tag:blogger.com,1999:blog-283892718496530862024-03-13T18:41:37.455+07:00kumpulan makalahTempat Yang menyediakan Makalah dan Skripsi Gratis, Dengan Berbagai Macam jurusan dan fakultas, seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial (Geografi, sosiologi, Dll), Fakultas Ilmu Politik, Teknik (PS Teknik Arsitektur), Fakultas Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Fakultas Teknik (PS Teknik Sipil , Tek. Tambang, dan Tek. Kimia), Fakultas Kedokteran, MIPA, Fakultas Syariah, Tarbiyah, Fakultas Tata Busana,
Tata boga, bahasa, dan lain sebagainyaagasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comBlogger212125tag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-87076002068077113152021-11-14T14:59:00.002+07:002021-11-14T14:59:29.708+07:00Jenis jenis komputer dan perkembangannya<p style="text-align: justify;"><b> 1.<span style="white-space: pre;"> </span>SEJARAH KOMPUTER</b></p><p style="text-align: justify;"><b>a.<span style="white-space: pre;"> </span>Penggolongan Alat Pengolah Data</b></p><p style="text-align: justify;">Bagaimanapun juga alat pengolah data dari sejak jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam 4 golongan besar:</p><p style="text-align: justify;">1)<span style="white-space: pre;"> </span>Peralatan manual: yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia. Contoh : Abacus</p><p style="text-align: justify;">Abacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini, dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi. Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan bijibijian geser yang diatur pada sebuh rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya.</p><p style="text-align: justify;">2)<span style="white-space: pre;"> </span>Peralatan Mekanik: yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual</p><p style="text-align: justify;">a)<span style="white-space: pre;"> </span>Pascaline</p><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1642, Blaise Pascal (16231662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.</p><p style="text-align: justify;">Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.</p><p style="text-align: justify;">Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (16461716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan rodaroda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambargambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.</p><p style="text-align: justify;">b)<span style="white-space: pre;"> </span>Kalkulator Mekanik(Arithometer)</p><p style="text-align: justify;">Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.</p><p style="text-align: justify;">3)<span style="white-space: pre;"> </span>Peralatan Mekanik Elektronik: Peralatan mekanik yang digerakkan oleh secara otomatis oleh motor elektronik</p><p style="text-align: justify;">a)<span style="white-space: pre;"> </span>Mesin Uap Differensiil</p><p style="text-align: justify;">Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seoarng profesor matematika Inggris, Charles Babbage (17911871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika. Mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkahlangkah tertenu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik.</p><p style="text-align: justify;">Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan differensil. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis</p><p style="text-align: justify;">b)<span style="white-space: pre;"> </span>Analytical Engine</p><p style="text-align: justify;">Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tibatiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine.</p><p style="text-align: justify;">Asisten Babbage, Augusta Ada King (18151842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Anlytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama.</p><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya. Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar<span style="white-space: pre;"> </span>50.000<span style="white-space: pre;"> </span>komponen, desain<span style="white-space: pre;"> </span>dasar<span style="white-space: pre;"> </span>dari<span style="white-space: pre;"> </span>Analytical<span style="white-space: pre;"> </span>Engine menggunakan kartukartu perforasi (berlubanglubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Pada 1889, Herman Hollerith (18601929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.</p><p style="text-align: justify;">4)<span style="white-space: pre;"> </span>Peralatan Elektronik : Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh</p><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (18151864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan<span style="white-space: pre;"> </span>sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benarsalah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubungterputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.</p><p style="text-align: justify;">b.<span style="white-space: pre;"> </span>Penggolongan Komputer</p><p style="text-align: justify;">Penggolongan komputer berdasarkan 5 hal:</p><p style="text-align: justify;">1)<span style="white-space: pre;"> </span>Data yang diolah</p><p style="text-align: justify;">a)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Analog</p><p style="text-align: justify;">Digunakan untuk mengolah data kualitatif, bekerja secara kontinu dan parallel, biasanya tidak memerlukan bahasa perantara. Contohnya komputer yang digunakan dirumah sakit untuk mengukur suhu, kecepatan suara, voltase listrik.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://skripsi-chips.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="Komputer Analog" border="0" data-original-height="185" data-original-width="332" height="178" src="https://1.bp.blogspot.com/-TaA6WgU8-CY/YZDAV9I5d5I/AAAAAAAAHPs/qEUlM_MhnicSS0lY04HFi-6-30X0yszFgCLcBGAsYHQ/w320-h178/ok.JPG" title="perkembangan komputer" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Gambar 1 Komputer Analog</p><p style="text-align: justify;">b)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Digital</p><p style="text-align: justify;">Digunakan untuk mengolah data kuantitatif (huruf, angka, kombinasi huruf & angka, karakterkarakter khusus) biasanya memerlukan bahasa perantara. Contohnya komputer PC dll. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://semangat-skripsi.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="komputer digital" border="0" data-original-height="308" data-original-width="470" height="210" src="https://1.bp.blogspot.com/-zjxWcpcq9fo/YZDAaTWBApI/AAAAAAAAHPw/o6h7JbCzpjI_u108nRZc4BuPzmXiWNN4wCLcBGAsYHQ/w320-h210/ok1.JPG" title="perkembangan komputer" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Gambar 2 Komputer Digital</p><p style="text-align: justify;">c)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Hybrid</p><p style="text-align: justify;">Merupakan kombinasi antara komputer analog dengan digital. Contohnya: Faximile.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://skripsi-chips.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="perkembangan komputer" border="0" data-original-height="312" data-original-width="441" height="226" src="https://1.bp.blogspot.com/-EF_JiCL7nq4/YZDAeiRKgTI/AAAAAAAAHP0/0mFyYRNVLZ8_OJgwax7Xs9HuFQSfchQTACLcBGAsYHQ/w320-h226/ok2.JPG" title="Komputer Hybrid" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"> Gambar 3 Komputer Hybrid</p><p style="text-align: justify;">2)<span style="white-space: pre;"> </span>Penggunaan</p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: pre;"> </span>Berdasarkan penguunaannya komputer dibedakan menjadi 2 yaitu :</p><p style="text-align: justify;">a)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)</p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: pre;"> </span>Komputer yang dirancang untuk menyelesaikan masalah yang khusus yg biasanya hanya berupa satu masalah saja. Komputer ini dapat berupa komputer digital maupun komputer analog, dan mumnya komputer analog adalah special purpose computer. Komputer ini banyak dikembangkan untuk pengontrolan yang otomatis pada proses-proses industri seperti pabrik kimia, penyulingan minyak, pabrik baja serta untuk tujuan militer</p><p style="text-align: justify;">b)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)</p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: pre;"> </span>Komputer yang dirancang untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah dengan program-program yang bermacam-macam pula. Dibandingkan dengan special-purpose computer, kecepatannya lebih rendah. Dipakai untuk berbagai keperluan, untuk aplikasi bisnis, teknik, pendidikan, pengolahan kata, permainan, dsb. Komputer ini dapat berupa komputer digital maupun komputer analog, dan umumnya komputer digital adalah general purpose computer.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">3)<span style="white-space: pre;"> </span>Kapasitas dan ukurannya</p><p style="text-align: justify;">Berdasarkan kapasitas dan ukurannya komputer dibedakan menjadi 6 yaitu :</p><p style="text-align: justify;">a)<span style="white-space: pre;"> </span>Tower (menara) adalah yang biasanya diletakkan disamping atau dibawah meja, karena ukurannya yang relatif besar, sehingga memenuhi meja. Komputer ini biasanya banyak memiliki ruang didalamnya dan banyak memiliki expansion slot (tempat untuk memasang card tambahan), sehingga bisa ditambahkan dengan berbagai perangkat tambahan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">b)<span style="white-space: pre;"> </span>Desktop (meja) adalah komputer yang ukuran sedikit lebih kecil dari dari Tower, tetapi biasanya diletakkan diatas meja. Komputer ini paling banyak dipakai karena harganya yang lebih murah bila dibandingkan dengan bentuk yang lain.</p><p style="text-align: justify;">c)<span style="white-space: pre;"> </span>Portable (mudah dibawabawa) adalah komputer yang ukuran sedikit lebih kecil dari Desktop, karena bagianbagiannya dapat dirangkai menjadi satu kotak saja, sehingga mudah dibawa kemanamana. Komputer ini ditujukan bagi pemakai yang sering bertugas<span style="white-space: pre;"> </span>ilapangan, misalnya insinyur yang bertugas menyelesaikan suatu rumah atau peneliti yang mengumpulkan data dilokasi yang jauh dari kantornya. Komputer ini kurang populer karena relatif besar dan berat.</p><p style="text-align: justify;">d)<span style="white-space: pre;"> </span>Notebook (buku catatan) adalah komputer<span style="white-space: pre;"> </span>yang ukurannya sebesar buku.. Notebook mempunyai ukuran yang sama dengan kerta kuarto, yaitu 8 ½ x 11 inci, tebalnya berkisar 1 hingga 1 ½ inci dan beratnya antara 4 sampai 6 kg</p><p style="text-align: justify;">e)<span style="white-space: pre;"> </span>Subnotebook adalah komputer yang ukuran ada diantara komputer notebook dan palmtop. Ukuran komputer ini sedikit lebih kecil dari notebook karena ada sebagian perangkat yang tidak dipasang, biasanya disk drive.</p><p style="text-align: justify;">f)<span style="white-space: pre;"> </span>Palmtop adalah komputer yang dapat digenggam, karena ukurannya yang sangat kecil. Komputer ini sering disebut handheld computer. Komputer ini tidak memerlukan aliran listrik, melainkan baterai kecil biasa (ukuran AA). Kelemahan dari komputer ini adalah layarnya yang terlalu kecil dan keyboardnya sedikit lebih kecil dari ukuran standar, sehingga menyulitkan pemakai.</p><p style="text-align: justify;">4)<span style="white-space: pre;"> </span>Perkembangan Hardware</p><p style="text-align: justify;">Berdasarkan perkembangan hardware, komputer terbagi dalam 5 generasi yaitu:</p><p style="text-align: justify;">a)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Generasi Pertama (19461959)</p><p style="text-align: justify;">Dengan terjadinya Perang Dunia II, negaranegara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki<span style="white-space: pre;"> </span>komputer. </p><p style="text-align: justify;">Hal<span style="white-space: pre;"> </span> ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer.</p><p style="text-align: justify;">(1)<span style="white-space: pre;"> </span>Colassus</p><p style="text-align: justify;">(2)<span style="white-space: pre;"> </span>Mark I</p><p style="text-align: justify;">(3)<span style="white-space: pre;"> </span>ENIAC</p><p style="text-align: justify;">(4)<span style="white-space: pre;"> </span>EDVAC</p><p style="text-align: justify;">(5)<span style="white-space: pre;"> </span>UNIVAC I</p><p style="text-align: justify;">Ciri komputer generasi pertama adalah:</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar)</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Adanya silinder magnetik untuk penyimpanan data.</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu.</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Setiap komputer memiliki program kodebiner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya.</p><p style="text-align: justify;">b)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Generasi Kedua (19591964)</p><p style="text-align: justify;">Stretch dan LARC</p><p style="text-align: justify;">Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery Rand membuat komputer bernama LARC. Komputerkomputer ini,yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya.</p><p style="text-align: justify;">Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatansingakatan untuk menggantikan kode biner.</p><p style="text-align: justify;">Pada awal 1960an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponenkomponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.</p><p style="text-align: justify;">Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnisbisnis besar<span style="white-space: pre;"> </span>menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.</p><p style="text-align: justify;">Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji.</p><p style="text-align: justify;">Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common BusinessOriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan katakata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.</p><p style="text-align: justify;">Ciri-ciri komputer pada generasi kedua:</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Penggunaan transistor sehingga ukurannya lebih kecil</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Adanya pengembangan memori intimagnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Penggantian dari bahasa mesin menjadi bahasa Asembly</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Muncul bahasa pemrograman COBOL dan FORTRAN</p><p style="text-align: justify;">c)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Generasi Ketiga (19641970)</p><p style="text-align: justify;">Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagianbagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponenkomponen ke dalam suatu chiptunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponenkomponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan system operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.</p><p style="text-align: justify;">Ciri-ciri komputer pada generasi ketiga:</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Penggunaan IC(Intregrated Circuit)</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Ukuran komputer menjadi lebih kecil</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Ditemukannya Sistem Operasi</p><p style="text-align: justify;">d)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Generasi Keempat (1979sekarang)</p><p style="text-align: justify;">Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponenkomponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980 an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal. UltraLarge Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer.</p><p style="text-align: justify;">Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.</p><p style="text-align: justify;">Perkembangan yang demikian memungkinkan orangorang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaanperusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahantahun 1970an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputerkomputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.</p><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).</p><p style="text-align: justify;">IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan system grafis pada komputernya, sementara saingannya<span style="white-space: pre;"> </span>masih<span style="white-space: pre;"> </span>menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.</p><p style="text-align: justify;">Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, caracara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputerkomputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar</p><p style="text-align: justify;">Ciri-ciri komputer pada generasi keempat:</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Digunakannya LSI, VLSI, ULSI</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Digunakannya mikroprosesor</p><p style="text-align: justify;">e)<span style="white-space: pre;"> </span>Komputer Generasi Kelima</p><p style="text-align: justify;">Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001:Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan<span style="white-space: pre;"> </span>masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsifungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan katakata secara langsung.</p><p style="text-align: justify;">Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semkain memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang<span style="white-space: pre;"> </span>terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model Von Neumann. Model Von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.</p><p style="text-align: justify;">Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.</p><p style="text-align: justify;">Ciri-ciri komputer pada generasi keempat:</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Adanya kecerdasan buatan</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Mengkoordinasikan CPU secara serempak</p><p style="text-align: justify;">•<span style="white-space: pre;"> </span>Adanya teknologi super konduktor</p><p style="text-align: justify;">5)<span style="white-space: pre;"> </span>Sejarah Komputer berdasarkan perkembangan software</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://dosenku-online.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="perkembangan komputer" border="0" data-original-height="248" data-original-width="684" height="232" src="https://1.bp.blogspot.com/-j8EZlWcyQUI/YZDAK2LQM9I/AAAAAAAAHPo/DgPmGwUlpVoZNaRVuEmaRieMbQOq5Y4CACLcBGAsYHQ/w640-h232/ok3.JPG" title="sejarah komputer" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Gambar 4: Perkembangan Software dalam berbagai Era</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">a)<span style="white-space: pre;"> </span>Era Pioner</p><p style="text-align: justify;">Bentuk perangkat lunak pada awalnya adalah sambungansambungan kabel ke antar bagian dalam Komputer. Cara lain dalam mengakses komputer adalah menggunakan punched card yaitu kartu yang di lubangi. Penggunaan komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program untuk sebuah mesin untuk tujuan tertentu. Pada era ini, perangkat lunak merupakan satu kesatuan dengan perangkat kerasnya. Penggunaan komputer dilakukan secara langsung dan hasil yang selesai di kerjakan komputer berupa print out. Proses yang di lakukan di dalam komputer berupa baris instruksi yang secara berurutan di proses. Contoh komputer pada era ini adalah komputer ENIAC.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">b)<span style="white-space: pre;"> </span>Era Stabil</p><p style="text-align: justify;"><span style="white-space: pre;"> </span>Pada era stabil penggunaan komputer sudah banyak di gunakan, tidak hanya oleh kalangan peneliti dan akademi saja, tetapi juga oleh kalangan industri / perusahaan. Perusahaan perangkat lunak bermunculan, dan sebuah perangkat lunak dapat Menjalankan beberapa fungsi, dari ini perangkat lunak mulai bergeser menjadi sebuah produk. Barisbaris perintah perangkat lunak yang di jalankan oleh komputer bukan lagi satusatu, tapi sudah seperti banyak proses yang di lakukan secara serempak (multi tasking). Sebuah perangkat lunak<span style="white-space: pre;"> </span>mampu menyelesaikan banyak pengguna (multi user) secara cepat/langsung (real time). Pada era ini mulai di kenal sistem basis data, yang memisahkan antara program (pemroses) dengan data (yang di proses).</p><p style="text-align: justify;">c)<span style="white-space: pre;"> </span>Era Mikro</p><p style="text-align: justify;">Sejalan dengan semakin luasnya PC dan jaringan komputer di era ini, perangkat lunak juga berkembang untuk memenuhi kebutuhan perorangan. Perangkat lunak dapat di bedakan menjadi perangkat lunak sistem yang bertugas menangani internal dan perangkat lunak aplikasi yang digunakan secara langsung oleh penggunannya untuk keperluan tertentu. Automatisasi yang ada di dalam perangkat lunak mengarah ke suatu jenis kecerdasan buatan.</p><p style="text-align: justify;">d)<span style="white-space: pre;"> </span>Era Modern</p><p style="text-align: justify;">Saat ini perangkat lunak sudah terdapat di manamana, tidak hanya pada sebuah superkomputer dengan 25 prosesornya, sebuah komputer genggampun telah di lengkapi dengan perangkat lunak yang dapat di sinkronkan dengan PC. Tidak hanya komputer, bahkan peralatan seperti telepon, TV, hingga ke mesin cuci, AC dan microwave, telah di tanamkan perangkat lunak untuk mengatur operasi peralatan itu. Dan yang hebatnya lagi adalah setiap peralatan itu akan mengarah pada suatu saat kelak akan dapat saling terhubung. Pembuatan sebuah perangkat lunak bukan lagi pekerjaan segelentir orang, tetapi telah menjadi pekerjaan banyak orang, dengan beberapa tahapan proses yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam perancangannya. Tingkat kecerdasan yang di tunjukkan oleh perangkat lunak pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, perangkat lunak sekarang mulai bisa mengenal suara dan gambar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-72910896247515687772021-02-03T14:43:00.001+07:002021-02-03T14:43:06.378+07:00Kisah Iblis menyamar untuk berdialog dengan Rasulullah SAW<p style="text-align: justify;"> oleh : <span face="Calibri, sans-serif" style="font-size: 11pt;">KH. Abdullah
Gymnastiar</span></p><p style="text-align: justify;"><span face="Calibri, sans-serif" style="font-size: 11pt;">Muhasabah Kiat Sukses Introspeksi Diri, Penerbit Difa Press</span></p><p>
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat
menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasul saw untuk memberitahu segala
rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad
saw dan juga sebagai peringatan dan perisai umat manusia.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis dan berkata : “Hai
Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah saw. Bukalah semua
rahasiamu dan jawablah setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan
terputus semua anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat
pedih”.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat
ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai
orang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai yang
panjangnya seperti ekor lembu.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam,
Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata : “Ya Rasullullah!
Mengapa engkau tidak menjawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi
Allah?” Maka jawab Nabi dengan marah : “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau
menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam
as sehingga beliau keluar dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega
membunuh Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud dalam sembahyang
kau tiup Nabi Ayub as dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk
beberapa lama, kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu
juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat
hasutanmu.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah
azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu. Aku mengenalmu
dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Engkau
dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul Anbiya. Aku datang atas
perintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman
Nabi Adam as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau
tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak
berani menyembunyikannya”.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata
: “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun niscaya hancur
leburlah badanku menjadi abu”.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun tersenyum dan
berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya
agar didengar seluruh sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai
seluruh umatku.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pertanyaan Nabi
(1) :</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling
besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun gemetar
karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat merubah diriku
seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda,
kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah.
Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir
karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk
memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran,
murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar
menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya
bersamaku”.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pertanyaan Nabi
(2) :</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">TEMUKAN JAWABANNYA </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dilink ======> <a href="https://islamnews0n7.blogspot.com/" target="_blank"><span style="background-color: #2b00fe; color: white;">SINI</span></a></p><span face="Calibri, sans-serif" style="font-size: 11pt;"></span><p></p>agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-12350573083475484792021-01-24T07:58:00.006+07:002021-01-24T07:58:35.922+07:00TEKTONIK TEPIAN LEMPENG AKTIF GEOLOGI TANAH SUNDA<p style="text-align: center;"> <span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 10pt; text-align: justify;"><b>BAB I</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9pt; text-align: center;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>PENDAHULUAN<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p><b> </b></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>A.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Latar
Belakang</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dataran Sunda, yaitu dataran pada masalampau (masa
glasial) yang terbentang dari Barat keTimur antara Lembah Brahmanadapura di
Myanmar sekaranghingga Maluku.Begitu pula dikenal istilah Sunda Besar yang
meliputipulau-pulau: Sumatera, Kalimantan, Pulau Jawa, danPulau Madura. Serta
Sunda Kecil yangterdiridaripulau-pulau: Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores,
danTimor (sekarang wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat,Nusa Tenggara Timur, dan
Timor Timur).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>B.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rumusan
Masalah</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Apa saja yang
termasuk dalam geologi tanah sunda?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Apa yang
dimaksud busur sunda,palung sunda,dan dangkalan sunda?<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bagaimana
tatanan tektonik di tanah sunda?</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 10pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>C.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tujuan</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mengetahui
apa saja yang termasuk dalam geologi tanah sunda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mengetahui
apa yang dimaksud busur sunda,palung sunda,dan dangkalan sunda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mengetahui
tatanan tektonik di tanah sunda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9pt; text-align: center;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>BAB II<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9pt; text-align: center;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>PEMBAHASAN</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9pt; text-align: left;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>A. TANAH SUNDA<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tanah Sunda/Dataran Sunda, yaitu dataran pada masalampau
(masa glasial) yang terbentang dari Barat keTimur antara Lembah Brahmanadapura
di Myanmar sekaranghingga Maluku. Begitu pula dikenal istilah Sunda Besar yang
meliputipulau-pulau: Sumatera, Kalimantan, Pulau Jawa, danPulau Madura. Serta
Sunda Kecil yang terdiridaripulau-pulau: Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores,
danTimor (sekarang wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat,Nusa Tenggara Timur, dan
Timor Timur).</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 10pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>B. DANGKALAN SUNDA</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Istilah dalam geologi Indonesia untuk menamai dataranatau
paparan Indonesia barat; meliputi Pulau Kalimantan, Pulau Sumatra dan
pulau-pulau serta<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dasar laut transgresi (laut Jawa, Laut Natuna, dibagian
selatan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka);sebelum Zaman Pleistosen menjadi
satu kesatuan dengan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">benua Asia. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Batas daerah dangkalan Sunda di sebelah timur
yaitu"Garis Wallace" garis yang melintang mulai dariperairan Timur
Pulau Mindanau (Filipina) terus ke laut<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sulawesi, Selat Makasar, Selat Lombok dan berakhir
diSamudera Indonesia. Laut-laut transgresi di wilayahDangkalan Sunda
berkedalaman rata-rata 200 m.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>C. BUSUR SUNDA</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Terletak di tepi Asia Tenggara dan terbentang mulai dari
kepulauan Andaman-Nicobar di barat sampai busur Banda (Timor) di timur. Busur
Sunda merupakan busur kepulauan hasil dari interaksi lempengsamudera (disini
lempeng India-Australia yang bergerak ke utaradengan kecepatan 7 cm pertahun)
yang menunjam di bawah lempengbenua (Lempeng Eurasia).Penunjaman lempeng
terjadi di selatan busur Sunda berupa palung (trench) yang dikenal sebagai
palung Jawa.Disamping itu, penunjaman lempeng juga menghasilkan sepasang busurvolkanik
dan non-volkanik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Busur volkanik terdiri dari rangkaian gunungberapi yang
menjadi tulang punggung pulau-pulau busurSunda,sedangkan busur nonvolkanik
merupakan rangkaian pulau-pulau yangterletak di sisi samudera busur
volkaniknya.Rangkaian pulau seperti Siberut, Simeleu, Nias di barat
Sumatramerupakan bagian busur non-volkanik yang muncul ke permukaan
laut,sedangkan di selatan Jawa busur ini berada di bawah laut. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Busur non-volkanik disusun material-material yang berasal
dari daratan, lautdangkal, laut dalam dan kepingan lantai samudera yang
terseret,tergencet dan tercampur secara tektonik ketika lempeng
samuderamenunjam ke palung.Himpunan batuan yang campur aduk di dalampalung ini,
yang disebut melange, membentuk prisma akresi (accretionprism) di sisi dalam
palungnya.Panjang palung Jawa, tercatat sekitar 5600 km, terentang mulai dari
kepulauan Andaman-Nicobar di barat sampai ke Sumba di Timur,memiliki corak yang
beragam. Hal ini disebabkan oleh arah penunjamandan kecepatan lempeng tidak
seragam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Arah penunjaman yang hampertegak lurus di bagian pulau
Jawa ke arah timur menghasilkan ragampenunjaman lempeng yang lebih sederhana
dibandingkan di bagianSumatra yang membentuk cesar mendatar (sesar Semangko),
karenaarah penunjaman lempengnya miring dan bahkan hampir sejajar dibagian
kepulauan Andaman.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Disisi lain, selat Sunda yang memisahkan Sumatra dan
Jawa,merupakan batas geodinamik dan terdapat perubahan sudutpenunjaman yang
menyolok antara bagian timur dan baratnya.Disebelah barat selatSunda, aktifitas
gempa umumnya tidak melebihikedalaman 200 km sedangkan di sebelah timurnya
kedalaman aktifitasgempanya meningkat mendekati 350-500 km. Unsur geodinamik
lainyang dapat mempengaruhi dinamika palung adalah kondisi morfologipermukaan
lempeng samuderanya. Permukaan lantai samudera biasrelatif halus atau kasar
karena adanya tonjolan-tonjolan yang terdiri darigunung-gunung bawah laut
(seamount), pematang tengah samudera,danplato basalt. Dengan demikian menjadi
tidak terhindarkan lagipenunjaman lempeng samudera membawa juga seamount atau
bentukmorfologi bawah-laut lainnya ke dalam palung.</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 10pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>D. PALUNG SUNDA</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Di Indonesia bagian barat dan tengah, daerah pertemuan
tabrakanlempeng samudera Indo-Australia dengan lempeng benua Asia (Sumatradan
Jawa) disebut sebagai daerah ZonaSubduksi atau lebih dikenalsebagai daerah
Palung Sunda (Java Trench) yang memanjang kuranglebih 5500 km mulai dari
perairan barat Aceh sampai perairan selatanNusa Tenggara Barat. Menurut dia,
daerah ini dikenal sebagai daerahPrisma Akresi (Accretionary Prism) atau daerah
dimana batuan sedimenyang diendapkan di sekitar Palung telah mengalami
pengangkatan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">karena tertekan oleh pergerakan lempeng samudera
Indo-Australia yangtersubduksi ke bawah Pulau Jawa dan Sumatra.Saat lempeng
samudera tersubduksi, batuan sedimen yangdiendapkan di daerah palung tertekan,
terpatahkan dan terangkat, daerah yang terangkat bisamuncul ke permukaan laut
sebagai busur<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kepulauan. Contohnya
saja,busur kepulauan yang terdapat di perairan barat Sumatera yangterdistribusi
mulai dari Pulau Simeulue sampai ke Pulau Enggano. Prosessubduksi iniakan terus
berlangsung dan terus menekandaerah prisma akresi, sehingga mengakibatkan
terakumulasinya energitekanan di daerah ini, terutama terkumpul pada bidang
batas antaralempeng samudera tersubduksi dengan batuan dasar prisma akresi
jauhdi kedalaman bawah permukaan bumi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Daerah ini sering disebutsebagai daerah Seismogenic Zone.
Apabila batuan sediment yangtertekan sudah tidak kuat lagi menahan energi, maka
energi tersebut akan dilepaskan. Pelepasan energi oleh batuan tersebut disebut
sebagaigempa bumi tektonik yang menggetarkan batuan di daerahsekelilingnya
merambat ke segala arah di dalam lapisan bumi sebagaigetaran gempa bumi.
Getaran ini sampai ke permukaan bumi baik didarat maupun ke permukaan dasar
laut berupa gerakan horizontalmaupun vertikal yang akan merusak infrastruktur
yang ada dipermukaan tanah. Saat energi ini dilepaskan, umumnyastruktur
batuandi dalam bumi akan terdeformasi dan biasanya diikuti
pembentukanpatahan.Patahan tersebut berupa patahan naik (thrust fault)atau
patahan normal (normal fault), maupun patahan geser (strike slipfault).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai contoh pada saat terjadi gempa-tsunami dahsyat di
Acehpada tanggal 26 Desember 2004, di bawah daerah prisma akresi Acehtelah
terbentuk patahan naik sepanjang kurang lebih 200 – 250 km ataudisebut juga
sebagai megathrust fault.Disebutkan, di wilayah Jawa terdapat patahan Cimandiri
mulai dariPelabuhan Ratu (Sukabumi) hingga Lembang (Bandung), ke arah timuryang
mencapai panjang sekitar 102 km.Selain itu, patahan di sekitar Semarang, juga
termasuk patahan aktifsepanjang 20-30 km ke Timur. Sedangkan, mulai wilayah
Cirebonmenuju Jakarta terdapat patahan Baribis.''Patahan ini mulai dari
Cilacap.hingga Utara, melewati Kuningan, Majalengka kemudian Jakarta.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sementara di wilayah Jawa Tengah terdapat patahan hingga
ke Porong,Sidoarjo, Jawa Timur.Sedangkan, patahan Opak yang menimbulkangempa di
Yogya beberapa waktu lalu terdeteksi sepanjang 20 km.</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 10pt;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>E. TATANAN TEKTONIK</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tatanan tektonik sebelah barat Sumatera dan selatan Jawa,
didominasi oleh pergerakan ke utara dari tepian aktif lempeng samudera Hindia
dan lempeng benua Australia terhadap lempengan Sunda dengan kecepatan sekitar
6-7 cm/tahun. Komponen gerakan lempengan yang relatif tegak lurus terhadap arah
batas lempeng sebagian besar membentuk sesar-sesar naik di sepanjang zona
subduksi Sumatera dan Java, sedangkan komponen lempeng yang parallel terhadap
batas lempeng didominasi oleh terbentuknya sesar-sesar geser pada zona sesar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kajian tepian tektonik aktif difokuskan untuk
mengidentifikasi bentuk geomorfologi dasar laut dari masing-masing segmen
lempeng.Empat bentuk morfologi utama dapat diidentifikasi, seperti zona
subduksi, palung laut, prisma akresi, dan cekungan busur muka.Gambaran bentuk
geomorfologi dasar laut ini kemungkinan merupakan contoh morfologi dasar laut
yang terbaik di dunia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Batas-batas bentuk geomorfologi dasar laut ini sangat
jelas terlihat pada rekaman seismic dan citra seabeam.Makin kearah selatan,
dasar laut makin banyak mengalami pensesaran normal.Sesar-sesar ini nampaknya
lebih intensif makin jauh dari palung laut.Pada sumbu palung, bentuk kerak
samudera telah banyak mengalami pensesaran dan membentuk pola-pola horst dan
graben secara luas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tatanan geologi kelautan Indonesia merupakan bagian yang
sangat unik dalam tatanan kelautan dunia, karena berada pada pertemuan paling
tidak tiga lempeng tektonik: Lempeng Samudera Pasifik, Lempeng Benua
Australia-Lempeng Samudera India serta Lempeng Benua Asia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berdasarkan karakteristik geologi dan kedudukan
fisiografi regional, wilayah laut Indonesia dibagi menjadi zona dalam (inboard)
dan luar (outboard) yang menempati regim zona tambahan (contiguous), Zona
Ekonomi Eksklusif dan Landan Kontinen. Bagian barat zona dalam ditempati oleh
Paparan Sunda (Sunda Shelf) yang merupakan sub-sistem dari lempeng benua
Eurasia, dicirikan oleh kedalaman dasar laut maksimum 200 m yang terletak pada
bagian dalam gugusan pulau-pulau utama yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
(menurut Toponim internasional seharusnya disebut pulau Borneo).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagian tengah zona dalam merupakan zona transisi dari
sistem paparan bagian barat dan sistim laut dalam di bagian timur.Kedalaman
laut pada zona transisi ini mencapai lebih dari 3.000 meter yaitu laut Bali,
Laut Flores dan Selat Makasar. Bagian paling timur zona dalam adalah zona
sistem laut Banda yang merupakan cekungan tepian (marginal basin) dicirikan
oleh kedalaman laut yang mencapai lebih dari 6.000 m dan adanya beberapa
keratan daratan (landmass sliver) yang berasal dari tepian benua Australia
(Australian continental margin) seperti pulau Timor dan Wetar (Curray et al,
1982, Katili, 2008).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Zona bagian luar ditempati oleh sistem Samudera Hindia,
Laut Pasifik, Laut Timor, laut Arafura, laut Filipina Barat, laut Sulawesi dan
laut Cina Selatan. Menurut Hamilton (1979), kerumitan dari tatanan fisiografi
dan geologi wilayah laut Nusantara ini disebabkan oleh adanya interaksi
lempeng-lempeng kerak bumi Eurasia (utara), Hindia-Australia (selatan),
Pasifik-Filipina Barat (timur) dan Laut Sulawesi (utara).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Proses geodinamika global (More et al, 1980), selanjutnya
berperan dalam membentuk tatanan tepian pulau-pulau Nusantara tipe konvergen
aktif (Indonesia maritime continental active margin), dimana bagian luar
Nusantara merupakan perwujudan dari zona penunjaman (subduksi) dan atau
tumbukan (kolisi) terhadap bagian dalam Nusantara, yang akhirnya membentuk
fisiografi perairan Indonesia.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>F. MODEL TEKTONIK TEPIAN LEMPENG AKTIF</b><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lempeng samudera bergerak menunjam lempeng benua
membentuk zona penunjaman aktif, sehingga wilayah perairan Indonesia di bagian
barat Sumatera dan selatan Jawa disamping mempunyai potensi aspek geologi dan
sumberdaya mineral juga berpotensi terjadinya bencana geologi (gempabumi,
tsunami, longsoran pantai dan gawir laut).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Di bagian tengah kerak samudera India ini terbentuk suatu
jalur lurus yang disebut Mid Oceanic Ridge (Pematang Tengah Samudra), sedangkan
dibagian timurnya atau sebalah barat terbentuk jalur punggungan lurus utara –
selatan yang disebut Ninety East Ridge<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(letaknya hampir berimpit dengan bujur 90 timur) merupakan daerah
mineralisasi (Usman, 2006). Bagian yang dalam membentuk cekungan kerak samudera
yang terisi oleh sedimen yang berasal dari dataran India membentuk Bengal Fan
hingga ke perairan Nias dengan ketebalan sedimen antara 2.000 – 3.000 meter
(Ginco, 1999). Daerah Pematang Tengah Samudra pada Lempeng Indo-Australia
merupakan implikasi dari proses Sea Floor Spereading (Pemekaran Lantai
Samudera) yang mencapai puncaknya pada Miosen Akhir dengan kecepatan 6-7
cm/tahun,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebelumnya pada Oligosen awal hanya5cm/tahun (Katili,
2008).Memperlihatkan bentuk ideal geomorfologi pada tepian lempeng aktif adalah
mengikuti proses-proses penunjaman yaitu palung samudera (trench), prisma
akresi (accretionary prism), punggungan busur muka (forearc ridge), cekungan
busur muka (forearc basin), busur gunungapi (volcanic arc), dan cekungan busur
belakang (backarc basin). Busur gunungapi dan cekungan busur belakang lazimnya
berada di bagian daratan atau kontinen (Lubis et al, 2007).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Gambar Komponen tektonik ideal pada penunjaman tepian
lempeng aktif (Hamilton, 1979)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hasil identifikasi bentuk dasar laut dari beberapa
lintasan seismik, citra seabeam dan foto dasar laut maka dapat dikenali
beberapa bentuk geomorfologi utama yang umum terdapat pada kawasan subduksi
lempeng aktif.Empat bentuk morfologi utama dapat diidentifikasi, yaitu zona
subduksi, palung laut, prisma akresi, dan cekungan busur muka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9pt; text-align: center;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>BAB III<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9pt; text-align: center;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b>PENUTUP<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p><b> </b></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><b><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>SIMPULAN<o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Batas penunjaman lempeng samudera India
dengan lempeng Eurasia secara tegas membentuk satuan geomorfologi palung
samudera dengan kedalaman a</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ntara 6.000-7.000 meter yang arahnya tegak
lurus terhadap arah penunjaman.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sebagai konsekuensi logis penunjaman
lempeng samudera yang mempunyai densitas lebih tinggi dibandingkan lempeng
benua maka terbentuk satuan geomorfologi prisma akresi yang mer</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">upakan
proses campur-aduk dimana terjadi deformasi dasar laut secara besar-besaran.
Proses geologi yang umum terjadi adalah perlipatandan sesar-sesar naik yang
disertai dengan proses pengangkatan. Sesar-sesar normal dan mendatar banyak
dijumpai pada daerah yang jauh dari palung samudera terutama pada punggungan
dan tepian cekungan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Cekungan busur muka terbentuk antara
punggungan busur muka dan busur gunungapi dimana proses sedimentasi dominan
berasal dari bagian kontinen, sehingga umumnya membentuk ge</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">omorfologi
cekungan memanjang a-symetri.<o:p></o:p></span></p>
<div style="background: white; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<p class="MsoNormal" style="background: white; border: none; line-height: 19.2pt; margin-bottom: 9.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Gambaran geomorfologi dasar laut di tepian lempeng aktif di barat
Sumatera dan selatan Jawa memperlihatkan batas satuan yang jelas dan tegas
sehingga merupakan contoh bentuk geomorfologi zona penunjaman yang te</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">rbaik di
dunia.<o:p></o:p></span></p>
</div>agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-66991187091958563432021-01-22T04:40:00.003+07:002021-01-22T04:40:29.153+07:00Dasar Ketentuan Perilaku Kelompok di dalam organisasi<p></p><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">BAB
I<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraph" style="mso-list: l2 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">Latar
Belakang<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok dapat
atau bahkan sering terbentuk karena masing-masing anggota mempunyai satu atau
lebih karakteristik yang sama. Sering orang menyebut formasi ini sebagai
kelompok persahabatan. Persekutuan social yang sering dkembangluaskan dari
situasi kerja, dapat didasarkan pada usia yang sama atau mempunyai pandangan
politik yang sama. Tidak ada alasan tunggal apa pun yang menjelaskan mengapa
individu-individu bergabung membuat suatu kelompok. Karena kebanyakan orang termasuk
ke dalam sejumlah kelompok, jelas bahwa kelompok-kelompok yang berlainan
memberikan manfaat yang berbeda kepada anggotanya. Disini akan lebih lanjut
dijelaskan alasan-alasan popular mengapa orang bergabung dan berperilaku dalam
suatu kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tujuan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.2.1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tujuan Umum<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Guna menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang perilaku
berorganisasi khususnya tentang dasar dasar perilaku berkelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.2.2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tujuan Khusus<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Mengetahui
perbedaan antara kelompok formal dan informal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Melatih diri
untuk menyusun karya tulis ilmiah sederhana.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Mengidentifikasi
faktor-faktor kunci dalam menjelaskan perilaku kelompok</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Batasan masalah <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dikarenakan banyaknya sub bab dari materi tentang perilaku
berorganisasi, kelompok kami mengkhususkan akan membahas sedikit banyaknya
tentang dasar-dasar perilaku berkelompok. Di makalah ini kami akan mencoba
menjelaskan bagaimana definisi dan klasifikasi kelompok, Tahap-Tahap
Perkembangan Kelompok dan sebagainya. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.4. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Metode Penulisan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Penyusunan tugas ini disusun yang bersumber pada buku-buku mengenai
dasar perilaku kelompok, internet , dan dari sumber informasi lainnya. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.5. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sistematika
Penulisan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Penyusunan tugas ini secara garis besar terdiri dari 4 (empat) bab,
yaitu diuraikan sebagai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berikut:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bab I <span style="mso-tab-count: 2;"> </span>PENDAHULUAN</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pada Bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan judul,
tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Bab II <span style="mso-tab-count: 2;"> </span>TINJAUAN
PUSTAKA</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pada Bab ini dibahas mengenai Definisi Kelompok, Klasifikasi
Kelompok, Teori Pembentukan Kelompok, Alasan Pembentukan Kelompok, Tahap-Tahap
Perkembangan Kelompok, Struktur Kelompok, Sumber Daya Anggota Kelompok, dan
Pembuatan Keputusan Kelompok,</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Bab III <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>PEMBAHASAN</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pada Bab ini akan dibahas analisis studi kasus dasar perilaku kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Bab IV <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>KESIMPULAN</span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Bab
II<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Tinjauan
Pustaka<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Definisi Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok adalah
Suatu kumpulan orang yang satu sama lain saling berhubungan secara teratur,
selama jangka waktu dan mereka melihat bahwa mereka saling bergantung mengenai
pencapaian satu atau lebih tujuan bersama (Wexley dan Yulk,1977).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok adalah
Dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling
bergabung untuk mencapai sasaran tertentu (Stephen Robbins,2003).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Klasifikasi Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://makalah-update.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perilaku Kelompok dalam organisasi" border="0" data-original-height="271" data-original-width="621" height="175" src="https://1.bp.blogspot.com/-vDDU_teOSCI/YAny1gMSpxI/AAAAAAAAG7E/PCc9WgJ3cLgl7dcmo0tJ15ZGZFVTkZ4swCLcBGAsYHQ/w400-h175/1.JPG" title="Klasifikasi Kelompok" width="400" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Gambar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2.1 Bagan Klasifikasi Kelompok</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.2.1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok Formal<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Suatu kelompok rancangan yang ditetapkan dalam struktur organisasi
yang dibentuk oleh organisasi formal yang bertujuan untuk mencapai tujuan
organisasi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok perintah </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok yang terdiri dari para bawahan yang melapor langsung pada
manajer tertentu. Kelompok formal ini tersusun atas Atasan dan Bawahan dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ditentukan oleh bagan organisasi. Contoh
seorang kepala sekolah dan dua belas guru yang<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>membentuk suatu kelompok perintah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok Tugas </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok yang ditetapkan secara organisasional yang bekerja sama
untuk menyelesaikan suatu tugas. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.2.2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok
Informal<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Aliansi atau kelompok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang
tidak tersetruktur atau tidak ditetapkan secara organisasional. Kelompok ini
terbentuk secara alamiah sebagai suatu tanggapan terhadap kebutuhan untuk
mengadakan kontak sosial.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok Kepentingan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok yang bekerja sama untuk mencapai suatu sasaran khusus yang
menjadi kepedulian bersama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok Persahabatan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok persahabatan merupankan kelompok yang terbentuk karena para
anggota individunya memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama. Itulah
bentuk kesetiakawanan sosial yang sering kali berkembang diluar situasi kerja.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Teori Pembentukan Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.3.1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>PROPINQUITY
THEORY <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teori ini menyatakan bahwa kelompok terbentuk karena kedekatan dalam
ruang, atau kedekatan secara geografis.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh Kasus: kelompok warga desa X yang terbentuk karena berada di
satu wilayah yang sama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.3.2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>INTERACTION
THEORY (George HOMANS) <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Semakin banyak aktivitas
yang dilakukan bersama :</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>- semakin besar frekuensi
interaksi </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>- semakin kuat perasaan
keterikatan/kebersamaan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh kasus: Suatu kelompok mahasiswa terbentuk karena banyak
aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama, sehingga sering terjadi interaksi
dan komunikasi maka kebersamaan akan terbentuk.</span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin banyak interaksi antar orang-orang tersebut :</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>- semakin banyak aktivitas
yang mereka lakukan bersama </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>- perasaan keterikatan semakin
kuat</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh kasus: karena banyaknya interaksi yang dilakukan menjadikan
banyak aktifitas yang dilakukan hal ini cenderung membuat kumpulan individu ini
membentuk kelompok.</span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin kuat perasaan antar sesama orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>- semakin banyak aktivitas
bersama </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>- semakin banyak interaksi</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh kasus: karena kecocokan minat dan adanya chemistry antar
individu, menyebabkan semakin banyak nya interaksi dan aktifitas yang dilakukan
dan hal ini menjadi faktor individu membentuk suatu kelompok. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.3.3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>BALANCE THEORY <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teori ini menyatakan bahwa orang saling tertarik satu sama lainnya
berdasarkan pada kesamaan sikap dan nilai terhadap obyek-obyek dan tujuan
tertentu yang relevan. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh kasus: Dalam gambar diperlihatkan bahwa X akan tertarik pada
Y, dan akan cenderung untuk berkelompok, karena adanya kesamaan sikap dan nilai
(Z).</span></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://makalah-update.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perilaku Kelompok dalam organisasi" border="0" data-original-height="258" data-original-width="589" height="175" src="https://1.bp.blogspot.com/-_jGxRxCkrss/YAny1kyNTBI/AAAAAAAAG7U/_qpa3xaiOSUIfBBaGuExlZY-izGlLLs3ACPcBGAYYCw/w400-h175/2.JPG" title="BALANCE THEORY" width="400" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.3.4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>EXCHANGE THEORY <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teori ini mengatakan bahwa kelompok terbentuk berdasarkan pada
pertimbangan “cost-reward” (untung-rugi).Yang dimaksud dengan “reward” disini
antara lain berupa terpenuhinya kebutuhan; sedangkan “cost”-nya antara lain
adalah kecemasan, frustrasi, rasa malu, kelelahan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Orang akan tertarik untuk membentuk kelompok, atau untuk bergabung
dalam satu kelompok, bilamana reward-nya lebih besar daripada cost-nya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh Kasus:</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Individu X tertarik berkelompok dengan individu Y karena Y adalah
orang terkenal, sehingga apabila X bergabung dengan Y mungkin akan ikut
terkenal. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Struktur Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelompok kerja
bukanlah sekumpulan individu yang tidak terorganisir, kelompok kerja mempunyai
suatu struktur yang membentuk perilakku anggotanya dan memungkinkan untuk
menjelaskan dan meramalkan bagian besar dari perilaku individual di dalam
kelompok maupun kinerja kelompok itu sendiri. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Struktur
kelompok ini antara lain: Kepemimpinan Formal, peran, norma, ukuran kelompok,
komposisi kelompok, kekohesifan, dan status kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kepemimpinan Formal<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pemimpin formal
dalam kelompok umumnya mempunyai jabatan khusus seperti manajer
bagian,penyelia, mandor, pimpinan proyek, kepala satuan tugas,ataupun ketua
komite, pemimpin ini memiliki peran dan fungsi penting dalam keberhasilan
kelompok. (untuk lengkapnya akan di bahas di bab kepemimpinan).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Peran<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Seseorang bisa
memainkan beberapa peran. Peran yaitu pola perilaku sesuai dengan posisi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang di diberikan, sehubungan dengan posisi
yang diberikan dalam suatu unit sosial. Banyak diantara peran-peran yang
diemban tersebut bersifat sejalan, namun beberapa peran justru menciptakan
konflik. Contoh tawaran promosi pada pekerjaan menghendaki pindah kota,
sementara peran sebagai istri tak mungkin bisa pindah. Dapatkan tuntutan
perannya sebagai pekerja disesuaikan dengan perannya sebagai istri ? </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dalam realitas
hidup ternyata kita dituntut memainkan banyak peran, ketika dilingkungan
pekerjaan orang-orang menuntut peran yang berbeda dengan ketika kita dirumah
sebagai istri dan Ibu anak-anaknya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pemahaman
tentang perilaku peran dapat disederhanakan secara dramatis jika masing-masing
dari kita memilih suatu peran dan memainkan secara reguler dan konsisten.
