BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Menikmati waktu luang adalah hak dasar manusia. Begitu
banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan di waktu luang bersama dengan teman
maupun keluarga. ketika pekerjaan begitu menyita banyak waktu tentu akan menambah tingkat stres dan waktu luang sangat
diperlukan dalam menetralkan banyaknya
beban pikiran untuk kembali bekerja. Berinteraksi atau hanya sekedar berkumpul
dengan keluarga maupun teman sangat membantu menyegarkan pikiran dari segala
tuntutan pekerjaan.
Sebagian orang atau
mahasiswa terkadang ingin menghabiskan waktu luang di tempat-tempat yang nyaman
dan indah, seperti di objek wisata. Banyak sekali tempat wisata yang bisa di
kunjungi entah berupa wisata alam di pantai atau air terjun, wisata kuliner
seperti Foodcord Royal Plaza di kota Surabaya yang menyediakan begitu banyak
kuliner daerah, bisa juga wisata kerajinan tangan seperti wisata membuat kaos yang disablon dengan mana
kita.
Melihat dari hal yang disebutkan diatas, saya sangat
tertarik dengan wisata kerajinan tangan karena tak hanya menghabiskan waktu
luang dengan bersenang-senang namun bisa mempelajari dan membuat sesuatu yang baru. Selain menambah
pengalaman, tentang kerajinan tangan juga terdapat nilai edukasi yang sangat bermanfaat dan bisa
digunakan untuk kedepannya. Maka dari itu kami mengambil judul wisata kerajinan
tangan “ First ”. Dalam memperoleh data saya mengobservasi tempat kerajinan
tangan tepatnya kerajinan tangan yang berupa aksesoris yaitu “PETRA” yang
bertempat di Kapasan, Royal plaza.
1.2 Tujuan
Mempelajari manfaat dari wisata kerajinan tangan, meneliti
kendala pemasaran dalam memperkenalkan dan mengembangkan wisata kerajinan
tangan, mencoba memberi alternative dalam mengatasi kendala yang ada dalam
mengembangkan wisata kerajinan tangan. Serta member kursus kerajinan tangan.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Jenis Usaha
Kami memilih “ First ” sebagai
nama usaha yang dikelola. “
First ” berasal dari kata dari kata B. inggris First yang memiliki arti awal atau pertama,
diartikan sebagai kami yang masih baru merintis usaha dalam bidang busana.
Sehingga diharapkan “ First ” ini bisa menjadi usaha yang dapat mengalami kemajuan, dan usaha ini lebih mengutamakan kepuasan pelanggan/konsumen sehingga pelanggan bisa selalu menggunakan jasa layanan yang kami berikan.
Sehingga diharapkan “ First ” ini bisa menjadi usaha yang dapat mengalami kemajuan, dan usaha ini lebih mengutamakan kepuasan pelanggan/konsumen sehingga pelanggan bisa selalu menggunakan jasa layanan yang kami berikan.
B. Lokasi
“First Modiste” membuka workcenter dikampus UNESA
Fakultas Teknik Jurusan PKK ( Kampus Ketintang Gedung A3 Lt.1 Lab.PUB-Busana,
Surabaya ).
C.
Jam
Kerja
Hari : jum’at
Tanggal :
Buka : 07.00 WIB
Tutup : 17.00 WIB
2.2 Visi misi “N samgie”
•
Visi
•
The art of
inovasion
•
One stop
shopping
•
Misi
•
Menghadirkan
tempat berbelanja aksesoris yang lengkap sekaligus menjadi wisata yang
menghibur dan bernilai edukatif
•
Selalu
memberikan pelayanan terbaik dengan menyediakan segala bahan dan perlengkapan
penungjang yang berkaitan dengan aksesoris demi kepuasan pelanggang
2.3 Konsep “N-Samgie”
“N-Samgie”mempunyai konsep unik dalam menunjang visi sebagai
The Art of Inovasion yaitu dengan memberikan kursus-kursus bagi para
pengunjung. Ada 2 jenis kursus yang diselenggarakan oleh ”N samgie”, yaitu
•
Kursus
gratis
Kursus gratis ini meliputi kursus membuat kalung, anting dan
bross. Dalam program Free Course ini
pengunjung diajarkan teknik dasar merangkai asesoris berupa Kalung dan Anting.
