodrat bertugas mendidik anak itu sejak
kecil, sianak-anak disup, tumbuh dan berkembang didalam keluarga itu. Orang tua
dengan secara tidak direncanakan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang diwarisi
dari nenek moyang dan pengaruh lain yang diterimanya dari masyarakat. Si anak
menerima dengan day penirunya, dengan segala senang hati, sekalipun
kadang-kadang ia tidak menyadari benar apa maksud tujuan yang ingin dicapai
dengan dilakukan anak, ditanamkan benar-benar sehingga seakan-akan tidak boleh
dilkaukan oleh sianak dengan demikian, si anak akan membawa kemampuan juga pengaruh
keluarga itu, sekalipun ia sudah mulai berfikir lebih jauh lagi, makin besar si
anak, pengaruh itu makin luas sampai akhirnya seluruh lingkungan hidupnya
mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan perilaku anak itu.
B. Pendidikan
Agama Bagi Anak
1. Pembinaan
pribadi anak
Orang tua
adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua,
sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsure-unsur pendidikan yang tidak
langsung, yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang bertumbuh.
2. Perkembangan
Agama Pada Anak
Perkembangan
agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang
dilaminya, terutama pada masa pertumbuhan yang pertama pada (masa anak) dari
umur 0-12 tahun. Seyokyanya agama masuk kedalam pribadi anak bersamaan dengan
pertumbuhan pribadinya, yaitu sejak lahir, bahkan lebih dari itu, sejak dalam
kandungan.
3. Pembiasaan
Pendidikan Pada Anak
C. Aspek-aspek
perkembangan
1. Perkembangan
Fisik
Fisik atau
tubuh manusia merupakan system orang yang komplek dan sangat mengagumkan. Semua
orang ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan
perkembangan fisik kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu :
a. Sistem syaraf,
yang sangat mempengaruhi perkembangan, kecerdasan dan emosi.
b. Otot-otot,
yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
c. Kelenjar
endoktrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru.
d. Struktur
fisik atau tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proposi aspek psiologis
lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain).
Otak mempunyai
pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek perkembangan
individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosi, social, moral
maupun kepribadian.
2. Perkembangan
intelegensi
Dalam
mengartikan intelegensi (kecerdasan), para ahli mempunyai pengertian yang
beragama. Diantara pengertian intele gensi itu adalah sebagai berikut :
a) L.P Chaplir
(1975) mengartikan intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan
menyelesaikan dari terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
b) Anita E.
Woolfolk (1995) mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama, intelegensi itu
meliputi tiga pengertian yaitu (1) kemampuan untuk belajar, (2) keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh ; dan (3) kemampuan untuk beradaptasi secara
berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya selanjutnya,
woolkfolk mengemukakan integrasi itu merupakan satu atau beberapa kemampuan
untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah
dan beradaptasi dengan lingkungan.
3. Perkembangan
emosi
Beberapa contoh
tentang pengaruh emosi terhadap prilaku individu diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Memperoleh
semangat, apabila orang merasa puas atau senang atas hasil yang telah dicapai.
b. Melemahkan
semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari
keadaan ini ialah timbulnya rasa putus ada (frustasi)
c. Menghambat
atau mengganggu konstrasi emosi dan bias juga menimbulkan sikap gugup (nervous)
dan gagap dalam berbicara.
Emosi dapat
dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu
a. emosi
sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsang dari luar terhadap tubuh,
seperti : rasa diingin , manis, sakit, kenyang dan lapar.
b. Emosi
psikis, yaitu emosi yang mempunyai alas an-alasan kejiwaan.
4. Perkembangan
bahasa
Dalam
perbahasa, anak dituntut untuk menentaskan atau menguasai empat tugas pokok
yang satu sama lainnya sama berkaitan. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut
:
a. Pemahaman,
yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain
b. Pengembangan
perbendaharaan kota
c. Penyusunan
kata-kata menjadi kalimat
d. Ucapan
Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu :
a. Factor kesehatan,
kesehatan merupakan factor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak,
terutama pada usia awal kehidupannya.
b. Intelegensi,
perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat iuntelegensinya.
c. Setatus
sosial ekonomi keluarga
d. Jenis kelamin
(sex)
e. Hubungan
keluarga
5. Perkembangan
social
Melalui
pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang
dewasa lainnya, maupun teman bermainnya, anak muali mengembangkan
bentuik-bentuk tingkah laku sosial, pada usia anak bentuk-bentuk tingkah laku
adalah sebagai berikut :
a.