Sayangnya kita diminta untuk memaikan bermacam-macam peran, baik didalam maupun
diluar pekerjaan kita.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Beberapa
Kesimpulan bardasarkan hasil penelitian tentang peran:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Orang-orang hampir dipastikan
memainkan peran ganda dalam kesehariannya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>orang-orang mempelajari peran
dari rangsangan yang diterima dari sekitarnya seperti<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>teman-teman. Buku, film dan televisi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Orang memiliki kemampuan
berganti peran dengan cepat ketika mereka menyadari bahwa situasi dan tuntutan
benar-benar menghendaki perubahan yang sangat penting..</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 27.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Orang-orang sering mengalami
konflik peran ketika mendapati persyaratan dari suatu peran merupakan hal yang
ganjil bagi peran yang lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Manfaat bagi
manajer yang Memiliki Pengetahuan tentang Peran<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pengetahuan
tentang peran membantu manajer ketika berhubungan dengan pegawai untuk
memikirkan dari kelompok mana terutama mereka teridentifikasi pada saat itu dan
perilaku apa yang diharapkan dari mereka dalam peran tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Perspektif
seperti ini membuat anda lebih akurat dalam meramalkan perilaku para pegawai
dan menuntun anda untuk menentukan apa yang terbaik untuk dilakukan dalam
menangani situasi yang terjadi pada pegawai tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Norma<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pernahkah anda
memperhatikan bahwa para pegawai tidak mengkritik Bos mereka didepan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>umum? Hal ini karena adanya norma, yaitu,
adanya standar perilaku yang diterima dalam suatu kelompok yang dirasakan
bersama-sama oleh para anggota kelompok tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Setiap kelompok
akan membentuk serangkaian normanya sendiri-sendiri.seperti bagaimana
berpakaian yang tepat, kapan waktunya berhura-hura diterima, siapa yang pantas
mendapat perhatian yang besar dari para manajer, seberapa keras mereka
seharusnya bekerja, bagaimana cara mereka menyelesaikan perkerjan. Norma-norma
ini sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara individu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ketika norma ini
disetujui dan diterima oleh kelompok, norma bertindak sebagai alat dalam
mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan pengendalian ekternal yang
minimum.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kunci utama
mengenai norma adalah bahwa kelompok menggunakan tekanan kepada anggotanya
untuk menuntun perilaku anggota tersebut agar menyesuaikan diri dengan standar
kelompok. Jika melanggar norma anggota kelompok akan bertindak untuk mengoreksinya
atau menghukumnya. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ukuran<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Apakah ukuran
kelompok mempengaruhi perilaku? Jawabnya pastilah, ya. Bukti menunjukkan bahwa
kelompok kecil lebih cepat menyelesaikan tugas dibanding kelompok yang lebih
besar. Akan tetapi, jika kelompok tersebut sedang terlibat dalam pemecahan
masalah, kelompok yang besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ada beberapa
parameter. Kelompok besar dengan anggota selusin memang bagus untuk mendapatkan
berbagai input.Jadi untuk menemukan fakta, misalnya, kelompok yang besar
mestinya lebih efektif. Sebaliknya kelompok yang kecil lebih baik dalam
melakukan sesuatu yang produktif dengan menggunakan input-input tadi.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Penemuan yang
paling penting sehubungan dengan ukuran, diberi nama social loafing<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(kemalasan sosial). Maksudnya adalah
kecenderungan individu untuk memberikan hanya sedikit usaha ketika bekerja
secara kolektif dibanding, jika mereka bekerja secara individu. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Contoh:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Individu A mampu
mengangkat beban maks.berat 30kg. Individu B mampu mengangkat beban maks.berat
40kg. Pada saat mereka bekerjasama, ternyata malah tidak mampu mengangkat beban
70kg, melainkan hanya 67kg à terjadi <b><i>social loafing</i></b> sebesar 3 kg.
Social loafing dapat terjadi karena adanya <b><i>social inhibition</i></b>,
yaitu:</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i><u><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">self handicapping</span></u></i></b><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">, ialah su</span><span lang="EN-US">atu cara sedemikian rupa sehingga kelompok malah merintangi
seseorang untuk bekerja menghasilkan performansi dengan baik secara individual.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><i><u><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">self conformity</span></u></i></b><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">, ialah
suatu bentuk rintangan sosial yang membuat anggota melakukan sesuatu yang tidak
benar karena adanya pengaruh- pengaruh kelompok yang tidak dapat dihindari,
misalnya ada anggota kelompok yang terpaksa turut korupsi karena ada tekana</span><span lang="EN-US">n dari kelompoknya supaya bersama-sama korupsi.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span lang="EN-US">Social
loafing</span></i></b><span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>terjadi disebabkan oleh adanya orang-orang yang disebut “<b><i>free
rider</i></b>”, yaitu mereka yang tidak jujur (tidak fair) dalam menyumbangkan
upayanya atau kinerjanya dalam kebersamaan kerja, padahal mereka menerima penuh
bagian dari keuntungan atau hasil kelompok. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Dari
penelitian terungkap bahwa <i>social loafing</i> terjadi bilamana :<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tugas dipandang tidak penting atau
sederhana </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Anggota kelompok berpikir bahwa
hasil perorangan tidak dapat diidentifikasi </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">•<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Anggota kelompok memandang bahwa
teman lainnya juga tidak sungguh-sungguh kerjanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">5.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Komposisi<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Aktifitas
kelompok memerlukan berbagai kemampuan dan pengetahuan.agar menjadi lebih logis
untuk menyimpulkan bahwa kelompok heterogen mungkin akan lebih memiliki
kemampuan dan informasi yang beragam dan mestinya lebih efektif diban-dingkan
dengan kelompok yang homogen. Hanya saja biasanya elemen keragaman, pada awal
saja sedikit mengganggu proses kelompok, karena membutuhkan penyesuaian
bagaimana cara bekerjasama melalui ketidakcocokan pendapat dan pendekatan yang
berbeda untuk menyelesaikan masalah.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">6.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kekohesifan (Kekompakan)<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kekompakan
merupakan suatu hal penting karena terbukti erat kaitannya dengan produktifitas
kelompok. Studi secara konsisten memperlihatkan bahwa hubungan kekompakan
dengan produktifitas tergantung pada norma kinerja yang dibangun oleh kelompok
tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Semakin kompak
kelompok tersebut semakin mengarah pada tujuannya, maka semakin tinggi
produktifitasnya dengan syarat didukung norma yang tinggi, tapi sebaliknya jika
norma rendah akan menurunkan produktifitasnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Bagimana cara
bagi manajer untuk meningkatkan kekompakan kelompok?<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bentuklah kelompok yang
lebih kecil.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Usahakan kelompok
melaksanakan tujuan yang disepakati bersama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tingkatkan waktu untuk
dihabiskan bersama kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tingkatkan status kelompok
dengan membangun citra tentang sulitnya mendapatkan keanggotaan dalam kelompok
tersebut.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Rangsanglah persaingan
dengan kelompok lain.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berikan penghargaan kepada
kelompok bukan terhadap anggota perseorangan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">o<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lakukan isolasi kelompok
secara fisik </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Hubungan
antara kohesifitas, norma kinerja, dan produktivitas<o:p></o:p></span></b></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://makalah-update.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perilaku Kelompok dalam organisasi" border="0" data-original-height="110" data-original-width="575" height="76" src="https://1.bp.blogspot.com/-7BP5fXFMdD4/YAny1pGQGpI/AAAAAAAAG7U/9069Uo2vwUoRYqsgVejhpTksyg0uiIhKACPcBGAYYCw/w400-h76/3.JPG" title="kohesifitas, norma kinerja, dan produktivitas" width="400" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tabel 2.1<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hubungan antara kohesifitas, norma kinerja,
dan produktivitas</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dengan adanya
variabel norma kinerja yang diberlakukan dalam kelompok, meskipun kohesivitas
tinggi, tetapi bilamana norma kinerja rendah, maka akibatnya produktivitas juga
rendah. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Hubungan
antara Kohesifitas dengan ukuran, kepuasan, waktu, keberhasilan, penderitaan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin besar ukuran kelompok, </span><span lang="EN-US">semakin
berkurang kepuasannya, semakin kurang kohesivitasnya.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin besar ukuran kelompok, semakin berkurang kinerjanya </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin besar ukuran kelompok, semakin kurang partisipasi anggota.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin besar ukuran kelompok, semakin besar social loafing-</span><span lang="EN-US">nya.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Semakin besar ukuran kelompok,
semakin berkurang motivasi kerjanya.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin besar ancaman (dari luar) terhadap kelompok, semakin meningkat
kohesivitasnya.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin lama bekerjasama dalam kelompok, semakin kohesif.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin sulit menerima anggota dalam kelompok, semakin kogesif
kelompok </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin berhasil usaha kelompok, semakin kohesif kelompok </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin berhasil usaha kelompok, semakin puas kelompok.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin kohesif kelompok, semakin tinggi produktivitasnya.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Semakin
kohesif suatu kelompok, semakin solider terhadap teman anggotanya </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin sama pandangan para anggota kelompok, semakin kohesif
kelompok.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l14 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semakin senasib para anggota kelompok, semakin kohesif kelompok </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">7.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Status<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Status merupakan
pembedaan peningkatan gengsi, posisi atau peringkat dalam kelompok , status
bisa ditentukan secara formal, yaitu oleh oganisasi, seperti melalui titel atau
gelar seperti “juara kelas berat dunia” atau “yang paling menyenangkan”.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dalam studi
restoran klasiknya, William F.Whyte menunjukkan pentingnya sebuah status. Ia
memberi gagasan bahwa orang-orang akan bekerja lebih sopan jika pegawai dengan
status yang lebih tinggi memulai kebiasaan suatu tindakan terhadap pegawai
dengan status yang lebih rendah. Dia menemukan contoh-contoh, dimana bila
mereka yang memiliki status lebih rendah memprakarsai suatu tindakan, konflik
akan muncul antara sistem status formal dan informal.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.5.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Alasan Pembentukan Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-rlNMoh0oXQA/YAny2XaXLPI/AAAAAAAAG7Y/9A2qDQNanyss9VGwkwBv3CN1kWv9rqQrgCPcBGAYYCw/s533/4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perilaku Kelompok dalam organisasi" border="0" data-original-height="533" data-original-width="520" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-rlNMoh0oXQA/YAny2XaXLPI/AAAAAAAAG7Y/9A2qDQNanyss9VGwkwBv3CN1kWv9rqQrgCPcBGAYYCw/w391-h400/4.JPG" title="Alasan Pembentukan Kelompok" width="391" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tabel 2.2<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Alasan Pembentukan Kelompok</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.6.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Model 5 Tahap<o:p></o:p></span></b></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://makalah-update.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perilaku Kelompok dalam organisasi" border="0" data-original-height="105" data-original-width="608" height="69" src="https://1.bp.blogspot.com/-dlSoPysvBr0/YAny2Tk7CqI/AAAAAAAAG7c/sE1TZSFSHn402CDSqyXJnXv-xpDXN-EjgCPcBGAYYCw/w400-h69/5.JPG" title="Perkembangan Kelompok" width="400" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tahap 1: Forming (pembentukan).<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">sifatnya masih
mencari-cari atau masih banyak ketidakpastian, misalnya siapa pemimpinnya? apa
tujuan yang ingin dicapai?, bagaimana cara mencapainya? </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Tahapan untuk
menentukan:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Keterkaitan dengan</span><span lang="EN-US"> tugas, tanggung jawab
masing-masing anggota </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Tujuan/sasaran/hasil yang diinginkan </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Struktur dan proses kelompok </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Sosok yang akan menjadi/dijadikan pimpinan </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Perasaan yang
terjadi:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Rasa bangga terpilih/diterima dlm kelompok </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Antisipasi tentang hal-hal yang bisa dilakukan </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kecurigaan, ketakutan, dan kecemasan tentang hal-hal yang mungkin
terjadi </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Keterikatan awal dengan kelompok </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">2<b>.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tahap 2: Storming (beradu pendapat)</b></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tahap konflik
dalam kelompok seperti beradu pendapat karena perbedaan-perbedaan pandangan
para anggota dalam eksistensinya dalam kelompok</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Hal-hal yang
biasa terjadi: <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan kompleksitasnya, dan
dampak terhadap interaksi antar anggota </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Mengembangkan posisi berlawa</span><span lang="EN-US">nan (membanding-bandingkan
dengan anggota lain)</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Keragu-raguan terhadap kompetensi pimpinan </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Tingkat emosi dan ketegangan yang tinggi </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Konflik intrakelompok yang meningkat </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Perasaan:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l12 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kecemburuan, keterpecahan </span><b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l12 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Naik-turunnya (fluktuasi) kualitas h</span><span lang="EN-US">ubungan <b><o:p></o:p></b></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l12 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Berbagai perasaan cepat muncul secara bergantian </span><b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l12 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Perhatian berlebihan terhadap beban kerja (terlalu berat VERSUS
terlalu ringan)</span><b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l12 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Mempertanyakan keterlibatan dan komitmen anggota</span><b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tahap 3: Norming<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">pembentukan
aturan yang digunakan sebagai norma perilaku kelompok dan para anggotanya dalam
mencapai tujuan seperti berkembangnya hubungan yang karib dan memperagakan
kehohesifan (kekompakan).</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Hal-hal yang
biasa terjadi:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Mulai bisa menerima anggota-anggota lain dan menyadari tanggung jawab
pri</span><span lang="EN-US">badi </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Mulai ditemukannya norma yang sesuai untuk diterapkan, baik
diungkapkan secara terbuka atau hanya disimpan dalam hati </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kelompok mulai belajar bagaimana cara mengelola konflik </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kompetisi “power” sudah berakhir </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kelompok mulai menerima kenyataan tentang perlunya dilakukan perubahan
</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Perasaan yang
biasa muncul: <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l4 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kelegaan karena beberapa masalah terpecahkan </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Munculnya kembali optimisme </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l4 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Semangat kebersamaan atau semangat yang sama di antara anggota </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tahap IV: Performing (Pelaksanaan)<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">struktur telah
sepenuhnya fungsional dan diterima dengan baik; energi kelompok bergeser dari
mencoba memahami satu sama lain ke pelaksanaan tugas di depan mata </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Hal yang
biasa terjadi:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l9 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Mampu menempatkan dan menyelesaikan m</span><span lang="EN-US">asalah
yang dihadapi oleh kelompok.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l9 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Anggota kelompok saling support satu sama lain dalam menentukan
perilaku dalam berkelompok. </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l9 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kelompok fokus terhadap produktivitas kerja</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l9 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Tujuan kelompok sangat di utamakan</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l9 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Tingginya saling ketergantungan antara a</span><span lang="EN-US">nggota
kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Perasaan yang
umum:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kepuasan yang terpenuhi</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Rasa gembira dan rileks saat bekerja</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Toleran dan pengertian antar anggota kelompok</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">5.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tahap V: Adjourning (Penundaan)<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Selesainya
pencapaian tujuan, kelompok beristirahat bekerja atau bubar, khususnya kelompok
yang tujuannya spesifik dalam waktu yang terbatas atau sementara </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Biasanya terjadi
untuk tugas-tugas projek atau penugasan yang bersifat sementara (temporary)</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Hal yang
biasa terjadi:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Perhatian kelompok terfokus pada menata kembali h</span><span lang="EN-US">asil kerja </span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Anggota kelompok mempertanyakan apakah masih akan tetap bergabung atau
mencari/membentuk kelompok lain karena sudah bergesernya prioritas
kebutuhan/keinginan </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Perasan yang
umum:<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l13 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Muncul pengelompokan perasaan:</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l13 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Sebagian berwarna positif: puas, optimis, dsb.</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l13 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Sebagian berwarna ketidakpuasan, kekecewaan, depresi </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.7.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sumber Daya Anggota Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kinerja dan
tingkat potensial sebuah kelompok bergantung sebagian besar pada sumber daya
yang dibawa masing-masing anggota kelompok ke kelompok itu sendiri. Dalam
bagian ini ada 2 sumber daya yang penting yaitu kemampuan, dan kepribadian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kemampuan dan Keterampilan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Keterampilan
hubungan antar personal secara konsisten muncul sebagai hal yang penting dalam
menentukan kinerja dari sebuah kelompok, keterampilan ini mencangkup manajemen
konflik dan resolusi, pemecahan masalah kolaboratif, dan komunikasi. Sebagai
contoh, para anggota harus mampu mengenal jenis dan sumber dari konflik yang
melanda kelompok dan harus mengimplementasikan suatu strategi resolusi untuk
konflik yang tepat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Karakteristik Kepribadian<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ciri dari
kepribadian seorang individu dalam kelompok sangat mempengaruhi kinerja dalam
kelompok, karena hal tersebut berhubungan dengan cara bagaimana individu
tersebut berinteraksi dengan anggota<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kelompok yang lainnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh: ada
dua<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>budaya/karakteristik yang
mempengaruhi kinerja dalam kelompok yaitu kepribadian yang berkonotasi positif
yang berhubungan dengan kekohesifan, semangat, dan produktivitas seperti
kemahiran bergaul,inisiatif, keterbukaan, dan fleksibilitas. Kontras dengan hal
itu ada kepribadian yang berkonotasi negatif seperti otoriter, dominasi, dan
ketidak transparasian.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.8.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pembuatan Keputusan Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraph" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kekuatan </span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Informasi lebih
lengkap </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Meningkatkan
keanekaragaman pandangan </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Keputusan lebih
tepat </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Meningkatkan
penerimaan terhadap keputusan </span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">Kelemahan </span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lebih lambat </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Meningkatkan
tekanan untuk menyesuaikan diri </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dominasi oleh
satu atau beberapa anggota </span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">–<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tanggung jawab
menjadi tidak pasti </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.9.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pengambilan Keputusan Kelompok Individu
versus Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Nilai tambah
paling utama keputusan yang dibuat individu adalah efisiensi, juga memiliki
akuntabilitas yang jelas, karena individu itu sendiri yang lebih bertanggung
jawab, dan cenderung menghasilkan nilai-nilai yang konsisten, sedang keputusan
kelompok bisa mengalami perjuangan kekuasaan dari dalam kelompok itu sendiri.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Bandingkan hal
diatas dengan kekuatan pembuatan keputusan kelompok yang mengahasilkan
informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih komplit, lebih banyak mendapat input
dalam proses keputusan. Disamping banyak input, juga dapat melibatkan keheterogenan
dalam proses keputusan tersebut. Sehingga menghasilkan keanekaragaman
pandangan, jadi banyak pendekatan dan alternatif yang dapat dipertimbangkan.
Kelompok menghasilkan kualitas yang lebih tinggi dan tentunya lebih efektif.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Jadi mana yang
lebih baik Individu atau Kelompok? Jawabannya jelas itu tergantung. Adakalanya
itu terbaik diambil keputusan individu,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dan sebaliknya lebih dipilih keputusan kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.10.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Teknik Pengambilan Keputusan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Interaksi kelompok <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Anggota-anggota
kelompok saling berinteraksi satu sama lain. Dengan cara bertukar pikiran satu
sama lain dan berkumpul dalam satu tempat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Brainstorming<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teknik
brainstorming adalah teknik untuk menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi
segala hambatan dan kritik. Kegiatan ini mendorong munculnya banyak gagasan,
termasuk gagasan yang, liar, dan berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut
dapat menghasilkan gagasan yang kreatif. Brainstorming sering digunakan dalam
diskusi kelompok untuk memecahkan masalah bersama.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Teknik nominal kelompok <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Suatu metode
pengambilan keputusan kelompok dalam mana anggota-anggota individual bertemu
tatap muka untuk mengumpulkan pertimbangan mereka dalam suatu cara yang
sistematik tetapi tak bergantungan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Contoh teknik
ini adalah:</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Membuat
gagasan-gagasan secara individual untuk memecahkan masalah tertentu</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Gagasan-gagasan
dikumpulkan dan dicatat</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Individu-individu
tersebut berkumpul dan memilih gagasan-gagasan</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Gagasan
dijelaskan</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Gagasan-gagasan
dievaluasi</span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l7 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Kelompok
mengurangi gagasan sampai ditemukan pemecahan yang memuaskan</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teknik ini cocok
digunakan untuk rapat mengenai rencana jangka panjang, kurang begitu cocok
untuk rencana jangka pendek. Keuntungan dari teknik ini adalah setiap anggota
bisa mengekspresikan pandangan tanpa adanya intimidasi dari anggota kelompok
yang lebih berkuasa atau yang aktif bicara.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pertemuan Elektonik<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sebuah pertemuan
di mana para anggotanya berinteraksi menggunakan komputer, yang memungkinkan
anonimitas(Tanpa mencantumkan nama) komentar dan pemberian suara.</span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Bab
III<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3.1. Studi
Kasus Dasar Perilaku Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Nama Kelompok <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
Dasar-Dasar Perilaku Kelompok </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Institusi<span style="mso-tab-count: 2;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
Universitas Komputer Indonesia</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Jumlah anggota<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
3 orang </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Jenis Kelompok<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
Kelompok Formal, Kelompok Tugas</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3.2. Analisis<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tahap
Pembentukan Kelompok</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1. Tahap 1:
Forming (Pembentukkan)<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pada tahap yang
awal ini terjadi banyaknya ketidakpastian seperti siapakah yang akan menjadi
ketua kelompok, apa pekerjaan yang harus dilakukan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tujuan apa yang harus dicapai, serta
timbulnya rasa kecurigaan, dan kecemasan tentang apa yang akan terjadi di waktu
yang akan datang. Namun pada fase ini mulai adanya rasa keterikatan (Chemistry)
di dalam kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Tahap 2:
Storming (Perdebatan)<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Konflik internal
mulai terlihat di dalam fase ini, hal yang terjadi di dalam fase ini seperti
perdebatan pembagian tugas yang harus dilakukan oleh setiap anggota kelompok,
hingga adanya sikap membanding-bandingkan dengan kelompok lain, menjadikan
tantangan tersendiri untuk menyelesaikan konflik internal dalam kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Tahap 3:
Norming<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kelegaan muncul
saat beberapa konflik atau masalah internal terpecahkan, akhirnya anggota
kelompok mampu memahami apa tanggung jawab masing-masing anggota, sehingga
pekerjaan kelompok lebih terfokus terhadap tujuan awal yang akan dicapai.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4. Tahap 4:
Performing (Pelaksanaan)<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ketergantungan
antar anggota semakin meningkat karena disinilah proses pencapaian tujuan, maka
hal yang harus diperhatikan adalah saling support sesama anggota, dan
produktifitas masing masing anggota, agar tujuan kelompok dapat tercapai dengan
sempurna. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">5. Tahap 5:
Adjourning (Penundaan)<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tahap ini belum
tercapai karena tujuan kelompok belum tercapai.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3.3. Struktur
Kelompok<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">1.
Kepemimpinan Formal<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tentu saja
meskipun memiliki anggota yang sedikit, namun kelompok ini memerlukan pemimpin yang
dapat mengawasi, mengatur, dan memberikan arahan kepada anggota-anggotanya
dalam pencapaian tujuan kelompok.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">2. Peran<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dalam hal ini,
peranan dan tugas masing-masing anggota sudah dilakukan semaksimal mungkin
meskipun ada terjadinya sedikit konflik pemilihan peran, namun dapat di
selesaikan dengan baik.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3. Norma<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tidak ada norma
khusus dalam kelompok ini meskipun jenis kelompok ini merupakan kelompok
formal, namun norma-norma khusus seperti perilaku antara bawahan terhadap
atasan tidak diterapkan karena dalam kelompok ini statusnya atas dasar
friendship. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">4. Ukuran<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Meskipun dengan
ukuran yang kecil, kelompok ini mampu menyelesaikan konflik dengan cepat dan
tuntas, hal ini membuktikan teori bahwa semakin sedikit ukuran, maka semakin
kohesif suatu kelompok. Dan social loafing tidak ditemukan di kelompok ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">5.
Kohesifitas<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kecilnya ukuran
kelompok ini menjadi nilai plus dalam kohesifitas, namun ada nilai minusnya
yaitu sedikitnya waktu yang tersedia dapat menyebabkan turunnya kohesifitas
dalam kelompok ini.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">6.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Status<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tidak ada status
khusus yang diberikan kepada setiap anggota di kelompok ini, meskipun pemberian
status itu penting untuk meningkatkan motivasi kerja anggotanya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">3.4. Teknik
Pengambilan Keputusan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Teknik
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kelompok ini adalah dengan cara
sederhana yaitu dengan cara interaksi kelompok untuk menentukan peran dan tugas
anggota serta menyelesaikan konflik kelompok.</span></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Bab
IV<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Hasil dari
tujuan kelompok dan kinerja dari kelompok itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa
aspek seperti perkembangan kelompok, struktur kelompok ( kepemimpinan
formal,peran, norma, status, kekohesifan,komposisi,ukuran) dan pengambilan
keputusan kelompok dalam mengatasi konflik atau menambah ide atau gagasan.
Teknik pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kelompok ini pun sederhana
yaitu dengan cara interaksi kelompok untuk menentukan peran dan tugas anggota
serta menyelesaikan konflik kelompok. Aspek diatas harus dikelola dengan baik
agar hasil dari tujuan kelompok itu sendiri sesuai atau lebih dari yang
diharapkan oleh kelompok serta anggota-anggotanya.</span></p><br /><p></p>agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-55579546701039479382021-01-21T02:38:00.007+07:002021-01-21T02:39:11.809+07:00psikologi Perkembangan Pendidikan Anak Masa Usia Sekolah Dasar<p style="text-align: center;"> KARYA TULIS ILMIAH</p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan Pendidikan Anak Masa Usia Sekolah Dasar</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Disusun Oleh :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nama : saya joyo rahadjo</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">SEKOLAH TINGGI SEKALI<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">JURUSAN AYO BERUSAHA<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2020<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">BAB I<span></span></span></p><a name='more'></a><o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendidikan
merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Sebagai suatu proses,
pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu saat saja. Akan tetapi proses
pendidikan harus berlngsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul
istilah pendidikan seumur hidup (life long esucation), dan ada juga yang
menyebutkan pendidikan terus menerus (continuing education).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Islam sendiri
telah mnggariskan tentang proses pendidikan seumur hidup. Dalam suatu riwayat,
Rasulullah Saw bersabda “tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan hingga
dimasukkan dalam liang kubur”. Lepas dari sahih atau bidaknya pendapat
tersebut, namun itu memberikan suatu masukan yang cukup berharga bagi
pendidikan itu sendiri.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 10pt;"> </span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p><span><!--more--></span></o:p></span><p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">BAB II<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A. Pendidikan
keluarga sebagai peletak dasar pembentukan kepribadian anak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keluarga yang
menghadirkan anak kedunia ini secara kodrat bertugas mendidik anak itu sejak
kecil, sianak-anak disup, tumbuh dan berkembang didalam keluarga itu. Orang tua
dengan secara tidak direncanakan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang diwarisi
dari nenek moyang dan pengaruh lain yang diterimanya dari masyarakat. Si anak
menerima dengan day penirunya, dengan segala senang hati, sekalipun
kadang-kadang ia tidak menyadari benar apa maksud tujuan yang ingin dicapai
dengan dilakukan anak, ditanamkan benar-benar sehingga seakan-akan tidak boleh
dilkaukan oleh sianak dengan demikian, si anak akan membawa kemampuan juga pengaruh
keluarga itu, sekalipun ia sudah mulai berfikir lebih jauh lagi, makin besar si
anak, pengaruh itu makin luas sampai akhirnya seluruh lingkungan hidupnya
mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan perilaku anak itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B. Pendidikan
Agama Bagi Anak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1. Pembinaan
pribadi anak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Orang tua
adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua,
sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsure-unsur pendidikan yang tidak
langsung, yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang bertumbuh.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2. Perkembangan
Agama Pada Anak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perkembangan
agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang
dilaminya, terutama pada masa pertumbuhan yang pertama pada (masa anak) dari
umur 0-12 tahun. Seyokyanya agama masuk kedalam pribadi anak bersamaan dengan
pertumbuhan pribadinya, yaitu sejak lahir, bahkan lebih dari itu, sejak dalam
kandungan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3. Pembiasaan
Pendidikan Pada Anak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C. Aspek-aspek
perkembangan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1. Perkembangan
Fisik<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Fisik atau
tubuh manusia merupakan system orang yang komplek dan sangat mengagumkan. Semua
orang ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan
perkembangan fisik kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Sistem syaraf,
yang sangat mempengaruhi perkembangan, kecerdasan dan emosi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Otot-otot,
yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Kelenjar
endoktrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d. Struktur
fisik atau tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proposi aspek psiologis
lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Otak mempunyai
pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan aspek-aspek perkembangan
individu lainnya, baik keterampilan motorik, intelektual, emosi, social, moral
maupun kepribadian.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2. Perkembangan
intelegensi<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam
mengartikan intelegensi (kecerdasan), para ahli mempunyai pengertian yang
beragama. Diantara pengertian intele gensi itu adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a) L.P Chaplir
(1975) mengartikan intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan
menyelesaikan dari terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b) Anita E.
Woolfolk (1995) mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama, intelegensi itu
meliputi tiga pengertian yaitu (1) kemampuan untuk belajar, (2) keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh ; dan (3) kemampuan untuk beradaptasi secara
berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya selanjutnya,
woolkfolk mengemukakan integrasi itu merupakan satu atau beberapa kemampuan
untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah
dan beradaptasi dengan lingkungan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3. Perkembangan
emosi<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Beberapa contoh
tentang pengaruh emosi terhadap prilaku individu diantaranya adalah sebagai
berikut :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Memperoleh
semangat, apabila orang merasa puas atau senang atas hasil yang telah dicapai.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Melemahkan
semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari
keadaan ini ialah timbulnya rasa putus ada (frustasi)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Menghambat
atau mengganggu konstrasi emosi dan bias juga menimbulkan sikap gugup (nervous)
dan gagap dalam berbicara.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Emosi dapat
dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. emosi
sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsang dari luar terhadap tubuh,
seperti : rasa diingin , manis, sakit, kenyang dan lapar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Emosi
psikis, yaitu emosi yang mempunyai alas an-alasan kejiwaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4. Perkembangan
bahasa<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam
perbahasa, anak dituntut untuk menentaskan atau menguasai empat tugas pokok
yang satu sama lainnya sama berkaitan. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut
:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Pemahaman,
yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Pengembangan
perbendaharaan kota<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Penyusunan
kata-kata menjadi kalimat<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d. Ucapan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Factor kesehatan,
kesehatan merupakan factor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak,
terutama pada usia awal kehidupannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Intelegensi,
perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat iuntelegensinya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Setatus
sosial ekonomi keluarga<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d. Jenis kelamin
(sex)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e. Hubungan
keluarga<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5. Perkembangan
social<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Melalui
pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang
dewasa lainnya, maupun teman bermainnya, anak muali mengembangkan
bentuik-bentuk tingkah laku sosial, pada usia anak bentuk-bentuk tingkah laku
adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.
Pembangkanagan (negatifisme), yaitu bentuk tingkah laku melawan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Agresi
(agression), yaitu prilaku menyerang. Baik secara fisik (non verbal) maupun
kata-kata (verbal).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Berselisih
atau bertengkar (quarreling), terjadi apabila seorang anak merasa tersinggung
ataui terganggu dengan sikap atau prilaku anak lain<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d. Menggoda
(steasing), yaitu sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e. Persaingan
(rivalry), yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong
(distimulasi ) orang lain<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">f. Kerja sama
(cooperation) yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">g. tingkah laku
berkuasa (ascendant behavior) yaitu sejeni\s tinglkah laku untuk menguasai
situasi sosial.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">h. mementingkan
diri sendiri (selfishness) yaitu sifat egosentris dalam memenuhi interest atau
keinginan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">i. simpati
(sympathy), yaitu sikap emosional yang mendoroang individu untuk menaruh
perhatian terhadap oarang lain, mau mendekati atau bekerja sama dengannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6. Perkembangan
Kepribadian<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun
factor-faktor yang mempengaruhi kepribadian baik hereditas (pembawaan) maupun
lingkungan 9seperti fisik, social, kebudayaan, sepiritual) adalah dari factor:
fisik, intelegensi, keluarga, teman sebaya (pergroup) dan kebudayaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">7. Perkembangan
Moral<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Beberapa sikap
orang tua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak
diantaranya sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Konsisten
dalam mendidik anak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Sikap orang
tua dalam mendidik anak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Penghayatan
dan pengamalan agama yang dianut<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d. Sikap
konsisten orang tua dalam menerapkan norma<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">8. Perkembanan
kesadaran beragama<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jiwa beraama
atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah individu yang berkaitan
dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan kedalam pribadaan kepadanya,
baik yang bersifat hablumminallah maupun hablumminannas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pekembangan
beragama dipengaruhi oleh factor-faktor pembawaan dan lingkungan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Factor
pembawaahn dan lingkunan yaitu:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Factor
endogen yaitu factor atau sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan
hingga kelahiran, jadi factor endogen merupakan factor keturunan/ faktor
pembawaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Faktor
eksogen yaitu factor yang dating dari luar individu, merupakan pengalaman alam
sekitar, pendidikan dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">D.
Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1. Masa
kelas-kelas rendah sekolah dasar<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Beberapa sifat
khas anak-anak pada masa ini diantaranya adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Adanya
korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Adanya sifat
yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Adanya
kecenderungan memuji sendiri<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d. Suka
membandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal itu dirasanya menguntungkan
untuk meremehkan anak lain.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e. Kalau tidak
dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka saat itu dianggapnya tidak penting.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">f. Pada masa
ini (terutama pada umur 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang
baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau
tidak.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2. Masa
kelas-kelas tinggi sekolah dasar<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Beberapa sifat
khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Adanya minat
terhadap kehiduapn praktek sehari-hari yang konkret.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Amat
realistic, ingin tahu, dan ingin belajar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Menjelang
akhir masa ini elah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran yang khusus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d.
Sampai-sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa
lainnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e. Anak-anak
pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain
besama-sama.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> <span></span></o:p></span></p><!--more--><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">BAB III<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari uraian
pembahasan makalah di atas dapa disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu
proses pembentukan kepribadian manusia, keluarga yang menghadirkan anak kedunia
secara kodrat mendidik anak sejak kecil anak tumbuh dan berkembang makin besar
si anak,pengaruh itu makin luas sampai akhirnya seluruh lingkungan hidupnya
mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan perilaku si anak. Selain pendidikan
keluarga sebagai dasar pembentukan kepribadian anak, pendidikan agama juga
penting bagi sianak karena semakin banyak pengalaman yang bersifat agama, akan
semakin banyak unsure agama, maka sikap, indakan kelakuan dan cara menghadapi
hidup akan sesuai dengan ajaran agama.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan dari
penjelasan makalah juga terdapat aspek-aspek perkembangan karakteristik anak
didik sekolah dasar diantaranya meliputi:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
fisik,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
intelegensi,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
emosi,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
bahasa,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
social,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
kepribadian,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
moral,<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perkembangan
kesadaran beragama.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sedangkan
karakteristik anak didik sekolah dasar yaitu: masa kelas-kelas rendah sekolah
dasar dan masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> <span></span></o:p></span></p><!--more--><p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Drs. Agus
Sujatno dkk, Psikologi Kepribadian, Bumi Aksara, Jakata, 2006<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Prof. DR.