Waktu :
•
Kamis
Pukul 16.00 WIB
•
Jumat
Pukul 16.00 WIB
Fasilitas
•
Bahan 100%
Gratis
•
Peralatan Dipinjamkan
•
Kursus non
Gratis
Kursus non gratis dibagi menjadi 2 kelas kursus yaitu
•
Intermediate Course:
Waktu: bisa kapan saja
Fasilitas: Peralatan dipinjamkan
Intermediate Course : Rp. 15.000/jam (di luar bahan)
•
Bros kawat
•
Coker
•
Bonsai
•
Gelang/
kalung Swarovski
•
Advance Course
Waktu: bisa kapan saja
Fasilitas: alat dipinjamkan
&nb
sp;Advance Course I : Rp.75000 / jam ( biaya sudah termasuk bahan)
•
Membuat
ring, spiral, clasp.
•
Teknik
Coiling (melilit kawat)
•
Teknik
Herringbone (model duri ikan)
•
Teknik
Crochething (merajut kawat)
•
Teknik
Menganyam Kawat
•
Teknik
Memilin Kawat(membuat aneka perhiasan dari wire (kawat) seperti kalung, gelang,
bangle, cincin, anting dll.)
2.4 Produk-produk “N-Samgie”
Produk yang ada di petra jewelry ini sangat beragam untuk
membuat display produk menjadi lebih menarik, petra membuat pojok-pojok display
yang dikelompokan sesuai dengan jenis aksesori
Pojok Textile
Berisis semua bahan-bahan untuk membuat aksesoris seperti
mutiara air tawar, mutiara sintetis, batu alam, manik kayu, manic kuningan,
rantai, pita, renda, rit, peralatan menjahit, merajut, sulam, kain-kain
sintetis, keramik kaca, Swarovski,
Pojok ethnic
Banyak barang-barang etnik yang dipajang namun pojok ini
didomonasi oleh karya-karya dari jojgakarta
Women stuff
Tersedia Perhiasan seperti kalung mutiara, kalung dengan
manik-manik, anting,
Gelang, Cincin. Tersedia juga Dress, Clutch,Topi, bross,
Sepatu, Kerudung, Belt, Scarft, Bando.
2.5 Promosi petra jewelry
Dalam berpromosi petra menggunakan media massa berupa media
visual dan audio visual.
·
Media visual, petra membuat iklan di Koran, majalah,
internet dan selembaran.
·
Media audio-visual, petra bekerja sama pengan media
pertelevisian dengan menjadi sponsor.
Petra juga sering mengikuti pameran-pameran kesenian untuk
memperkenalkan dan mengembangkan bisnisnya.
2.6 Kelebihan petra jewelry sebagai
wisata kerajinan tangan
Petra jewelry sebagai salah satu wisata kerajinan tangan
yang memiliki banyak kelebihan. Jika melihat dari visi ‘The Art of Inovasion’ ,
Petra Jewelry mengajak masyarakat khususnya kalangan remaja agar lebih
berinovasi dalam menciptakan kerajinan tangan. Hal ini diwujudkan dengan
mengadakan program-program kursus, baik berupa kursus gratis maupun kursus non
gratis. Petra mampu mewujudkan sebuah wisata kerajinan tangan yang tak hanya
menyediakan tempat berbelanja yang nyaman dan menghibur namun juga bernilai
edukasi dan mengajarkan kepada pengunjung untuk tidak konsumtif, melalui
program kursus gratis.