Pembangkanagan (negatifisme), yaitu bentuk tingkah laku melawan.
b. Agresi
(agression), yaitu prilaku menyerang. Baik secara fisik (non verbal) maupun
kata-kata (verbal).
c. Berselisih
atau bertengkar (quarreling), terjadi apabila seorang anak merasa tersinggung
ataui terganggu dengan sikap atau prilaku anak lain
d. Menggoda
(steasing), yaitu sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif.
e. Persaingan
(rivalry), yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong
(distimulasi ) orang lain
f. Kerja sama
(cooperation) yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok
g. tingkah laku
berkuasa (ascendant behavior) yaitu sejeni\s tinglkah laku untuk menguasai
situasi sosial.
h. mementingkan
diri sendiri (selfishness) yaitu sifat egosentris dalam memenuhi interest atau
keinginan.
i. simpati
(sympathy), yaitu sikap emosional yang mendoroang individu untuk menaruh
perhatian terhadap oarang lain, mau mendekati atau bekerja sama dengannya.
6. Perkembangan
Kepribadian
Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi kepribadian baik hereditas (pembawaan) maupun
lingkungan 9seperti fisik, social, kebudayaan, sepiritual) adalah dari factor:
fisik, intelegensi, keluarga, teman sebaya (pergroup) dan kebudayaan.
7. Perkembangan
Moral
Beberapa sikap
orang tua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak
diantaranya sebagai berikut:
a. Konsisten
dalam mendidik anak
b. Sikap orang
tua dalam mendidik anak
c. Penghayatan
dan pengamalan agama yang dianut
d. Sikap
konsisten orang tua dalam menerapkan norma
8. Perkembanan
kesadaran beragama
Jiwa beraama
atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah individu yang berkaitan
dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan kedalam pribadaan kepadanya,
baik yang bersifat hablumminallah maupun hablumminannas.
Pekembangan
beragama dipengaruhi oleh factor-faktor pembawaan dan lingkungan.
Factor
pembawaahn dan lingkunan yaitu:
a. Factor
endogen yaitu factor atau sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan
hingga kelahiran, jadi factor endogen merupakan factor keturunan/ faktor
pembawaan.
b. Faktor
eksogen yaitu factor yang dating dari luar individu, merupakan pengalaman alam
sekitar, pendidikan dan sebagainya.
D.
Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar
1. Masa
kelas-kelas rendah sekolah dasar
Beberapa sifat
khas anak-anak pada masa ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Adanya
korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah.
b. Adanya sifat
yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
c. Adanya
kecenderungan memuji sendiri
d. Suka
membandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal itu dirasanya menguntungkan
untuk meremehkan anak lain.
e. Kalau tidak
dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka saat itu dianggapnya tidak penting.
f. Pada masa
ini (terutama pada umur 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang
baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau
tidak.
2. Masa
kelas-kelas tinggi sekolah dasar
Beberapa sifat
khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut:
a. Adanya minat
terhadap kehiduapn praktek sehari-hari yang konkret.
b. Amat
realistic, ingin tahu, dan ingin belajar.
c. Menjelang
akhir masa ini elah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran yang khusus.
d.
Sampai-sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa
lainnya.
e. Anak-anak
pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain
besama-sama.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian
pembahasan makalah di atas dapa disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu
proses pembentukan kepribadian manusia, keluarga yang menghadirkan anak kedunia
secara kodrat mendidik anak sejak kecil anak tumbuh dan berkembang makin besar
si anak,pengaruh itu makin luas sampai akhirnya seluruh lingkungan hidupnya
mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan perilaku si anak. Selain pendidikan
keluarga sebagai dasar pembentukan kepribadian anak, pendidikan agama juga
penting bagi sianak karena semakin banyak pengalaman yang bersifat agama, akan
semakin banyak unsure agama, maka sikap, indakan kelakuan dan cara menghadapi
hidup akan sesuai dengan ajaran agama.
Dan dari
penjelasan makalah juga terdapat aspek-aspek perkembangan karakteristik anak
didik sekolah dasar diantaranya meliputi:
Perkembangan
fisik,
Perkembangan
intelegensi,
Perkembangan
emosi,
Perkembangan
bahasa,
Perkembangan
social,
Perkembangan
kepribadian,
Perkembangan
moral,
Perkembangan
kesadaran beragama.
Sedangkan
karakteristik anak didik sekolah dasar yaitu: masa kelas-kelas rendah sekolah
dasar dan masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Agus
Sujatno dkk, Psikologi Kepribadian, Bumi Aksara, Jakata, 2006
Prof. DR.
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1991.
Dr. H. Syamsu
Yusuf LN., m.Pd., Psikologi Perkembangan Hak dan Remaja, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2004
Abu Ahmadi,
Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta, 2002