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1991.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dr. H. Syamsu
Yusuf LN., m.Pd., Psikologi Perkembangan Hak dan Remaja, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2004<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abu Ahmadi,
Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.<o:p></o:p></span></p>
<div style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<p class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .75pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta, 2002<o:p></o:p></span></p>
</div>
<p class="MsoNormal"><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p> </o:p></span></p>agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comIndonesia-0.789275 113.921327-29.097828955926779 78.767276411392217 27.519278955926779 149.07537758860781tag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-16170885594187969412016-05-27T01:11:00.002+07:002016-05-27T01:11:41.231+07:00APLIKASI ASURANSI COMMLIFE MAX UNTUK PELANGGAN TELKOMSEL CASH (T-CASH) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Latar Belakang Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang pertanggungan merupakan sebuah institusi modern hasil temuan dari dunia barat yang lahir bersamaan dengan adanya semangat pencerahan (renaissance)._ Institusi ini bekerjasama dengan bank menjadi motor penggerak ekonomi pada era modern dan berlanjut pada masa sekarang. Dasar yang menjadi semangat operasional asuransi modern adalah berorientasikan pada system kapitalis yang intinya hanya bermain dalam pengumpulan modal untuk keperluan pribadi atau golongan tertentu. _</div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep asuransi konvensional yang telah berkembang saat ini yakni menanggung semua resiko yang ditimbulkan karena adanya musibah yang dialami oleh seorang tertanggung (nasabah) dengan imbalan berupa pembayaran premi selama jangka waktu yang telah disepakati, namun jika dalam masa perjanjian tersebut tidak ada klaim dari tertanggung maka secara otomatis dana milik nasabah yang dibayarkan dalam bentuk premi tersebut akan hangus dan menjadi milik perusahaan._</div>
<div style="text-align: justify;">
Lain halnya dengan asuransi syari’ah yang lebih bernuansa sosial daripada ekonomi atau profit oriented (keuntungan bisnis). Hal ini dikarenakan oleh aspek tolong-menolong yang menjadi dasar utama dalam menegakkan praktik asuransi dalam Islam._ Yang mana kita sebagai makhluk sosial harus senantiasa sadar bahwa keberadaannya tidak akan mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain atau sesamanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah (5):2</div>
<div style="text-align: justify;">
................. _ ______________ _____ _________ _____________ _ ____ ____________ _____ ________ _______________ _ ___________ ____ _ ____ ____ _______ ___________ ___ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “… Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)kebaikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS.al-Maidah (5):2)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan ayat ini, manusia dituntun oleh Allah SWT agar selalu berbuat tolong-menolong (Ta‘awun) antar sesamanya dalam kebaikan dan didasari atas nilai taqwa kepada Allah SWT. Hal ini merupakan prinsip dasar yang menjadi nilai filosofi dari berlakunya asuransi syari’ah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di sisi lain manusia mempunyai sifat lemah dalam menghadapi kejadian yang akan datang. Sifat lemah tersebut berbentuk ketidaktahuannya terhadap kejadian yang akan menimpa pada dirinya. Manusia tidak dapat memastikan bagaimana keadaannya di kemudian hari (future time)._ </div>
<div style="text-align: justify;">
Kemampuan yang diberikan kepada setiap manusia hanya sebatas memprediksikan dan merencanakan (planning) sesuatu yang belum terjadi serta memproteksi segala sesuatu yang dirasakan memberikan kerugian di masa mendatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini telah ada asuransi yang bertujuan untuk mencegah setidak-tidaknya mengurangi resiko kerugian yang timbul karena hilang, rusak atau musnahnya barang-barang yang dipertanggung untuk membebaskannya dari kerugian._ Juga bertujuan untuk menggantikan kerugian pada tertanggung, di mana tertanggung harus dapat menunjukkan bahwa dia menderita kerugian dan benar-benar menderita kerugian. Di dalam asuransi setiap waktu selalu di jaga supaya jangan sampai seorang tertanggung menimpa kerugian._ </div>
<div style="text-align: justify;">
Manusia ditugaskan hanya mengatur bagaimana cara mengelola kehidupannya agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat (sa‘adah al-darai>ni)._ </div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun salah satu caranya adalah dengan menyiapkan bekal (proteksi) untuk kepentingan di masa datang agar segala sesuatu yang bernilai negatif, baik dalam bentuk musibah, kecelakaan, kebakaran, ataupun kematian, dapat diminimalisir kerugiannya. Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi Yusuf secara jelas dalam menakwilkan mimpi Raja Mesir tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS. Yusuf (12):46-49 yang berbunyi:</div>
<div style="text-align: justify;">
_______ _______ ____________ _________ ___ ______ _________ _______ ____________ ______ _______ ________ ___________ ______ ________ __________ _________ ________ _____ ________ __________ ___________ ____ _____ ___________ ______ _______ _______ _____ _________ _________ ___ ____________ ____ _______ ______ ___________ ____ ____ _______ ____ ______ _______ ______ _______ __________ ___ __________ ______ ____ _______ ______ ___________ ____ ____ _______ ____ ______ _______ _____ _____ _______ ________ _______ ___________ ____</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “setelah pelayan itu berjumpa dengtan Yusuf dia berseru: “ Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.” Yusuf berkata: “supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.”_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat di atas memberikan pelajaran berharga bagi manusia pada saat ini yang secara ekonomi dituntun agar mengadakan persiapan secara matang untuk mengahadapi masa-masa yang sulit jika menimpanya pada waktu yang akan datang. Praktik asuransi atau bisnis pertanggungan dewasa ini telah mengadopsi semangat yang timbul dari nilai-nilai yang telah berkembang sejak zaman dahulu seperti yang tertera dalam cerita Nabi Yusuf di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip dasar inilah yang menjadi tolok ukur dari nilai filosofi asuransi syari’ah yang berkembang pada saat ini. Yaitu dalam bentuk semangat tolong-menolong, bekerja sama, dan proteksi terhadap peril_ (peristiwa yang membawa kerugian).</div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring dengan perkembangan asuransi di Indonesia, saat ini telah ada asuransi Commlife Max (Commonwealth Life) yang bekerjasama dengan Telkomsel. Menyediakan layanan asuransi jiwa yang pendaftarannya cukup dengan sms lewat ponsel yakni dengan cara mengetik “PAY CL 6600 PIN NAMA LGKP#TGL LHR#NO KTP lalu sms ke 2828. </div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi jenis ini ternyata cukup banyak diminati orang karena prosesnya mudah dan tidak perlu datang jauh-jauh ke kantor asuransinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Premi dari asuransi ini yakni Rp. 6600 yang berlaku untuk perlindungan 10 hari. Jadi, agar perlindungan kita tetap aktif maka tiap 10 hari kita harus mendaftar kembali. Jika tidak mendaftar kembali maka otomatis jiwa kita tidak akan terlindungi lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perlindungan diri dari Commlife max ini kita akan mendapat jaminan Rp 52,5 juta, dengan rincian sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika meninggal dunia maka, akan mendapat uang santunan sebesar Rp 50.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika mengalami kecelakaan, untuk rawat inap : </div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya kamar Rp 150.000 x 10 hari <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 1.500.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya obat <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 1.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi total, 50.000.000 + 2.500.000 <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 52.500.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun apakah benar sistem dari asuransi Commlife Max telah sesuai dengan prinsip syari’ah?. Maka dari itulah disini saya akan membahas tentang Aplikasi Asuransi Commlife Max Untuk Pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash) dalam Perspektif Hukum Islam. Agar kita tahu sistem yang dipakai asuransi ini seperti apa dan telah sesuai dengan prinsip syari’ah atau tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Identifikasi Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian latar belakang di atas, maka akan timbul beberapa persoalan yang harus dipelajari oleh penulis untuk di cari penyelesaiannya:</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan perjanjian asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat-syarat syahnya suatu perjanjian asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanggungan yang termasuk dalam asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum asuransi Commlife Max menurut Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
Tindakan apa yang diambil oleh pihak asuransi apabila ada nasabah yang berhenti membayar premi</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum Islam terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak asuransi terhadap nasabah yang berhenti membayar premi </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembatasan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Berhubung dengan keterbatasan penulis dalam hal dana, daya dan waktu maka penulis hanya membahas beberapa masalah saja. Diantara masalah yang akan di bahas oleh penulis yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis akan meneliti aplikasi asuransi Commlife Max terhadap pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis akan membahas tentang analisis hukum Islam terhadap aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mempermudah memahami pembahasan ini maka lebih baiknya dari latar belakang masalah di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai kerangka operasional yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash)?</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana tinjauan hukum islam terhadap aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash)? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kajian Pustaka</div>
<div style="text-align: justify;">
Tinjauan pustaka ini pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hubungan topik permasalahan yang akan diteliti melalui penelitian ini. Masalah yang berhubungan dengan asuransi ini telah dibahas oleh saudara Moh.Tas’an tahun 2000 dengan judul “Asuransi Jiwa dalam Pemikiran Murtadha Muthahhari dan Hukum Positif Indonesia” yang membahas tentang bagaimana asuransi jiwa itu menurut pemikiran Murtadha Muthahhari serta bagaimana pula jika ditinjau dari segi hukum positif di Indonesia. Serta penelitian yang di bahas saudari Siti Mujahro tahun 2005 dengan judul “Analisis Hukum Islam terhadap kewarisan Asuransi jiwa” yang membahas tentang bagaimana kewarisan asuransi jiwa jika dianalisis menurut hukum Islam. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan penulis di sini akan mengadakan penelitian tentang “APLIKASI ASURANSI COMMLIFE MAX UNTUK PELANGGAN TELKOMSEL CASH (T-CASH) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM”. Pembahasan kali ini sama sekali belum dibahas dalam skripsi sebelumnya. Skripsi ini membahas tentang aplikasi dari asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash) dan bagaimana tinjauan hukum islamnya terhadap aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash). Dengan demikian skripsi ini tidak mengulang dari skripsi yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka akan dapat diketahui bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengetahui aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash)?</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash)?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegunaan Hasil Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil penelitian dalam studi tinjauan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak dalam:</div>
<div style="text-align: justify;">
Aspek Teoritis</div>
<div style="text-align: justify;">
Diharapkan skripsi ini nantinya dapat bermanfaat untuk menambah informasi bagi orang yang membacanya, khususnya bagi peneliti sendiri. Minimal skripsi ini juga menambah kekayaan literature dalam kajian ilmiah, khususnya dalam disiplin ilmu asuransi syari’ah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aspek Praktis</div>
<div style="text-align: justify;">
Diharapkan skripsi ini dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan tentang asuransi Commlife Max dan agar dapat dijadikan bahan pedoman penelitian selanjutnya bila kebetulan ada titik singgung dengan masalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Definisi Operasional</div>
<div style="text-align: justify;">
Agar terhindar dari kesalahan dalam mengartikan judul penelitian “Aplikasi Asuransi Commlife Max Untuk Pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash) dalam Perspektif Hukum Islam, maka diperlukan penjelasan terlebih dahulu tentang:</div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi Asuransi Commlife Max: Perusahaan asuransi jiwa yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Commonwealth Bank of Australia (CBA)._ Di sisi lain perusahaan tersebut juga bekerjasama dengan Telkomsel yang menyediakan jasa asuransi jiwa secara berkala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Telkomsel Cash: Suatu produk dari Telkomsel yang memungkinkan seseorang untuk menyimpan dananya dalam bentuk uang elektronik di dalam kartu sim Telkomsel ( Simpati / As ). Uang elektronik T-Cash ini dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan misalnya: bayar tagihan pulsa, bayar telkomvision, bayar tagihan listrik, belanja di Indomaret, dan kirim uang._</div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum Islam: Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan masalah-masalah mu’amalah khususnya mengenai tinjauan hukum islam aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel cash (T-Cash) berdasarkan dalil-dalil al-Qur’an, Al-Hadits, DSN MUI, Fiqh Mu’amalah. _</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian yang dimaksud dengan penelitian ini adalah mengetahui aplikasi asuransi Commlife Max yang selanjutnya akan diketahui status hukum Islamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metode Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian dengan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya,_ maka studi ini di tulis sesuai dengan alat pijak metodologi penelitian sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Lokasi Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitain ini bertempat di PT. Commonwealth Bank Lt.6 Jl. Bubutan No. 127-135 Surabaya. Pada tanggal 23 Mei dan 6 Juni 2011.</div>
<div style="text-align: justify;">
Data yang di kumpulkan</div>
<div style="text-align: justify;">
Studi ini secara keseluruhan bersifat penelitian lapangan maka data yang menjadi rujukan adalah data yang diperoleh dari hasil interview dengan pihak-pihak yang terkait dengan studi ini dan juga dari literatur-literatur yang membahas tentang masalah aplikasi asuaransi Commlife Max yang meliputi:</div>
<div style="text-align: justify;">
Data yang berkaitan dengan aplikasi asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Data yang berkaitan dengan asuransi secara umum menurut hukum Islam </div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Data</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari data yang dipaparkan di atas maka studi ini menggunakan dua sumber data,yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
Data Primer</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber data primer adalah sumber-sumber dasar yang dimbil dari keterangan pihak customer service dari PT. Commonwealth life melalui wawancara secara langsung dan dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Data sekunder</div>
<div style="text-align: justify;">
Data sekunder merupakan sumber data yang berasal dari buku atau karya tulis lainnya yang member penjelasan mengenai data primer tentang permasalahan di atas, diantaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qur’an dan hadits sebagai acuan atau pedoman dalam mendiskripsikan landasan teori.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi dalam perspektif hukum Islam, Kencana, Jakarta,2004, karya AM. Hasan Ali,MA.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bank dan asuransi Islam di Indonesia, Badan penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005 karya Prof. Dr. H.M.Tahir Azhary,SH.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fiqh Mu’amalah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, karya Dr. H. hendi Suhendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi Syari’ah (Life and General), Gema Insani, Jakarta, 2004, karya M. Syakir sula.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi umum syari’ah dalam praktik, Gema Insani, Jakarta, cet.1, 2006, karya Muhaimin Iqbal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik Pengumpulan Data</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini, dipergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Observasi (Pengamatan)</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu melakukan pengamatan tentang prosedur asuransi Commlife Max secara langsung di PT. Commenwealth Life untuk mengetahui aplikasi dari asuransi Commlife Max untuk pelanggan telkomsel cash (T-Cash)</div>
<div style="text-align: justify;">
Interview (Wawancara)</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu suatu proses Tanya jawab secara lisan dimana dua orang mengadakan Tanya jawab secara langsung terhadap orang-orang yang menjadi anggota dan petugas di asuransi Commlife max.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumentasi (kajian Pustaka)</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu pengumpulan data dengan cara memperoleh dari kepustakaan di mana penulis mendapat teori-teori dan pendapat ahli serta beberapa buku referensi yang ada hubungannya dengan masalah yang akan di bahas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik Analisis Data</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah Deskriptif Analitik yakni dengan menggambarkan dan menguraikan tentang aplikasi asuransi Commlife Max yang akan dikaitkan dengan hukum Islam yang kemudian akan diambil kesimpulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan data yang diambil dari penilitian ini adalah kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau perkataan dari orang-orang yang dapat dianalisis dengan cara berfikir deduktif, dengan menggambarkan tentang asuransi secara umum lalu membahas tentang asuransi Commlife Max yang terjadi di lapangan lalu dikaitkan dengan hukum Islam dan kemudian diambil kesimpulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistematika Pembahasan</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk lebih memudahkan dan memahami serta mempelajari dalam penulisan ini, maka perlu dilakukan sistematika pembahasan sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB I<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Berisi pendahuluan yang memuat uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Dalam bab ini akan diuraikan tentang asuransi menurut hukum Islam yang meliputi pengertian asuransi, sejarah lahirnya asuransi, dasar hukum asuransi, akad asuransi, pendapat ulama’ tentang asuransi, rukun dan syarat asuransi, manfaat dan resiko asuransi, prinsip dan azas asuransi jiwa syari’ah (life insurance),dan konsep asuransi syari’ah.</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Dalam bab ini membahas tentang aplikasi asuransi Commlife Max untuk pelanggan Telkomsel Cash yang meliputi gambaran umum asuransi Commlife Max, profil perusahaan asuransi Commlife Max, struktur organisasi, visi perusahaan, latar belakang, ketentuan umum polis asuransi </div>
<div style="text-align: justify;">
BAB IV<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Bab ini membahas tentang aplikasi asuransi Commlife Max dan bagaimana analisisnya menurut hukum Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
BAB V<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Penutup yang mencakup kesimpulan dan saran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
ASURANSI MENURUT HUKUM ISLAM</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Asuransi</div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah asuransi dalam perkembangannya di Indonesia berasal dari bahasa Belanda yaitu assurantie, yang dalam hukum Belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan._ Dari peristilahan assurantie kemudian timbul istilah assuradeur bagi penanggung dan geassureerde bagi tertanggung._</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang bab 9 ps. 246 tentang Asuransi atau pertanggungan seumumnya dijelaskan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian yang dengan perjanjian tersebut penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. _</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara baku, definisi asuransi di Indonesia telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian._Yang dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. Atau, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Sedangkan ruang lingkup usaha asuransi yaitu usaha jasa keuangan dengan menghimpun dana dari masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia, asuransi Islam sering dikenal dengan istilah takaful. Sedangkan dalam bahasa Arab asuransi disebut mu‘amman, penanggung disebut mu‘ammi>n, sedangkan tertanggung disebut mu‘amman lahu atau musta‘mi>n. At-ta’mi>n diambil dari kata amana yang artinya member perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Sebagaimana yang disebut dalam firman Allah swt :</div>
<div style="text-align: justify;">
........................ ____________ _____ ______ ___ </div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: ”….….. Dialah Allah yang mengamankan mereka dari ketakutan”.( QS. Quraisy: 4 )_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari prinsip tersebut, Islam mengarahkan kepada umatnya untuk mencari rasa aman baik untuk dirinya sendiri di masa datang atau untuk keluarganya. Sebagaimana nasihat Rasul kepada Sa’ad bin Abi Waqqash_ agar mensedekahkan sepertiga hartanya saja. Selebihnya ditinggalkan untuk keluarganya agar mereka tidak menjadi beban masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Mustafa Ahmad zarqa, makna asuransi secara istilah adalah kejadian. Adapun metodologi dan gambarannya dapat berbeda-beda, namun pada intinya, asuransi adalah cara atau metode untuk memelihara manusia dalam menghindari resiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, atau dalam aktivitas ekonominya. Oleh karena itu Allah memerintahkan untuk mempersiapkan hari depan yang terdapat dalam Q.S. al-Hasyr:18 yang berbunyi:</div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ __________ _________ ____ ___________ ______ ___ ________ ______ _ ___________ ____ _ ____ ____ _______ _____ ___________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“ Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”._</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam buku ‘Aqd}u at-Ta‘mi>n wa Mauqifu asy-syari’ah al-Islamiyah Mi>nhu,_ az-zarqa juga mengatakan bahwa sistem asuransi yang dipahami oleh para ulama hukum (syari’ah) adalah sebuah system ta‘awun dan tad}amu>n yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-musibah. Tugas ini diberikan kepada sekelompok tertanggung, dengan cara memberikan pengganti kepada orang yang tertimpa musibah. Pengganti tersebut diambil dari kumpulan premi-premi mereka. Mereka (para ulama ahli syari’ah) mengatakan bahwa dalam penetapan semua hukum yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan ekonomi, Islam bertujuan agar suatu masyarakat hidup berdasarkan atas asas saling menolong dan menjamin dalam pelaksanaan hak dan kewajiban. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Dewan Syari’ah Nasional mendefinisikan asuransi syari’ah (ta‘mi>n, takafu<l, tad}amu>n) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syari’ah._ </div>
<div style="text-align: justify;">
Dari definisi di atas tampak bahwa asuransi syari’ah bersifat saling melindungi dan tolong-menolong yang disebut dengan ta‘awun yang berarti suatu prinsip hidup saling melindungi dan saling tolong-menolong atas dasar ukhuwah Islamiyah antara sesame anggota peserta asuransi dalam menghadapi suatu resiko.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejarah Lahir Asuransi syari’ah</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan asuransi dalam sejarah Islam sebenarnya sudah ada sejak lama tetapi istilah yang digunakan tentunya berbeda-beda, tetapi masing-masing memiliki kesamaan, yaitu adanya pertanggungan oleh sekelompok orang untuk menolong orang lain yang berada dalam kesulitan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Islam, praktik asuransi pernah dilakukan pada masa Nabi yusuf as. Yaitu pada saat dia menafsirkan mimpi raja Fir’aun. Di mana dia menafsirkan bahwa Mesir akan mengalami tujuh masa panen yang berlimpah dan diikuti tujuh masa paceklik. Untuk menghadapi masa paceklik itu, Nabi Yusuf as. Menyarankan agar menyisihkan sebagian dari hasil panen pada masa tujuh tahun pertama. Saran dari nabi Yusuf as. Ini diikuti oleh Raja Fir’aun, sehingga masa paceklik bisa ditangani dengan baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
‘Ad-diyah ‘ala al-‘aqi>lah_ merupakan istilah yang cukup masyhur dalam kitab-kitab fiqh, yang dianggap oleh sebagian ulama’ sebagai cikal-bakal konsep asuransi syari’ah. Al-‘aqi>lah berasal dari kebiasaan suku Arab jauh sebelum Islam datang (571 M). Al-‘aqi>lah bahkan tertuang dalam konstitusi pertama di dunia, yang dibuat langsung oleh Rasulullah yang dikenal dengan konstitusi Madinah (622 M). Al-‘aqi>lah sudah menjadi kebiasaan suku Arab sejak zaman dulu. Yaitu, jika salah satu anggota suku terbunuh oleh anggota suku lain, pewaris korban akan di bayar uang darah (‘ad-di>yah) sebagai kompensasi oleh saudara terdekat si pembunuh. Saudara terdekat dari si pembunuh itu disebut ‘aqi>lah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Praktik ‘aqi>lah yang dilakukan oleh masyarakat Arab ini sama dengan praktik asuransi pada saat ini, di mana sekelompok orang membantu untuk menanggung orang lain yang tertimpa musibah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kisah di atas maka kehadiran jasa asuransi yang berdasarkan prinsip syari’ah sangat dibutuhkan sebagaimana bank syari’ah yang sudah beroperasi menggunakan prinsip syari’ah sesuai dengan Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan dan ketentuan pelaksanaan bank syari’ah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perkembangannya asuransi syari’ah di Indonesia baru ada pada akhir tahun 1994, yaitu dengan berdirinya Asuransi Takaful Indonesia pada tanggal 25 Agustus 1994, dengan diresmikannya PT asuransi takaful keluarga melalui SK Menkeu No. Kep-385/KMK.017/1994. Pendirian Asuransi Takaful Indonesia diprakarsai oleh Tim Pembentuk Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang dipelopori oleh ICMI melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Mu’amalat Indonesia, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, pejabat dari Departemen Keuangan, dan Pengusaha Muslim Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dasar Hukum Asuransi Syari’ah</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber atau dasar hukum asuransi syari’ah adalah syari’at Islam, sedangkan sumber hukum dari syari’ah Islam adalah Al-qur’an, Ijma’, qiyas, Istihsan, ‘urf atau tradisi. Al-qur’an dan sunnah atau kebiasaan Rasulullah merupakan sumber utama dari hukum Islam. Oleh karena itu, dalam menetapkan prinsip-prinsip maupun praktik dan operasional dari asuransi syari’ah, parameter yang senantiasa menjadi rujukan adalah syari’ah Islam. Firman Allah:</div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ ___________ __________ ____ ____________ __________ _________ ________ _______ _ _____ _____________ ___ ______ _________ _____ ____ ____________ ___ _______ ___________ ______ ____________ ________ _ _______ ______ __________ _________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (an-Nisaa’:59)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat beberapa dasar hukum asuransi menurut syari’ah antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah Allah untuk mempersiapkan hari depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ __________ _________ ____ ___________ ______ ___ ________ ______ _ ___________ ____ _ ____ ____ _______ _____ ___________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Hasyr: 18)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Allah tentang prinsip-prinsip bermu’amalah</div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ ___________ _________ _____________ _ ________ _____ _________ ___________ ____ ___ ________ __________ ______ ________ _________ _________ ______ _ ____ ____ ________ ___ _______ ___ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “ hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu, dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang melaksanakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendakinya.” (Q.S. al-Maidah:1)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah Allah untuk saling bertanggung jawab</div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits Nabi saw:</div>
<div style="text-align: justify;">
المُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. (البخارى و مسلم) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “ seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam satu masyarakat ibarat seluruh bangunan, yang mana tiap bagian dalam bangunan itu menguatkan bagian yang lainnya”. (HR. Bukhori dan Muslim).(4:65)_ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah Allah untuk saling menolong dan bekerja sama</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW.</div>
<div style="text-align: justify;">
........... ______________ _____ _________ _____________ _ ____ ____________ _____ ________ _______________ .......</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “…….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran……”. (QS. Al-Maidah: 2)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah Allah untuk saling melindungi dari segala kesusahan</div>
<div style="text-align: justify;">
________ ___________ ____ _____ ____________ _____ ______ ___ </div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “ (Allah) yang telah member makan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”. (QS. Al-Quraisy: 4)._</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan peraturan perundang-undangan tentang perasuransian di Indonesia diatur, antara lain dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, PP No. 73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian serta aturan-aturan lain yang mengatur asuransi sosial yang diselenggarakan oleh BUMN Jasa Raharja (asuransi sosial kecelakaan penumpang), Astek (asuransi social tenaga kerja), dan Askes (asuransi kesehatan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Peraturan asuransi syari’ah saat ini memang masih terbatas dan belum diatur secara khusus dalam undang-undang. Secara lebih teknis operasional perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi berdasarkan prinsip syari’ah mengacu kepada SK Dirjen Lembaga keuangan No. 4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian, dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan system syari’ah dan beberapa Keputusan Mentri Keuangan (KMK), yaitu KMK no. 422/KMK.06/2003 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi; KMK No. 424/KMK.06/2003 tentang kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan reasuransi; dan KMK no. 426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping itu, perasuransian syari’ah di Indonesia juga di atur dalam beberapa fatwa DSN-MUI antara lain fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah. Fatwa DSN-MUI No. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah Musyarakah pada asuransi Syari’ah, fatwa DSN-MUI No. 52/ DSN-MUI/III/2006 tentang Akad wakalah bil Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi Syari’ah, fatwa DSN-MUI No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru’ pada Asuransi dan Reasuransi Syari’ah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akad Asuransi</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam praktik asuransi tidak terlepas dari yang namanya akad. Hal ini disebabkan karena dalam praktiknya, asuransi melibatkan dua orang yang terikat oleh perjanjian untuk saling melaksanakan kewajiban, yaitu antara peserta asuransi dengan perusahaan asuransi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah:1</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ ___________ _________ _____________ _ .......___ </div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu……”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akad secara bahasa berarti “ar-ribthu” atau ikatan, yaitu ikatan yang menggabungkan antara dua pihak._ Sedangkan menurut pandangan ulama fiqh, akad adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
إرْطِبَاطُ إيْجَابٍ بِقَبُوْلٍ عَلىَ وَجْهٍ مَشْرُوْعٍ يَنْبُتُ أثرُهُ فِى مَحَلِّهِ</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “”Ikatan antara ijab (penyerahan) dan qabul (penerimaan) dalam bentuk (yang sesuai dengan) syari’ah, yang membawa pengaruh pada tempatnya.”_ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumhur ulama’Fiqh menyatakan rukun akad terdiri atas tiga hal, yaitu:_</div>
<div style="text-align: justify;">
Pernyataan untuk mengikatkan diri (shighat al-‘aqd)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pihak-pihak yang berakad (al-muta’aqidain)</div>
<div style="text-align: justify;">
Obyek akad (al-ma’qud ‘alaih)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Mustafa Ahmad az-Zarqa mengatakan bahwa prinsip dasar yang membentuk akad itu ada empat macam dan harus ada pada setiap pembentukan akad, yaitu: (1) dua orang yang melakukan akad,(2) sesuatu (barang) yang diakadkan (mahal al-’aqd), (3) tujuan dari akad (maudhu’al-’aqd), (4) dan rukun akad (arkan al-‘aqd), yaitu ijab dan qabul._</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal ini asuransi dapat didasarkan pada akad tabarru’ , yaitu akad yang didasarkan atas pemberian dan pertolongan dari satu pihak kepad pihak yang lain. Dengan akad tabarru’ berarti peserta suransi telah melakukan persetujuan dan p[erjanjian dengan perusahaan asuransi (sebagai lembaga pengelola) untuk menyerahkan pembayaran sejumlah dana (premi) ke perusahaan agar dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu peserta lain yang kebetulan mengalami kerugian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan pada asuransi konvensional yang mana dalam hal ini yang juga dipakai oleh asuransi Commlife Max, akad yang dipakai adalah akad mu’awadhah yakni suatu perjanjian di mana pihak yang memberikan sesuatu kepada pihak lain, berhak menerima penggantian dari pihak yang memberinya._ Artinya penanggung akan memperoleh premi-premi asuransi sebagai pengganti dari uang pertanggungan yang telah dijanjikan pembayarannya. Sedangkan, tertanggung akan memperoleh uang pertanggungan, jika terjadi suatu peristiwa atau bencana, sebagai pengganti dari premi-premi yang telah dibayarkannya. Jadi, akad ini berbeda dengan akad tabarru’ , yang mana tertanggung atau nasabah dengan tujuan ikhlas memberikan sebagian premi yang telah di niatkan untuk menolong nasabah lain yang mendapat bencana atau kerugian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam asuransi konvensional juga ada yang memakai akad tabadduli, atau akad yang terdapat pada jual beli. Yskni, (1) harus ada penjual,yang mana perusahaan asuransi sebagai penjual polis yang harus di bayar melalui pembayaran premi.(2) ada pembeli, yang mana perusahaan asuransi memosisikan nasabah asuransi sebagai pembeli polis yang dikeluarkan oleh perusahaan. (3)barang yang akan diperjualbelikan,(4) akad(5) dan harganya (besar premi yang akan dibayarkan kepada perusahaan asuransi). Yang mana dalam hal ini asuransi Commlife Max juga tidak begitu jelas dalam menentukan premi yang akan dibayarkan kepada perusahaan. Karena tidak dijelaskan secara rinci sampai berapa kali kita harus membayarnya, tergantung usia kita dan hanya Allah SWT saja yang tahu kita akan meningggal. Dan yang jelas kita harus tetap membayar jika kita menginginkan masa perlindungan kita tidak berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendapat Ulama’ Mengenai Asuransi</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena asuransi berbicara tentang sesuatu yang tidak pasti, sebagian melihat bahwa praktik asuransi tidak dibenarkan dalam Islam karena di dalamnya mengandung unsur gha>ra>r, maysi>r dan riba>. Namun sebagian yang lain berpendapat bahwa unsur-unsur yang haram dalam asuransi bias dihilangkan sehingga praktik asuransi dapat diterima oleh Islam. Oleh karenanya, praktik asuransi modern mendapat sambutan yang beragam di kalangan para ulama’. Sebagian ulama’ ada yang menolak perjanjian asuransi dengan alasan-alasan tertentu dan sebagian yang lain ada yang menerimanya dengan argumentasi tertentu pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara pendapat para ulama’ yang mengharamkan asuransi, yakni: Pendapat dari Syaikh Ibnu Abidin dari madzhab Hanafi._ Dalam kitabnya yang terkenal, Hasyiyah Ibnu ‘Abidin, bab Al-Jiha>d, pasal isti’man al-kafir, ia menulis, “Telah menjadi kebiasaan bila para pedagang menyewa kapal dari seorang harby, mereka membayar upah pengangkutannya. Di samping itu ia membayar juga sejumlah uang untuk seorang harby yang berada di negeri asal penyewa kapal, yang disebut sebagai suka>rah (premi asuransi) dengan ketentuan bahwa barang-barang pemakai kapal yang berada di kapal yang di sewa itu, bila musnah karena kebakaran, atau kapal tenggelam, atau dibajak dan sebagainya, maka penerima uang premi asuransi itu menjadi penanggung, sebagai imbalan dari uang yang diambil dari para pedagang itu. Penanggung itu mempunyai wakil yang mendapat perlindungan (musta‘man). Sedangkan si wakil tersebut menerima premi asuransi dari para pedagang dan bila barang-barang mereka tertimpa peristiwa yang disebutkan di atas, dia (si wakil) yang membayar kepada para pedagang sebagai uang pengganti sebesar uang yang pernah diterimanya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian ia mengatakan, “Tidak boleh bagi si pedagang itu mengambil uang pengganti dari barang-barangnya yang telah musnah, karena yang demikian itu iltiza>mu ma lam ya>lza>m (mewajibkan sesuatu yang tidak lazim”. Dengan ungkapan inilah, sehingga Ibnu ‘Abidin dianggap orang pertama di kalangan fuqaha yang membahas masalah asuransi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendapat lain yang mengharamkan asuransi adalah Sayyid Sabiq yang diungkap dalam kitabnya fiqh as-sunnah, Abdulah al-Qalqili, Muhammad Yusuf al-Qardhawi, dan Muhammad Bakhit al-Muth’I, yang alasannya antara lain:_</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi pada hakikatnya sama dengan judi</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung unsur riba/rente</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung unsur eksploitasi karena apabila pemegang polis tidak bias melanjutkan pembayaran preminya, maka uang preminya bias hilang atau dikurangi dari uang premi yang telah dibayarkan</div>
<div style="text-align: justify;">
Premi-premi yang telah dibayarkan oleh para pemegang polis diputar dalam praktik riba (karena uang tersebut dikreditkan dan dibungakan)</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi termasuk akad sha>rfi, artinya jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak dengan uang tunai</div>
<div style="text-align: justify;">
Hidup dan matinya seseorang dijadikan objek bisnis, yang berarti mendahului takdir Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan pendapat para ulama’ yang membolehkan praktik asuransi adalah: Abdul Wahab Khalaf, Mustafa Ahmad Zarqa, Muhammad Yusuf Musa, dengan alasan-alasannya sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada nash Al-Qur’an maupun nash Hadits yang melarang asuransi</div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua pihak yang berjanji (asurador dan yang mempertanggungkan) dengan penuh kerelaan menerima praktik ini dilakukan dengan memikul tanggung jawab masing-masing</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi tidak merugikan salah satu atau kedua belah pihak dan bahkan asuransi menguntungkan kedua belah pihak</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi mengandung kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat diinvestasikan (disalurkan kembali untuk dijadikan modal) untuk proyek-proyek yang produktif dan untuk pembangunan</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi termasuk akad mudharabah, maksudnya asuransi merupakan akad kerja sama bagi hasil antara pemegang polis (pemilik modal) dengan pihak perusahaan asuransi yang mengatur modal atas dasar bagi hasil (profit and loss sharing)</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi termasuk syirkah ta‘awuniyah</div>
<div style="text-align: justify;">
Dianalogikan atau diqiaskan dengan system pension, seperti taspen</div>
<div style="text-align: justify;">
Operasi asuransi dilakukan untuk kemaslahatan umum dan kepentingan bersama</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi menjaga banyak manusia dari kecelakaan harta benda, kekayaan, dan kepribadian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan alasan-alasan yang demikian, asuransi dianggap membawa manfaat bagi pesertanya dan perusahaan asuransi secara bersamaan. Praktik atau tindakan yang dapat mendatangkan kemaslahatan orang banyak dibenarkan oleh agama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rukun dan Syarat Asuransi dalam Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu akad yang paling mirip dengan kegiatan asuransi adalah akad mudaharabah. Di mana asuransi menyerupai akad mu’amalah yang ada dalam hukum Islam yang sudah jelas wujud formal dan wujud materialnya, sehingga untuk menjelaskan rukun dan syarat asuransi syari’ah, kita bias menyamakannya dengan rukun dan syarat yang ada pada akad mudaharabah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun rukun dan syarat yang di maksud di atas adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya modal (ma>l)</div>
<div style="text-align: justify;">
Modal harus diserahkan langsung kepada mudahrib sehingga mudharib berhak mengelola modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Modal harus diketahui jumlahnya dengan pasti dan tidak boleh dikira-kira, karena digunakan untuk menentukan presentase keuntungan yang akan diperoleh kedua belah pihak dari suatu usaha mudharabah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Modal harus berupa uang seperti uang dari emas, perak, kertas, dan surat berharga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya s}hahibul ma>l (pemilik modal) dan muza>rib (pengelola)</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun syarat s}hahibul ma>l dan muza>rib adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
Baligh</div>
<div style="text-align: justify;">
berakal</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya saling rela</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal pekerjaan atau usaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal keuntungan dan s}ighat (ijab qabul)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat dan Resiko asuransi</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi pada dasarnya dapat member manfaat bagi para peserta asuransi antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberikan rasa aman dan perlindungan. Peserta asuransi berhak memperoleh klaim (hak peserta asuransi) yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Klaim tersebut akan menghindarkan peserta asuransi dari kerugian yang mungkin timbul.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendistribusian pendanaan dan manfaat yang lebih adil. Semakin besar kemungkinan terjadinya kerugian dan semakin besar kerugian yang mungkin ditimbulkannya maka makin besar pula premi pertanggungannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berfungsi sebagai tabungan. Kepemilikan dana pada asuransi merupakan hak peserta. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Jika pada masa kontrak peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin mengundurkan diri sebelum masa reversing period, maka dana yang dimasukkan dapat diambil kembali, kecuali sebagian dana kecil yang diniatkan untuk dihibahkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alat pembayaran resiko. Dalam asuransi syari’ah resiko dibagi bersama para peserta sebagai bentuk adanya saling tolong-menolong diantara mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Membantu meningkatkan kegiatan usaha karena perusahaan asuransi akan melakukan investasi atas suatu bidang usaha tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat asuransi yang lain adalah untuk persiapan masa depan ahli waris peserta jika sewaktu-waktu peserta telah meninggal dunia, untuk persiapan bagi peserta jika sewaktu-waktu mendapatkan musibah baik terhadap diri maupun hartanya tersedia dana untuk menanggulanginya, dan jika dalam masa tertanggung peserta masih hidup akan mendapatkan kembali simpanan uang yang telah terkumpul beserta keuntungan dan kelebihannya._ </div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi manfaat asuransi adalah jaminan seumur hidup bagi setiap orang dalam hal kerugian yang dihadapi oleh manusia di dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Resiko</div>
<div style="text-align: justify;">
Resiko (risk) adalah ancaman bahaya atau peristiwa yang tidak pasti terjadi terhadap objek asuransi milik tertanggung. Karena resiko ini merupakan ancaman terhadap keamanan harta kekayaan atau jiwa dan atau raga tertanggung, maka dia mencari pihak lain yang bersedia mengambil alih resiko, yakni penanggung. Sebagai imbalan pengalihan resiko (transfer of risk) tersebut. Tertanggung bersedia membayar sejumlah premi kepada penanggung. Bahaya atau peristiwa yang mengancam itu dapat tidak terjadi dan dapat sungguh-sungguh terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika bahaya atau peristiwa tidak pasti terjadi itu sungguh-sungguh terjadi, sehingga menimbulkan kerugian (loss) atau kematian atau cacat tubuh (invalid) bagi tertanggung, maka penanggung akan membayar ganti kerugian, atau santunan, serta biaya-biaya yang timbul akibat bahaya atau peristiwa tersebut. Jadi, resiko itu selalu mengandung arti ketidakpastian timbul kerugian dan peluang timbul kerugian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip-prinsip dan Azas Asuransi Syari’ah</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi syari’ah bertujuan semata-mata untuk mengharap ridha Allah SWT, dengan berprinsip sebagai berikut:_</div>
<div style="text-align: justify;">
Tauh}i>d ( unity )</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip tauhid adalah dasar utama dari setiap bentuk aktivitas yang ada dalam Islam. Aktivitas kehidupan manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauh}i>dy. Artinya bahwa dalam setiap gerak langkah hukum harus mencerminkan nilai-nilai ketuhanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam berasuransi yang harus diperhatikan adalah bagaimana seharusnya menciptakan suasana dan kondisi bermu’amalah yang tertuntun oleh nilai-nilai ketuhanan. Yang mana dalam setiap melakukan aktivitas berasuransi kita memiliki keyakinan dalam hati bahwa Allah SWT selalu mengawasi seluruh gerak langkah kita dan selalu ada bersama kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keadilan ( justice )</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip kedua dalam berasuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai keadilan antara pihak-pihak yang terikat dengan akad asuransi. Keadilan dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam menempatkan hak dan kewajiban antara nasabah dan perusahaan asuransi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, nasabah asuransi harus selalu membayar premi dalam jumlah tertentu kepada perusahaan asuransi dan mempunyai hak untuk mendapatkan sejumlah dana santunan jika mengalami suatu musibah. Kedua, perusahaana asuransi yang berfungsi sebagai lembaga pengelola dana mempunyai kewajiban untuk membayar klaim (dana santunan) kepada nasabah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentang adanya prinsip keadilan Allah SWT berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
____ ____ ________ ____________ _____________ ___________ ___ ____________ __________ ____ ______________ _____________ ____________ _ __________ __________ ___________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, member kepada kaum kerabat”. (An-Nahl: 90)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
____ ____ ____________ ___ _________ ____________ ______ _________ _______ _________ ______ ________ ___ ___________ ____________ _ ____ ____ _______ _________ ______ _ ____ ____ _____ ________ ________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”. (An-Nisa’:58)_ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tolong-Menolong ( Ta‘awun )</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam melaksanakan kegiatan berasuransi harus didasari dengan semangat tolong-menolong (ta‘awun) antar sesama anggota asuransi. Seseorang yang berasuransi, sejak awal harus mempunyai niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan beban sesamanya yang pada suatu ketika mendapatkan musibah atau kerugian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal ini, Allah SWT. Telah menegaskan dalam firman-Nya:</div>
<div style="text-align: justify;">
................ ______________ _____ _________ _____________ _ ____ ____________ _____ ________ _______________ _ ___________ ____ _ ____ ____ _______ ___________ ___ </div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “…… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS. Al-Maidah:2)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerja sama ( cooperation )</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip kerja sama ini merupakan prinsip universal yang selalu ada dalam ekonomi Islam. Sehingga dalam asuransi kerja sama dapat terwujud dalam bentuk akad yang dijadikan acuan antara kedua belah pihak yang terlibat, yaitu antara anggota (nasabah) dan perusahaan asuransi. Sebagai adanya akad antara nasabah dan perusahaan asuransi, kedua belah pihak bekerja sama dengan sama-sama menyerahkan modalnya untuk diinvestasikan pada bidang-bidang yang menguntungkan. Sehingga, dari keuntungan itu harus dibagi sesuai dengan porsi nisbah yang telah disepakati di awal akad. Sebagaimana diriwayatkan hadits Nabi SAW:</div>
<div style="text-align: justify;">
عَنْ أبى مُوْسَى رَضِىَ الله عَنهُ قالَ : قالَ رَسُوْلُ الله : إنَّّ الأشعََريْنَ إد أرْمِلُوا فى الْغزو, أوْ قلَّ طَعامٍٍ قل طعام عليهم بِالمَدينةِ, جَمعُوْا مَاكانَ عندَ هم ثَوْبَ وَاحدٍ, ثمَّ أقسَمُوهُ بَينَهُمْ فىِ إناواحد بالسويه, فهُمْ مِنِّى وَأناَ مِنْهُم</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Diriwayatkan dari Abu Musa r.a:”Ketika makanan orang-orang suku Asy’ary berkurang dalam perang, atau makanan keluarga-keluarga mereka di Madinah berkurang, mereka mengumpulkan semua makanan yang masih ada dan menyimpannya di atas sebuah kain yang lebar. Kemudian mereka membagikannya secara merata diantara mereka dengan menggunakan sebuah mangkuk. Demikianlah, orang-orang ini adalah bagian dari diriku, dan aku adalah bagian dari mereka”. (3:666-S.A.)_ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Amanah ( trustworthy / al-amanah )</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip amanah harus berlaku pada diri nasabah asuransi. Seseorang yang menjadi nasabah asuransi berkewajiban menyampaikan informasi yang benar berkaitan dengan pembayaran premi dan tidak memanipulasi kerugian (peril) yang menimpa dirinya. Jika seorang nasabah asuransi tidak memberikan informasi yang benar dan memanipulasi data kerugian yang menimpa dirinya, berarti nasabah tersebut telah menyalahi prinsip amanah dan dapat dituntut secara hukum. Begitu juga sebaliknya, perusahaan asuransi harus bisa memegang teguh kepercayaan yang diberikan oleh nasabah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah SWT berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