2.7 Kekurangan petra jewelry sebagai
wisata kerajinan tangan
Dalam perjalanan mengembangkan bisnis aksesoris ini, ‘Petra
Jewelry’ masih memiliki kekurangan, diantaranya:
•
Kendala
dalam mendapatkan bahan baku yang berkualitas sesuai dengan permintaaan dari
pelanggang terkadang agak sulit. Hal ini disebabkan karena pasokan bahan baku
aksesoris dari pengrajin tidak mencukupi bila harus memesan bahan yang sama
maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk membuat kembali bahan tersebut
sedangkan pelanggan ingin dengan segera mendapatkan bahan tersebut
•
Terkadang
ada bahan baku aksesoris yang dibuat dalam jumlah yang terbatas, karena
pengrajin membuat model bahan baku yang lain agar lebih variatif. Namun
terkadang design bahan baku baru dari pengrajin tidak sesuai dengan minat
pelanggang.
•
Bahan baku
yang tersedia sebagian ada yang rusak dan tak layak untuk digunakan sehingga
tidak bisa digunakan dalam membuat aksesoris.
2.8 Solusi untuk permasalahan di petra jewelry
Bahan merupakan salah satu hal terpenting dan menjadi
kendala serius yang dihadapi oleh Perta jewelry. Maka ‘Petra Jewelry’ harus
memperhatikan masalah ini dengan serius. Untuk mengatasi hal ini petra jewelry
harus menyediakan bahan baku pengganti yang lebih menarik dari bahan baku
sebelumnya dan menawarkan design-design aksesoris baru yang lebih kreatif dan
menarik agar pelanggan lebih tertarik dan mau menggunakan bahan pengganti yang
baru. Sehingga pelanggan tidak kecewa karena bahan baku yang diinginkan telah
habis.
Petra Jewelry juga harus mengantisipasi akan adanya bahan
baku yang rusak/cacat dengan menentukan standar kualitas pembuatan bahan baku
kepada pengrajin. Karena ketika dilakukan sortir kualitas oleh pengelola, masih
terdapat bahan baku yang cacat/rusak. Sehingga tidak ada bahan baku cacat/
rusak yang sampai ke tangan pelanggan yang membuat pelanggan kecewa dan merasa
enggan untuk berbelanja kembali di ‘Petra Jewelry’.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Petra jewelry merupakan salah satu tempat berbelanja yang
bisa dikembangkan menjadi sebuah tempat wisata yang cukup menjanjikan. Dengan
visi dan misi yang dimiliki oleh petra jewelry
menjadikan sebuah alternative dalam kepariwisataan. Dengan konsep yang
unik menjadikan petra jewelry berbeda dengan objek wisata lainnya. Tak hanya
menghabiskan waktu dengan hiburan-hiburan namun bisa mengisi waktu dengan
kegiatan yang beredukasi dan tentu menyenagkan membuat karya sendiri.
Daya tarik petra jewelry sebagai salah satu objek wisata
kerajinan tangan tentu sangat membutuhkan banyak kreatifitas dalam membuat
aksesoris dari para trainer. Bila para trainer sudah terlatih, maka mereka
mampu mengajarkan dengan baik segala macam kerajinan tangan dan hal ini bisa
menjadi nilai tambah untuk mempromosikan petra jewelry kepada masyarakat.
Pemerintah harus mendukung dan turut serta mengembangkan wisata kerajinan
tangan ini karena akan sangat baik bila bisa berkembang selain menjadi salah
satu pemasukan bagi pemda juga bisa membangun mental anak muda untuk lebih
berinovasi dan berpikir kreatif dan tidak menjadi remaja yang konsumtif.
3.2 Saran- Saran
1. Petra Jewelry harus lebih meningkatkan kualitas bahan
baku pembuatan aksesoris dengan meningkatkan standar kualitas pembuatan bahan
baku.
2. Petra Jewelry harus lebih memperlengkap koleksi bahan
baku agar semakin banyak menarik minat pelanggan karena bahan baku yang
tersedia di ‘Petra Jewelry’ sudah lengkap dan variatif.