____ ____ ____________ ___ _________ ____________ ______ _________ _______ _________ ______ ________ ___ ___________ ____________ _ ____ ____ _______ _________ ______ _ ____ ____ _____ ________ ________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan wewenang (amanat) kepada ahlinya”. (QS. An-Nisa’: 58)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ __________ __ __________ ____ ____________ _____________ ______________ _________ ___________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul-Nya dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui’. (al-anfal: 27)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerelaan ( al-ri>d}ha )</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bisnis asuransi, kerelaan dapat diterapkan pada setiap anggota (nasabah) asuransi agar mempunyai motivasi dari awal untuk merelakan sejumlah dana (premi) yang disetorkan ke perusahaan asuransi, yang difungsikan sebagai dana social (tabarru’). Dana sosial (tabarru’) memang betul-betul digunakan untuk membantu anggota (nasabah) asuransi yang lain jika mengalami bencana kerugian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip kerelaan dalam ekonomi Islam berdasar pada firman Allah SWT:</div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ __________ __ ____________ ____________ _________ _____________ ____ ___ _______ _________ ___ _______ ________ _ ____ ____________ ___________ _ ____ ____ _____ ______ ________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu…..” (QS. An-Nisa’:29)_ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Larangan Riba</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam asuransi unsur riba biasanya terjadi ketika perusahaan asuransi melakukan usaha dan investasi dimana perusahaan meminjamkan dana premi yang terkumpul atas dasar bunga. Sedangkan jika dalam perusahaan asuransi syariah , dana premi yang terkumpul diinvestasikan dengan prinsip bagi hasil. Larangan riba di sini sesuai dengan firman Allah SWT:</div>
<div style="text-align: justify;">
.............._ ________ ____ __________ ________ ____________ _ .....................</div>
<div style="text-align: justify;">
“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah:275)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Larangan maysir </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam asuransi, maysir terjadi apabila ada salah satu pihak yang diuntungkan dan pihak lain merasa dirugikan. Dan Allah telah memberi penegasan terhadap keharaman melakukan aktivitas ekonomi yang mempunyai unsur maysir (judi). Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Maidah:90 yang berbunyi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
___________ _________ ___________ _______ __________ ______________ ____________ _____________ ______ _____ ______ ____________ _______________ __________ ___________ ____ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“ Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatab itu agar kamu mendapat keberuntungan.” _ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Larangan gharar (ketidakpastian)</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW. Bersabda tentang gharar dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الحَصَاتِ وَعَنْ بَيْعِ الغَرَارِ. ( البخارى و مسلم )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW. Melarang jual beli hashah dan jual beli gharar.” (HR. Bukhari-Muslim) (3:4)_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gharar biasa terjadi pada asuransi ketika tidak ada kejelasan atau ketidakpastian dalam dua bentuk, yakni: bentuk akad syari’ah yang melandasi penutupan polis dan sumber dana pembayaran klaim dan keabsahan syar’i penerimaan uang klaim itu sendiri._</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep Asuransi Syari’ah </div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep asuransi syari’ah adalah suatu konsep di mana terjadi saling memikul resiko di antara sesama peserta. Sehingga, antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang muncul. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’ atau dana kebajikan (derma) yang ditujukan untuk menanggung resiko._</div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep asuransi syari’ah ini di dasarkan pada Al-qur’an surat Al-Maidah:2 yang berbunyi:</div>
<div style="text-align: justify;">
......______________ _____ _________ _____________ _ ____ ____________ _____ ________ _______________ _........___ </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
‘’ Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan tan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi syari’ah yang berdasarkan konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, menjadikan semua peserta dalam suatu keluarga besar untuk saling melindungi dan menanggung resiko keuangan yang terjadi di antara mereka. Konsep taka>fuli yang merupakan dasar dari asuransi syari’ah , ditegakkan di atas tiga prinsip dasar, yaitu: saling bertanggung jawab, saling bekerja sama, saling membantu dan saling melindungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep asuransi yang ideal menurut kaidah-kaidah hukum Islam adalah asuransi yang dikelola dengan sistem mutual (saling menjamin) dan asuransi social. Konsep ini sesuai dengan cara yang disyari’atkan Islam dalam usaha mewujudkan ta‘awun, tad}ha>mun, dan berkorban. Artinya, orang yang menolong dan berderma tidak berniat mencari keuntungan, menginvestasikan uang, dan tidak menuntut “pengganti” sebagai imbalan dari apa yang telah diberikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, hal ini termasuk cara perealisasian teori asuransi yang selamat (sesuai dengan syara’). Karena asuransi tersebut tidak lain hanya merupakan bentuk ta‘awun yang telah diatur dengan rapi, antara sejumlah besar manusia yang semuanya siap menghadapi dan mengantisipasinya, melalui sedikit subsidi yang diberikan masing-masing individu. Dengan subsidi tersebut, mereka dapat menutupi dan mengganti kerugian yang menimpa salah seorang di antara mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
APLIKASI ASURANSI COMMLIFE MAX UNTUK PELANGGAN TELKOMSEL CASH (T-CASH)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambaran Umum Asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Profil Perusahaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi Commonwealth Life atau biasa disebut Commlife Max didirikan pada tahun 1992 dengan nama Astra Jardine yang kemudian berubah nama menjadi Astra CMG Life sampai dengan tahun 2007. Nama PT. Commonwealth Life diperkenalkan untuk pertama kalinya pada Juli 2007, berdasarkan Surat Keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor W7-07188 HT.01.04-TH 2007 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas._</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini saham terbesar Commlife Max (Commonwealth Life) dimiliki oleh Commonwealth Bank of Australia (CBA) sebesar 80% dan 20% oleh PT Gala Arta Jaya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring dengan visi dan misi perusahaan untuk selalu menjadi yang terbaik, Commlife Max (Commonwealth Life) terus mengembangkan produk dan layanannya yang tersebar di 19 kota besar dan didukung oleh lebih dari 5.000 Sales Force di seluruh Indonesia yang melayani nasabah individu dan kumpulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Commlife Max (Commonwealth Life) menawarkan produk-produk asuransi seperti: Tabungan dan Investasi dalam program unit linked (Investra Link), asuransi tradisional (Danatra Multiguna dan Danatra Pundi), asuransu education (Danatra Cendekia), program Life Protection (asuransi kecelakaan, jaminan rawat inap, penyakit kritis)), serta perlindungan terhadap tabungan dan kredit (kartu kredit dan rumah). Sedangkan khusus untuk yang bekerjasama dengan Telkomsel, asuransi ini hanya menawarkan asuransi jiwa saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Performa keuangan, Commlife Max telah berhasil mengalami banyak peningkatan pada Financial Report 2009. Pos laba meningkat dengan jumlah Rp 115 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yakni sebesar Rp 67 miliar. Prestasi ini akan memberikan motivasi kepada Commlife Max untuk berada pada tingkat yang lebih tinggi lagi dalam perusahaan asuransi jiwa di Indonesia._ </div>
<div style="text-align: justify;">
Visi </div>
<div style="text-align: justify;">
Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan penyedia pelayanan asuransi jiwa terbaik di Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi Asuransi Commlife Max untuk Pelanggan Telkomsel Cash (T-Cash)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Commonwealth Life atau biasa disebut Commlife Max merupakan perusahaan asuransi jiwa yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Commonwealth Bank of Australia (CBA)._</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketentuan Umum Polis Asuransi commlife</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal bekerjasama dengan Telkomsel, asuransi Commlife Max di sini menyediakan jasa asuransi jiwa bagi pelanggan Telkomsel, yang mana sistem asuransinya hanya dengan menggunakan ponsel. Dan asuransi ini hanya berlaku untuk pribadi, jadi bagi anggota keluarga yang lain tidak bisa menggunakan manfaat dari asuransi ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Cara untuk mengikuti asuransi ini yakni tinggal mengetik “ PAY CL 6600 Pin Nama Lkp# Tanggal Lahir (ddmmyyyy)# No KTP lalu kirim ke 2828.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan untuk perlindungan diri dari Commlife Max, kita akan mendapatkan uang pertanggungan sebesar Rp 52,5 juta, dengan rincian sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika meninggal dunia maka, akan mendapat uang santunan sebesar Rp 50.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika mengalami kecelakaan, untuk rawat inap : </div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya kamar Rp 150.000 x 10 hari <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 1.500.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya obat <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 1.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi total, 50.000.000 + 2.500.000 <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 52.500.000</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara dan Masa Pembayaran</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara untuk mengikuti asuransi ini yakni tinggal mengetik “ PAY CL 6600 Pin Nama Lkp# Tanggal Lahir (ddmmyyyy)# No KTP lalu kirim ke 2828.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan masa pembayaran dari asuransi ini adalah Rp 6600 untuk masa perlindungan 10 hari. Jadi, tiap 10 hari sekali kita harus mendaftar kembali agar masa perlindungan kita tetap aktif, dan jika kita tidak melakukan registrasi atau pendaftaran ulang maka secara otomatis masa perlindungan kita akan berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prosedur Klaim</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pengajuan dan proses klaim di commonwealth Life secara keseluruhan cukup mudah. Kita tinggal mengisi formulir klaim dan melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan jenis klaim yang kita ajukan, lalu pihak asuransi Commlife Maxakan menganalisa lebih lanjut klaim yang diajukan sesuai dengan kondisi polis yang ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendapatkan formulir klaim kita tinggal mengakses website Commlife Max di WWW.Commlife.co.id atau dapat langsung menghubungi nomor 25501234 kemudian tekan 1 dan selanjutnya ikuti peritah atau bisa juga datang langsung ke kantor cabang Commonwealth Life di gedung Commonwealth Bank Lt.6 di Jl. Bubutan No. 127-135 Surabaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumen atau Persyaratan Klaim</div>
<div style="text-align: justify;">
Klaim Meninggal</div>
<div style="text-align: justify;">
Formulir klaim (k 1 diisi oleh ahli waris dan k2 diisi oleh dokter)</div>
<div style="text-align: justify;">
Polis</div>
<div style="text-align: justify;">
KTP tertanggung (SIM bila kecelakaan)</div>
<div style="text-align: justify;">
KTP ahli waris</div>
<div style="text-align: justify;">
Sertifikat/ surat keterangan kematian</div>
<div style="text-align: justify;">
Surat izin pemakaman/ kremasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Surat evakuasi jenazah ( jika meninggal di Luar Negeri )</div>
<div style="text-align: justify;">
BAP polisi ( jika meninggal secara tidak wajar dan kecelakaan )</div>
<div style="text-align: justify;">
Medical Report (catatan lengkap selama pasien dirawat di rumah sakit)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumen lain yang dianggap perlu oleh rumah sakit</div>
<div style="text-align: justify;">
Klaim Rawat Inap/ Penyakit Kritis/ Pembebasan Premi/ Cacat/ Penyakit Tak Tersembuhkan</div>
<div style="text-align: justify;">
Formulir klaim ( M1 diisi oleh tertanggung dan M2 diisi oleh dokter )</div>
<div style="text-align: justify;">
Polis</div>
<div style="text-align: justify;">
KTP tertanggung </div>
<div style="text-align: justify;">
Kwitansi rumah sakit asli atau legalisir rumah sakit</div>
<div style="text-align: justify;">
Medical Report (catatan lengkap selama pasien dirawat di rumah sakit)</div>
<div style="text-align: justify;">
BAP polisi ( untuk kasus kecelakaan )</div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumen lain yang dianggap perlu oleh penanggung</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara Mengajukan Klaim</div>
<div style="text-align: justify;">
Peserta asuransi cukup datang ke kantor cabang Commonwealth Life Lt.6 di JL. Bubutan No. 127-135 Surabaya untuk menyerahkan formulir beserta dokumen klaim dan mintalah tanda terima sebagai bukti bahwa kita telah mengajukan klaim. </div>
<div style="text-align: justify;">
Proses Klaim</div>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan bahwa formulir klaim telah diisi dengan lengkap dan dokumen klaim telah lengkap sesuai dengan persyaratan yang ada. Karena seluruh formulir beserta dokumen klaim akan dikirimkan ke kantor pusat Commonwealth Life untuk diproses lebih lanjut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembayaran Klaim</div>
<div style="text-align: justify;">
Klaim akan di bayarkan kepada pemegang polis kecuali untuk klaim meninggal dunia. Jangan lupa untuk mencantumkan secara lengkap nama serta no. rekening untuk proses pembayaran klaim dan pastikan bahwa ejaan nama kita adalah sama dengan yang tercantum di buku rekening.</div>
<div style="text-align: justify;">
Khusus untuk klaim meninggal dunia dimana ada beberapa ahli waris, maka masing-masing ahli waris dapat menunjuk seorang wakilnya untuk menerima pembayaran klaim dengan melampirkan surat kuasa ( draft surat kuasa dapat diminta di masing-masing kantor cabang Commonwealth Life ).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Telkomsel Cash</div>
<div style="text-align: justify;">
Telkomsel Cash (TCASH) adalah suatu layanan yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi menggunakan ponsel. Transaksi yang bisa digunakan seperti pembelian barang melalui toko, website, pembayaran tagihan, pengiriman uang yang semuanya dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja hanya dengan menggunakan ponsel. Termasuk dalam hal ini juga bisa berasuransi dengan ponsel yakni asuransi Commlife Max yang telah bekerjasama dengan Telkomsel yang hanya menyediakan asuransi jiwa saja (dalam hal ini khusus untuk pelanggan Telkomsel)._</div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat dua tipe pelanggan TCASH:_</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelanggan Basic Service</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelanggan simPATI atau kartu As yang melakukan aktivasi melalui sms. Pelanggan Basic Service bisa melakukan transaksi T-CASH sampai dengan Rp 1.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelanggan Full Service</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelanggan simPati, kartu As, dan kartu Halo yang melakukan aktivasi melalui sms. Pelanggan full service bisa melakukan transaksi TCASH sampai dengan Rp 5.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelanggan Basic Service dapat meningkatkan layanannya menjadi Full Service dengan melakukan registrasi di GraPARI Telkomsel terdekat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Layanan Telkomsel CASH ini dapat dinikmati melalui dua cara, secara offline atau online. Secara offline, pelanggan dapat menggunakan SIM card yang berisi sejumlah nilai uang, untuk digunakan saat melakukan transaksi pada sejumlah merchant yang telah bekerja sama dengan Telkomsel. Sedangkan untuk online, layanan ini dapat dinikmati melalui USSD sehingga kita tidak perlu membawa uang tunai saat melakukan pembelian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan menggunakan T-CASH:_</div>
<div style="text-align: justify;">
Cash in (penukaran uang tunai menjadi uang elektronik)</div>
<div style="text-align: justify;">
Check Balance (cek status nilai saldo)</div>
<div style="text-align: justify;">
Purchasing (pembelian)</div>
<div style="text-align: justify;">
Recharge (isi ulang pulsa kartu prabayar)</div>
<div style="text-align: justify;">
Nilai denominasi untuk isi ulang pulsa simPati yang tersedia adalah Rp 20.000 dan Rp 50.000, sedangkan untuk isi ulang pulsa kartu As, pilihan yang tersedia adalah Rp 25.000 dan Rp 50.000.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fitur Layanan Aktivasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Aktivasi T-CASH dapat dilakukan dengan berbagai cara:_</div>
<div style="text-align: justify;">
Aktivasi melalui SMS</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketik: T-CASH (spasi)Nama#Tgl Lahir#Nama Ibu Kandung kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
Registrasi melalui GraPARI</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelanggan datang ke GraPARI dan mengisi form layanan pelanggan disertai dengan fotocopy KTP/SIM.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pengisian saldo bisa dilakukan di seluruh cabang Indomaret, GraPARI, GeraiHALO, dan mitra TCASH lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ganti PIN</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketik: CPIN(spasi)PIN lama(spasi)PIN baru kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
Cek Saldo</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketik: SalPIN kirim ke 2828 atau cukup hubungi *828# lalu tekan call/yes</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembelian </div>
<div style="text-align: justify;">
Pulsa </div>
<div style="text-align: justify;">
Ketik: Pulsa(spasi)No HP(spasi)Nominal Pulsa(spasi)PIN kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
Token PLN Prabayar</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketik: Pay(spasi)PLNPRA(spasi)NoMeter(spasi)PIN(spasi)Nominal Token kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
Di sini kita akan mendapatkan nomor seri token PLN Prabayar untuk dimasukkan ke meteran. Nominal token mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 1.000.000. Wilayah cakupan layanan PLN Prabayar: Jawa, Bali, Sumut, Padang, Riau, Lampung, Kaltim, Kalteng, Kalsel, NTT, NTB.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembayaran Tagihan</div>
<div style="text-align: justify;">
kartuHALO</div>
<div style="text-align: justify;">
ketik: PAY(spasi)Halo(spasi)No HP(spasi)PIN kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
PLN Paska Bayar, Wilayah: Jawa, Bali, Sumut, Kaltim, NTT</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketik: PAY(spasi)PLN(spasi)No Pelanggan(spasi)PIN kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengiriman uang kepada sesama pelanggan Telkomsel</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini kita dapat melakukan pengiriman uang tanpa menggunakan nomor rekening Bank, hanya cukup dengan nomor Telkomsel kita. Caranya: Ketik TRF (spasi) Nomor Tujuan(spasi)Nominal(spasi)PIN kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh pelanggan Telkomsel dapat menerima pengiriman uang tersebut. Untuk menggunakannya penerima harus melakukan aktivasi T-CASH dengan cara: Ketik T-CASH(spasi)Nama#Tgl Lahir#Nama Ibu Kandung kirim ke 2828.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerima akan menerima saldo T-CASH dan dapat menggunakannya untuk berbagai macam transaksi dan dapat melakukan pencairan atau tarik tunai saldo T-CASH di cabang-cabang Indomaret.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aplikasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Asuransi Commlife Max telah memberikan kemudahan bagi nasabahnya dalam berasuransi dan dalam pembayaran premi asuransi. Nasabah dapat berasuransi hanya melalui ponsel yakni dengan cara ketik: ” PAY CL 6600 Pin Nama Lgkp# Tanggal Lahir (ddmmyyyy)# No KTP” lalu kirim ke 2828</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini merupakan bentuk kerjasama antara asuransi Commlife Max (Commonwealth Life) dengan Telkomsel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena hal ini adalah bentuk kerjasama dengan Telkomsel maka, yang dapat mengikuti asuransi dalam jenis ini hanya untuk pengguna setia Telkomsel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fasilitas dan layanan berbasis teknologi ini, memberikan keuntungan tambahan bagi nasabah berupa kemudahan pembayaran premi hanya lewat sms. Jadi, nasabah tidak perlu jauh-jauh untuk mendatangi kantor asuransinya. Yang mana premi tersebut dipotong dari saldo T-Cash pada setiap kali kita mendaftar asuransi yakni sebesar Rp.6600 setiap kali sms dan ini berlaku hanya untuk 10 hari saja. Dan jika kita ingin memperpanjang masa perlindungan maka dalam 10 hari kemudian kita harus mendaftar kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sistem ini nasabah akan tidak mendapatkan buku polis asuransi tetapi hanya mendapatkan No. Polis dan No. Ref yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
No. Polis: 0000000038</div>
<div style="text-align: justify;">
No. Ref: 3112101325372511</div>
<div style="text-align: justify;">
Keunikan nomor tersebut pada setiap pemegang polis asuransi ini memungkinkan pihak Commlife Max untuk mengidentifikasi setiap pembayaran premi asuransi yang diterima. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan untuk perlindungan diri dari asuransi Commlife Max kita akan mendapatkan jaminan berupa uang pertanggungan sebesar Rp 52,5 juta dengan rincian sbb:</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika meninggal dunia maka, akan mendapat uang santunan sebesar Rp 50.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika mengalami kecelakaan, untuk rawat inap : </div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya kamar Rp 150.000 x 10 hari <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 1.500.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Biaya obat <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 1.000.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi total, 50.000.000 + 2.500.000 <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>= Rp. 52.500.000</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB IV</div>
<div style="text-align: justify;">
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI ASURANSI COMMLIFE MAX UNTUK PELANGGAN TELKOMSEL CASH (T-CASH)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analisis Aplikasi Asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada prinsipnya asuransi Commlife Max (Commonwealth Life) yang bekerja sama dengan Telkomsel membuat cara baru untuk memudahkan para pelanggan untuk bisa berasuransi dengan hanya mendaftar lewat sms. Hal ini sesuai dengan visi dari Commlife Max yang menginginkan agar menjadi selalu yang terbaik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pelaksanaannya, untuk bisa mengikuti asuransi ini jelas yang pertama kita harus menjadi pelanggan setia Telkomsel Cash untuk pengguna kartu simPATI, kartu AS dan kartu HALO. Karena, ini merupakan bentuk kerja sama dari Telkomsel Cash dan asuransi Commlife Max.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pendaftarannya, seperti yang sudah saya jelaskan di awal, yakni dengan cara mengetik: “ PAY CL 6600 Pin Nama Lkp# Tanggal Lahir (ddmmyyyy)# No KTP lalu kirim ke 2828. Setelah mengetik ini maka kita akan mendapat No Ref dan No Polis dan masa berlaku asuransi. Dengan hal ini secara otomatis kita sudah menjadi nasabah asuransi Commolife Max.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masa berlaku dari asuransi ini hanya 10 hari dan jika ingin memperpanjang masa aktif maka kita harus mendaftar kembali agar masa perlindungan kita tidak berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analisis Hukum Islam Terhadap Asuransi Commlife Max</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada prinsipnya dalam hal bermu’amalah itu setidaknya memenuhi empat unsur yaitu: _</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada asalnya akad mu’amalah itu boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya. Hal ini sesuai dengan kaidah Fiqh yang menyebutkan:</div>
<div style="text-align: justify;">
الأَصْلُ فِى الْعُقُوْدِ الإِبَاحَةُ حَتَّى يَدُلَّ الدَّلِيْلُ عَلىَ تَحْرِيْمِهَا</div>
<div style="text-align: justify;">
“Pada dasarnya, semua bentuk akad mu’amalah itu boleh, dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”._</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mu’amalah itu dilakukan atas dasar suka sama suka (an-tarad}i>n)</div>
<div style="text-align: justify;">
Mendatangkan maslahat dan menolak madharat (ja>lb al-mashali>h wa dar‘u al-mafasi>d) artinya, manusia diperintahkan untuk mencari kemaslahatan dan menolak atau menghindari kerugian. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Taghabun: 11 yang berbunyi:</div>
<div style="text-align: justify;">
____ _______ ___ _________ ____ ________ ____ _ _____ ________ ______ ______ _________ _ ______ _______ ______ _______</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “ Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan member petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu”_</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaidah fiqh, yang menyebutkan:</div>
<div style="text-align: justify;">
الضَّرَرُ يُدفعُ بِقََدْرِ الإمْْكاَنِ</div>
<div style="text-align: justify;">
“ Segala mudharat harus dihindarkan sedapat mungkin”._</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan Hadits Nabi SAW:</div>
<div style="text-align: justify;">
عَن أنَس بْنِ ماَلك (رص) قالَ : قالَ رَجُلٌ ياَرَسُوْلَ الله (ص) أعَقَّلَهَا أو أتَوكَّّلْ؟ قالَ : أعقلهاََ وَتَوَكَّلْ . (رواه الترمذى)</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: “Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bertanya seseorang kepada Rasulullah SAW. Tentang (untanya): “Apa (unta) ini saya ikat saja atau langsung saya bertawakkal kepada Allah SWT?”Bersabda Rasulullah SAW: “pertama ikatlah unta itu kemudian bertawakkallah kepada Allah SWT.” (HR. Turmudzi)_</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Mu’amalah itu harus terlepas dari unsur gharar, maysir, riba’ dan unsur-unsur lain yang diharamkan berdasarkan syara’</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada prinsip pertama, asuransi sebagai salah satu bentuk dari akad mu‘amalah adalah diperbolehkan berdasarkan syara’ sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam asuransi Commlife Max ini ternyata mengandung unsur ghara>r, dan maysi>r. Yang mana unsur-unsur ini dilarang oleh Islam karena dapat merugikan peserta asuransinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip yang kedua bahwa akad mu’amalah seharusnya dilakukan atas dasar suka sama suka (an-tarad}i>n) artinya, harus ada ketulusan dan keikhlasan dari masing-masing pihak. Sedangkan dalam asuransi Commlife Max, bagi pendaftar baru yang tidak begitu faham dengan perhitungan pembayaran premi yang dikeluarkan dan berapa uang pertanggungan yang akan diterima, mungkin nasabah tersebut bisa tulus ikhlas karena mungkin terpengaruh dengan iming-iming uang pertanggungan yang akan diterima. Tetapi jika diteliti dan di hitung-hitung kita bisa membayar premi melebihi dari uang pertanggungan yang akan diterima karena tidak dijelaskan di awal kontrak sampai kapan pembayaran premi tersebut akan berakhir. Dengan hal ini maka bisa membuat nasabah akhirnya menjadi tidak rela/ tidak ikhlas lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip yang ketiga, mu‘amalah seharusnya mendatangkan maslahat dan menolak madharat (ja>lb al-mashali>h wa dar’ al-mafasi>d. Dalam asuransi pembayaran klaim merupakan bentuk dari maslahat yang diterima oleh peserta yang mengalami musibah. Dalam hal ini ahli waris peserta yang mendapatkan uang pertangggungan akan merasa tertolong dengan adanya pembayaran klaim dari perusahaan asuransi. Apalagi jika ahli waris peserta asuransi itu tergolong dhu’afa’ (lemah) dalam hal ekonomi. Maka dengan adanya pembayaran klaim dari asuransi bisa mendatangkan maslahat bagi ahli waris. Selain itu, pembayaran klaim juga merupakan bentuk dari upaya peserta dalam menolak kemudharatan ketika peserta yang meninggal tidak meninggalkan warisan apapun di saat ahli warisnya sangat membutuhkan. Pembayaran klaim yang diberikan kepada ahli waris yang tidak mampu merupakan bentuk dari dar’ al-mafasi>d._ </div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan prinsip mu’amalah yang terakhir adalah akad Mu’amalah agar terhindar dari unsur ghara>r, maysi>r, riba’ dan unsur lain yang diharamkan oleh syara’. Dalam asuransi Commlife terdapat unsur ghara>r yakni dalam melangsungkan akad si tertanggung tidak mengetahui jumlah premi yang akan ia bayarkan kepada perusahaan asuransi. Karena hal itu tergantung kepada terjadi dan tidaknya peristiwa yang diasuransikan. Dan, itu hanya Allah saja yang mengetahui kapan seseorang akan meninggal. Sedangkan jika ia berhenti membayarkan premi maka premi-premi yang sebelumnya yang telah ia bayarkan tidak dapat dikembalikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika di lihat dari sumber dana pembayaran klaim dan keabsahan syar‘i penerima uang klaim itu sendiri dalam asuransi ini, peserta tidak mengetahui dari mana dana pertanggungan yang diberikan perusahaan asuransi tersebut berasal. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di lihat dari pembayaran premi, angka 6600 merupakan premi dari asuransi tersebut, yang mana premi tersebut dibayarkan tiap 10 hari sekali. Jadi, tiap 10 hari masa berlaku asuransi ini habis dan harus mendaftar kembali jika kita menginginkan asuransi ini aktif dan masa perlindungannya tidak berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini bisa menimbulkan permasalahan, karena dalam sms tidak diberitahukan kalau harus mendaftar kembali. Dan apabila dalam 10 hari peserta tersebut tidak mengalami kecelakaan atau meninggal dunia, sedangkan dalam 10 hari kita selalu mendaftar kembali berarti jumlah premi yang harus kita bayarkan tidak jelas berapa besarnya ,bisa jadi melebihi jumlah uang pertanggungan atau bahkan bisa kurang dari jumlah uang pertanggungan. Karena, tidak ada batasan jumlah atau kejelasan berapa banyaknya premi yang kita bayarkan pada asuransi ini. Yang penting kalau kita mengalami kecelakaan atau meninggal dunia kita mendapat uang pertanggungan senilai Rp 52.500.000. Dari ketidakjelasan atau tidak ada batasannya dalam sms yang berarti tidak ada batasan jumlah preminya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan jika dinilai dari segi akad, jenis asuransi semacam ini tidak begitu jelas, karena tidak ada ijab qobul yang mana tidak ada kesepakatan yang jelas antara nasabah dengan pihak asuransinya, dan tidak ada buku polisnya. Hanya saja kita tetap mendapat no polis dan no ref yang mana nomor tersebut akan berganti-ganti tiap 10 hari sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama dalam masa perjanjian jika peserta tidak mengalami musibah apapun, maka peserta tidak akan mendapatkan apa-apa termasuk premi yang sudah disetornya. Sedangkan, keuntungan diperoleh ketika peserta yang belum lama menjadi anggota (jumlah premi yang disetor sedikit) menerima dana pembayaran klaim yang mana dalam hal ini jumlah yang akan diberikan jauh lebih besar dari jumlah premi yang telah disetor. Dan pada sisi inilah maysi>r terjadi pada asuransi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari semua penjelasan dan dari 4 prinsip di atas, maka dapat diketahui bahwa asuransi Commlife Max ini menurut Islam tidak dibenarkan karena:</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung unsur ghara>r (ketidakjelasan atau ketidakpastian) dan maysi>r (untung-untungan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Di awal kontrak tidak di jelaskan secara gambling berapa premi yang di bayar dan sampai kapan premi tersebut akan di bayar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada tindakan yang jelas dari pihak asuransi apabila ada nasabah yang berhenti membayar premi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada kejelasan dari pihak asuransi jika dalam 10 hari peserta harus mendaftar kembali jika masih ingin mendapatkan perlindungan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB V</div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian di atas pada bab-bab sebelumnya maka dapatlah ditarik kesimpulan, </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pelaksanaannya, untuk mengikuti asuransi ini jelas yang pertama kita harus menjadi pelanggan setia Telkomsel Cash untuk pengguna kartu simPATI, kartu AS dan kartu HALO. Karena, ini merupakan bentuk kerja sama dari Telkomsel Cash dan asuransi Commlife Max. Sedangkan untuk pendaftarannya, seperti yang sudah saya jelaskan di awal, yakni dengan cara mengetik: “ PAY CL 6600 Pin Nama Lkp# Tanggal Lahir (ddmmyyyy)# No KTP lalu kirim ke 2828. Setelah mengetik ini maka kita akan mendapat No Ref dan No Polis dan masa berlaku asuransi. Dengan hal ini secara otomatis kita sudah menjadi nasabah asuransi Commlife Max.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan asuransi Commlife Max ini menurut hukum Islam tidak di benarkan karena:</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengandung unsur ghara>r (ketidakjelasan atau ketidakpastian) dan maysi>r (untung-untungan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Di awal kontrak tidak di jelaskan secara gambling berapa premi yang di bayar dan sampai kapan premi tersebut akan di bayar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada tindakan yang jelas dari pihak asuransi apabila ada nasabah yang berhenti membayar premi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada kejelasan dari pihak asuransi jika dalam 10 hari peserta harus mendaftar kembali jika masih ingin mendapatkan perlindungan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saran</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran-saran yang bisa diberikan berkaitan dengan asuransi Commlife Max adalah: </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pemerintah, hendaknya pada setiap perusahaan asuransi yang mempunyai program kerjasama baru dengan perusahaan lain agar dipantau dengan benar tentang kinerjanya agar peserta asuransi tidak merasa dirugikan dan agar bisa menjalankan program asuransinya bisa sejalan dengan hukum Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepada seluruh umat Islam yang ingin berasuransi hendaknya meneliti dahulu apakah perusahaan atau jenis asuransinya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah dan hendaknya juga memperdalam pengetahuan tentang asuransi syari’ah agar dapat memilih asuransi yang tepat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
_DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
Adib Bisri Musthafa, Tarjemah Shahih Muslim, ( Semarang, CV. Asy-Syifa’, 1993) juz. 4 hadis 65</div>
<div style="text-align: justify;">
AM. Hasan Ali, MA., Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta:Prenada Media, 2004)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ali Yafie, Asuransi dalam Pandangan Islam, Menggagas Fiqh Sosial, (Bandung: Mizan, 1994)</div>
<div style="text-align: justify;">
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2000)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dewan Asuransi Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia,2003 </div>
<div style="text-align: justify;">
Djoko Prakosa, Hukum Asuransi Indonesia, (Jakarta: rineka Cipta, 2005)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dr. H. Hendi suhendi, M.Si, Fiqh Mu’amalah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
Drs. Yadi Janwari, M.Ag, Asuransi Syari’ah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2005</div>
<div style="text-align: justify;">
Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama’ Indonesia, Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.21/DSN-MUI/IX/2001 Tentang Pedoman Umum Syari’ah, (Jakarta: 2001) poin.7 h.5</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Bandung: Mizan Medika Utama (MMU), 1997)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ir. Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syari’ah (Life and General): Konsep dan Sistem Operasional, Gema Insani, Jakarta, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
_Masjfuk Zuhdi, Masa’il Fiqhiyah, Kapita Selekta Hukum Islam, Jakarta, CV Haji Masagung, cet. 8, 1994</div>
<div style="text-align: justify;">
Muhammad syakir Sula, konsep dan eksistensi bisnis asuransi syari’ah di Indonesia,jurnal AAMAI,Jakarta, Tahun VII-2003 </div>
<div style="text-align: justify;">
Murtadha Mutahhari, Asuransi dan Riba, (bandung: Pustaka Hidayah, 1995)</div>
<div style="text-align: justify;">
Pius A. Partanto, dan Dahlan Al-Barris, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001</div>
<div style="text-align: justify;">
R. Subekti, R. Tjitrosudibio, KUHD dan Undang-Undang Kepailitan, Jakarta: PT. Pradinya Paramita, cet.27, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Sifat al-Qiyamah wa ar-Rakaik al-Wara, Bab 60,</div>
<div style="text-align: justify;">
Warkum sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan lembaga-lembaga terikait (BMUI & Takaful) di Indonesia </div>
<div style="text-align: justify;">
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermasa, Cet.9,1991)</div>
<div style="text-align: justify;">
Formulir Telkomsel</div>
<div style="text-align: justify;">
Telkomsel Cash. (Diakses dari web Telkomsel, http://Www.Telkomsel.Com/Commerce/T-Cash (20 april 2011)</div>
<div style="text-align: justify;">
Commlife Max. Tentang kami. (Diakses dari web Commlife Max, http:/www.Commonwealth Life.co.id (20 Mei 2011)</div>
<div style="text-align: justify;">
Commlife Max. Tentang kami, (Diakses dari web Commlife Max, http:/www.Pageinsider.com/Commlife.co.id (12 Mei 2011)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-63700955749805346352015-09-01T11:43:00.002+07:002017-04-08T00:41:31.436+07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
STUDI KORELASI ANTARA KREATIVITAS GURU PAI DAN KEMAMPUAN MENGELOLA KELAS DENGAN PRESTASI</div>
<div style="text-align: justify;">
BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: justify;">
AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 DEMAK</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Latar Belakang Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam menentukan perkembangan dan perwujudan diri individu. Pendidikan bertanggung jawab untuk mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal sehingga anak dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai kebutuhan pribadi dan masyarakat (Munandar, 1999:4).</div>
<div style="text-align: justify;">
Inti dari proses pendidikan secara formal adalah mengajar sedangkan inti dari proses pengajaran adalah siswa belajar. Oleh karena itu proses belajar mengajar pada intinya terpusat pada satu persoalan yaitu bagaimana guru melaksankan proses belajar mengajar yang efektif guna tercapainya suatu tujuan (M. Ali, 1987:1).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun kelompok, di sekolah maupun di luar sekolah. Karena profesinya sebagai guru berdasarkan panggilan jiwa, maka tugas guru sebagai pendidik berarti mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan serta mengajarkan nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi kehidupan anak didik (Hasibuan dan Moedjiono, 1995:40).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru merupakan salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat diartikan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau pada taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik yang transfer of values, dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menentukan siswa dalam belajar. Berkaitan dengan ini, seorang guru memiliki peranan yang kompleks dalam proses belajar mengajar dalam usahanya untuk mengantarkan siswa ke taraf yang dicita-citakan (Sardiman, 2001: 123).</div>
<div style="text-align: justify;">
<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-8803488709284011";
google_ad_host = "pub-1556223355139109";
/* link power */
google_ad_slot = "8376034856";
google_ad_width = 728;
google_ad_height = 15;
//-->
</script>
<script src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script>
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keberhasilan seorang guru dalam mengajar ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri atas motivasi, kepercayaan diri, dan kreativitas guru itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal lebih ditekankan pada sarana serta iklim sekolah yang bersangkutan. Setiap kemajuan yang diraih manusia selalu melibatkan kreativitas. Ketika manusia mendambakan produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan bahkan kebahagiaan yang lebih baik dan lebih tinggi dari apa yang sebelumnya di capai, maka kreativitas dijadikan dasar untuk menggapainya (Munandar, 1999:10).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kreativitas pada dasarnya merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada setiap manusia, yakni berupa kemampuan untuk mencipta (daya cipta) dan berkreasi. Implementasi dari kreativitas seseorangpun tidak sama, bergantung pada sejauh mana orang tersebut mau dan mampu mewujudkan daya ciptanya menjadi sebuah kreasi ataupun karya (Nashori, 2002: 21).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Setiap orang memiliki potensi kreatif yang dibawa sejak lahir meskipun dalam derajat dan bidang yang berbeda-beda, sehingga potensi itu perlu ditumbuh kembangkan sejak dini agar dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Untuk itu diperlukan kekuatan pendorong, baik dari dalam individu maupun dari luar individu yaitu lingkungan. Lingkungan dalam hal ini mencakup lingkungan dalam arti kata sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata yang luas (masyarakat, kebudayaan) yang mampu menciptakan kondisi lingkungan yang dapat menanamkan daya kreatif individu (Munandar, 1988:83).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan demikian, baik di dalam individu maupun di luar individu (lingkungan) dapat menunjang atau menghambat potensi kreativitas, implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan mengingat bahwa kreativitas merupakan bakat secara potensial yang dimiliki setiap orang sejak lahir yang dapat diidentifikasi dan dibekali melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 1999:12).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan hendaknya tidak hanya memperhatikan pengembangan keterampilan-keterampilan berfikir semata, tetapi pembentukan sikap, perasaan, dan ciri-ciri kepribadian yang mencerminkan kreativitas yang perlu dikembangkan. Dalam hal ini banyak bergantung pada inisiatif dan kreativitas guru untuk menciptakan suasana belajar yang dapat memupuk dan menunjang kreativitas siswa, sehingga siswa dapat merasa bebas mengungkapkan pikiran dan perasaannya, mempunyai daya kreasi dalam bekerja. Hal ini mencerminkan kemerdekaan dan demokrasi dalam pendidikan, yang berarti terwujudnya pendidikan itu berada diatas kreativitas kinerja para guru dalam menjalankan tugas (Munandar, 1992:48).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Salah satu hal yang menentukan sejauh mana seseorang itu kreatif adalah kemampuannya untuk dapat membuat kombinasi baru dari hal-hal yang ada. Demikian pula seorang guru dalam proses belajar mengajar, guru harus menggunakan variasi metode dalam mengajar, memilih metode yang tepat untuk setiap bahan pelajaran agar siswa tidak mudah bosan (Roestiyah, 1989:4). Guru harus terampil dalam mengolah cara pembelajaran, cara membaca kurikulum, cara membuat, memilih dan menggunakan media pembelajaran, dan cara evaluasi baik dengan tes maupun melalui observasi (Djohar, 2006:137). Evaluasi berfungsi untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan, dan sebagai feed back bagi seorang guru. Guru yang baik dapat mengaktifkan murid dalam hal belajar (Nasution, 1995:9).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Seorang guru harus mampu mengoptimalkan kreativitasnya. Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar, berkarya dan berkreasi. Guru berperan aktif dalam pengambangan kreativitas siswa, yaitu dengan memiliki karakteristik pribadi guru yang meliputi motivasi, kepercayaan diri, rasa humor, kesabaran, minat dan keluwesan (fleksibel). Guru yang kreatif mempunyai semangat dan motivasi tinggi sehingga bisa menjadi motivator bagi siswanya untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas siswa, khususnya yang tertuang dalam sebuah bentuk pembelajaran yang inovatif. Artinya selain menjadi seorang pendidik, guru juga harus menjadi seorang kreator yang mampu menciptakan kondisi belajar yang nyaman dan kondusif bagi anak didik. (Sardiman, 2001: 127).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Proses pendidikan dan pengajaran dapat berjalan dengan baik apabila terdapat suasana atau kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan tenang dan mempunyai kesiapan penuh untuk mengikuti jalannya proses pembelajaran. Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila: pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar, kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar, ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan (Rohani, 2004:123-124).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kedudukan guru sebagai pendidik mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, salah satunya sebagai pengelola kelas. Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berkumpulnya semua anak didik dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Dalam setiap proses pengajaran kondisi ini harus direncanakan dan diusahakan oleh guru agar dapat terhindar dari kondisi yang merugikan (usaha pencegahan), dan kembali kepada kondisi yang optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak, yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik di dalam kelas (usaha kuratif) (Djamarah, 2005:144).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif, sebaliknya kelas yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Untuk dapat mewujudkan kelas yang kondusif, maka guru harus mempunyai strategi atau kemampuan keterampilan yang diperlukan dalam pengajaran, menciptakan situasi belajar yang optimal dan dapat mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar (Arikunto, 1988:68).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemampuan dalam mengelola kelas merupakan kegiatan penting bagi guru sebelum melaksanakan pembelajaran, terutama penciptaan suasana kondusif di dalam kelas sehingga memungkinkan para siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila siswa dalam keadaan antusias mengikuti penjelasan guru, maka siswa akan bersikap disiplin dan mempunyai minat untuk belajar lebih tekun lagi. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Oleh karena itu pengelolaan kelas harus ditingkatkan supaya siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal (Djamarah, 2005:145).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, maka guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik. Kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat utama bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif (Wragg, 1995:12).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan prestasi anak didik. Zaenal Arifin, mengemukakan bahwa kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti ”hasil usaha” (Zaenal Arifin, 1990:3). Sedangkan Winkel mengemukakan belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan nilai dan dapat pula berupa sesuatu yang baru dan nampak dalam perilaku yang nyata (Winkel, 1986:161).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>M. Bukhori menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau yang ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajar, baik berupa angka maupun huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu yang di dalamnya terdapat nilai-nilai positif atau keagamaan (Bukhori, 1983: 8).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-qur’an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman (DepDikNas, 2003:7). Menurut al-Ghazaly sebagaimana diungkapkan oleh Fatiyah Hasan Sulaiman bahwa pendidikan sebagai sarana untuk menyebarluaskan keutamaan, sebagai media untuk mendekatkan umat manusia kepada Allah dan sarana kemaslahatan untuk membina umat (Fatiyah, 1993:11).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan demikian prestasi Pendidikan Agama Islam adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa yang merupakan tolok ukur keberhasilan siswa dalam bidang PAI. Diharapkan dengan prestasi ini siswa tidak hanya mampu memahami dan menghayati ajaran-ajaran agama Islam tetapi juga dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berfikir maupun ketrampilan motorik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor intrinsik) individu antara lain minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif, sedangkan faktor dari luar diri (faktor ekstrinsik) individu antara lain faktor lingkungan yaitu alam, sosial budaya dan keluarga dan faktor instrumental yaitu kurikulum, program, sarana dan fasilitas dan guru (Djamarah, 2002:144). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid untuk mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya (Hakim, 2000:11).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tolak ukur kemampuan anak didik dalam memahami materi ajar di bagi menjadi 3 aspek pokok yang di kemukakan oleh Blooms sebagaimana dikutip Mudjiono (2002; 35) yaitu kemampuan pemahaman kognitif yaitu menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. Pemahaman secara kognitif ini meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek kemampuan pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat.. Dimensi ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik yaitu pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam penelitian ini, penulis memilih SMP Negeri 3 Demak. Siswa SMP Negeri 3 Demak telah mengenal ajaran Islam sebelum memasuki SMP Negeri 3 Demak, baik melalui pendidikan formal seperti belajar di madrasah ibtidaiyyah, maupun non formal seperti belajar ilmu agama di pondok pesantren terdekat. Para siswa SMP Negeri 3 Demak juga sudah bisa membaca dzikir Asma’ al-Husna sebelum pelajaran dimulai, melaksanakan kegiatan Baca Tulis Al-Quran (BTA) pada jam pelajaran terakhir, dan shalat zhuhur berjamaah sebelum pulang serta kegiatan ekstra kurikuler keagamaan, Siswa lulusan SMP Negeri 3 Demak juga berhasil menempuh ujian masuk di SMA Negeri sekitar 60% setiap tahunnya. (Observasi dan wawancara dengan Nur Rohman, S.Ag., 13 Juli 2009). Di sisi lain, karena keterbatasan jumlah jam pelajaran PAI di kelas, maka tidak mungkin guru memberikan materi pendidikan keagamaan secara detail kepada siswa, maka guru PAI diharapkan mampu mengembangkan kreativitasnya dalam pembelajaran yang inovatif serta mampu menciptakan dan mengendalikan kelas agar tetap kondusif ketika proses belajar mengajar berlangsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berdasarkan argumen-argumen di atas, bahwa kreativitas guru dengan dibekali kemampuan mengelola kelas yang baik merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru, khususnya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam. Sehingga nantinya guru diharapkan lebih banyak berdiskusi dengan guru lain untuk mengembangkan kreativitas mengajar dan kemampuan mengelola kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin mengetahui apakah benar kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar PAI siswa, maka penelitian ini akan penulis susun dalam sebuah penelitian tesis dengan judul ” Studi Korelasi Antara Kreativitas Guru PAI dan Kemampuan Mengelola Kelas dengan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Demak”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari latar belakang di atas, yang menjadi fokus permasalahan adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
Adakah korelasi antara kreativitas guru PAI dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak</div>
<div style="text-align: justify;">
Adakah korelasi antara kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak</div>
<div style="text-align: justify;">
Adakah korelasi antara kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengetahui korelasi antara kreativitas guru PAI dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengetahui korelasi antara kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengetahui korelasi antara kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun manfaat penelitian ini adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat Teoritis</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia pendidikan, khususnya tentang pentingnya kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa bidang studi PAI.</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat Praktis</div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi guru PAI, khususnya di SMP Negeri 3 Demak agar selalu meningkatkan kreativitas mengajarnya dalam proses pembelajaran di kelas dan mampu mengelola kelas dengan baik dan benar agar tercipta suasana yang kondusif sehingga pada akhirnya siswa memperoleh prestasi belajar PAI yang tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipotesis Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabrata, 1983:75). Hipotesis dalam hal ini berfungsi sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk mendapatkan jawaban yang sebenarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hipotesis dalam statistik, terdapat hipotesis kerja atau alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Hal ini mempunyai makna bahwa Ha adalah adanya korelasi positif yang signifikan antara variabel X1 (kreativitas guru PAI) dan variabel X2 (pengelolaan kelas) dengan variabel Y (prestasi belajar PAI siswa). Korelasi positif yang dimaksud di sini adalah jika kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas baik maka prestasi belajar PAI siswa meningkat dan sebaliknya. Sedangkan Ho adalah tidak adanya korelasi positif yang signifikan antara variabel X1 (kreativitas guru PAI) dan variabel X2 (pengelolaan kelas) dengan variabel Y (prestasi belajar PAI siswa). Dengan kata lain jika kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas baik maka prestasi belajar PAI siswa rendah dan sebaliknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: ”Ada korelasi positif dan signifikan antara kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI ) Siswa”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kajian Pustaka</div>
<div style="text-align: justify;">
Kajian Penelitian yang relevan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini telah dilakukan oleh Pertama, Ahmad Sudja’i (2006) dengan judul Pengaruh Kreativitas dan Disiplin Kerja Terhadap Kemampuan Melaksanakan Supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang. Hasil penelitian ini adalah: 1) Kreativitas berpengaruh positif terhadap kemampuan melaksanakan supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang, 2) Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kemampuan melaksanakan supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang, 3) Kreativitas dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan melaksanakan supervisi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian di atas berhubungan dengan teori supervisi pendidikan, dan hasil penelitiannya lebih menekankan pada kemampuan seseorang dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Semarang dan keberhasilannya akan dipengaruhi beberapa aspek, salah satunya adalah aspek kreativitas dan aspek kedisiplinan kerja. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berhubungan dengan teori prestasi belajar, teori kreativitas dan teori pengelolaan kelas, yaitu prestasi belajar siswa yang akan dipengaruhi dari faktor luar (ekstrinsik), yaitu kemampuan guru dalam mengajar, khususnya kreativitas guru PAI dalam mengajar dengan disertai kemampuan mengelola kelas yang baik dan benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kedua, Fahrurrozi (2007) dengan judul Hubungan Sikap Profesi Guru dan Kreativitas dengan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Tsanawiyah Se-Kab. Grobogan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap profesi guru dengan kinerja guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Tsanawiyah Se-Kab. Grobogan, 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas dengan kinerja guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Tsanawiyah Se-Kab. Grobogan, 3) Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara sikap profesi guru dan kreativitas dengan kinerja guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Tsanawiyah Se-Kab. Grobogan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian di atas berhubungan dengan teori etos kerja, yaitu dengan adanya sikap profesi guru dan kreativitas mempunyai kedudukan yang secara bersamaan, yang sama-sama mempunyai keterkaitan dengan kinerja guru PAI khususnya di Madrasah Tsanawiyah Se-Kab. Grobogan. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berhubungan dengan kegiatan proses belajar mengajar di kelas, yaitu lebih menekankan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) salah satunya adalah seorang guru mampu melakukan kegiatan pengelolaan kelas agar supaya kondisi kelas tetap kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ketiga, Nur Asyiah (2008) dengan judul Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Kreativitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Nu Sunan Katong Kaliwungu. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara motivasi belajar dan kreativitas belajar terhadap hasil belajar bahasa arab di Madrasah Tsanawiyah NU Sunan Katong Kaliwungu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian di atas berhubungan dengan teori belajar, yaitu hasil belajar siswa akan dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya unsur dari dalam siswa itu sendiri yaitu motivasi belajar dan kreativitas belajar siswa, khususnya pada pelajaran bahasa arab di Madrasah Tsanawiyah NU Sunan Katong Kaliwungu. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berhubungan dengan kompetensi guru dalam bidang profesionalitas, yaitu ketika guru mengajar siswa di kelas dengan menerapkan kegiatan ketrampilan mengajar yang disertai dengan tindakan pengelolaan kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari kajian pustaka tersebut di atas, meskipun terdapat beberapa penelitian dengan variabel yang sama, namun belum ada penelitian yang bertema sama dengan penelitian yang penulis teliti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kerangka Teoritik</div>
<div style="text-align: justify;">
Kreativitas Guru dan Prestasi Belajar Siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru adalah tokoh yang bermakna dalam kehidupan siswanya. Guru tidak hanya sebagai pengajar, melainkan sebagai pendidik dalam arti yang sebenarnya. Peluang untuk memunculkan siswa yang kreatif akan lebih besar dari guru yang kreatif pula. Guru yang kreatif mengandung pengertian ganda, yakni guru yang secara kreatif mempu menggunakan berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar dan juga guru yang senang melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dalam hidupnya. Guru senantiasa memegang posisi kunci dalam dalam proses pembelajaran. Sebagai pengajar guru berperan menciptakan suasana yang kondusif, sehingga mendorong berfungsinya proses mental pra kesadaran yang merupakan dasar bagi lahirnya kreasi siswanya (Hasan, 2001: 200).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas juga merupakan kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial (Munandar, 1999: 28).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah guru berperan sebagai fasilitator. Guru harus memahami dan terbuka pada anak. Bakat anak tidak datang secara simultan atau tiba-tiba, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan hukum alam yang ada, bahwa manusia tumbuh dan berkembang setahap demi setahap. Anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, jika anak memiliki kesulitan-kesulitan dalam kegiatan belajar di sekolah, guru berusaha mengatasi atau mencari alternatif pemecahannya dengan memilih atau memberikan kegiatan-kegiatan yang disukai atau diminati anak (Hasan, 2001: 205).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, guru tidak mengawasi, tetapi mengarahkan kepada anak untuk mencapai tujuan, guru harus bisa menciptakan lingkungan di dalam kelas yang dapat merangsang belajar kreatif anak supaya anak merasa aman dan kerasan berada di dalam kelas, dengan begitu kreativitas anak dapat berkembang dengan baik (Sardiman, 2001: 120).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kegiatan belajar mengajar di sekolah berorientasi pada pencapaian prestasi belajar akademik yang tinggi oleh semua siswa. Kreativitas siswa apabila memperoleh peluang untuk berkembang di dalam iklim belajar mengajar yang kondusif, maka prestasi belajar yang tinggi dapat dicapai. Karena kreativitas guru dalam mengajar, dijadikan sebagai asumsi yang dinilai mampu meningkatkan motivasi belajar siswa (Munandar, 1992: 42).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guru yang mempunyai kreativitas yang tinggi akan mampu memberikan motivasi belajar kepada anak didiknya. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar, sehingga prestasi belajar pendidikan agama Islam akan tercapai dengan hasil yang baik (Muhaimin, 2002: 38).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan Kelas dan Prestasi Belajar Siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru sering kali mengalami hambatan terutama kegaduhan di dalam kelas yang dilakukan oleh siswa. Keributan dan kegaduhan yang terjadi di kelas apabila tidak segera diatasi akan mengganggu pelaksanaan program pembelajaran dan dapat menghambat pencapaian target kurikulum. Oleh karena itu suasana kelas harus dijaga supaya tetap kondusif untuk pelaksanaan program pengajaran. Dengan demikian untuk mencapai tujuan pengajaran di sekolah diperlukan guru yang mampu mengelola kelas dengan baik (Purnomo, 2003:10).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengelolaan kelas merupakan usaha guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang memungkinkan kegiatan pengelolaan pengajaran dapat berlangsung dengan lancar sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai (Toenlioe, 1992: 16). Kondisi belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran. Kemampuan dalam mengelola kelas merupakan salah satu syarat profesionalisme guru, oleh karena itu keberhasilan dalam mengelola kelas dapat dijadikan indikator penting atas tercapainya tujuan pengajaran (Hasibuan dan Moedjiono, 1995:82).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak akan pernah dilakukan oleh seseorang, khususnya siswa tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam maupun dari luar, yang keduanya memiliki peranan penting dalam menentukan tujuan belajar. Faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa salah satunya adalah motifasi. Motivasi merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Djamarah, 2002: 114).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Secara umum ada dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu faktor dari dalam diri siswa (instrinsik) dan faktor dari luar diri siswa (ekstrinsik). Kegiatan pengelolan kelas termasuk salah satu bagian dari motivasi ekstrinsik. Adapun motivasi ekstrinsik merupakan sekumpulan motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Guru harus pandai mempergunakan motivasi ekstrinsik dengan benar agar supaya proses interaksi edukatif di kelas dapat tercapai. Berbagai macam cara dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi belajar anak didiknya, salah satunya adalah dengan cara mengelola kelas dengan segala komponennya (Hakim, 2000:15).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Secara teoritik dapat diketahui bahwa kegiatan pengelolaan kelas merupakan kemampuan atau ketrampilan guru, dalam mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang menunjang program pengajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Begitu juga dalam pendidikan agama Islam bahwa kegiatan pengelolaan kelas oleh guru PAI memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan demikian untuk mencapai tujuan pengajaran di sekolah diperlukan guru yang mampu mengelola kelas dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kreativitas Guru PAI, Pengelolaan Kelas dan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan adalah suatu proses pemberian bimbingan terhadap anak oleh orang dewasa dengan sengaja untuk mempengaruhi potensi anak agar mencapai kedewasaan (Syafaruddin, 2005: 24).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya mengawasi, tetapi mengarahkan kepada anak untuk mencapai tujuan, guru harus bisa menciptakan lingkungan di dalam kelas yang dapat merangsang belajar kreatif anak supaya anak merasa nyaman berada di dalam kelas, sehingga dengan begitu kreativitas anak dapat meningkatkan hasil prestasi belajarnya (Sardiman, 2001: 127).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keberhasilan seorang guru dalam mengajar ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri atas motivasi, kepercayaan diri, dan kreativitas guru itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal lebih ditekankan pada sarana serta iklim sekolah yang bersangkutan. Setiap kemajuan yang diraih manusia selalu melibatkan kreativitas. Ketika manusia mendambakan produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan bahkan kebahagiaan yang lebih baik dan lebih tinggi dari apa yang sebelumnya di capai, maka kreativitas dijadikan dasar untuk menggapainya (Munandar, 1999:10).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Guilford menyatakan sebagaimana dikutip Munandar, kreativitas diartikan sebagai kemampuan berpikir divergen untuk menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan yang sama Kreativitas juga merupakan produksi suatu respon atau karya yang baru dan sesuai dengan tugas yang dihadapi. Utami Munandar menyusun rumusan operasional dari kreativitas sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan. Menurut Munandar, kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas dan elaborasi merupakan indikator kemampuan berpikir kreatif. Lebih lanjut, Munandar menyatakan bahwa ciri-ciri kreatif yang penting dalam menentukan kemampuan kreatif seorang individu adalah rasa ingin tahu, tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil resiko untuk membuat kesalahan atau untuk dikritik orang lain, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman-pengalaman baru dan dapat menghargai baik diri sendiri maupun orang lain (Munandar, 1992:30).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keterampilan mengelola kelas ialah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial (Hasibuan dan Moedjiono, 1995:83).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tindakan pengelolaan kelas merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosio-emosional sehingga terasa benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Sedangkan tindakan lain adalah tindakan korektif terhadap tingkah laku peserta didik yang menyimpang dan merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung (Rohani, 2004:127).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berdasarkan penelitian Edmund, Emmer, dan Carolyn Evertson sebagaimana dikutip oleh Sri Esti Wuryani (2006:264), bahwa pengelolaan kelas didefinisikan sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkah laku guru yang dapat menghasilkan prestasi siswa yang tinggi karena keterlibatan siswa di kelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkah laku siswa yang tidak banyak mengganggu kegiatan guru dan siswa lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menggunakan waktu belajar yang efisien.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Zaenal Arifin, mengemukakan bahwa kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti ”hasil usaha” (Zaenal Arifin, 1990:3). Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003:2). Jadi prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau yang ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajar, baik berupa angka maupun huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu (Bukhori, 1983: 8).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor intrinsik) individu antara lain minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif, sedangkan faktor dari luar diri (faktor ekstrinsik) individu antara lain faktor lingkungan yaitu alam, sosial budaya dan keluarga dan faktor instrumental yaitu kurikulum, program, sarana dan fasilitas dan guru (Djamarah, 2002:144).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, menghayati, memahami dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2002:30).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari teori-teori di atas dapat diketahui bahwa guru merupakan salah satu dari faktor ekstrinsik yang dapat memberikan pengaruh pada prestasi belajar siswa. Seorang guru yang mempunyai kreativitas tinggi serta mampu mengelola kelas dengan baik dan benar yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas berfungsi menunjang program pengajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Begitu juga dalam pendidikan agama Islam bahwa seorang guru PAI yang kreatif dan mampu melakukan kegiatan pengelolaan kelas dengan baik maka akan menentukan hasil prestasi belajar siswa di bidang PAI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Metode Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis dan Sifat Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Sifat penelitihan ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan menggunakan analisa statistik biasanya bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediksi (Sugiyono, 2006a:8).</div>
<div style="text-align: justify;">
Variabel Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata, 1995:72). Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu dua variabel bebas atau independent variabel (X1,X2) , yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain disebut juga variabel prediktor, dan variabel terikat atau dependent variabel (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi. Sesuai dengan masalah, penelitian ini melibatkan tiga variabel, yaitu prestasi belajar PAI siswa, sebagai kriteria atau variabel terikat (Y), kemudian kreativitas guru PAI sebagai prediktor pertama atau variabel bebas pertama (X1) dan kemampuan mengelola kelas, sebagai prediktor kedua atau variabel bebas kedua (X2).</div>
<div style="text-align: justify;">
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
Kreativitas guru PAI (Munandar, 1992:50), dengan indikator-indikator sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketrampilan mengajar</div>
<div style="text-align: justify;">
Motivasi tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
Demokratis</div>
<div style="text-align: justify;">
Percaya diri</div>
<div style="text-align: justify;">
Berpikir divergen</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemampuan mengelola kelas (Rohani, 2004:127), dengan indikator-indikator sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengaturan tempat duduk siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengaturan alokasi waktu belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatian guru pada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian tanggung jawab kepada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberi arahan kepada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (Muhaimin, 2002:72), dengan indikator :</div>
<div style="text-align: justify;">
Nilai hasil belajar, pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik baik hasil tes formatif, sub sumatif maupun sumatif yang dapat dilihat dari hasil raport.</div>
<div style="text-align: justify;">
Populasi dan Sampel Penelitian</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55). Populasi merupakan jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari yang meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 240 siswa. Adapun alasan penulis memilih kelas VIII adalah karena usia siswa tersebut menurut Peaget_ (dalam Hurlock, 2004:206) bahwa mereka berada pada masa adolescence. Awal masa remaja bermula dari usia 13 tahun sampai 16 atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun. Dalam usia ini terjadi proses kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sumadi Suryabrata yang mengutip pendapatnya Montessori, memasuki periode III (13 – 18 tahun), adalah periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Dalam kondisi seperti ini psikologis anak relatif kecil untuk berbohong, karena anak mulai mengembangkan kepribadiannya serta sadar akan hak dan kewajibannya yang harus dipatuhi (Suryabrata, 2002 :189).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:58). Dalam ketentuan pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto yaitu jika subyeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya disebut penelitian populasi, namun jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2002:71). Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 15% dari seluruh populasi yang berjumlah 240 siswa, sehingga diperoleh sampel sebanyak 36 responden.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tehnik pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang sesuai dengan sumber data sebenarnya atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain, sampel harus representatif (Margono, 2004:125). Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tehnik Proportional Sistematic Random Sampling dan berkelompok (Arikunto, 1991:128). Tehnik pengambilan sampel ini proporsional dengan mempertimbangkan jumlah murid di setiap kelas, yaitu penulis mengambil murid dalam jumlah yang sama dari tiap-tiap kelas dan dipilih seara acak. Teknik pengambilan sampel berkelompok karena keseluruhan populasi dikelompokkan ke dalam kelas-kelas yaitu kelas VIII A, kelas VIII B , kelas VIII C, Kelas VIII D, kelas VIII E dan kelas VIII F. Untuk memperoleh 36 responden dari 240 siswa, penulis mengambil 6 siswa dari tiap-tiap kelas yang masing-masing berjumlah 40 siswa, dan mereka dipilih secara acak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik Pengumpulan Data</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Beberapa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
Angket atau kuesioner</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Angket merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataaan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara individu atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu, prefensi, keyakinan, minat dan perilaku (Hadjar, 1999: 181). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang kreativitas guru PAI dan kemampuan guru PAI dalam mengelola kelas di SMP Negeri 3 Demak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengukuran skala ini mengikuti skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan pesrsepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono,2007:133-134). Dalam penelitian ini menggunakan empat alternatif jawaban: "selalu", "sering", "kadang-kadang", "tidak pernah". Skor jawaban mempunyai nilai antara 1 sampai 4.</div>
<div style="text-align: justify;">
Observasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Observasi adalah kegiatan pencatatan dan pengamatan yang disengaja dan sistematik tentang keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala yang muncul pada objek penelitian (Mardalis, 2003:63). Observasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis (berkerangka) mulai dari metode yang digunakan dalam observasi sampai cara-cara pencatatannya (Hadi, 1992:147), dilengkapi dengan format/blangko pengamatan sebagai instrumen yang berisi item-item tentang kejadian yang digambarkan akan terjadi (Arikunto, 2002:185), sehingga penulis tinggal memberikan tanda terhadap kejadian yang muncul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Observasi digunakan penulis untuk memperoleh data tentang kreativitas guru PAI dan pelaksanaan pengelolaan kelas guru PAI di SMP Negeri 3 Demak dengan cara mengamati dan mencatat seluruh indikator yang akan diteliti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wawancara atau Interview</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wawancara adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui proses tanya jawab antara Information Hunter dengan Information Supplyer (Hadi, 1992:192), Dalam wawancara ini penulis akan menggunakan bentuk semi structured. Tekniknya mula-mula penulis menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam untuk mengetahui keterangan lebih lanjut (Arikunto, 2002:201).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari wawancara ini diharapkan akan mendapatkan informasi-informasi yang lebih jelas, lengkap dan sedalam-dalamnya tentang kreativitas guru PAI dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan kelas guru PAI. Metode ini penulis tujukan kepada guru bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak yang secara langsung berkaitan dengan kreativitas guru dalam mengajar dan pelaksanaan pengelolaan kelas, para siswa, dan kepala sekolah selaku supervisor di sekolah tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dokumentasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Metode dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002:206).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Metode dokumentasi diperlukan sebagai metode pendukung untuk mengumpulkan data, karena dalam metode ini dapat diperoleh data nilai prestasi PAI yang terdapat dalam raport siswa, data-data histories, seperti sejarah berdirinya SMP Negeri 3 Demak, visi dan misi sekolah, daftar guru PAI, daftar siswa, dokumen seperti jurnal, agenda, serta data lain yang mendukung penelitian ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Metode Analisis Data</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian Persyaratan Analisis</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sesuai dengan jenis penelitian ini, maka sebelum teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis diterapkan, terlebih dahulu data dideskripsikan dengan mengungkapkan mean, median, modus, dan standar deviasi, juga disajikan daftar distribusi frekuensi dan histogram. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan program SPSS 11.5 for Windows.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian Hipotesis</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengujian hipotesis ini menggunakan teknik Analisys of Variance Test – ANOVA Test atau Pengujian Analisis Varian. ANOVA tes dibentuk atas dasar cuplikan-cuplikan acak sederhana yang ditarik secara bebas dari setiap populasi. Pengujian itu beranggapan bahwa pupulasi-populasi disebarkan secara normal dan memiliki varian-varian yang sama (Soegiarto M, 2004: 309). ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompok atau lebih dari kelompok sampel yang telah dipilih secara acak. Secara simultan perbedaan mean antar pasangan kelompok diuji untuk mengetahui apakah ada satu atau lebih mean yang berbeda dari satu atau lebih mean yang lain. Uji ANOVA ini juga biasa disebut sebagai One Way Analisys of Variance (Ibnu Hadjar,1999: 256).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dasar pemikiran yang mendasari analisis varian lebih baik ditunjukkan dengan suatu pembahasan simbolis. Analisis varian yang nyata dengan jumlah responden 36 yang dibagi dalam 3 kelompok belajar, dapat digambarkan pada tabel berikut ini :</div>
<div style="text-align: justify;">
X1.2</div>
<div style="text-align: justify;">
Y</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
88</div>
<div style="text-align: justify;">
82</div>
<div style="text-align: justify;">
81</div>
<div style="text-align: justify;">
83</div>
<div style="text-align: justify;">
81</div>
<div style="text-align: justify;">
82</div>
<div style="text-align: justify;">
80</div>
<div style="text-align: justify;">
79</div>
<div style="text-align: justify;">
85</div>
<div style="text-align: justify;">
90</div>
<div style="text-align: justify;">
87</div>
<div style="text-align: justify;">
89</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
84</div>
<div style="text-align: justify;">
80</div>
<div style="text-align: justify;">
81</div>
<div style="text-align: justify;">
83</div>
<div style="text-align: justify;">
80</div>
<div style="text-align: justify;">
83</div>
<div style="text-align: justify;">
85</div>
<div style="text-align: justify;">
82</div>
<div style="text-align: justify;">
86</div>
<div style="text-align: justify;">
81</div>
<div style="text-align: justify;">
88</div>
<div style="text-align: justify;">
90</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
80</div>
<div style="text-align: justify;">
78</div>
<div style="text-align: justify;">
79</div>
<div style="text-align: justify;">
78</div>
<div style="text-align: justify;">
82</div>
<div style="text-align: justify;">
79</div>
<div style="text-align: justify;">
81</div>
<div style="text-align: justify;">
77</div>
<div style="text-align: justify;">
78</div>
<div style="text-align: justify;">
80</div>
<div style="text-align: justify;">
80</div>
<div style="text-align: justify;">
79</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan :</div>
<div style="text-align: justify;">
X1.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Variabel kreativitas guru PAI dan kemampuan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> mengelola kelas</div>
<div style="text-align: justify;">
Y<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Variabel prestasi belajar PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
(1,2,3,4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Variabel kategori yang dibedakan dalam kelompok</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
(77,78,79… dst)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: nilai PAI siswa yang dibedakan dalam kelompok</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Adapun langkah analisisnya adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Asumsi yang digunakan adalah subjek diambil secara acak menjadi satu kelompok n. Distribusi mean berdasarkan kelompok normal dengan keragaman yang sama. Statistik uji-F yang digunakan dalam One Way ANOVA dihitung dengan rumus (k-1), uji F dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung (hasil output) dengan nilai Ftabel. Sedangkan derajat bebas yang digunakan dihitung dengan rumus (n-k), dimana k adalah jumlah kelompok sampel, dan n adalah jumlah sampel. p-value rendah untuk uji ini mengindikasikan penolakan terhadap hipotesis nol, dengan kata lain terdapat bukti bahwa setidaknya satu pasangan mean tidak sama (Soegiarto M, 2004: 311).</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai F dari perhitungan dengan nilai F yang ada dalam tabel untuk tingkat kebebasan dan taraf signifikansi tertentu. Bila nilai F yang diperoleh lebih kecil dari nilai F tabel, maka hipotesis nol diterima, berarti tidak ada perbedaan nilai rata-rata yang cukup signifikan antar masing-masing kelompok. Sebaliknya bila nilai F lebih besar, maka hipotesis nol ditolak, berarti ada perbedaan nilai rata-rata yang signifikan, setidaknya ada satu kelompok di antara seluruh pasangan kelompok subyek.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sistematika Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan sistematika penulisan tesis adalah untuk lebih memudahkan memahami dan mempelajari isi tesis. Adapun sistematika penulisan tesis ini akan penulis rinci sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bab satu, berisi pendahuluan; menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bab dua, berisi landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian. Adapun landasan teori berisi kreativitas guru meliputi: pengertian kreativitas, faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, ciri-ciri kreativitas, karakteristik guru kreatif dan peranan guru. Pengelolaan kelas meliputi pengertian pengelolan kelas, tujuan pengelolaan kelas, pendekatan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas, komponen keterampilan pengelolaan kelas, usaha preventif masalah pengelolaan kelas. Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari pengertian Pendidikan Agama Islam, landasan Pendidikan Agama Islam, tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam, pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pengorganisasian materi Pendidikan Agama Islam. Pembahasan berikutnya adalah prestasi belajar yang terdiri dari pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dan faktor-faktor yang menghambat prestasi belajar; Kajian penelitian relevan; Kerangka berpikir meliputi korelasi antara kreativitas guru PAI dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam, korelasi antara kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam, korelasi antara kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam; dan Pengajuan hipotesis penelitian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bab tiga, berisi metodologi penelitian meliputi jenis dan sifat penelitian, definisi operasinal, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bab empat, berisi hasil penelitian meliputi deskripsi data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian meliputi hasil uji korelasi antara kreativitas guru PAI dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam, hasil uji korelasi antara kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam, hasil uji korelasi antara kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam; interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bab lima, berisi penutup menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran dalam penelitian. Dan di akhir tesis ini penulis sertakan daftar pustaka, lampiran-lampiran, data kuantitatif dan sebagainya. Selain itu penulis juga sertakan curriculum vitae/biografi penulis sebagai pelengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Cet. 1 revisi, Bandung, CV Sinar Baru , 1987</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arifin, Zaenal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1990</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arikunto, Suharsimi, 1991, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>, Pengelolaan Kelas dan Siswa sebuah pendekatan evaluatif, Cet. II Jakarta, Rajawali Press, 1988</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asrori, Mohammad dan Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukhori, M. Teknik – Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Bandung, Jemmars, 1983</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Cet.III, Jakarta, Rineka Cipta, 2005</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
, Psikologi Belajar, cet. ke-1, Jakarta, Rineka Cipta, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, Jakarta, Rineka Cipta, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Campbell, David, Mengembangkan Kreativitas, (disadur Dian Paramesti Bahar dari Take the road to creativity and get off dead and), Yogyakarta, Kanisius, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Djohar. MS, Guru, Pendidikan & Pembinaannya, Penerapannya dalam Pendidikan dan UU Guru, Yogyakarta, Grafika Indah, 2006</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ensiklopedi Indonesia, 4, Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E. Ayan, Jordan, Bengkel Kreativitas (10 ways to free your creative spirit and find your generation), Bandung, Sinar Baru, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan), Bandung, Remaja Rosda Karya, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Esti Wuryani, Sri, Psikologi Pendidikan, Cet.III, Jakarta, PT. Gramedia, 2006</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
G. Aleinikov, Andrei, Mega Kreativitas: 5 Langkah menuju cara berpikir seorang jenius, Yogyakarta, Niagara, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogjakarta, Yayasan Fakultas Psikilogi UGM, 1992</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
_______, Metodologi Research II, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
_______, Statistik II, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasan, Maimunah, Membangun kreativitas Anak secara Islami, Yogyakarta, Bintang Cemerlang, 2001</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hasan Sulaiman, Fatiyah, Sistem Pendidikan Versi Al Ghazaly, Cet. 2, terj. Fathur Rahman, Syamsuddin Asyrafi, Bandung, PT. Al Ma’arif, 1993</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hakim, Thursan, Belajar Secara efektif, Jakarta, Puspa Swara, 2000</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar metodologi penelitian kuantitatif dalam pendidikan, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 1999</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hurlock, Elizabeth B., Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, terj. Istiwidayanti dan Soedjarwo, Jakarta: Erlangga, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
James, Jenifer, Thinking in the future tense (Berpikir ke depan menyongsong millennium baru), Jakarta, Gramedia, 1998</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jawad, M. Abdul, Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas berfikir pada diri dan organisasi anda, Bandung, PT. Syamil Cipta Media, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Cet. VI, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, cet. ke-3, Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
L. Good, Thomas dan Jere E. Brophy, Educational Psychology, New York, Longinan, 1990</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Majid, Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malik Fajar, A, Holistika Pemikiran Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Al-Ma’arif, 1971</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
M. Echols, John Hasan Shadly, Kamus Inggris Indonesia, Cet XXIII, Jakarta, Gramedia, 1996</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Cet.VI, Jakarta, Bumi Aksara, 2003</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Munandar, S.C.Utami, Krerativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1999</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta, PT Gramedia Widia Sarna Indonesia, 1992</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nashori, Fuad & Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islami, Yogyakarta, Menara Kudus, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
Nasution, S. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oemar, Hamalik, Holistika Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Raja Grafindo, 2005</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
_______, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs, Jakarta, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
P. Purnomo, Strategi Pengajaran, Surakarta, INTHEOS, 2003</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Priyadarma, Triguna, Kreativitas dan Strategi, Jakarta, PT. Golden, 2001</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Roestiyah N.K, Didaktik Metodik, Jakarta, PT Bina Aksara, 1989</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Cet. II, Jakarta; PT Rineka Cipta, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Jakarta, Bumi Aksara, 1991</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rose, Colin dan Malcolm J. Nichol, Accelerated Learning for the 21 Century: (Cara Belajar Cepat di Abad XXI), Bandung, Nuansa, 1997</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam, Burhanudin, Pengantar Paedagogik, Jakarta, Rineka Cipta, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Santoso, Singgih, Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Jakarta, PT. Elek Media Komputindo, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2001</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semiawan, Conny dan Utami Munandar, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Menengah, Jakarta, Gramedia, 1990</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semiawan, Conny A.F. Tangyong, dkk, Pendekatan Ketrampilan Proses, Cet.V, Jakarta, Gramedia, 1989</div>
<div style="text-align: justify;">
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, cet. ke-4., Jakarta, Rineka Cipta, 2003</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Soegiarto M, Statistik Lanjutan, Jakarta, Rineka Cipta, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Bandung, Alfa Beta, 2007</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
, Statistika untuk Penelitian, Bandung, Alfa Beta, 2005</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumiyatiningsih, Dien, Mengajar dengan Kreatif dan Menarik, Yogyakarta, Andi Offset, 2006</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Supriyadi, Dedi, Kreativitas Kebudayaan dan Perkembangan Iptek, Jakarta, Alfa Beta, 1996</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1995</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2002</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syafaruddin, Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, Ciputat, Quantum Learning, 2005</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syaudih Sukmadinata, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Toenlioe, Teori dan Praktek pengelolaan kelas, Surabaya; Usaha Nasional, 1992</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wahib, Abdul, Mengajar dan Menilai Secara Kreatif, Seminar, Semarang, 25 April 2007</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Warsito, Pengembangan Instrumen Kreativitas, Jakarta, Rineka Cipta, 2000</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Winkel,W.S. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, Gramedia, 1986</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zuhairi, dan Abdul Ghofir, Metodik Khusus Pendidikan Agama, cet. ke-8, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, 1983</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
STUDI KORELASI ANTARA KREATIVITAS GURU PAI DAN KEMAMPUAN MENGELOLA KELAS DENGAN PRESTASI</div>
<div style="text-align: justify;">
BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN</div>
<div style="text-align: justify;">
AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 DEMAK</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB I. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Latar Belakang Masalah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1</div>
<div style="text-align: justify;">
Perumusan Masalah<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>8</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>9</div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>9</div>
<div style="text-align: justify;">
Kajian Penelitian Relevan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>10</div>
<div style="text-align: justify;">
Sistematika Penulisan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>12</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS</div>
<div style="text-align: justify;">
LANDASAN TEORI</div>
<div style="text-align: justify;">
Kreativitas Guru<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>15</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Kreativitas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>15</div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri-Ciri Kreativitas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>19</div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>22</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Guru Kreatif<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>28</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik Guru Kreatif<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>30</div>
<div style="text-align: justify;">
Peranan Guru PAI<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>39</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan Kelas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>42</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Pengelolaan Kelas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>42</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>45</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Pengelolaan Kelas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>47</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>49</div>
<div style="text-align: justify;">
Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>51</div>
<div style="text-align: justify;">
Usaha Preventif Masalah Pengelolaan Kelas<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>58</div>
<div style="text-align: justify;">
Prestasi Belajar<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>64</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Prestasi Belajar<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>64</div>
<div style="text-align: justify;">
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>66</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan Agama Islam<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>76</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Pendidikan Agama Islam<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>76</div>
<div style="text-align: justify;">
Landasan Pendidikan Agama Islam<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>77</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan Pendidikan Agama Islam<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>79</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>79</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengorganisasian Materi Pendidikan Agama Islam<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>81</div>
<div style="text-align: justify;">
PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>83</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>METODOLOGI PENELITIAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis dan Sifat Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>85</div>
<div style="text-align: justify;">
Populasi dan Sampel Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>85</div>
<div style="text-align: justify;">
Variabel dan Instrumen Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>87</div>
<div style="text-align: justify;">
Uji Coba Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik Analisis Data<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB IV<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Deskripsi Data<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian Persyaratan Analisis<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengujian Hipotesis<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Interpretasi Hasil Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembahasan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterbatasan Penelitian<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB V<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Saran<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
LAMPIRAN-LAMPIRAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPUL DATA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Variabel (Xl) : Kreativitas Guru PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
Kisi-Kisi Penyusunan Angket Kreativitas Guru PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
NO</div>
<div style="text-align: justify;">
INDIKATOR</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH SOAL POSITIF</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH SOAL NEGATIF</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH ITEM SOAL</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketrampilan mengajar</div>
<div style="text-align: justify;">
5</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
Motivasi tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
Demokratis</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
Percaya diri</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5</div>
<div style="text-align: justify;">
Berpikir divergen</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH</div>
<div style="text-align: justify;">
30</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Variabel (X2) : Kemampuan Mengelola Kelas</div>
<div style="text-align: justify;">
Kisi-Kisi Penyusunan Angket Kemampuan Mengelola Kelas</div>
<div style="text-align: justify;">
NO</div>
<div style="text-align: justify;">
INDIKATOR</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH SOAL POSITIF</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH SOAL NEGATIF</div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH ITEM SOAL</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat duduk siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
Alokasi waktu belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatian guru kepada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
5</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian tanggung jawab kepada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
5</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberi arahan kepada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
6</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
JUMLAH</div>
<div style="text-align: justify;">
30</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kisi-Kisi Penilaian / Penskoran Angket</div>
<div style="text-align: justify;">
SOAL POSITIF</div>
<div style="text-align: justify;">
SOAL NEGATIF</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
JAWABAN</div>
<div style="text-align: justify;">
SKOR / NILAI</div>
<div style="text-align: justify;">
JAWABAN</div>
<div style="text-align: justify;">
SKOR / NILAI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A</div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
A</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
B</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C</div>
<div style="text-align: justify;">
2</div>
<div style="text-align: justify;">
C</div>
<div style="text-align: justify;">
3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D</div>
<div style="text-align: justify;">
1</div>
<div style="text-align: justify;">
D</div>
<div style="text-align: justify;">
4</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
INSTRUMEN ANGKET: KREATIVITAS GURU PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika membuka pelajaran mengajak siswa berdoa terlebih dahulu ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika mengawali materi melakukan appersepsi terlebih dahulu ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menjelaskan materi menggunakan alat bantu peraga ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan kesimpulan pada akhir materi pelajaran ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan tugas kepada siswa setelah materi selesai ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menjelaskan materi dengan metode yang sama seperti materi yang lain ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menunjukkan semangat ketika menjelaskan materi kepada siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memotivasi siswa agar supaya giat belajar ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika menjelaskan materi dengan suara yang jelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI setiap bulan memeriksa buku catatan siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika mengajar lupa membawa buku absensi siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI setiap mengajar meninggalkan ruang kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI bersikap demokratis kepada setiap siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menghargai tugas-tugas siswa tanpa membedakan antara siswa satu dengan yang lain ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI dalam memberikan nilai kepada siswa dengan objektif ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menolak pendapat siswa sebagai masukan materi pelajaran ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menjauhkan siswa yang memiliki nilai rendah dari teman-temannya ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI marah apabila dikritik oleh siswa berkaitan dengan penyampaian materi ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menunjukkan sikap yang meyakinkan dalam mengajar ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menjelaskan materi di kelas dengan tenang dan penuh percaya diri ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI pernah menyampaikan materi tanpa ada persiapan sama sekali ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika menjelaskan materi dengan melihat buku pegangan ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI pernah menjawab pertanyaan siswa dengan sikap ragu ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menunda jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan banyak alternatif jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI mencari tambahan referensi sebagai upaya untuk menambah materi PAI ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memanggil orang tua siswa yang mempunyai masalah berkaitan dengan pembelajaran PAI di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI hanya menjelaskan materi tanpa memperhatikan tingkah laku siswa di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI membiarkan siswa yang mempunyai masalah berkaitan dengan tugas-tugas kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menyita buku catatan apabila ada salah satu siswa yang melakukan kesalahan karena tidak menyelesaikan tugasnya ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
INSTRUMEN ANGKET : KEMAMPUAN MENGELOLA KELAS</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI sebelum memulai materi terlebih dahulu mengatur tempat duduk siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan metode mengajar ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah tempat duduk yang ditentukan guru PAI bisa membantu pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah bentuk tempat duduk siswa berubah ketika guru PAI menjelaskan materi baru ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika mengajar lupa mengatur tempat duduk siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI membiarkan ketika tempat duduk siswa ada yang rusak ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI masuk di kelas tepat waktu sebelum jam pelajaran dimulai ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika mengajar memanfaatkan waktu pelajaran dengan sebaik-baiknya ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan jam tambahan ketika materi belum tuntas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI terlambat masuk kelas pada saat jam pelajaran dimulai ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah jam pelajaran PAI sering kosong karena guru PAI sibuk dengan pekerjaan sekolah ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI mengakhiri materi sebelum jam pelajaran selesai ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika mengajar memandang siswa secara seksama ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan perhatian kepada siswa yang tertinggal materi ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika menjelaskan materi dengan mengawasi tingkah laku siswa di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah sikap guru PAI bersahabat dengan semua siswa tanpa membeda-bedakan siswa satu dengan yang lain ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI sebelum memulai materi terlebih dahulu menanyakan siswa yang tidak masuk ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI membiarkan siswa yang gaduh ketika pelajaran sedang berlangsung ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika mengajar bertanggung jawab menjelaskan materi yang diajarkan di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI sebelum memulai pelajaran menanyakan tugas-tugas sebagai salah satu tanggung jawab belajar siswa ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI bertanggung jawab pada ketuntasan materi yang diajarkan dalam satu semester ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI menyuruh mengawasi siswa yang malas menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan rumah ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan sangsi kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas-tugas belajar ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah dalam memberikan hukuman guru PAI membedakan antara siswa satu dengan siswa yang lain ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan arahan kepada siswa agar berperilaku sopan di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah teguran guru PAI berisi pengarahan dan petunjuk yang jelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI ketika mengajar membiarkan saja apabila ada siswa yang tiduran di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memberikan ancaman apabila ada siswa yang bertengkar di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memarahi siswa yang selalu terlambat masuk kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah guru PAI memukul siswa apabila ada siswa yang selalu gaduh di kelas ?</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Selalu<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> b. Sering<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> c. Kadang-kadang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> d. Tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
INSTRUMEN OBSERVASI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
NO</div>
<div style="text-align: justify;">
KOMPONEN KETERAMPILAN</div>
<div style="text-align: justify;">
KATEGORI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BS</div>
<div style="text-align: justify;">
B</div>
<div style="text-align: justify;">
C</div>
<div style="text-align: justify;">
K</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.</div>
<div style="text-align: justify;">
Membuka pelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
Menarik perhatian siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Gaya mengajar siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan alat-alat bantu peraga</div>
<div style="text-align: justify;">
Pola interaksi yang bervariasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
……</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.</div>
<div style="text-align: justify;">
Merencanakan kegiatan belajar mengajar</div>
<div style="text-align: justify;">
Menetapkan rencana pembelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
Memilih dan menentukan materi pelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
Melakukan appersepsi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
……</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keterampilan menjelaskan</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan kalimat yang sesuai dengan pemahaman anak didik</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan contoh yang sesuai dengan penjelasan materi</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberikan ikhtisar butir yang penting</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyimpulkan materi</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberikan penekanan terhadap materi yang penting</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyampaian materi secara sistematis</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan materi pelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penentuan metode pengajaran yang sesuai dengan materi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.</div>
<div style="text-align: justify;">
Variasi dalam gaya mengajar</div>
<div style="text-align: justify;">
Suara: nada suara, volume suara, kecepatan bicara</div>
<div style="text-align: justify;">
Mimik dan gerak: gerak tangan dan badan untuk memperjelas pelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
Kontak pandang: melayangkan pandangan pada seluruh siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan posisi: bergerak</div>
<div style="text-align: justify;">
Memusatkan: tekanan pada butir yang penting</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian motivasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberikan pesan / nasehat supaya belajar lebih tekun</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian contoh</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian contoh yang cukup untuk menanamkan pengertian dalam menjelaskan</div>
<div style="text-align: justify;">
Menggunakan contoh yang relevan dengan sifat dari penjelasan itu</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian contoh disesuaikan dengan usia, pengetahuan, latar belakang peserta didik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menutup pelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
Meninjau kembali</div>
<div style="text-align: justify;">
Memberikan kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemahaman terhadap peserta didik</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenali tingkah laku dan karakteristik siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Memperhatikan kemampuan siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Memperhatikan minat siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melakukan evaluasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian butir evaluasi dan pengayaan pada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Melakukan penskoran dan pengukuran</div>
<div style="text-align: justify;">
Melakukan penilaian</div>
<div style="text-align: justify;">
Melakukan perbaikan pengajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
……</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
……</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…………</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengatur tempat duduk siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi setengah lingkaran, berhadapan, berbaris ke belakang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai materi pelajaran</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alokasi waktu belajar</div>
<div style="text-align: justify;">
Mulai pelajaran tepat waktu</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak pernah kosong</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian tanggung jawab kepada siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyelesaikan tugas</div>
<div style="text-align: justify;">
Mentaati peraturan kelas</div>
<div style="text-align: justify;">
Menegur siswa bagi yang melanggar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Kategori<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>BS : Baik Sekali</div>
<div style="text-align: justify;">
Kategori <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>B : Baik</div>
<div style="text-align: justify;">
Kategori <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>C : Cukup</div>
<div style="text-align: justify;">
Kategori<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>K : Kurang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
INSTRUMEN WAWANCARA</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah yang Anda persiapkan sebelum proses belajar mengajar di kelas dimulai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Anda menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada setiap materi yang diajarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Anda membuat aturan dan kesepakatan dalam pembelajaran PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal-hal apa yang Anda lakukan sebagai guru PAI dalam proses belajar mengajar supaya materi dapat dan mudah diterima oleh siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Anda menguasai setiap materi yang akan disampaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana Anda mengembangkan dan menyampaikan materi pelajaran secara sistematis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah dalam penggunaan media dan metode pengajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimanakah Anda menciptakan suasana belajar yang kondusif dalam pembelajaran PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana cara Anda mengatur tempat duduk siswa dalam pembelajaran PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Anda sebagai seorang guru, paham akan kepribadian serta kemampuan anak didik berkaitan dengan materi yang disampaikan</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Anda selalu melakukan evaluasi setelah materi berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Anda selalu menanyakan buku catatan PAI siswa</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai wujud kreativitas guru, apakah yang dapat Anda lakukan dalam memunculkan ide-ide baru atau inovasi dalam pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang dapat Anda lakukan untuk dapat mengembangkan kreativitas siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana cara Anda mengatasi masalah tingkah laku siswa yang melanggar peraturan dalam pembelajaran PAI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-36970784070071241502014-09-21T14:07:00.001+07:002017-04-08T00:46:05.589+07:00CONTOH PENGELOLAAN USAHA BUSANA MODISTE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.1. Latar
Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menikmati waktu luang adalah hak dasar manusia. Begitu
banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan di waktu luang bersama dengan teman
maupun keluarga. ketika pekerjaan begitu menyita banyak waktu tentu akan menambah tingkat stres dan waktu luang sangat
diperlukan dalam menetralkan banyaknya
beban pikiran untuk kembali bekerja. Berinteraksi atau hanya sekedar berkumpul
dengan keluarga maupun teman sangat membantu menyegarkan pikiran dari segala
tuntutan pekerjaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Sebagian orang atau
mahasiswa terkadang ingin menghabiskan waktu luang di tempat-tempat yang nyaman
dan indah, seperti di objek wisata. Banyak sekali tempat wisata yang bisa di
kunjungi entah berupa wisata alam di pantai atau air terjun, wisata kuliner
seperti Foodcord Royal Plaza di kota Surabaya yang menyediakan begitu banyak
kuliner daerah, bisa juga wisata kerajinan tangan seperti wisata membuat kaos yang disablon dengan mana
kita.<o:p></o:p></span></div>
<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-8803488709284011";
google_ad_host = "pub-1556223355139109";
/* link power */
google_ad_slot = "8376034856";
google_ad_width = 728;
google_ad_height = 15;
//-->
</script>
<script src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Melihat dari hal yang disebutkan diatas, saya sangat
tertarik dengan wisata kerajinan tangan karena tak hanya menghabiskan waktu
luang dengan bersenang-senang namun bisa mempelajari dan membuat sesuatu yang baru. Selain menambah
pengalaman, tentang kerajinan tangan juga terdapat nilai edukasi yang sangat bermanfaat dan bisa
digunakan untuk kedepannya. Maka dari itu kami mengambil judul wisata kerajinan
tangan “ First ”. Dalam memperoleh data saya mengobservasi tempat kerajinan
tangan tepatnya kerajinan tangan yang berupa aksesoris yaitu “PETRA” yang
bertempat di Kapasan, Royal plaza.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.2</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tujuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mempelajari manfaat dari wisata kerajinan tangan, meneliti
kendala pemasaran dalam memperkenalkan dan mengembangkan wisata kerajinan
tangan, mencoba memberi alternative dalam mengatasi kendala yang ada dalam
mengembangkan wisata kerajinan tangan. Serta member kursus kerajinan tangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: -.55pt;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: -.55pt;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: -.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 25.1pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo10; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">A.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jenis Usaha<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 25.65pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kami memilih </span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“ </span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">First</span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">” </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">sebagai
nama usaha yang dikelola.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <b><span lang="IN">“
First ” </span></b><span lang="IN">berasal dari kata dari kata B. inggris<i> First</i> yang memiliki arti <span style="font-family: "times new roman" , "serif";">awal atau pertama</span>,
diartikan sebagai kami yang masih baru merintis usaha dalam bidang busana. </span></span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span lang="IN">Sehingga diharapkan <b>“ First ” </b>ini bisa
menjadi usaha yang dapat mengalami kemajuan, dan usaha ini lebih mengutamakan
kepuasan pelanggan/konsumen sehingga pelanggan bisa selalu menggunakan jasa
layanan yang kami berikan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 43.65pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 25.1pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">B.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lokasi</span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“</span></b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">First Modiste<b>” </b>membuka workcenter dikampus UNESA
Fakultas Teknik Jurusan PKK ( Kampus Ketintang Gedung A3 Lt.1 Lab.PUB-Busana,
Surabaya ).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; mso-add-space: auto; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 25.1pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo10; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">C.<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jam
Kerja <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hari : jum’at <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tanggal :
</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Buka : 07.00 WIB<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tutup : 17.00 WIB<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.2</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Visi misi “N samgie”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Visi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">The art of
inovasion<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">One stop
shopping<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Misi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menghadirkan
tempat berbelanja aksesoris yang lengkap sekaligus menjadi wisata yang
menghibur dan bernilai edukatif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selalu
memberikan pelayanan terbaik dengan menyediakan segala bahan dan perlengkapan
penungjang yang berkaitan dengan aksesoris demi kepuasan pelanggang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.3</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsep “N-Samgie”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“N-Samgie”mempunyai konsep unik dalam menunjang visi sebagai
The Art of Inovasion yaitu dengan memberikan kursus-kursus bagi para
pengunjung. Ada 2 jenis kursus yang diselenggarakan oleh ”N samgie”, yaitu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l5 level1 lfo2; tab-stops: .5in 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -.5in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kursus
gratis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kursus gratis ini meliputi kursus membuat kalung, anting dan
bross. Dalam program <i>Free Course</i> ini
pengunjung diajarkan teknik dasar merangkai asesoris berupa Kalung dan Anting.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Waktu </span></b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 63.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l6 level1 lfo3; tab-stops: .5in 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kamis
Pukul 16.00 WIB<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 63.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l6 level1 lfo3; tab-stops: .5in 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jumat
Pukul 16.00 WIB<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <b>Fasilitas</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 63.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: .5in 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahan 100%
Gratis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 63.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: .5in 63.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peralatan Dipinjamkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: .5in 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -.5in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kursus non
Gratis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kursus non gratis dibagi menjadi 2 kelas kursus yaitu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Intermediate Course: <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Waktu: bisa kapan saja<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fasilitas: Peralatan dipinjamkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Intermediate Course : Rp. 15.000/jam (di luar bahan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bros kawat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Coker<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bonsai<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gelang/
kalung Swarovski<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 45.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN"><b><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Advance Course</span></b></span><b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Waktu: bisa kapan saja<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fasilitas: alat dipinjamkan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> &nb
sp;Advance Course I : Rp.75000 / jam ( biaya sudah termasuk bahan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l8 level1 lfo8; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Membuat
ring, spiral, clasp.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l8 level1 lfo8; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teknik
Coiling (melilit kawat)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l8 level1 lfo8; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teknik
Herringbone (model duri ikan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l8 level1 lfo8; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teknik
Crochething (merajut kawat)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l8 level1 lfo8; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teknik
Menganyam Kawat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l8 level1 lfo8; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teknik
Memilin Kawat(membuat aneka perhiasan dari wire (kawat) seperti kalung, gelang,
bangle, cincin, anting dll.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.4</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Produk-produk “N-Samgie”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Produk yang ada di petra jewelry ini sangat beragam untuk
membuat display produk menjadi lebih menarik, petra membuat pojok-pojok display
yang dikelompokan sesuai dengan jenis aksesori<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pojok Textile<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berisis semua bahan-bahan untuk membuat aksesoris seperti
mutiara air tawar, mutiara sintetis, batu alam, manik kayu, manic kuningan,
rantai, pita, renda, rit, peralatan menjahit, merajut, sulam, kain-kain
sintetis, keramik kaca, Swarovski, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pojok ethnic<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banyak barang-barang etnik yang dipajang namun pojok ini
didomonasi oleh karya-karya dari jojgakarta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Women stuff<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tersedia Perhiasan seperti kalung mutiara, kalung dengan
manik-manik, anting, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gelang, Cincin. Tersedia juga Dress, Clutch,Topi, bross,
Sepatu, Kerudung, Belt, Scarft, Bando.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.5</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Promosi petra jewelry<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam berpromosi petra menggunakan media massa berupa media
visual dan audio visual.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Media visual, petra membuat iklan di Koran, majalah,
internet dan selembaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-family: "symbol"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Media audio-visual, petra bekerja sama pengan media
pertelevisian dengan menjadi sponsor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Petra juga sering mengikuti pameran-pameran kesenian untuk
memperkenalkan dan mengembangkan bisnisnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.6</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelebihan petra jewelry sebagai
wisata kerajinan tangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Petra jewelry sebagai salah satu wisata kerajinan tangan
yang memiliki banyak kelebihan. Jika melihat dari visi ‘The Art of Inovasion’ ,
Petra Jewelry mengajak masyarakat khususnya kalangan remaja agar lebih
berinovasi dalam menciptakan kerajinan tangan. Hal ini diwujudkan dengan
mengadakan program-program kursus, baik berupa kursus gratis maupun kursus non
gratis. Petra mampu mewujudkan sebuah wisata kerajinan tangan yang tak hanya
menyediakan tempat berbelanja yang nyaman dan menghibur namun juga bernilai
edukasi dan mengajarkan kepada pengunjung untuk tidak konsumtif, melalui
program kursus gratis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.7</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kekurangan petra jewelry sebagai
wisata kerajinan tangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .25in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam perjalanan mengembangkan bisnis aksesoris ini, ‘Petra
Jewelry’ masih memiliki kekurangan, diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kendala
dalam mendapatkan bahan baku yang berkualitas sesuai dengan permintaaan dari
pelanggang terkadang agak sulit. Hal ini disebabkan karena pasokan bahan baku
aksesoris dari pengrajin tidak mencukupi bila harus memesan bahan yang sama
maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk membuat kembali bahan tersebut
sedangkan pelanggan ingin dengan segera mendapatkan bahan tersebut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terkadang
ada bahan baku aksesoris yang dibuat dalam jumlah yang terbatas, karena
pengrajin membuat model bahan baku yang lain agar lebih variatif. Namun
terkadang design bahan baku baru dari pengrajin tidak sesuai dengan minat
pelanggang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">•<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahan baku
yang tersedia sebagian ada yang rusak dan tak layak untuk digunakan sehingga
tidak bisa digunakan dalam membuat aksesoris.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "cambria" , "serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;">2.8 Solusi untuk permasalahan di petra jewelry</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahan merupakan salah satu hal terpenting dan menjadi
kendala serius yang dihadapi oleh Perta jewelry. Maka ‘Petra Jewelry’ harus
memperhatikan masalah ini dengan serius. Untuk mengatasi hal ini petra jewelry
harus menyediakan bahan baku pengganti yang lebih menarik dari bahan baku
sebelumnya dan menawarkan design-design aksesoris baru yang lebih kreatif dan
menarik agar pelanggan lebih tertarik dan mau menggunakan bahan pengganti yang
baru. Sehingga pelanggan tidak kecewa karena bahan baku yang diinginkan telah
habis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Petra Jewelry juga harus mengantisipasi akan adanya bahan
baku yang rusak/cacat dengan menentukan standar kualitas pembuatan bahan baku
kepada pengrajin. Karena ketika dilakukan sortir kualitas oleh pengelola, masih
terdapat bahan baku yang cacat/rusak. Sehingga tidak ada bahan baku cacat/
rusak yang sampai ke tangan pelanggan yang membuat pelanggan kecewa dan merasa
enggan untuk berbelanja kembali di ‘Petra Jewelry’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB
III<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENUTUP<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.1 Kesimpulan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Petra jewelry merupakan salah satu tempat berbelanja yang
bisa dikembangkan menjadi sebuah tempat wisata yang cukup menjanjikan. Dengan
visi dan misi yang dimiliki oleh petra jewelry
menjadikan sebuah alternative dalam kepariwisataan. Dengan konsep yang
unik menjadikan petra jewelry berbeda dengan objek wisata lainnya. Tak hanya
menghabiskan waktu dengan hiburan-hiburan namun bisa mengisi waktu dengan
kegiatan yang beredukasi dan tentu menyenagkan membuat karya sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Daya tarik petra jewelry sebagai salah satu objek wisata
kerajinan tangan tentu sangat membutuhkan banyak kreatifitas dalam membuat
aksesoris dari para trainer. Bila para trainer sudah terlatih, maka mereka
mampu mengajarkan dengan baik segala macam kerajinan tangan dan hal ini bisa
menjadi nilai tambah untuk mempromosikan petra jewelry kepada masyarakat.
Pemerintah harus mendukung dan turut serta mengembangkan wisata kerajinan
tangan ini karena akan sangat baik bila bisa berkembang selain menjadi salah
satu pemasukan bagi pemda juga bisa membangun mental anak muda untuk lebih
berinovasi dan berpikir kreatif dan tidak menjadi remaja yang konsumtif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.2 Saran- Saran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Petra Jewelry harus lebih meningkatkan kualitas bahan
baku pembuatan aksesoris dengan meningkatkan standar kualitas pembuatan bahan
baku.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 5.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2. Petra Jewelry harus lebih memperlengkap koleksi bahan
baku agar semakin banyak menarik minat pelanggan karena bahan baku yang
tersedia di ‘Petra Jewelry’ sudah lengkap dan variatif.<o:p></o:p></span></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-89017958787637779512014-09-21T14:03:00.000+07:002014-09-21T14:03:02.614+07:00PSIKOLOGI PENDIDIKAN Teori Perkembangan Kognitif Vigotsky<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>A. Teori Perkembangan Kognitif menurut
Konsep Vygotsky<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
Perkembangan kognitif dan
bahasa anak-anak tidak berkembang dalam situasi sosial yang hampa. Lev Vygotsky
(1896-1934) seorang psikolog berkebangsaan Rusia, mengenal poin penting tentang
pikiran anak lebih dari setengah abad yang lalu. Teori Vygotsky mendapat
perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20.<br />
Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Sofiet selama sepuluh tahun dari
tahun 1920-1930. Namun karyanya baru dipublikasikan diduia barat pada tahun
1960an. Sejak saat itulah, tulisan-tulasannya menjadi sangat berpengaruh
didunia. Vygotsky juga mengagumi Piaget , Vigotsky setuju dengan teori Piaget
bahwa perkembangan kognitiv terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya
berpikir yang berbeda-beda, akan tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan
Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran
realitasya sendirian, karena menurut Vygotsky suatu pengetahuan tidak hanya
didapat oleh anak itu sendiri melainkan mendapat bantuan dari lingkungannya
juga.<br />
Karya vygotsky didasarkan pada
pada tiga ide utama: </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
1. Bahwa intelektual berkembang pada saat individu
menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang
mereka ketahui.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; tab-stops: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
2.
Bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; tab-stops: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
3. Peran utama guru adalah bertindak
sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran
siswa.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sumbangan psikologi kognitif berakar
dari teori-teori yang menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu
memperoleh dan memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para
ahli psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami
penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. <b>Pertama</b>, mereka menggaris bawahi peran penting pengetahuan alam
dalam proses belajar. <b>Dua</b>, mereka
membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan antara berbagai jenis
pengetahuan. <b>Tiga</b>, merka membantu
menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses didalam sistem
memori otak.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Para ahli psikologi kognitif
menyebut informasi dan pengalaman yang disimpan dalam memori jangka panjang
dalam pengetahuan awal. Pengetahuan awal (prior knowlege) merupakan kumpulan
dari pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan
hidup mereka, dan apa yang ia bawah kepada suatu pengalaman baru.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Menurut teori Peaget
Perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak
tidak dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan anak. seorang anak tidak
dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung menggunakan
pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan
cara belajar secara aktif dilingkungan sekolah. Tapi Vygotsky tidak sependapat
dengan Peaget, Vygotsky menekankan pada pembelajaran sosiokultural. Inti dari
teori Vygotsky yaitu penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal
dan aspek eksternal pada lingkungan social. Menurut
teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing
individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak
hanya terjadi saat disekolah atau dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran
dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah
dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya.<br />
Banyak developmentalis yang
bekerja dibidang kebudayaan dan pembangunan yang sepaham dengan teori Vygotsky,
yang berfokus pada konteks pembangunan social budaya. Teory Vygotsky menawarkan
suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari
kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses
perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan
pembelajaran yang menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, system
matematika dan alat-alat ingatan. Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam
perkembangan kognitif dari pada Peaget. Bagi Peaget bahasa baru tampil ketika
anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup maju. Pengalaman bahasa anak
tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Pada kenyatannya,
Kebanyakan anak-anak diajari bahasa sejak usia yang sangat mudah. Bahkan saat
anak mulai bisa melihat dunia. Kita perlu mengenalkan bahasa sejak dini untuk
memperoleh keterampilan bahasa yang baik. Para pakar perilaku memandang bahasa
sama dengan perilaku lainnya, misalnya duduk, berjalan atau berlari. Mereka
berpendapat bahwa bahasa hanya urutan respon atau sebuah imitasi. Tetapi banyak
diantara kalimat yang kita hasilkan adalah baru, kita tidak mendengar atau
membicarakan sebelumnya. Kita tidak membicarakan bahasa didalam suatu ruang
hampa sosial, kita memerlukan pengenalan bahasa yang lebih dini untuk
memperoleh keterampilan bahasa yang baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Dewasa ini kebanyakan peneliti
bahasa yakin bahwa anak-anak dari berbagai konteks social yang luas menguasai
bahasa dari ibu mereka tanpa diajarkan secara khusus. Seperti halnya saat anak
menangis, menangis merupakan bahasa anak saat meraka belum bisa berbicara,
menangis dijadikan sebagai bahasa mereka saat mereka menginginkan sesuatu.
Walaupun begitu proses pembelajaran bahasa biasanya memerlukan lebih banyak
dukungan dan keterlibatan dari pengasuh dan guru. Karena dari lingkungan juga
mereka akan dapat tambahan kosakata. Suatu lingkungan juga yang membangkitkan
rasa ingin tahu dalam penguasaan bahasa pada anak. Perkembangan pemahaman
bahasa pada anak bukan saja dipengaruhi oleh kondisi biologis anak, tetapi
lngkungan bahasa disekitar anak sejak usia dini itu lebih penting. Karena
bahasa berfungsi sebagai komunikasi. Dan suatu komunikasih itu digunakan
sebagai alat untuk menyelesaikan masalah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Vygotsky juga menekankan bagaimana
anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah
terampil didalam bidang-bidang tersebut. Penekanan Vygotsky pada peran
kebudayaan dan sosial didalam perkembangan kognitif berbeda dengan teori Peaget
tentang anak sebagai ilmuwan kecil yang kesepian. Karena Peaget memandang
anak-anak sebagai pembelajaran lewat penemuan individual. Sedangkan Vygotsky
lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak anak lain dalam memuahkan
perkembangan si anak.. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Menurut
Vygotsky</b>, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti
kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun,anak-anak
tidak banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan orang
lain secara berangsur menjadi semakin mendalam dan membentuk gambaran batin
anak tentang dunia. Vygotsky juga menekankan baik levelkonteks sosial yang
bersifat inter personal. Pada level institusional, sejarah kebudayaan
menyediakan organisasi dan alat-alat yang berguna bagi aktivitas kognitif
melalu instuisi seperti sekolah, penemuan seperti computer. Interaksi
intuisional memberi kepada anak suatu norma-norma perilaku dan social yang luas
untuk membimbing hidupnya. Level interpersonal memiliki suatu pengaruh yang
lebih langsung pada kefungsian mental anak. Menurut Vygotsky
keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui
interaksi social langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-pengalaman
interaksi social yang berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini.
Perkembangan anak menjadi matang.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>B. Zone proximal Development Dan Konsep
Scafolding<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
1. Zone proximal Development</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Zona proximal Development ( ZPD )
ialah istilah Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai
sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan
dari orang-orang dewasa atau anak-anak yang yang lebih terampil. Batas ZPD yang
lebih rendah ialah level pemecahan masalah yang di capai oleh seorang anak yang
bekerja secara mandiri. Dan batas yang lebih tinggi ialah level tanggung jawab
tambahan yang dapat di terima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur yang
mampu. Penekanan Vygotsky pada ZPD menegaskan keyakinannya tentang pentingnya
pengaruh-pengaruh social terhadap perkembangan kognitif dan peran pengajaran
dalam perkembangan social. ZPD dikonseptualisasikan sebagai suatu ukuran
potensi pembelajaran,akan tetapi IQ menekankan bahwa intelegensi adalah milik
anak. sedangkan ZPD menekankan bahwa pembelajaran adalah suatu peristiwa social
yang bersifat interpersonal dan dinamis yang tergantung pada paling sedikit dua
pikiran, dimana yang satu lebih berilmu atau lebih terlatih dari yang lain.
Pembelajaran oleh anak-anak kecil yang baru berjalan memberi contoh bagaimana
ZPD bekerja. Anak-anak kecil yang baru berjalan itu harus di motivasi dan harus
dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang menuntut ketrampilan buat mereka. Guru
harus harus memiliki pengetahuan untuk melatihkan ketrampilan yang menjadi
target pada setiap tingkat yang di persyaratkan oleh aktifitasnya. Guru dan
anak harus saling menyesuaikan persyaratan masing-masing.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dalam suatu penelitian tentang
hubungan antara anak-anak yang baru belajar berjalan dengan ibunya, pasangan
itu di tugaskan untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang terdiri atas berbagai
jumlah (sedikit obyek vs banyak obyek) dan berbagai kompleksitas (perhitungan
sederhana vs reproduksi angka). Para ibu di minta mengerjakan tugas ini sebagai
suatu peluang untuk mendorong pembelajaran dan pemahaman akan anak mereka.
Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pemikiran pada mulanya berkembang
sendiri-sendiri, tetapi pada akhirnya bersatu.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Ada dua prinsip yang
mempengaruhi penyatuan pemikiran dan bahasa. <i>Pertama</i>, semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal atau
sosia. Anak-anak harus menggunakan basa dan mengkomunikasikannya kepada orang
lain sebelum mereka berfokus ke dalam proses-proses mental mereka sendiri. <i>Kedua</i>, anak-anak harus berkomunikasi
secara eksternal dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama sebelum
transisi dari kemampuan bicara secara eksternal ke internal berlangsung.
Periode transisi ini terjadi antara usia 3 hingga 7 tahun dan meliputi
berbicara kepada dirinya sendiri. Setelah beberapa saat, berbicara sendiri itu
menjadi hakekat kedua anak-anak dan mereka dapat bertindak tanpa
menverbalisasikannya. Bila ini terjadi anak-anak telah menginternalisasikan
pembicaraan mereka yang egosentris dalam bentuk berbicara sendiri, yang menjadi
pemikiran anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Teori Vygotsky menentang
gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa
bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial,
sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifar egosentris
dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk
mengatur perilakunya dan untuk mengarahkan diri mereka (Duncan, 1991).
Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan anak kecil yang egosentris
mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Meskipun pada akhirnya anak-anak
akan mempelajari sendiri bebrapa konsep melalui pengalaman. sehari-hari,
Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih maju dan berkembang jika
berinteraksi dengan orang lain. anak-anak tidak akan mengembangkan pemikiran
operasional formal tanpa bantuan orang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Menurut Vygotsky, zona perkembangan
proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development,
dimana antara seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa
dan apakah seorang anak dapat melakukan Sesuatu dengan arahan orang dewasa atau
kerja sama dengan teman sebaya. Zona perkembangan proximal menitik beratkan
pada interaksi social akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika seorang
siswa mengerjakan pekerjaannya disekolah sendiri, perkembangan mereka akan
lambat . jadi untuk memaksimalkan perkembangan siswa seharusnya bekerja dengan
teman sebaya yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam
memecahkan masalah yang lebih kompleks. Melalui interaksi yang berturut-turut
ini diharapkan dapat mengembangkan pengalaman berbicara, bersikap dan
berdiskusi secara baik. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>2. Konsep scaffolding<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Selain teori Vygotsky diatas,
Vygotsky juga mempuyai teori yang lain yaitu tentang “scaffolding”. Scaffolding
adalah memberikan bantuan yang besar kepada seorang anak selama tahap-tahap
awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan
kesempatan kepada anak tersebut untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan
mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Bantuan yang diberikan guru dapat
berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain
yang memungkinkan siswa dapat mandiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Vygotsky menjabarkan implikasi utama
teori pembelajarannya yaitu: </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
1. Menghendaki setting kelas kooperaif, sehingga siswa dapat
saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah
yang efekif dalam masing-masing zone of proximal development mereka.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
2. Pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran dalam menekankan
scaffolding. Jadi teori belajar vigotsky adalah salah satu teori belajar social
sehingga sangat sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model
pembelajaran kooperatif terjadi interaktif social yaitu interaksi antara siswa
dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan konsep-konsep
danpemecahan masalah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Pengaruh
karya Vygotsky dan burner terhadap dunia pengajaran dijabarkan oleh smith </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
1. Walaupun Vygotsky dan burner telah mengusulkan
peranan yang lebih penting bagi orang dewasa dalam pembelajaran anak-anak dari
pada peran yang diusulkan Peaget, keduanya tidak mendukung pengajaran diaktivis
diganti sepenuhnya. Sebaliknya mereka malah menyatakan walaupun anak dilibatkan
dalam pembelajaran aktif, guru harus aktif mendampingi setiap kegiatan
anak-anak. Dalam istilah teoristis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona
perkembangan proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping
guru, teman sebaya juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. Berlawanan
dengan pembelajaran lewat penemuan individu (individual discoveri learning)
kerja kelompok secara kooperatif tampaknya mempercepat perkembangan anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini
diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh teman sebaya, yaitu seorang anak
mengajari anak lainnya yang agak tertinggal didalam pelajaran. Foot et al,
menjelaskan pengajaran oleh teman sebaya ini dengan menggunakan teori vygotsky.
Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka
sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat
kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang
sesuai.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Komputer juga dapat digunakan untuk
meningkatkan pembelajaran dalam berbagai cara. Dalam prespektif pengikut
vygotsky - bruner, perintah-perintah dilayar komputer merupakan scaffolding.
Ketika anak menggunakan perangkat lunak atau software pendidikan, komputer
menggunakan bantuan atau petunjuk scara detail seperti yang diisyaratkan sesuai
kedudukan anak dalam ZPD. Tidak dipungkiri lagi beberapa anak dikelas lebih
terampil dalam menggunakan computer sebagai tutor bagi teman sebayanya. Dengan
murid-murid yang bekerja dengan komputer guru bisa bebas mencurahkan
perhatiannya kepada individu-individu yang memerlukan bantuan dan menyiapkan
scaffolding yang sesuai bagi masing-masing anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>C. Penerapan dalam pembelajaran<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Hoover, peneliti dari Texas
University of Austin yang juga CEO pada southwest educational development
labolatory menyatakan: constructivism’s central idea is that human learning is
contructed, that learners buld new knowledge upon the foundation of previous
learning. This view of learning sharply contrasts with one in which learning is
the passive transmission of information fro individual to another, a view in
which reception, not contruction, is key. Ada dua hal penting disini yang
berkenaan dengan pengetahuan yang dikontruksi oleh pelajar. Pertama adalah
pelajar membangun satu pengertian baru dengan menggunakan apa yang sudah mereka
ketahui sebelumnya. Dalam hal ini tidak ada “tabularasa” dimana pengetahuan
digoreskan. Pelajar akan memasuki suasana pembelajaran dimana pengetahuan yang
diterima akan dihubungkan dengan pengalaman yang sudah ada sebelumnya dan
pengetahuan yang sudah dimiliki saat ini akan mempengaruhi penerimaan
pengetahuan yang baru. Dalam hal ini, Ki Hajar Dewantara adalah salah satu
tulisannya yang mengungkapkan bahwa yang terjadi dalam diri anak adalah sesuai
dengan “convergentie theorie”. Teori ini mengajarkan bahwa seorang anak
terlahir ibarat kertas yang sudah ada tulisannya, akan tetapi semua tulisan itu
masih kabur atau suram. Tugas pembelajaran adalah membantu anak untuk
mempertebal tulisan-tulisan yang bersifat baik sehingga kelak dapat berubah
menjadi ilmu yang berguna dan budi pekerti yang baik. Sedangkan tuisan yang
sifatnya jelek harus dibiarkan agar bertambah suram atau bahkan menghilang. Ki
Hajar menentang teori tabularasa yang menganggap anak terlahir bagaikan kertas
putih yang bisa ditulisi apa saja oleh pemelajar, atau teori aliran negative
yang menganggap anak lahir bagaikan kertas yang sudah penuh dengan tulisan yang
tidak dapat diubah isinya . Kedua adalah bahwa pembelajaran lebih bersifat
aktif dan bukan pasif. Pelajar akan membandingkan apa yang baru dipelajarinya
dengan apa yang diketahuinya. Jika terdapat perbedaan, maka pelajar akan
mencoba mengakomodasikan apa yang baru dipelajarinya dengan memodifikasi
pengetahuan yang sudah ada atau dimilkinya. Dalam proses ini akan terjadi
proses pertimbangan oleh pelajar yang akan diakhiri dengan proses modifikasi
jika pengetahuan baru tersebut dapat diterima. Salah satu landasannya adalah teori
tidak kesesuaian kognitiv dari festinger (cognitive dissonance theory). Teori
ini dikemukakan oleh festinger dalam bukunya yang berjudul A Theory of
Cognitife dissonance. Menurut teori ini, ada kecenderungan dalam diri seseorang
untuk selalu melihat konsistensi antar kognisi yang dimilikinya misalnya
kepercayaan dan opini. Jika terjadi tidak kekesuaian antara sikap dengan
prilaku (attitude and behavior), maka salah satu harus berubah untuk
mehilangkan disonansi (ketidak-sesuaian) tersebut. Dalam hal, ada perbedaan
sikap dan perilaku, maka biasanya orang akan merubah sikap untuk mengakomodasi
perilaku. Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat ketidak sesuaian tersebut
yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1. Jumlah
disanonsi keyakinan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2. kepentingan
yang ada dalam masing-masing keyainan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Untuk menghilangkan ketidak sesuaian
tersebut, pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang,
yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1. mengurangi
tingkat kepentingan dalam disonansi keyakinan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2. menembah
kesesuain keyakinan melebihi disonansi keyakinan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
3. merubah disonansi
keyakinan untuk menghilangkan inkonsistensi</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Disonansi sering terjadi dalam
keadaan dimana seseorang harus membuat pilihan antara dua tindakan atau
keyakinan yang tidak saling bersesuaian. Disonansi terbesar terjadi jika kedua
elternatif memiliki tingkat atraktif yang sama. Perubahan sikap biasanya
terjadi dalam arah yang memilki insentif yang lebih sedikit karena hasilnya
adalah disonansi yang lebi kecil. Disini teori ini memiliki pertentangan dengan
teori prilaku umum yang menganggap perubahan perilaku terbesar akan kearah
peningkatan insentif.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Maddux, cleborne d Johnson, d lamont
dalam tulisannya mengenai teori kontrutifis membagi paham kontruktivis kedalam
dua aliran, yaitu paham kontruktivis kogitif dan paham kontruktivis social.
Kontruktivis kognitif didasarkan pengembangan yang dibuat oleh ahli psikologi
perkembangan Swiss dan Peaget. Teori Peaget ini mengandung dua unsur pokok
yaitu, umur dan tahap perkembangan. Melalui kedua unsur ini bisa diprediksi apa
yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh seorang anak berdasarkan umurnya, serta
teori perkembangan yang menjelaskan bagaimana seorang anak membangun kemampuan
kognitivnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Perkembangan termasuk internalisasi
atau penyerapan isyarat-isyarat sehingga anak-anak dapat berfikir dan
memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. Internalisasi ini disebut
pengaturan diri (self regulation). Langkah pertama dari pengaturan diri dan
pemikiran mandiri adalah mempelajari bahwa segala sesuatu memiliki makna.
Langkah kedua dalam pengembangan struktur-struktur internal dan pengaturan diri
adalah latihan. Siswa berlatih gerak-gerak isyarat yang akan mendatangkan
perhatian. Kemudian langkah terakhir termasuk penggunaan isyarat dan memecahkan
masalah tanpa bantuan orang lain. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Menurut Vygotsky, dengan melibatkan
anak berdiskusi dan berfikir (reasoning) dalam mempelajari segala kejadian,
akan mendorong anak untuk merefleksikan apa yang telah dikatakan atau
diperbuatnya. Hal ini dapat menjadi “inner speech” atau “inner dialogue”,
dialog dengan dirinya sendiri. Ini proses awal bagi anak untuk mengetahui
tentang dirinya sendiri. Selanjutnya, dikemudian hari ia akan mampu
mengevaluasi diri, menganalisis kekurangan serta kekuatan yang dimilikinya.
Dengan terbiasa melibatkan anak diskusi, akan membantu anak untuk bisa berfikir
pada tahapan yang lebih tinggi atau meta-cognition. Proses seperti ini dapat
membuatnya menjadi manusia spiritual, yaitu manusia yang tahu siapa dirinya,
dan mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat, komunitas
dan alam semesta. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Teori kontrukivis sosial dibangun
berdasarkan pengembangan yang dibuat oleh Lev Vygotsky. Vygotsky menekankan
pada lingkungan social yang ikut membantu perkembangan seorang anak. Bagi
Vygotsky, budaya sangat berpengaruh sekali dalam membentuk strutur kognitif
anak. Yang membantu perkembangan anak bukan hanya guru, tetapi jaga anak-anak
yang lebih dewasa. Vygotsky mengemukakan konsep mengenai zone of proximal
development. Dalam konsep ini seorang anak dapat memahami suatu konsep dengan
bantuan orang lain yang lebih dewasa yang tidak bisa dilakukannya sendiri.
Dengan begitu seorang anak akan lebih mengerti dan mempunyai banyak pengalaman
dan wawasan serta dapat menyelesaiakan suatu permasalahan yang dianggapnya
rumit dan memerlukan bantuan orang lain yang dianggapnya mampu membantu untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, suatu wawasan yang tidak hanya didapat
didalam sekolah tapi diluar sekolah. Dan permasalahan tersebut yang ada
hubungannya dengan sekolah. Disini para pendukung kontruktivisme yakin bahwa
pengalaman melalui lingkungan, kita aka memperoleh informasi, dan dapat
menggabungkan pengalaman yang didapat sebelumnya dengan pengalaman yang baru.
Dengan kata lain pada proses belajar masing-masing pelajar harus mengkreasikan
pengetahuannya. Ada empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky
yaitu: </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
1. Belajar dan
berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
2. ZPD dapat
menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
3. Pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang
bermakna, tidak boleh dipisahkan dari pengetahua anak-anak yang dibangun dalam
dunia nyata mereka</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
4. Pengalaman
anak diluar sekolah harus dhubungkan dengan pengalaman mereka disekolah<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b>KESIMPULAN<o:p></o:p></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
• Teori Vgotsky menekankan pada pembelajaran
sosiokultural. Inti dari teori Vygotsky yaitu penekanan pada interaksi
pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan social.
Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial
masing-masing individu dalam konsep budaya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
• Zona perkembangan proximal ( ZPD ) ialah istilah
Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh
anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari
orang-orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
• Teori kontrukivis social dibangun berdasarkan
pengembangan yang dibuat oleh lev Vygotsky. Vygotsky menekankan pada lingkungan
social yang ikut membantu perkembangan seorang anak. Bagi Vygotsky, budaya
sangat berpengaruh sekali dalam membentuk strutur kognitif anak. Yang membantu
perkembangan anak bukan hanya guru, tetapi jaga anak-anak yang lebih dewasa.
Vygotsky mengemukakan konsep mengenai zone of proximal development. Ada empat
prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
1. belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan
kolaboratif</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
2. seorang yang lebih dewasa dapat menjadi pemandu
dalam menyusun kurikulum dan pelajaran </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
3. pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang
bermakna, tidak boleh dipisahkan dari pengetahuan anak-anak yang dibangun dalam
dunia nyata mereka</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
4. pengalaman anak diluar sekolah harus dihubungkan
dengan pengalaman mereka di sekolah.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-16421785359741024992013-07-04T01:16:00.000+07:002016-06-05T05:28:37.174+07:00Materi Semantik atau Jenis-Jenis Makna (قياس المعنى)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Banyak orang mengira bahwa makna cukup dengan menjelaskan sebuah kalimat atau kata. Para ilmuan telah membedakan antara jenis-jenis makna dengan menjelaskannya terlebih dahulu daripada batasan-batasan makna suatu kalimat.<br />
Dr. Muhammad Muhktar ‘Umad telah mengklasifikasikan jenis-jenis makna ke dalam lima jenis di antaranya sebagai berikut:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Dasar/Asasi (المعنى الأساسى). Makna ini sering disebut juga sebagai makna awal (المعنى الأولى), atau makna utama (المعنى المركزى), makna gambaran (المعنى التصورى), atau makna pemahaman/conceptual meaning (المعنى المفهومى), dan makna kognitif (المعنى الإدراكي). Makna ini merupakan makna pokok dari suatu bahasa. Makna ini pun memiliki hubungan erat dengan makna bahkan bisa dikatakan sama dengan makna dalam fonologi atau nahwu.<br />
Hubungan dengan fonologi karena suara (fon) dapat membentuk suatu makna gambaran (المعنى التصورية) dalam ilmu semantik. Hubungan makan ini dengan ilmu nahwu karena dapat dipecah menjadi susunan yang membentuk unit makna (الوحده الدلالة). Unit makna bergabung dan melahirkan suatu makna, sama halnya dalam ilmu nahwu seperti adanya suara, morfem terikat, kata, susunan kata, dan kalimat (صوت, المرفيم المتصلة, الكلمة, التركيب, الجملة).<br />
Contohnya kalimat إمراة memiliki makna konseptual seperti berikut:<br />
إمراة = + إنسان – ذكر + بالغ atau<br />
Wanita = manusia, bukan laki-laki, baligh (dewasa).<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Tambahan (المعنى الإضافي أو العرضي أو الثانوي أو التضمني), yaitu makna yang ada di luar makna dasarnya. Makna ini dapat dikatakan sebagai makna tambahan dari makna dasar namun makna ini tidak tetap dan perubahannya menyesuaikan dengan waktu dan kebudayaan pengguna bahasa.<br />
Contohnya kata ‘wanita’ (إمراة) yang memiliki makna dasar ‘manusia bukan lelaki yang dewasa’. Jika kata ini ditambahi dengan makna tambahan, maka banyak sekali makna yang akan timbul dari kata tersebut. Seumpama jika kata ‘wanita’ dimaknai oleh sebuah kelompok dengan ‘makhluk yang pandai memasak dan suka berdandan’, maka inilah makna tambahan yang keluar dari kata ‘wanita’ tersebut. Atau jika ‘wanita’ dimaknai dengan ‘makhluk yang lembut perasaannya, labil jiwanya, dan emosional’. Kedua makna tambahan ini tidak berlaku tetap sebagai makna tambahan dari kata ‘wanita’. Apabila suatu kelompok pada zaman tertentu menggunakannya maka makna tambahan itu masih berlaku. Namun jika makna itu sudah tidak dipakai lagi, maka tidak berlaku pulalah makna tambahan itu.<br />
Contoh lainnya adalah kata ‘Yahudi’ (يهودي) memiliki makna dasar ‘orang yang menganut suatu agama Yahudi’ juga memiliki makna tambahan yaitu ‘orang yang jahat, licik, rakus, pelit, penentang, dsb.’<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Gaya Bahasa/Style (المعنى الإسلوبي), yaitu makna yang lahir karena disebabkan karena penggunaan bahasa tersebut. Penggunaan bahasa dapat dilihat dalam bahasa sastra, bahasa resmi, bahasa pergaulan, dan lain sebagainya. Perbedaan penggunaan bahasa menimbulkan gaya yang berbeda dengan makna yang berbeda pula. Dalam bahasa sastra sendiri memiliki perbedaan gaya bahasa seperti gaya bahasa puisi, natsr, khutbah, kitabah, dan lain sebagainya.<br />
Kata daddy digunakan untuk panggilan mesra kepada sang ayah, sedangkan father digunakan sebagai panggilan hormat dan sopan kepada sang ayah. Kedua kata ini ternyata berpengaruh terhadap penggunaan bahasa yang bermakna ‘ayah’ dalam bahasa Arab.<br />
Kalimat داد digunakan oleh orang-orang aristokrat yang memiliki jabatan yang tinggi. Kalimat الولد – والدي digunakan sebagai bahasa sopan dan hormat. Kalimat بابا – بابي digunakan dalam bahasa ‘Ammiyah Raaqin (عامي راق). Dan kalimat أبويا – آبا digunakan dalam bahasa ‘Aamiyah Mubtadzil (عامي مبتذل).<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Nafsi (المعنى النفسي) atau makna objektif, yaitu makna yang lahir dari suatu lafadz atau kata sebagai makna tunggal<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Ihaa’i (المعنى الإيحائي), yaitu jenis makna yang berkaitan dengan unsur lafadz atau kata tertentu dipandang dari penggunaannya. Dalam makna ini memiliki tiga pengaruh di antaranya sebagai berikut:<br />
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengaruh suara (fonetis), contohnya seperti suara-suara hewan yang menunjuk langsung pada hewan itu.<br />
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengaruh perubahan kata (sharfiyah) berupa akronim atau singkatan. Contohnya بسمله singkatan dari بسم الله الرحمن الرحيم, حمدله, صهصلق (من صهل وصلق).<br />
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengaruh makna kiasan yang digunakan dalam ungkapan atau peribahasa.<br />
<br />
Dalam bukunya, Geoffrey Leech membedakan makna pada tujuh unsur yang berbeda, yaitu sebagi berikut:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Konseptual, yaitu makna yang menekankan pada makna logis. Kadang-kadang makna ini disebut makna ‘denotatif’ atau ‘koginitif’. Makna konseptual memiliki susunan yang amat kompleks dan rumit, namun dapat dibandingkan dan dihubungkan dengan susunan yang serupa pada tingkatan fonologis maupun sintaksis.<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Konotatif,<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Stilistik,<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Afektif,<br />
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Refleksi,<br />
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Kolokatif,<br />
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Makna Tematik,<br />
<br />
Para Ilmuan bahasa menggunakan ukuran makna untuk memperjelas tujuan makna. Ada bebarapa ukuran makna seperti di bawah ini:<br />
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ukuran makna dasar pada kata-kata yang berlawanan. Pada dua kata yang berlawanan kata dan penggunaannya sesuai realita objektif padahal menunjukkan makna yang umum. Penggunaan kata ini mempengaruhi makna sehingga terjadi penyempitan makna untuk kata masing-masing. Seperti kata ‘panas’, ‘hangat’, ‘sedang’, ‘sejuk’, ‘dingin’, dan ‘beku’. Semua kata itu menunjukkan makna umum, yaitu cuaca namun perbedaan penggunaannya disebabkan karena realita yang ada. Perbedaan makna pada kata-kata di atas dibedakan karena tingkat kenyataannya.<br />
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ukuran perbedaan dalam makna objektif dengan menyandarkan pada pemahaman orang yang berbeda-beda. Ukuran makna ini telah dijelaskan oleh Charles E. Osgood dengan teorinya yaitu ‘Psycho-semantics’. Dalam ukuran makna ini, sebuah kata memiliki perbedaan yang jelas dalam maknana dengan kata yang lain. Contohnya kata خشن yang berarti ‘kasar’ dan kata ناعم yang berarti ‘lembut’. Ukuran makna ini juga disebut sebagai lawan kata atau antonimi<br />
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ukuran psikologi pengguna bahasa. Ukuran makna tergantung pada segala hal yang berhubungan langsung dengan psikologi manusia. Pemahaman manusia sangat mempengaruhi makna, apabila pemahaman sempit, maka makna itu menjadi sempit dan apabila pemahamannya luas maka makna itu akan menjadi luas. Perubahan makna kata menjadi lebih sempit dinamakan peyorasi sedangkan perubahan makna kata menjadi lebih luas dinamakan ameliorasi.<br />
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ukuran tingkat makan seperti pada makna ‘ahdats’ (tertawa, berbicara, membaca, dan menulis) dan kata-kata sifat seperti cerdas, panjang, bodoh, mahir, dan lain sebagainya.</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-87216268844584123212013-07-04T01:00:00.003+07:002013-07-04T01:00:52.107+07:00TAFSIR Ayat-Ayat Tentang Gender<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN </div>
<div style="text-align: justify;">
Gender berasal dari bahasa latin yaitu genus, yang memiliki arti tipe atau jenis. Dalam bahasa inggris, gender yang artinya jenis kelamin atau jenis kelamin laki-laki dan perempuan (pernikahan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara Etimologi, gender yaitu perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan, dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam “women studies encyclopedia” dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural, dan berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, tingkah laku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. </div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah “gender” ini pertama kali digunakan oleh Oakley yang diartikan sebagai “behavior differences between women and men that are socially constructed created by men and women themselves therefore they are matter of culture”, yang diartikan sebagai (gender) sifat atau prilaku yang diletakkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan budaya. Karena dibentuk oleh social budaya maka gender tidak berlaku selamanya tergantung pada waktu dan tempat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa gender yang berkembang dalam masyarakat mempengaruhi peran dan posisi manusia berdasarkan jenis kelamin. Bahkan terkadang mempengaruhi manusia dalam mendapatkan hak dan kewajiban.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Makna Gender</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sikap Masyarakat Sebelum Islam Terhadap Perempuan (An-Nahl 16: 58-59)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59)</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: 58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.</div>
<div style="text-align: justify;">
59.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila diberitahukan salah seorang dari mereka bahwa Allah mempunyai anak perempuan, bahwa isteri mereka telah melahirkan seorang anak perempuan, merah padam mukanya akibat kekecewaannya. Dalam dadanya penuh rasa marah dan dendam, lalu mereka menyembunyikan diri karena malu dan timbullah dalam pikirannya “Apakah akan dibiarkan anak itu hidup dengan menanggung kehinaan, tidak diberi pusaka dan tidak mendapat layanan yang layak, ataukah dikubur hidup-hidup. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh sangat jahat (kebutuhan) apa yang mereka katakana dan apa yang mereka sandarkan kepada Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepemimpinan Perempuan (An-Nisa 4: 34, At-Taubah, 9: 71)</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>An-Nisa 4: 34</div>
<div style="text-align: justify;">
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diriketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara tugas kaum laki-laki adalah melindungi kaum perempuan. Ini sebabnya, peperangan hanya diwajibkan kepada laki-laki, tidak kepada kaum perempuan. Begitu pula tugas menafkahi jeluarga. Peperangan merupakan suatu urusan melindungi bangsa dan negara. Inilah yang menjadi dasar , mengapa kaum laki-laki memperoleh bagian yang lebih banyak dalam harta warisan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi diluar hak-hak yang disebutkan (hak mengendalikan, menuntut, dan memimpin) maka dalam masalah hak atau kewajiban yang lain, laki-laki dan perempuan adalah sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Derajat yang dimiliki laki-laki adalah memimpin dan mengurus rumah tangga. Isteri mengurus rumah tangga dengan bebas, asal dalam batas-batas yang ditetapkan syara’ dan diridhai (disetujui) oleh suami. Isteri memelihara rumah, mengendalikannya dan memelihara serta mendidik anak-anak, termasuk membelanjakan nafkah keluarga sesuai dengan kemampuan. Dibawah naungan suami, isteri bisa menjalankan tugasnya, mengandung dan mengyusui bayinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Perempuan-perempuan yang soleh adalah mereka yang menaati suami, merahasiakan segala apa yang terjadi diantara keduanya tidak diceritakan atau diberitahukan kepada siapapun termasuk kepada kerabat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kamu melihat ada indikasi (tanda-tanda) bahwa isteri tidak akan menjlankan kewajiban-kewajiban (durhaka) yang harus dilaksanakan. Maka berikut ini berupa tindakan-tindakan edukatif (bersifat mendidik) yang bias dilakuakn:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berilah nasehat atau pendapat yang bisa mendorong isteri merasa takut kepada Allah dan menginsafi bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukannya akan memperoleh siksa dari Allah pada hari kiamat kelak.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jauhi dia, misalnya: dengan tidak tidur seranjang bersamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pukullah dengan kadar pukulan yang tidak menyakitinya. Hal ini boleh dilakukan apabila keadaan memaksa. Yakni, ketika isteri sudah tidak lagi bisa dinasehati dan dinsyafkan dengan ajaran-ajaran yang lemah lembut. Tapi sebenarnya suami yan baik dan bijaksana, tidak memerlukan tindakan yang ketiga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika si istri kembali menaatimu setelah kamu mengambil diantara tindakan-tindakan yang diperlukan seperti telah disebutkan, maka janganlah kamu menganiaya dia mulai dengan memberikan nasehat atau memberikan peringatan, kemudian meningkat dengan berpisah ranjang atau membiarkan isteri tidur sendiri dan terakhir memukulnya. Tetapi jika dengan langkah-langkah ini tetap tidak membawa hasil maka serahkan kepada pihak ketiga (hakam, mediator) dari keluargamu dan keluarga si istri. Apabila si istri secara lahiriah telah menunjukan kembali kebaikannya, dalam arti mau rukun lagi, janganlah dicari-cari latar belakang sikapnya, atau mengungkit-ungkit sikap itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah memperingatkan kita dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya. Sikap kita tidak menzalimi istri dan tidak berlaku curang. Dia akan memberikan siksanya kepada suami yang berlaku kurang baik terhadap isterinya dengan menonjolkan kekuasaannya sebagai suami dan memperlakukan istri yang kurang baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>At-Taubah, 9: 71</div>
<div style="text-align: justify;">
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, sebagian dari mereka adalah penolong dan pembantu bagi sebagian yang lain. Mereka satu dengan yang lain bertolong-tolongan, Bantu-membantu, baik dalam masa damai ataupun masa perang mereka satu dengan yang lain bersaudara dan berkasih sayang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para mukmin baik laki-laki maupun perempuan, memiliki sifat sebagai lawan dari orang-orang munafik. </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang yang beriman menyuruh yang makhruf, sedangkan orang-orang munafik menyuruh yang mungkar. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin mencegah kemungkaran, sedangkan orang munafik mencegah yang makhruf. Dua sifat ini merupakan sifat pokok dari sifat-sifat orang mukmin.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin mendirikan sembahyang dengan baik dan secukup-cukupnya, serta menyempurnakan rukun dan syaratnya selain itu juga berlaku khusyuk dan hatinya munajat (berkomunikasi) kepada Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin memberikan zakat yang difardukan dan yang disunnahkan, sedangkan orang-orang munafik berlaku kikir, kalaupun mereka mengeluarkan harta, maka hal itu atas dasarNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin terus menerus mentaati Allah dengan meninggalkan apa yang dilarang dan mengerjakan apa yang diperintah oleh Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka itu adalah orang-orang yang dirahmati oleh Allah dan dimasukkan kedalam rahmat-Nya yang luas. Allah itu maha keras tuntutannya, dan tidak ada yang mampu menghalangi tuntutannya. Selain itu Allah maha hakim dalam segala perbuatannya, yang senantiasa menempatkan sesuatu pada tempatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesamaan Laki-laki dan Perempuan (Al-Isra’ 17: 70, Ali Imron 3: 195, Al-Ahzab 33: 35)</div>
<div style="text-align: justify;">
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-Isra 17: 70.</div>
<div style="text-align: justify;">
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Kami (Allah) telah memuliakan anak adam dengan memberikan akal dan pikiran kepada mereka, sehingga mereka dapat menundukkan apa yang ada di alam ini, seperti air dan udara. Kami memuliakan mereka dengan menjadikan bentuk tubuh mereka yang indah yang tegak berdiri (gagah). Kami memberikannya rezeki dengan berbagai macam makanan yang baik, dan tumbuhan atau pun binatang, serta kami utamakan mereka atas mahkluk kami. Oleh karena itu, tidaklah layak mereka mempersekutukan Allah dan terus menerus menyembah berhala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah anak adam lebih utama dari malaikat? Masalah diperselisihkan oleh para ulama. Ada yang menyatakan bahwa malaikat tidak termasuk dalam mahluk yang dimaksud di dalam ayat ini tidak ada dalil bagi masing-masing golonggan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ali-Imron 3: 195</div>
<div style="text-align: justify;">
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لأكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ ثَوَابًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain[259]. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, Pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan Pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Allah memenuhi doa mereka lantaran iman, zikir, takzir (mengingat Allah), menyucikan-Nya dari segaa kekurangan, membenarkan Rosul, merasa lemah dan bersyukur dan merasa berhajat (mengharapkan) kepada ampunan Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah mengabulkan doa mereka dengan memberikan pembalasan yang sempurna pada hari kiamat kelak, baik yang beramal itu lelaki atau perempuan. Tidak ada perbedaan diantara mereka. Keadilan menghendaki persamaan dalam memberikan pembalasan. Dan pembalasan itu diberikan lantaran amal, bukan karena sesuatu yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari ayat ini kita dapat mengambil beberapa kesimpulan: </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengabulkan sesuatu doa terkadang bukan dengan memberikan apa yang diminta. Mereka memohon supaya diampuni dosanya, ditutupi kejahatannya, dan diwafatkan berserta orang-orang ang berbakti. Tuhan mengabulkan permohonan mereka dengan menjelaskan bahwa semua orang yang beramal akan memperoleh pembalasan yang sempurna atas amalnya itu. Hal ini memberi pengertian bahwa yang melepaskan kita dari azab hanyalah amal yang dilakukan dengan sebaik-baiknya dan berdasarkan rasa ikhlas.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lelaki dan perempuan adalah sama mereka bersamaan di sisi Allah dalam menerima pembalasan, apabila amalan-amalan mereka bersamaan pula. </div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab persamaan karena lelaki merupakan bagian dari perempuan, demikian pula sebaliknya. Orang lelaki dilahirkan dari orang perempuan (ibu), dan orang perempuan juga dilahirkan karena ada orang laki-laki (ayah). Tidak ada perbedaan tentang rasa kemanusiaannya dan tak ada pula yang saling melebihi, hanya karena amalan (ketaqwaan-Nya). </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menempatkan perempuan pada posisi yang tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memperbaiki cara orang laki-laki mempergauli perempuan serta membantah dengan keras muamalah yang kejam (diskriminatif) yang masaih dilakukan oleh sebagian umat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keutamaan yang diberikan kepada lelaki dengan ditugasi melakukan beberapa pekerjaan yang tidak ditugaskan terhadap perempuan tidak menjadi sebab lelaki bias memperoleh keutamaan dalam segi pahala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbuatan yang bisa menutupi kejahatan (kemaksiatan) sehingga mengantarkanya ke surga adalah hijrah dari tanah airnya untuk berkhikmat (berbakti) kepada Rosul dan mengalami pengusiran dari kampung halaman dan gangguan di jalan Allah, serta berjuang dan menghadang maut karena Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa Tuhan membebani kita dengan beban yang berat, karena kebenaran tidak bisa berdiri sendiri, kecuali apabila ada yang menolongnya (menegakkannya), serta menentang segala setru-setru (musuh)-Nya, sehingga menjadikan kalimat Allah menempati posisi tinggi dan kalimat yang batil menjadi rendah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah akan membalas perbuatan-perbuatan tersebut dengan hal-hal yang tiga ini: </div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menghapus segala kejahatan dan mengampuni dosa</div>
<div style="text-align: justify;">
لا كفر ن غنهم سئا تهم</div>
<div style="text-align: justify;">
“Sungguh aku akan menutup kejahatan-kejahatan mereka”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah yang mereka mintakan dengan ucapan mereka:</div>
<div style="text-align: justify;">
********</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Maka ampunilah dosa-dosa kami dan tutuplah kejahatan-kejahatan kami”. </div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberi pahala yang besar</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini yang dimaksud firman Allah: </div>
<div style="text-align: justify;">
*******</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan sungguh aku akan masukkan mereka ke dalam surga yang dibawah mengalir sungai-sungai”. </div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah yang mereka mohonkan dengan ucapan:</div>
<div style="text-align: justify;">
***************</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan berikan kepada kami, apa uang Engkau janjikan kepada kami membenarkan Rosul-rosul Engkau”. </div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pahala yang besar yang disertai dengan kemuliaan dan kebesaran inilah yang ditunjuki oleh firman Allah:</div>
<div style="text-align: justify;">
******</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan itulah yang mereka mohonkan dengan ucapan:</div>
<div style="text-align: justify;">
******</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu maka ayat ini selengkapnya ialah: Sungguh Aku akan menutup kejahatan-kejahatan (kemaksiata) mereka, sungguh aku akan memasukan mereka ke dalam surga dan aku akan memberikan pahala dengan pembalasan dari ku yang tidak sanggup diberikan oleh orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah pahala paling baik yang diberikan kepada orang yang beramal saleh. Yang demikian itu hanya dapat diberikan oleh Allah saja, tidak oleh yang lain. Firman ini menguatkan keutamaan pahala yang diberikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat ini memberi peringatan bahwa pembalasan itu dikaitkan dengan amal, bukan dengan sesuatu yanglain, seperti jabatan, keturunan, atau status sosial ekonomi seseorang selama di dunia. Juga memberikan peringatan bahwa islam menghapuskan perbedaan-perbedaan (diskriminasi) antara lelaki dan perempuan dalam masalah pahala. Islam adalah agama yang pertama kali memuliakan perempuan dan mengakui hak-haknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-Ahzab 33: 35</div>
<div style="text-align: justify;">
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam ayat ini, Allah menerangkan sifat-sifat yang dapat menghapuskan dosa dan memperoleh pahala yang kekal:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Patuh melaksanakan hokum-hukum agama, baik yang mengenai ucapan ataupun yang mengenai perbuatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Batin membenarkan apa yang difardukan oleh agama (iman).</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melaksanakan amal ibadah dengan penuh kekhusyuan dan keikhlasan secara tetap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tertip (urutan) firman ini membenarkan pengertian bahwa pada mulanya iktikad (keyakinan) dan tashliq (pembenaran) yang sempurna atau iman yang kamil (sempurna) berwujud sesuatu anggota badan patuh mengerjakan perintah dan menjauhi larangannya. Apabila iman dan islam telah terhujam dalam jiwa seseorang maka lahirlah prilaku khusyuk dan ikhlas yang sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berlaku benar dalam ucapan dan perbuatan. Benar itu adalah tanda iman, sebagaimana berdusta adalah tanda nifak.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sabar menderita kesukaran-kersukaran dan kesulitan-kesulitan dalam menunaikan ibadah dan menjauhi hawa nafsu.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Khusyuk dan merendahkan diri kepada Allah dengan hati dan anggota tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bersedekah dengan harta dan berbuat ikhlas kepada semua orang yang membutuhkan pertolongan.</div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berpuasa. Puasa adalah cara yang ampuh dalam mematahkan hawa nafsu.</div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memelihara dari zina.</div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyebut nama Allah dengan lisan dan hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Said al-khudri bahwa Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
**********</div>
<div style="text-align: justify;">
”Apabila seorang suami membangunkan istrinya dimalam hari, lalu keduanya bersembahyang dua rekaat, maka keduanya pada malam itu tergolong kedalam golongan orang yang banyak menyebut nama Allah”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepada mereka yang melaksanakan semua sifat yang sudah dijelaskan tersebut diberikan ampunan dan pahala yang besar di dalam surga janatun na’im sebagai pembalasan atas amal usahanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
KESIMPULAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa seorang laki-laki dan perempuan saling mempunyai kesamaan dan perbedaan gender dalam suatu keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesamaannya yaitu sama-sama mempunyai tugas untuk membuat kelurga itu nyaman, tentram dan damai. Sama-sama bertanggung jawab atas apa yang terjadi didalam kelurga itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaannya Cuma didalam tugas dan penempatanny. Semua suami bertugas menjadi kepala rumah tangga dan bertugas mencukupi nafkah lahir batin kelurganya. Sedangkan seorang istri bertugas mengatur keuangan dan mengatur dan merawat anak-anak. Jadi pada intinya semua antara suami, istri, anak-anak saling bekerjasama agar terwujudnya keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, 1987, Tafsir Al-Maraghi, Semarang: CV. Toha Putra.</div>
<div style="text-align: justify;">
M. Quraish Shihab, 2002, Tafsir Al-Mibah, Jakarta: Lentera Hati. </div>
<div style="text-align: justify;">
Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, 2004, Tafsir Qur’anul Karim, Jakarta: Hida Karya Agung.</div>
<div style="text-align: justify;">
TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, 2000, Tafsir Qur’anul Majid An-nur 3, Semarang: Pustaka Rizki Putra.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur kehadirat Allah AWT yang telah memberikan berkahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tafsir ini dengan tujuan semoga dapat bermanfaat bagi pembacanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Hadi Rahmat, MA selaku dosen mata kuliah tafsir yang telah memberikan bimbingan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah tafsir ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah tafsir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik lagi. Amin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-53912580972098628692013-07-04T01:00:00.001+07:002013-07-04T01:00:18.628+07:00TAFSIR Ayat-Ayat Tentang Gender<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN </div>
<div style="text-align: justify;">
Gender berasal dari bahasa latin yaitu genus, yang memiliki arti tipe atau jenis. Dalam bahasa inggris, gender yang artinya jenis kelamin atau jenis kelamin laki-laki dan perempuan (pernikahan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara Etimologi, gender yaitu perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan, dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam “women studies encyclopedia” dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural, dan berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, tingkah laku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. </div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah “gender” ini pertama kali digunakan oleh Oakley yang diartikan sebagai “behavior differences between women and men that are socially constructed created by men and women themselves therefore they are matter of culture”, yang diartikan sebagai (gender) sifat atau prilaku yang diletakkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan budaya. Karena dibentuk oleh social budaya maka gender tidak berlaku selamanya tergantung pada waktu dan tempat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa gender yang berkembang dalam masyarakat mempengaruhi peran dan posisi manusia berdasarkan jenis kelamin. Bahkan terkadang mempengaruhi manusia dalam mendapatkan hak dan kewajiban.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Makna Gender</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sikap Masyarakat Sebelum Islam Terhadap Perempuan (An-Nahl 16: 58-59)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59)</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: 58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.</div>
<div style="text-align: justify;">
59.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila diberitahukan salah seorang dari mereka bahwa Allah mempunyai anak perempuan, bahwa isteri mereka telah melahirkan seorang anak perempuan, merah padam mukanya akibat kekecewaannya. Dalam dadanya penuh rasa marah dan dendam, lalu mereka menyembunyikan diri karena malu dan timbullah dalam pikirannya “Apakah akan dibiarkan anak itu hidup dengan menanggung kehinaan, tidak diberi pusaka dan tidak mendapat layanan yang layak, ataukah dikubur hidup-hidup. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh sangat jahat (kebutuhan) apa yang mereka katakana dan apa yang mereka sandarkan kepada Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepemimpinan Perempuan (An-Nisa 4: 34, At-Taubah, 9: 71)</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>An-Nisa 4: 34</div>
<div style="text-align: justify;">
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diriketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Diantara tugas kaum laki-laki adalah melindungi kaum perempuan. Ini sebabnya, peperangan hanya diwajibkan kepada laki-laki, tidak kepada kaum perempuan. Begitu pula tugas menafkahi jeluarga. Peperangan merupakan suatu urusan melindungi bangsa dan negara. Inilah yang menjadi dasar , mengapa kaum laki-laki memperoleh bagian yang lebih banyak dalam harta warisan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi diluar hak-hak yang disebutkan (hak mengendalikan, menuntut, dan memimpin) maka dalam masalah hak atau kewajiban yang lain, laki-laki dan perempuan adalah sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Derajat yang dimiliki laki-laki adalah memimpin dan mengurus rumah tangga. Isteri mengurus rumah tangga dengan bebas, asal dalam batas-batas yang ditetapkan syara’ dan diridhai (disetujui) oleh suami. Isteri memelihara rumah, mengendalikannya dan memelihara serta mendidik anak-anak, termasuk membelanjakan nafkah keluarga sesuai dengan kemampuan. Dibawah naungan suami, isteri bisa menjalankan tugasnya, mengandung dan mengyusui bayinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Perempuan-perempuan yang soleh adalah mereka yang menaati suami, merahasiakan segala apa yang terjadi diantara keduanya tidak diceritakan atau diberitahukan kepada siapapun termasuk kepada kerabat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kamu melihat ada indikasi (tanda-tanda) bahwa isteri tidak akan menjlankan kewajiban-kewajiban (durhaka) yang harus dilaksanakan. Maka berikut ini berupa tindakan-tindakan edukatif (bersifat mendidik) yang bias dilakuakn:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berilah nasehat atau pendapat yang bisa mendorong isteri merasa takut kepada Allah dan menginsafi bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukannya akan memperoleh siksa dari Allah pada hari kiamat kelak.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jauhi dia, misalnya: dengan tidak tidur seranjang bersamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pukullah dengan kadar pukulan yang tidak menyakitinya. Hal ini boleh dilakukan apabila keadaan memaksa. Yakni, ketika isteri sudah tidak lagi bisa dinasehati dan dinsyafkan dengan ajaran-ajaran yang lemah lembut. Tapi sebenarnya suami yan baik dan bijaksana, tidak memerlukan tindakan yang ketiga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika si istri kembali menaatimu setelah kamu mengambil diantara tindakan-tindakan yang diperlukan seperti telah disebutkan, maka janganlah kamu menganiaya dia mulai dengan memberikan nasehat atau memberikan peringatan, kemudian meningkat dengan berpisah ranjang atau membiarkan isteri tidur sendiri dan terakhir memukulnya. Tetapi jika dengan langkah-langkah ini tetap tidak membawa hasil maka serahkan kepada pihak ketiga (hakam, mediator) dari keluargamu dan keluarga si istri. Apabila si istri secara lahiriah telah menunjukan kembali kebaikannya, dalam arti mau rukun lagi, janganlah dicari-cari latar belakang sikapnya, atau mengungkit-ungkit sikap itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah memperingatkan kita dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya. Sikap kita tidak menzalimi istri dan tidak berlaku curang. Dia akan memberikan siksanya kepada suami yang berlaku kurang baik terhadap isterinya dengan menonjolkan kekuasaannya sebagai suami dan memperlakukan istri yang kurang baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>At-Taubah, 9: 71</div>
<div style="text-align: justify;">
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, sebagian dari mereka adalah penolong dan pembantu bagi sebagian yang lain. Mereka satu dengan yang lain bertolong-tolongan, Bantu-membantu, baik dalam masa damai ataupun masa perang mereka satu dengan yang lain bersaudara dan berkasih sayang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para mukmin baik laki-laki maupun perempuan, memiliki sifat sebagai lawan dari orang-orang munafik. </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang yang beriman menyuruh yang makhruf, sedangkan orang-orang munafik menyuruh yang mungkar. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin mencegah kemungkaran, sedangkan orang munafik mencegah yang makhruf. Dua sifat ini merupakan sifat pokok dari sifat-sifat orang mukmin.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin mendirikan sembahyang dengan baik dan secukup-cukupnya, serta menyempurnakan rukun dan syaratnya selain itu juga berlaku khusyuk dan hatinya munajat (berkomunikasi) kepada Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin memberikan zakat yang difardukan dan yang disunnahkan, sedangkan orang-orang munafik berlaku kikir, kalaupun mereka mengeluarkan harta, maka hal itu atas dasarNya.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang-orang mukmin terus menerus mentaati Allah dengan meninggalkan apa yang dilarang dan mengerjakan apa yang diperintah oleh Allah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka itu adalah orang-orang yang dirahmati oleh Allah dan dimasukkan kedalam rahmat-Nya yang luas. Allah itu maha keras tuntutannya, dan tidak ada yang mampu menghalangi tuntutannya. Selain itu Allah maha hakim dalam segala perbuatannya, yang senantiasa menempatkan sesuatu pada tempatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesamaan Laki-laki dan Perempuan (Al-Isra’ 17: 70, Ali Imron 3: 195, Al-Ahzab 33: 35)</div>
<div style="text-align: justify;">
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-Isra 17: 70.</div>
<div style="text-align: justify;">
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Kami (Allah) telah memuliakan anak adam dengan memberikan akal dan pikiran kepada mereka, sehingga mereka dapat menundukkan apa yang ada di alam ini, seperti air dan udara. Kami memuliakan mereka dengan menjadikan bentuk tubuh mereka yang indah yang tegak berdiri (gagah). Kami memberikannya rezeki dengan berbagai macam makanan yang baik, dan tumbuhan atau pun binatang, serta kami utamakan mereka atas mahkluk kami. Oleh karena itu, tidaklah layak mereka mempersekutukan Allah dan terus menerus menyembah berhala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah anak adam lebih utama dari malaikat? Masalah diperselisihkan oleh para ulama. Ada yang menyatakan bahwa malaikat tidak termasuk dalam mahluk yang dimaksud di dalam ayat ini tidak ada dalil bagi masing-masing golonggan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ali-Imron 3: 195</div>
<div style="text-align: justify;">
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لأكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ ثَوَابًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain[259]. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, Pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan Pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Allah memenuhi doa mereka lantaran iman, zikir, takzir (mengingat Allah), menyucikan-Nya dari segaa kekurangan, membenarkan Rosul, merasa lemah dan bersyukur dan merasa berhajat (mengharapkan) kepada ampunan Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah mengabulkan doa mereka dengan memberikan pembalasan yang sempurna pada hari kiamat kelak, baik yang beramal itu lelaki atau perempuan. Tidak ada perbedaan diantara mereka. Keadilan menghendaki persamaan dalam memberikan pembalasan. Dan pembalasan itu diberikan lantaran amal, bukan karena sesuatu yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari ayat ini kita dapat mengambil beberapa kesimpulan: </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengabulkan sesuatu doa terkadang bukan dengan memberikan apa yang diminta. Mereka memohon supaya diampuni dosanya, ditutupi kejahatannya, dan diwafatkan berserta orang-orang ang berbakti. Tuhan mengabulkan permohonan mereka dengan menjelaskan bahwa semua orang yang beramal akan memperoleh pembalasan yang sempurna atas amalnya itu. Hal ini memberi pengertian bahwa yang melepaskan kita dari azab hanyalah amal yang dilakukan dengan sebaik-baiknya dan berdasarkan rasa ikhlas.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lelaki dan perempuan adalah sama mereka bersamaan di sisi Allah dalam menerima pembalasan, apabila amalan-amalan mereka bersamaan pula. </div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab persamaan karena lelaki merupakan bagian dari perempuan, demikian pula sebaliknya. Orang lelaki dilahirkan dari orang perempuan (ibu), dan orang perempuan juga dilahirkan karena ada orang laki-laki (ayah). Tidak ada perbedaan tentang rasa kemanusiaannya dan tak ada pula yang saling melebihi, hanya karena amalan (ketaqwaan-Nya). </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menempatkan perempuan pada posisi yang tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memperbaiki cara orang laki-laki mempergauli perempuan serta membantah dengan keras muamalah yang kejam (diskriminatif) yang masaih dilakukan oleh sebagian umat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keutamaan yang diberikan kepada lelaki dengan ditugasi melakukan beberapa pekerjaan yang tidak ditugaskan terhadap perempuan tidak menjadi sebab lelaki bias memperoleh keutamaan dalam segi pahala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbuatan yang bisa menutupi kejahatan (kemaksiatan) sehingga mengantarkanya ke surga adalah hijrah dari tanah airnya untuk berkhikmat (berbakti) kepada Rosul dan mengalami pengusiran dari kampung halaman dan gangguan di jalan Allah, serta berjuang dan menghadang maut karena Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa Tuhan membebani kita dengan beban yang berat, karena kebenaran tidak bisa berdiri sendiri, kecuali apabila ada yang menolongnya (menegakkannya), serta menentang segala setru-setru (musuh)-Nya, sehingga menjadikan kalimat Allah menempati posisi tinggi dan kalimat yang batil menjadi rendah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah akan membalas perbuatan-perbuatan tersebut dengan hal-hal yang tiga ini: </div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menghapus segala kejahatan dan mengampuni dosa</div>
<div style="text-align: justify;">
لا كفر ن غنهم سئا تهم</div>
<div style="text-align: justify;">
“Sungguh aku akan menutup kejahatan-kejahatan mereka”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah yang mereka mintakan dengan ucapan mereka:</div>
<div style="text-align: justify;">
********</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Maka ampunilah dosa-dosa kami dan tutuplah kejahatan-kejahatan kami”. </div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memberi pahala yang besar</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini yang dimaksud firman Allah: </div>
<div style="text-align: justify;">
*******</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan sungguh aku akan masukkan mereka ke dalam surga yang dibawah mengalir sungai-sungai”. </div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah yang mereka mohonkan dengan ucapan:</div>
<div style="text-align: justify;">
***************</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan berikan kepada kami, apa uang Engkau janjikan kepada kami membenarkan Rosul-rosul Engkau”. </div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pahala yang besar yang disertai dengan kemuliaan dan kebesaran inilah yang ditunjuki oleh firman Allah:</div>
<div style="text-align: justify;">
******</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan itulah yang mereka mohonkan dengan ucapan:</div>
<div style="text-align: justify;">
******</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu maka ayat ini selengkapnya ialah: Sungguh Aku akan menutup kejahatan-kejahatan (kemaksiata) mereka, sungguh aku akan memasukan mereka ke dalam surga dan aku akan memberikan pahala dengan pembalasan dari ku yang tidak sanggup diberikan oleh orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah pahala paling baik yang diberikan kepada orang yang beramal saleh. Yang demikian itu hanya dapat diberikan oleh Allah saja, tidak oleh yang lain. Firman ini menguatkan keutamaan pahala yang diberikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat ini memberi peringatan bahwa pembalasan itu dikaitkan dengan amal, bukan dengan sesuatu yanglain, seperti jabatan, keturunan, atau status sosial ekonomi seseorang selama di dunia. Juga memberikan peringatan bahwa islam menghapuskan perbedaan-perbedaan (diskriminasi) antara lelaki dan perempuan dalam masalah pahala. Islam adalah agama yang pertama kali memuliakan perempuan dan mengakui hak-haknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-Ahzab 33: 35</div>
<div style="text-align: justify;">
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tafsir </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam ayat ini, Allah menerangkan sifat-sifat yang dapat menghapuskan dosa dan memperoleh pahala yang kekal:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Patuh melaksanakan hokum-hukum agama, baik yang mengenai ucapan ataupun yang mengenai perbuatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Batin membenarkan apa yang difardukan oleh agama (iman).</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melaksanakan amal ibadah dengan penuh kekhusyuan dan keikhlasan secara tetap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tertip (urutan) firman ini membenarkan pengertian bahwa pada mulanya iktikad (keyakinan) dan tashliq (pembenaran) yang sempurna atau iman yang kamil (sempurna) berwujud sesuatu anggota badan patuh mengerjakan perintah dan menjauhi larangannya. Apabila iman dan islam telah terhujam dalam jiwa seseorang maka lahirlah prilaku khusyuk dan ikhlas yang sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berlaku benar dalam ucapan dan perbuatan. Benar itu adalah tanda iman, sebagaimana berdusta adalah tanda nifak.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sabar menderita kesukaran-kersukaran dan kesulitan-kesulitan dalam menunaikan ibadah dan menjauhi hawa nafsu.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Khusyuk dan merendahkan diri kepada Allah dengan hati dan anggota tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bersedekah dengan harta dan berbuat ikhlas kepada semua orang yang membutuhkan pertolongan.</div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berpuasa. Puasa adalah cara yang ampuh dalam mematahkan hawa nafsu.</div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memelihara dari zina.</div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyebut nama Allah dengan lisan dan hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Said al-khudri bahwa Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
**********</div>
<div style="text-align: justify;">
”Apabila seorang suami membangunkan istrinya dimalam hari, lalu keduanya bersembahyang dua rekaat, maka keduanya pada malam itu tergolong kedalam golongan orang yang banyak menyebut nama Allah”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepada mereka yang melaksanakan semua sifat yang sudah dijelaskan tersebut diberikan ampunan dan pahala yang besar di dalam surga janatun na’im sebagai pembalasan atas amal usahanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
KESIMPULAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa seorang laki-laki dan perempuan saling mempunyai kesamaan dan perbedaan gender dalam suatu keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesamaannya yaitu sama-sama mempunyai tugas untuk membuat kelurga itu nyaman, tentram dan damai. Sama-sama bertanggung jawab atas apa yang terjadi didalam kelurga itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaannya Cuma didalam tugas dan penempatanny. Semua suami bertugas menjadi kepala rumah tangga dan bertugas mencukupi nafkah lahir batin kelurganya. Sedangkan seorang istri bertugas mengatur keuangan dan mengatur dan merawat anak-anak. Jadi pada intinya semua antara suami, istri, anak-anak saling bekerjasama agar terwujudnya keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, 1987, Tafsir Al-Maraghi, Semarang: CV. Toha Putra.</div>
<div style="text-align: justify;">
M. Quraish Shihab, 2002, Tafsir Al-Mibah, Jakarta: Lentera Hati. </div>
<div style="text-align: justify;">
Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, 2004, Tafsir Qur’anul Karim, Jakarta: Hida Karya Agung.</div>
<div style="text-align: justify;">
TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, 2000, Tafsir Qur’anul Majid An-nur 3, Semarang: Pustaka Rizki Putra.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur kehadirat Allah AWT yang telah memberikan berkahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tafsir ini dengan tujuan semoga dapat bermanfaat bagi pembacanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Hadi Rahmat, MA selaku dosen mata kuliah tafsir yang telah memberikan bimbingan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah tafsir ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah tafsir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik lagi. Amin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-62625543785824858152013-07-04T00:44:00.001+07:002013-07-04T00:44:12.655+07:00Dalam Kajian Ushul Al-Fiqh Dan Contohnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Qiyas adalah menyamakan hukum suatu hal yang tidak terdapat ketentuannya di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah atau al- Hadits dengan hal (lain) yang hukumnya disebut dalam al-Qur’an dan Sunnah Rosul (yang terdapat dalam kitab-kitab hadits) karena persamaan illat (penyebab atau alasan) nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ihtisan adalah cara menentukan hukum dengan jalan menyimpang dari ketentuan yang sudah ada demi keadilan dan kepentingan sosial .</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Maslahah mursalah adalah cara menentukan hokum sesuatu hal yang tidak terdapat ketentuannya baik di dalam al-Qur’an maupun dalam kitab-kitab hadits, berdasarkan pertimbangan kemaslahatan masyarakat atau kepentingan umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Urf adalah adat istiadat yang tidak bertentangan dengan hukum Islam dapat dikukuhkan tetap terus berlaku bagi masyarakat yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara mengaplikasikan konsep maslahah mursalah dalam pemecahan hukum, menurut Al-Ghozali adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Maslahat tersebut harus sejalan dengan tujuan penetapan hukum islam yaitu, memelihara agama, jiwa, akal, harta, keturunan atau kehormatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Maslahat tersebut tidak boleh bertentangan dengan al-Quran, as-Sunnah dan ijma’.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Maslahat tersebut menempati level daruriyah atau hajiyah yang setingkat dengan daruriyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemaslahatannya harus bersifat qath’i atau zann yang mendekati qath’i.</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam kasus-kasus tertentu diperlukan persyaratan, harus bersifat qathiyyah, daruriyah dan kulliyah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Imam al-Ghazali memandang maslahah-mursalah hanya sebagai sebuah metode istinbath (menggali/penemuan) hukum, bukan sebagai dalil atau sumber hukum Islam. Ruang lingkup operasional maslahah mursalah hanya berlaku di bidang muammalah saja dan tidak berlaku dalam bidang ibadah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Konsep Thariq Istimbatul Hukm adalah mengambil hokum dari dalil-dalil syara’. Kaidah itu biasa bersifat lafzhiyah, seperti dilalah (penunjukan) suatu lafazh terhadap arti tertentu, cara mengkompromikan lafazh terhadap arti tertentu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Cara operasionalisasi metode qiyas dalam pemecahan hukum yakni, dalam rukun dan syarat qiyas, telah disebutkan bagaimana cara pemecahan hukum menggunakan qiyas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rukun qiyas adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-ashlu atau objek qiyâs, dimana diartikan sebagai pokok, yaitu suatu peristiwa yang telah ditetapkan hukumnya berdasarkan nash.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hukum asli adalah hukum syar'i yang ada dalam nash atau ijma', yang terdapat dalam al-ashlu.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-far’u adalah sesuatu yang dikiaskan, karena tidak terdapat dalil nash atau ijma' yang menjelaskan hukumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-‘illah adalah sifat hukum yang terdapat dalam al-ashlu dan merupakan benang merah penghubung antara al-ashlu dengan al-far'u. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dari rukun qiyas diatas, dapat disimpulkan bahwa cara operasionalisasi pengambilan dengan metode qiyas dilakukan dengan tahap-tahap diatas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kita mengetahui rukun Qiyas itu terbagi empat bagian yaitu : Al-ashlu, hukmu al-ashli, Al- Far’u, dan ‘Illat, maka dengan demikian tentunya kita harus mengetahui pula syarat-syaratnya masing-masing agar dalam melaksanakan tindakan hukum tidak tersesat dan atau menyesatkan, diantara syarat-syaratnya sebagai berikut : </div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Syarat asal atau pokok, Hukum Ashal harus masih tetap atau masih.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Syarat far’I, Hukum Far’i janganlah berwujud lebih dahulu daripada hukum ashal, ‘Ilat. Hendaknya menyamai ‘ilatnya Ashal/Pokok, hukum yang ada pada far’i itu menyamai hukum ashal/pokok.</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Syarat ‘illat hendaknya “ilat itu berturut-turut. artinya jika ‘illat itu ada , maka dengan sendirinya hukumpun ada, dan sebaliknya. “Illat jangan menyalahi Nash, karena “illat itu tidak dapat mengalahkannya maka dengan demikian Nash lebih dahulu mengalahkan ‘illat. </div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya adalah Qiyâs keharaman extasy atau pil koplo atau narkotika atau sabu-sabu. Hukum mengkonsumsi extasy atau pil koplo tidak tertulis secara eksplisit di dalam al-Qur'an ataupun hadist. Namun dalam al-Qur'an surat al-Mâidah ayat 90, Allah SWT berfirman: Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minum) khamr; berjudi, menyembah patung dan mengundi nasib dengan anak panah tidak lain hanyalah suatu yang kotor, termasuk perbuatan syaitan, karena itu hendaklah kamu jauhi agar kamu mendapat keberuntungan." (al-Mâidah: 90) </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada ayat diatas, Allah menerangkan keharaman minum khamer. Maka metode qiyâs dapat digunakan untuk menetapkan hukum mengkonsumsi extasy atau narkotika; </div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-Ashlu: minuman keras atau khamer </div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> hukum asli: haram </div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-far'u: extasy <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-'illah: memabukkan </div>
<div style="text-align: justify;">
Disimpulkan bahwa antara extasy dan minum khamer terdapat persamaan dalam 'illat, yaitu sama-sama memabukkan sehingga dapat merusak akal. Jadi dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi extasy atau narkotik hukumnya haram, sebagaimana haramnya minum khamer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendapat saya mengenai hukum bayi tabung (artificial infitro) adalah </div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Diperbolehkan, jika bayi tabung tersebut berasal dari sel sperma dan ovum dari suami isteri sendiri dan tidak ditransfer embrionya ke dalam rahim wanita lain (ibu titipan), jika keadaan kondisi suami isteri yang bersangkutan benar-benar memerlukannya. Dan status anak hasil bayi tabung macam ini sah menurut Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak diperbolehkan (haram) jika bayi tabung ini berasal dari sperma dan atau ovum donor diharamkan (dilarang keras) Islam. Hukumnya sama dengan zina dan anak yang lahir dari hasil bayi tabung ini statusnya sama dengan anak yang lahir di luar perkawinan yang sah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses menggunakan bayi tabung ada tiga macam:</div>
<div style="text-align: justify;">
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Proses bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami istri kemudian embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim istri, status anak yang dilahirkan tersebut dapat dipertalikan keturunannya dengan ayah beserta ibunya dan anak itu mempunyai kedudukan yang sah menurut syariat islam, ini diperbolehkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Proses bayi tabung yang menggunakan sperma donor. Ada larangan penggunaan sperma donor seperti terdapat dalam surat al-baqarah: 223 dan an-nur : 30-31. Dan di dalam hadist nabi disebutkan : “tidak ada suatu dosa yang lebih besar disisi Allah sesudah syirik dari pada seorang laki-laki yang meletakkan maninya ke dalam rahim perempuan yang tidak halal baginya”. Maka status anak yang dilahirkan seperti anak zina, maka proses ini tidak diperbolehkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Proses bayi tabung yang menggunakan cara surrogate mother (rahim titipan). alam proses ini menurut saya tetap saja tidak diperbolehkan karena meskipun hanya meminjam rahim namun perkembangan dan pertumbuhan si bayi tetap mendapat nutrisi makanan dari ibu yang dititipi rahim tersebut dan ini juga sangat mempengaruhi perubahan pada si bayi dan percampuran nasab pada si bayi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi tabung dengan donor sperma dan atau ovum lebih mendatangkan madarat daripada maslahanya. Adapun madarat bayi tabung itu jauh lebih besar, antara lain: pencampuran nasab, bertentangan dengan sunnatullah atau hokum Islam, bayi tabung pada hakikatnya sama dengan zina, karena terjadi percampuran sperma dan ovum tanpa perkawinan yang sah, kehadiran anak hasil bayi tabung bias menjadi sumber konflik di dalam rumah tangga, terutama bayi tabung dengan bantuan donor, dan lain sebagaianya. Landasan hokum yang mengharamkan bayi tabung dengan donor ialah terdapat dalam al-Qur’an surat Al-Isra ayat 70 dan At-Tin ayat 4. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>“Taghyirul ahkam bi taghyirul azmanah wal amkanah”, artinya berubahnya hukum karena adanya perubahan zaman dan tempat. Relevansi kaidah tersebut dalam penerapan konsep hukum waris dalam logika feminisme adalah, dalam perkembangan dunia yang telah mengalami perubahan, setiap manusia dituntut untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Tidak terkecuali dalam hukum waris Islam dalam pelaksanaannya harus dapat pula menyesuaikan perkembangan dan nilai-nilai sosial. Nilai-nilai keadilan menurut hukum waris Islam kini tela pula mengalami pergeseran nilai. Dengan semakin marakanya isu gender ini pula yang membuat tatanan hukum kewarisan Islam mengalami perubahan yang cukup mendasar. Perubahan mendasar ini terlihat dari hukum waris telah mengalami penyesuaian dengan nilai-nilai keadilan. Nilai-nilai keadilan pada zaman sekarang menuntut penyesuaian antara hak laki-laki dan perempuan. Perempuan sebagai mahluk yang mempunyai kewajiban yang sama. Sudah sepantasnya menuntut hak yang sama pula. Oleh karena ini dalam pembagian warisan menurut hukum waris Islam dituntut pula untuk memperhatikan hak laki-laki maupun hak perempuan yang sama kuatnya. Bahkan ada sebagian yang menuntut hak yang sebanding dengan hak laki-laki. Konsep inilah yang sedang tren disaat ini dikalangan masyarakat. Tren yang megganggap semua manusia mempunyak hak yang sama dihadapan hukum. Maka masyarakat pun telah merespon keiginan ini dengan menyamakan laki-laki dan perempuan sebagai ahli waris berkenaan dengan tanggung jawab yang diembannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asas hukum dalam pewarisan Islam tidak memandang perbedaan antara laki-laki dengan perempuan semua ahli waris baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama sebagai ahli waris. Tetapi hanyalah perbandinganya saja yang berbeda. Memang didalam hukum waris Islam yang ditekankan keadilan yang berimbang dipakai, bukanlah keadilan yang sama rata sebagai sesama ahli waris. Karena prinsip inilah yang sering menjadi polemik dan perdebatan yang kadang kala menimbulkan persengketaan diantara para ahli waris. Yang dahulu wanita hanya sebagai pendamping pria dalam mencari nafkah kini telah mengalami pergeseran. Kini perempuan tidak sedikit malah menjadi tulang punggung perekonomian keluarga. Perubahan inilah yang menjadikan perubahan sosial yang dahulu wanita merupakan sebagai mahluk kelas dua kini telah mensejajarkan kedudukanya dengan laki-laki begitu pula dalam tuntutan dalam pembagian terhadap harta warisan. Sebab didalam sistem hukum kewarisan Islam menempatkan pembagian yang tidak sama antara laki-laki dengan perempuan. Secara mendasar dapat dikatakan bahwa perbedaan gender tidak menentukan hak kewarisan dalam Islam. Artinya sebagaimana laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama kuatnya untuk mendapatkan warisa. Hal ini secara jelas disebut dalam alp-Qur’an dalam surah al-Nisa ayat 7 yang menyamakan kededukan laki-laki dan perempuan dalam hak mendapatkan warisan. Pada ayat 11-12.176 surah an-Nisa secara rinci diterangkan kesamaan kekuatan hak menerima warisan antara anak laki-laki, dan anak perempuan, ayah dan ibu(ayat 11), suami dan istri (ayat12) saudara laki-laki dan perempuan (ayat 12dan 176). Ditinjau dari segi jumlah bagian saat menerima hak, memang terdapat ketidaksamaan. Akan tetapi hal tersebut bukan berarti tidak adil, karena keadilan dalam pandangan Islam tidak hanya diukur dengan jumlah yang didapat saat menerima hak waris tetapi juga dikaitkan kepada kegunaan dan kebutuhan. Karena secara umum pria membutuhkan lebih banyak materi dibandingkan dengan wanita. Hal tersebut dikarenakan pria dalam ajaran Islam memikul kewajiban ganda yaitu untuk dirinya sendiri dan terhadap keluarganya termasuk para wanita, sebagaimana dijelaskan Allah dalam surah al-Nisa’ayat 34. Bila dihubungkan dengan jumlah yang diterima dengan kewajiban dan tanggung jawab seperti disebutkan diatas, maka akan terlihat bahwa kadar manfaat yang dirasakan laki-laki sama dengan apa yang dirasakan oleh pihak wanita. Meskipun pada mulanya pria menerima dua kali lipat dari perempuan, namun sebagian dari yang diterima akan diberikan lagi kepada wanita, dalam kapasitasnya sebagai pembimbing yang bertanggung jawab atas wanita. Inilah konsep keadilan dalam Hukum Kewarisan Islam.</div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-87126160763889002162013-06-02T17:37:00.000+07:002013-06-02T17:37:00.629+07:00Pengertian Dan Hakikat Muhammadiyah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas dan serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengertian Dan Hakikat Muhammadiyah”. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu memberikan saran dan arahan demi kesempurnaan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
bLOGGER, 26 Maret 2009</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tim Penyusun</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN </div>
<div style="text-align: justify;">
1.1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang </div>
<div style="text-align: justify;">
Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak, sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi dengan keperibadian muhammadiyah kita dapat mengenal nilai karakteristiknya, watak dan sikapnya, sifat-sifatnya, keyakinan dan ciat-citanya. Untuk itu pada muhammadiyah anggaran dasar muhammadiyah akan lebih dinamakan dengan pendiri atau pokok-pokok pikiran muhammadiyah secara keseluruhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memahami pengertian keperibadian muhammadiyah</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memahami hakikat keperibadian muhamamdiyah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II </div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
2.1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengertian Keperibadian Muhammadiyah </div>
<div style="text-align: justify;">
Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, dengan keperibadian muhammadiyah kita dapat mengenal nilai karakteristiknya, watak dan sikapnya, sifat-sifatnya, serta keyakinan dan cita-citanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Muhammadiyah adalah suatu persyatrikatan yang merupakan “gerakan islam”. Maksud gerakanya adalah “dakwah amar ma’ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat. Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepada yang telah islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembalikan kepada ajaran islam yang murni.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kepada belum islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesemuaan itu dilakukan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharapkan keridhaan Allah semata-mata. Dengan melasanakan dakwa dan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara masing-masing yang sesuai kemuhammadiyahan menggerakan masyarakan menuju tujuannya, ialah terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perjuangan melakukan usahanya menuju tujuan terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahateraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata. Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam mukadimah anggaran besar yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hidup manusia bermasyarakat </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mematuhi ajaran islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk membahagiaan dunia akhirat.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menegakan dan menjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah Swt dan ihsan kepad manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya terutama sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran islam</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan </div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kerja sama dengan golongan islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama islam serta membela kepentinganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membantu pemerintahan serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memeliharan dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah Swt. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.2<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Hakikat Keperibadian Muhammadiyah </div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya kperibadian itu merupakan ungkapan dari keperibadian yang memang sudah ada pada muhammadiyah sejak lama berdiri. Kh. Fakih Usman pada saat itu hanyalah mengkonstatir mengidherkan yang telah ada. Jadi, bukan merupakan hal baru dalam muhammadiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka yang menganggap bahwa keperibadian muhammadiyah sebagai perkara yang baru, hanyalah karena mereka mendapati muhammadiyah sudah tidak dalam keadaan yang sebenarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
KH. Fakih Usman, sebagai seorang yang telah lama berkecimpung dalam muhamamdiyah sudah benar-benar memahami apa sesungguhnya sifat-sifat khusus muhammadiyah itu. Karena itu kepada mereka yang tidak berlaku sewajarnya dalam muhammadiyah, beliau pun dapat memahaminya. Yang benar-benar dirasakan oleh almarhum KH. Fakih Usman ialah muhammadiyah adalah gerakan. Gerakan ilam, berdasarkan islam menuju terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, bukan dengan jalan politik, bukan jalan kekesengsaraan, melaikan dengan pembentukan masyarakat, tanpa memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasainya sejak zaman belanda, jepang dan sampai zaman kemerdekaan RI.</div>
<div style="text-align: justify;">
Muhammadiayh tidak buta politik, tidak takut berpolitik, tidak apatis dengan politik, muhammadiayah tidak mencampuri soal-soal politik. Tetapi, apabila soal-soal politik masuk kemuhammadiyah tidak akan tinggal diam, muhammadiyah akan menghadapi dan menyelesaikan dengan cara dan metode muhammadiyah sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak partai masyumi dibubarkan oleh presiden sukarno, maka warga muhammadiyah yang selama ini berjuang dalam politik praktis, mereka kembali ke muhammadiyah seperti sedia kala. Namun demikian bagi mereka yang telah biasa berjuang iswat jalur politik praktis, maka akan mempengaruhi kinerjanya dalam berjuang dan beramal dalam kemuhammadiyah, masih terbawa-bawa dalam muhammadiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh almarhum KH. Fakih Usman dan PP muhammadiyah pada saat itu, cara-cara demikian didasarkan sebagai cara yang dapat merusak dan mempengaruhi kegiatan muhammadiya sebagai oraganisasi gerakan islam amar ma’ruf nahi munkar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Daalm berjuang muhammadiyah telah memiliki cara dan metode perjuangan yang khas yaitu : muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk tegakan islam, untuk tegaknya kalimat Allah, untuk terwujudnya masyarakat islam sebenar-benarnya. Hanya saja islam yang digerakan muhammadiyah adalah islam yang benar, islam yang sempurna, islam yang menurut Al-Qur’an dan sunah rasul dan mejalankanya dengan menggunakan akal pikiran yang sesuai dengan ruh islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, perlu dipahamkan kepada para warga muhammadiyah, apakan muhammadiyah itu, bagaimana menyebarkan agama islam, tentunya semua itu perlu dipahami oleh warga muhammadiyah, kita harus berittiba kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad SAW.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
3.1<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesimpulan </div>
<div style="text-align: justify;">
Keperibadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan. Dengan keperibadian kemuhammadiyah kita dapat mengenal nilai karakteristik, watak sikap, sifat, serta keyakinan dan ciat-citanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya keperibadian itu merupakan ungkapan dari keperibadian yang memang sudah ada pada muhammadiyah sejak lama berdiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA </div>
<div style="text-align: justify;">
Karim, M.Rusli. 1986, Muhammadiyah. Jakarta : Cv. Rajawali</div>
<div style="text-align: justify;">
Puspo Suwarno, Margono M. 1995, Gerakan Islam Muhammadiyah. Yogyakarta : Pt. Persatuan Offset</div>
<div style="text-align: justify;">
Sidiq, A. Rasyid.2006. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam II. Metro: UM Metro</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-66630910409810992002013-06-01T16:12:00.000+07:002013-06-01T16:12:00.013+07:00PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Latar Belakang Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana Pengertian tentang pemuda.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana pengertian sosialiasi</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana pengertian Internalisasi</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Metode Penulisan</div>
<div style="text-align: justify;">
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN </div>
<div style="text-align: justify;">
GENERASI NASIONAL</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengertian Pemuda</div>
<div style="text-align: justify;">
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemurnian idealismenya</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Semangat pengabdiannya</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sepontanitas dan dinamikanya</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Inovasi dan kreativitasnya</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri</div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sosialisasi Pemuda</div>
<div style="text-align: justify;">
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Proses sosialisasi </div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Media Sosialisasi</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orang tua dan keluarga</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sekolah</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teman bermain</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Media Massa.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tujuan Pokok Sosialisasi </div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
•<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Internalisasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pendekatan klasik tentang pemuda </div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri. Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda, misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Generasi tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh pengalamannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pihak generasi tua tidak bisa menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan, sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang baku (fixed standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan pendapat di atas jelas kiranya bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang kini berubah dengan cepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemuda Dan Identitas</div>
<div style="text-align: justify;">
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>sosial psikologi</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>sosial budaya</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>sosial ekonomi</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>sosial politik</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan </div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental</div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pergaulan bebas</div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika</div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Peran pemuda dalam masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Asas edukatif</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Asas persatuan dan kesatuan bangsa</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Asas swakarsa</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Asas keselarasan dan terpadug</div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orientasi dalam dirinya sendiri</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Orientasi ke luar hidup di lingkungan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peranan mahasiswa dalam masyarakat</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agen of change</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agen of development</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agen of modernization</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
KESIMPULAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/ mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ada dua regenerasi, yaitu</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar, </div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974.</div>
<div style="text-align: justify;">
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003</div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-29495148547572609352013-05-31T14:38:00.000+07:002013-05-31T14:38:00.723+07:00TATA CARA MENGAFANI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamu’alaikum Wr. Wb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya tepat pada waktunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terima kasih penulis haturkan kepada Pembaca <a href="http://makalah-update.blogspot.com/">http://makalah-update.blogspot.com/</a> dimanaun anda berada. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalan ini dapat terselesaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulis di waktu yang akan datang. Akhirnya penulis berharap makalan ini dapat bermanfaat bagi kita semua</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB I </div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu kewajiban muslim terhadap muslim lainya adalah menyolatkan jenazah, manun demikian sebelum shalat jenazah dilaksajnakan ada kewajiban lain yang harus dilakukan, yaitu memandikan dan mengkafani jenazah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pembahasan ini penulis akan memafarkan pembahasan tentang mengkafani jenazah juga dalil yang melengkapi pembahasan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II </div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hukum Mengkafani Jenazah </div>
<div style="text-align: justify;">
Mengkafani jenazah maksudnya yaitu membungkus jenazah dengan kain kafan dengan apa saja yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain. Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang masih hidup. </div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah bersabda :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya </div>
<div style="text-align: justify;">
“kami jirah bersama rasul saw dengan mengharapkan keridhaan Allah. Maka tentulah akan kami terima pahalanya dari Allah. Karena diantaranya kami ada yang meniggal sebelum memperoleh hasil duniawi sedikitpun juga. Misalnya masha’ab bin umar, ia terbunuh pada uhud dan tidak ada kain kafan kecuali selembar kain burdah. Jika kepalanya ditutup maka bukalah kakinya dan jika kakinya ditutup maka tersebul kepalanya. Maka nabi saw menyuruh kami untuk menutupi kepalanya dan menurh rumput idzkhir pada kedua kakinya” </div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kain Kafan Yang Diutamakan </div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai kain kain kafan ini, disunatkan sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hendaklah bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh. Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya </div>
<div style="text-align: justify;">
“Jika salah seorang dintaramu menyelenggarakan saudaranya, hendaklah ia memilih kain kafan yang baik” (Hr. Ibnu majah dan turmidzi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya </div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya rasullah sa, dikafani dalam 3 lembar kain putih bersih tidak ada padanya baju dan tidak pula sorban.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hendaklah putih warnanya dan sederhana yakni tidak malah harganya serte tidak pula terlalu murah. Dalam hal ini rasulullah bersabda :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya: </div>
<div style="text-align: justify;">
“Berpakilah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian terbaikmu dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu” (H.R Turmudzi)</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hendaklah menggunakan wangi-wangian </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jenazah laki-laki / wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi atau menutupi seluruh tubuhnya. Namun sebaiknya itu jenazah laki-laki di bungkus oleh 3 lapis kafan yang tiap lapisnya dapat emnutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan untuk wanita sebaiknya dilapisi dengan 5 lembar kain kafan yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kain basahan (kain mandi)</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Baju </div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutup kepala </div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kerudung (cadar)</div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubnuhnya </div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Daut meriwayatkan dari Laila Qaif ast-tsaqifiyah </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkata : aku termasuk salah satu orang yang ikut memandikan ummu kushum, putrid rasulullah saw, maka maka apa yang pertama-tama berikan oleh rasulullah saw, kepadaku adalah kain kemudian kain cekak, kemudian kain kerudung, kemudain kain selimut (mantel), lalu sesuidah itu dibungkus dalam kain yang lain. Berkata laila : rasulullah saw duduk disisi pintu sambil memegang kain-kain kafan untuknya (ummu kuhsum) dan beliau memberikannya kepada kami satu persatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Biaya Kain Kafan </div>
<div style="text-align: justify;">
Jika seseorang meninggal dunia dan meninggalkan harta maka biaya mengkafaninya mengambi dari harta peninggalanya tersebut, tetapi kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib meneydiakan kain kafan adalah keluarganya terdekat (orang yang wajib memberi nafkah jenazah dimasa hidupnya) kalau keluarga dekatnya ada atau tidak mampu , maka untuk membeli kain kafan itu diambilka dari baitul mal dan jika baitul mal juga tidak ada maka wajib yang menyediakan kain kafan bagi jenazah tersebut adalah orang islam yang mampu. </div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cara Memakaikan Kain Kafan </div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang berhak mengkafani, ketentuanya sama dengan ketentuan orang yang berhak memandikan jenazah, adapun hal-hal yang pelu diketahui tentang cara atau ketentuan dalam mengkafani jenazah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai, lalu bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat kepala, tangan, lutut dan mata kaki jenazah yang hendak dikafani.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disapkan sehelai-helai dan setiap helainya diberi wangi-wangian.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jenazah hendaknya diberi kapur barus yang sudah dihaluskan, kemudai letakan dihamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan jenazah diletakan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga kedua tanganya diluruskan kebawah, tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan 4 utas tali yang udah disiapkan yaitu dibagian atas kepala, kelangan, lutut dan mata kaki</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
KESIMPULAN </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain. Salah satunya adalah mengkafani, apabila salah satu mengerjakan, maka gugur kewajiban bagi yang lain. Tetapi jika tidak ada seorang pun yang mengkafani maka berdosalah satu kaum tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, cv Asy-Syifa, Semarang. 1990</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Abdurrahman, Maskuri dan Bakhri, Syaiful, Kupas Tuntas Sholat, Tata Cara dan Hikmahnya, Jakarta. Erlangga. 2006</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Moh rifa’I, Mutiara Fiqih Jilid I, Semarang Cv. Wicaksana </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-1284173797259984652013-05-31T03:12:00.000+07:002013-05-31T03:12:04.807+07:00TATA CARA BERSUCI SECARA ISLAM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
KATA PENGANTAR </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Puji syukur penulis ucapkan kehadiaran Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik tanpa ada suatu halangan apapun. Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembaca yang bijaksan </div>
<div style="text-align: center;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teman-teman yang berada dalam satu kelompok yang telah memberikan bantuannya demi terselesainya tugas ini. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Penulis mengucapkan semoga apa yang terkandung dalam tugas yang telah dibuat ini. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Penulis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelompok VI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MANDI, TAYAMMUM DAN YANG TERKAIT DENGANYA </div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab-sebab yang mewajibkan mandi :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bertemunnya dua khitan (bersetubuh)</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Keluar mani disebabkan bersetubuh atau dengan lain-lain sebab (nomor 1 dan 2 dinamakan juga janabat / junub)</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mati, dan matinya bukan mati syahid </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena selesai nifas (bersalin; setelah selesai berhentinya keluar darah sesudah melahirkan)</div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena wiladah (setelah melahirkan)</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena selesai haidh</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fardu Mandi </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Niat; berbarengan dengan mula-mula membasuh tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lafazh Niat</div>
<div style="text-align: justify;">
*********</div>
<div style="text-align: justify;">
Nawaitul-ghusla li raf’l-hadatsil-akbari fardhal lillaahi ta’aalaa</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya </div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah”</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membasuh seluruh badanya dengan air, yakni meratakan air ke semua rambut dan kulit.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menghilangkan najis</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sunah Mandi </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membaca “Bismillaahir-rahmaanir-rahiim” pada permulaan mandi </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membasuh badan sampai tiga kali. </div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudhu.</div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mendahulukan mengambil air mudhu, yakni sebelum mandi disunahkan berwudhu lebih dahulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
TAYAMMUM</div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Arti Tayammum </div>
<div style="text-align: justify;">
Tayammum ialah mangusam muka dan dua belah tangan dengan debu yang suci. Pada suatu ketika tayammum itu dapat menggantikan wudhu dan mandi dengan syarat-syarat tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Syarat-Syarat Tayammum </div>
<div style="text-align: justify;">
Dibolehkan bertayammum dengan syarat :</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemu.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit yang apabila menggunakan air akan kambuh sakitnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Telah masuk waktu shalat </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan debu yang suci</div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fardhu Tayammum </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Niat (untuk dibolehkan mengerjakan shalat)</div>
<div style="text-align: justify;">
Lafazh Niat :</div>
<div style="text-align: justify;">
"Nawaitul-tayammuma li istibaahatish-shalaati fardhal lillaahi ta’aalaa"</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya :</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku niat bertayammum untuk dapat mengerjakan shalat, fardhu karena Allah”</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mula-mula meletakan dua belah tangan di atas debu untuk diusapkan ke muka.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengusap muka dengan debu tanah, dengan dua kali usapan.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu tanah dua kali.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Memindahkan debu kepada anggota yang diusap </div>
<div style="text-align: justify;">
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tertib (berturut-turut).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
d.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sunat Tayammum</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Membaca basmalah (Bismillaahir-rahmaanir-rahiim)</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menipiskan debu </div>
<div style="text-align: justify;">
e.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Batal Tayammum </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Segala yang membatalkan wudhu </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melihat air sebelum shalat, kecuali yang bertayammum karena sakit </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Murtad; keluar dari islam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-11969205472717463942013-05-31T03:05:00.004+07:002013-05-31T03:05:39.529+07:00SEJARAH AISYAH Binti ABU BAKAR r.a<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW, Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat, sebagaimana diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a, " Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi SAW, lalu berkata.' Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat." Dialah yang menjadi sebab atas turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannya dan membebaskannya dari fitnah orang-orang munafik. </div>
<div style="text-align: justify;">
Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi Rasul. Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besar riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada Nabi SAW untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah, " Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,' Ini adalah istrimu.' Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,' Jika ini benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana." </div>
<div style="text-align: justify;">
Mendengar kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi ketika Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuh berkah itu. Setelah pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama para sahabat, sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah. Setelah beliau menetap di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk didalamnya Aisyah r.a. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500 dirham. Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu. Dihati Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat istimewa, dan tidak dialami oleh istri-istri beliau yang lain. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dikatakan, " Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a." </div>
<div style="text-align: justify;">
Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan "Bahwa ada seseorang yang menghina Aisyah dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya,' Sungguh celaka kamu. Kamu telah menyakiti istri kecintaan Rasulullah SAW." Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat besar, mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat terhormat. Bahkan ketika Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, 'Demi Allah SWT, dia adalah manusia yang paling beliau cintai selain ayahnya (Abu Bakar)'. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara istri-istri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat memahami keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya untuk Aisyah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan sampai beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk Rasulullah SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAW meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini Aisyah berkata, "Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat dipangkuanku." </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata, "Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia dimuka bumi." Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar berkata, "Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu." Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam diri didalam rumah semata-mata untuk taat kepada Allah SWT. </div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata, "Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, 'Kami para nabi tidak meninggalkan harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah." </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal. </div>
<div style="text-align: justify;">
Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di Baqi`. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda Rasul, "Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma." (HR. Ahmad )</div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-1019978455467875682013-05-12T03:54:00.000+07:002013-05-12T03:54:00.120+07:00BIOLOGI-STRUKTUR EKOSISTEM HUTAN (WAY KANAN) <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
BAB I </div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>LATAR BELAKANG </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Semua organisme yang hidup dialam tidak dapat hidup sendiri melainkan harus selalu berinteraksi baik dengan alam (lingkungan). Organisme hidup dalam sebuah system ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh, baik selara langsung maupun tidak langsung. Kehadupan semua jenis makhluk hidup sering mempengaruhi, sastra berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan disebut ekosistem. Ekosistem juga menunjukkan adanya interaksi bolak balik antara makhluk hidup (biotic) dengan alam (abiotik). </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ekosistem merupakan suatu kesatuan fungsional yang didalamnya mengalir energi dan makanan (nutrient) antara lingkungan fisik (lingkungan abiotik) dan lingkungan biotic. Lingkungan biotic dan lingkungan abiotik secara terus menerus memiliki dampak satu terhadap yang lainnya sehingga menghasilkan suatu hubungan ketergantungan yang kompleks. Hal tersebut dapat menciptakan keseimbangan alam dalam kehidupan adanya suatu faktor dapat menyebabkan tergantungnya keseimbangan ekosistem itu akan mengalami perubahan juga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cabang biologi yang mempelajari ekosistem adalah ekologi, ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti liana. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi kita akan tahu bahwa makhluk hidup sebagai kesatuan atau system dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti diatas pertama (zologiawan jerman, 1834 – 914). </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasna ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya yaitu faktor abiotik dan biotic. Faktor abiotik antara lain suhu, kelembapan udara, kecepatan angina, intesitas ahaya, PH tanah dan tinggi sereseh (sampah daun). Faktor biotic adalah faktor hidup yang terdiri dari manusia hewan , tumbuhan dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkat-tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu populasi, komunikasi dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu system yang menunjukkan kesatuan kompleks. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Topik/ judul <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: Struktur ekosistem hutan </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>tanggal pelaksanaan <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>: </div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>tujuan : 1. Mengidentifikasi komponen-komponen ekosistem hutan taman nasional way kambas </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2. Mengukur karakteristik struktur ekosistem hutan taman nasional way kambas </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II </div>
<div style="text-align: justify;">
KAJIAN PUTAKA </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam tingkat organisasi kehidupan, ekosistem merupakan area alam yang berlangsung interaksi antara makhluk hidup dan tak hidup, sehingga terjadi pertukaran material antara biotik dan abiotik. Didalam suatu komunitas pada dasarnya tersusun atas komunitas-komunitas. Peristiwa aliran energi yang berlangsung didalam ekosistem lebih kompleks dibandingkan dengan komunitas. Hubungan yang kompleks antara spesies dalam ekosistem disebut dengan istilah jarring-jaring makanan. Selain itu, didalam suatu ekosistem juga berlangsung perputaran materi yang bersifat siklis. Ekosistem hutan merupakan bagian ekosistem terrestrial. Didalam suatu ekosistem hubungan antara organisme dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Aliran energi (arus energi) dapat berlangsung dengan berbagai jalan. Pengamatan suatu ekosiste, tidak mudah dilakukan, diperlukan waktu yang lama. Bahkan dikatakan mungkin tidak ada suatu ekosistem pun yang dapat dipahami seluruhnya. Untuk itu diperlukan penelitian terus-menerus. </div>
<div style="text-align: justify;">
(H. Agus Sujarwanto, M.Pd. Petunjuk praktikum biologi umum I) </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ekosistem terbentuk karena adanya komunitas, suatu system yang hidup dan tumbuh sekaligus sebagai siste, dinamis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Soerianegara dan indrawan (1982) mengemukakan bahwa komunitas hutan merupakan suatu system yang hidup dan tumbuh karena komunitas itu terbentuk secara berangsur-angsur melalui beberapa tahap invansi oleh tumbuhan, adaptasi, dan stabilisi. Perubahan dalam komunitas selalu terjadi bahkan dalam komunitas hutan yang stabilpun selalu terjadi perubahan, misalnya pohon-pohon yang sudah tua mengalami tumbang dan mati. Terjadilah perbukaan atau tajuk hutan, sehingga sinar matahari dapat masuk ke lapisan tajuk bagian bawah maka anak pohon dapat tumbuh dengan baik sehingga menyusun lapisan tajuk atasnya kembali. </div>
<div style="text-align: justify;">
(Ir. Inriyanto. 982. ekologi hutan. 121). </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Hanafiah, dkk (2005: 13) asosiasi cacing sebagai mikrofauna. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cacing merupakan habitat atau inang bagi mikrobia tertentu sehingga juga berfungsi sebagai penyebar mikrobia ini pada saat cacing bernigrasi. Bukti cacing sebagai penyebar ditemukan pada saat isolasi 0 spesies bakteri dari usus L. terrestis, ternyata tidak satupun yang berasal dari habitatnya. Peran cacing tanah sebagai penyebar fungsi atau bakteri juga dapat terjadi melalui mekanisme memakanya pada suatu tempat dan kemudian mengekspersikanya di tempat lain. Dalam asosiasi dengan mikroba, cacing tanah dapat berfungsi dalam menstimulasi perkembangana telah banyak bukti yang menunjukkan bahwa cacing tanah merupakan mikrofauna tanah yang berperan penting sebagai penyelaras dan keberlangsungan ekosisitem yang sehat, baik bagi biota tanah maupun bagi hewan dan manusia secara umum peran cacing tanah telah terbukti baik sebagai broamelioron (jasat penyubur dan penyehat) tanah terutama dalam memperbaiki sifat-sifat tanah, seperti ketersedian hara, dekomposisi bahan organic, pelapukan mineral, struktur dan lain-lain sehingga mampu meningkatkan produktifitas tanah. Menurut euwise (1990: 249) hutan hujan tropika merupakan jenis hutan yang paling subur yang mempunyai suhu tinggi sekitar (25-26) dan serangan kengan kelembapan rata-rata sekitar 30m. pepohonan itu tergabung dengan tumbuhan terna, perambat, episit, pencekik, saprosit dan parasit. Salah satu corak yang menonjol adalah sebagian besar tumbuhannya mengandung kayu. Hanya beberap jenis eposit dan sebagian kecil tumbuhan teduhan saja yang bersifat terna. Beberapa famili tumbuhan yang anggotanya dalam iklim sedang semuanya bersifat tera, misalnya rubiance dalam hutan hujan tropic mereka berupa pohon. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut cambell reaceae (25004:409) suatu ekosistem adalah tingkatan yang sangat luas dlam suatu wilayah tertentu dan factor abiotik yang membentuk lingkungan fisikanya. Energi mengalir melalui ekosistem dan zat kimia bersiklus ekosistem; proses yang saling berhubungan ini terjadi melalui transfer zat-zat nutien melalui hubungan saling makan memakan. Spesies dalam suatu ekosistem terbagi menjadi tingkat terostik (pengambilan makanan) yang berbeda-beda yang bergabung pada sumber nutrient utamanya oraganisme auto trost adalah produsen primer; organisme heterios adalah konsumen. Herbifora adalah konsumen primer yang terutama atau secara ekslusif memakan oragnisme autotros. </div>
<div style="text-align: justify;">
b. DESKRIPSI DATA </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dari data hasil penelitian yang kami lakukan, dapat dideskripsikan bahwa pada plot yang kami lakukan dapat di deskripsikan pada plot yang kami amati terdapat data abiotik, data biotic dan data pengurai. Pada data abiotik terdapat termratur udara, keepatan angina, inctensitas ahaya. PH tanah, serta tinggi serasah. Pada data abiotik ini temperature udara di luar hutan sebesar 75.60 C dan di dalam hutan 75.89. intensitas cahaya yang dapat menembus hutan pada pukul 8.00-14.00 ph tanah pada hutan sekitar 7 dan tinggi seasah daun 7CM. selain dengan adanya data abiotik juga terdapat data biotic yang mencakup produsen, konsumen. Produsen pada data biotic, juga terdapat konsumen. Konsumen pada praktikum ini yang kami temukan ada 5 macam mahluk hidup yaitu burung, babi hutan, belalang, nyamuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada praktikum kami selain terdapat data biotic dan data biotic juga adanya data pengurai, pengurai ini berperan dangat penting untuk keseimbangan huta data pengurai tersebut antara lain yaitu cacing, semut, jamur dan rayap. Cacing hidup didalam tanah, berbentuk buat silinder dan panjang, bersifat resisten terhadap cahaya. Semut, hewan ini memmiliki kaki 6 yang kecil berwarna putih hidupnya menempel di pohon-pohon yang sudah mati dan rapuh. Yang terakhir yaitu rayap, rayap ini cara hidupnya tidka begitu jauh dengan semut yaitu selalu berkelompok, hidupnya pada kayu yang sudah busuk. Jumlah sangat banyak, biasanya didalam kerajaannya seekor raja (gundek) dan beberapa panglima. </div>
<div style="text-align: justify;">
c. PEMBAHASAN </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan mengidentifikasi jenis hutan melalui cirri-ciri keadaan dan tanaman hutan merupakan salah satu jenis hutan hujan tropic. Hujan ini ditandai dengan suhu yang tinggi yaitu 28C-37C pada musim panas suhu mencapai diatas 93f atau di bawah 68 f. pada waktu musim dingin atau hujan setahun kemudian hutan ini memiliki kelembapan rata-rata 70%-93%. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di dalam ekosistem setiap organisme mempunyai kedudukan tugas dna fungsi tertentu. Fungsi atau kedudukan organisme didalam ekosistem disebut nisia. Berdasarkan nisianya organisme dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : </div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Produsen </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Yaitu organisme yang mampu menghasilkan zat makanan, contohnya : tumbuhan hijau atau klorofil, di dalam hutan way kanan tersebut yang termasuk produsen seperti: soka, sempur, gandaria, plangas dan lain-lain. Mereka di katakana produsen karena memiliki zat hijau daun dan klorofil, sehingga mereka bias membuat cadangan makanan untuk mahkluk hidup lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>konsumen </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Yaitu organisme yang tidak dapat menyusun zat makanan sendiri melainkan memakan dari organisme lain. Contohnya: tumbuhan, hewan atau sisa-sisa organisme lain dalam penelitian kami di hutan way kanan yang termasuk konsumen adalah: tupai, burung dan babui hutan. Di sini tupai memakan buah-buahan dan burung juga memakan buah dan biji-biji dari buah yang ada di dalam hutan way tersebut. Untuk babi hutan ia memakan rumput yang ada di lingkungan sekitar. Mereka semua (tupai, burung dan babi hutan) termasuk dalam konsumen I, karena mereka makan langsung mengambil dari produser, untuk konsumen II dan III, kelompok kami tidak menemukannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Decomposer </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Yaitu komponen biotic yng berfungsi menguraikan bahan orgnik yng berasal dari organisme ynag telah mati taupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Di sini dikawasan hutan way kanan yang termasuk dalam pengurai adalah : lumut, jamur, cacing dan rayap. Sebagai contoh : rayap menguraikan kayu yang rapuh, cacing menguraikan daun-daun yang berguguran serta sisa-sisa pencernaan atau hasil pembuangan dari sisa mahluk hidup agar menjadikan tanah semakin subur karena mengandung banyak oksigen. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di daerah tropic yang lembab dan panas decomposer berjalan sangat cepat, bila dibarengi curah hujan yang tinggi, maka hasil dekomposisi akan cepat hilang di bawa air tanah ke tempat lain. Ini berarti suatu kebocoran ekosistem, kesuburan hilang padahal cadangan dalam tanah tidak ada. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tetapi ada bagian tanah lapisan atas tersebar rapat akar-akar halus atau bulu akar pohon-pohonan yang siap dengan cepat hara makanan dalam larutan dalam air tanah. Penyerapan ini juga dibantu dengan hadirnya jamur yang bersimbiosis dengan pohon dan membentuk mikrorisa pada akar. Tidak jarang pula akar bulu dan miselium (benang-benang badan jamur) menembus langsung pada daun-daun mati yang mengalami dekomposisi. Dengan cara itulah hara yang di lepas oleh proses dekoposisi dengan cepat di serap dan di kembalikan ke dalam tubuh pohon untuk di sintesis menjadi bahan yan lebih kompleks dan membentuk tubuh pohon itu lagi. Dengan demikian kemungkinan hara makanan hilang kelinkungan lain dapat dicegah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Energi yang diperlukan untuk semua tingkatan fotosintesis itu disediakan oleh sinar matahari yang dipakai oleh tumbuhan hijaudiam sintesis bahan organic tumbuhan hijau sebagai produsen membuat bahan organic. Produsen menyediakan makanan bagi konsumen primer (herbivore) dan herbivore menyediakan amakanan bagi koneumen skunder (karnivor). Perbedaan tingkat nutrisional dalam rantai makanan menuju kepada tingkatan-tingkatan trofis (trofisme). Dalam keperluannya akan energi tingkatan trofis tertentu bergantung pada tingkat sebelumnya, oleh sebab itu ada energi yang hilang dari tingkat satu ke tingkat berikutnya. Aktivitas metabolic semua organisme itu ditambah aksi kerja decomposer (pengurai) bangkai hewan membebaskan kembali senyawa-senyawa organic itu dipakai legi oleh produsen dalam membuat bahan organic baru, jadi dalam ekosistem itu terdapat siklus biokimia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III </div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>KESIMPULAN </div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melakukan pengamatan yang dilakukan di hutan taman nasional way kembas dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen ekosistem hutan tersebut sangat bermacam-maca. Dapat dilihat dari jenis-jenis tumbuhan hewan dan lingkungannya yang berada didalamnya. Semua makhluk hidup tergantung dengan makhluk hidup lainnya. Ketergantungan ini menjadikan adanya pertukaran material antara biotic dan abiotik, sehingga terbentuknya tingkat-tingkat organisme kehidupan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan taman nasional way kambas merupakan hutan tropic jal ini di tandai dengan suhu yang tinggi yaitu 28C-37C pada musim panas jarang suhu mencapai diatas 93 f atau dibawah 68 f hutan hujan tropic ini hamper setiap tahun di guyur hujan. </div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>SARAN </div>
<div style="text-align: justify;">
a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Agar sabar dalam membuat praktikum </div>
<div style="text-align: justify;">
b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bai asisten dosen harus selalu memberi bimbingan dan pengarahan untuk adik tingkatnya dengan tidak memilih-milij </div>
<div style="text-align: justify;">
c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bagi mahasiswa harus menambah kajian pustaka dan memperbanyak pembahasan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Euwasie. 1990. Ekologi Tropika. Bandung : ITB </div>
<div style="text-align: justify;">
Indriyato. 1982. Ekologi Hutan. Jakarta: Buku Aksara </div>
<div style="text-align: justify;">
Sujarwanto, agus. 2008. Panduan Praktikum Biologi Umum 1. lampung: UM </div>
<div style="text-align: justify;">
Michel,Cambell reece. 2004. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-31007593298248027572013-05-11T09:18:00.000+07:002013-05-11T09:18:00.141+07:00agama islam dan dunia kontemporer<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
BAB I</div>
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
1.1 Latar Belakang</div>
<div style="text-align: justify;">
Dunia Islam saat ini memiliki dua tantangan: tantangan dari dalam diri sendiri (internal) dan tantangan yang datang dari luar (eksternal). Namun mengatasi tantangan internal lebih krusial, karena kita kalah sebetulnya bukan karena musuh kuat, tetapi karena kita lemah. Meskipun musuh kita kuat (dan amat wajar jika musuh senantiasa berusaha menguatkan dirinya), namun jika kita lebih kuat niscaya kita tidak akan bisa dikalahkan. Jadi, problem terbesar umat ini adalah mengatasi tantangan yang ada dalam dirinya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang ini era global. Setiap negara di muka bumi ini pasti dipengaruhi secara kuat oleh kekuatan global, atau lebih tepatnya konspirasi global. Tidak terkecuali dunia Islam. Yang menjadi masalah adalah bahwa kekuatan global saat ini tidak berada di tangan kita. Dan yang lebih parah lagi adalah ketika kekuatan global yang ada saat ini memaksakan program “globalisasi” ke dunia Islam. Program ini tidak lain tujuannya adalah untuk semakin menggencet, menekan, dan melemahkan dunia Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Islam yang dibawa diturunkan Allah kepada Rasulullah SAW mempunyai peran strategis untuk menaburkan rahmat di seluruh alam ini (Q.S. al-Anbiya’/21:107). Peran strategis Islam itu dibarengi dengan titah-Nya kepada kelompok orang beriman untuk menjadi pihak yang memimpin dan memakmurkan dunia (Q.S. al-Baqarah/2:30) sekaligus sebagai umat terbaik (Q.S. Ali Imran/3: 110). Umat terbaik saja tidak cukup untuk membuat Islam berperan sentral dalam kehidupan dunia ini, maka Allah juga memerintahkan kepada umat terbaik itu untuk senantiasa berjuang tiada henti menancapkan pilar-pilar kebenaran Islam yang berlaku universal (Q.S. al-Baqarah/2: 218; Ali Imran/3:142; al-Maidah/5:35; al-Anfal/8: 72; at-Taubah/9: 41, 86; al-Hajj/22: 78).</div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi, jika dilihat dari perspektif historis umat Islam, sungguh sangat memprihatinkan. Jumlah pemeluk yang cukup besar, tidak dibarengai dengan peran yang signifikan dalam menentukan arah peradaban dunia. Bandingkan dengan jumlah Yahudi yang konon hanya sekitar 50 juta-an di seluruh muka bumi ini, tetapi kemajuan ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan tidak ada bandingannya dengan negeri Muslim di manapun.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.2 Tujuan</div>
<div style="text-align: justify;">
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dunia islam dan kontemporer.</div>
<div style="text-align: justify;">
1.3 Rumusan Masalah</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Apa itu dunia kontemporer?</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bagaimana kaitannya dengan agama islam ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II</div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Adopsi peradaban dan kebudayaan Barat adalah sesuatu yang lumrah. Faktanya, ilmuwan banyak terkooptasi oleh peradaban Barat. Bahkan memaksakannya sebagai pandangan hidup. Suatu hal lumrah jika kebudayaan yang mundur akan belajar dari kebudayaan yang maju. Dan adalah alami jika suatu kebudayaan yang terbelakang mengadopsi konsep-konsep kebudayaan yang lebih maju. Tidak ada kebudayaan di dunia ini yang berkembang tanpa proses interaksi dengan kebudayaan asing. Ketika peradaban Islam unggul dibanding peradaban Eropa, misalnya, mereka telah meminjam konsep-konsep penting dalam Islam. Akan tetapi, tidak berarti bahwa semua kebudayaan dapat mengambil semua konsep dari kebudayaan lain. Setiap kebudayaan memiliki identitas, nilai, konsep dan ideologinya sendiri-sendiri yang disebut dengan worldview (pandangan hidup).</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu kebudayaan dapat meminjam konsep-konsep kebudayaan lain karena memiliki pandangan hidup. Namun suatu kebudayaan tidak dapat meminjam sepenuhnya (mengadopsi) konsep-konsep kebudayaan lain, sebab dengan begitu ia akan kehilangan identitasnya. Peminjaman konsep dari suatu kebudayaan mengharuskan adanya proses integrasi dan internalisasi konseptual. Namun dalam proses itu, unsur-unsur pokoknya berperan sebagai filter yang menentukan diterima tidaknya suatu konsep. Hal ini berlaku dalam sejarah pemikiran dan peradaban Islam, yaitu ketika Islam meminjam khazanah pemikiran Yunani, India, Persia, dan lain-lain. Pelajaran yang penting dicatat dalam hal ini bahwa ketika para ulama meminjam konsep-konsep asing, mereka berusaha mengintegrasikan konsep-konsep asing ke dalam pandangan hidup Islam dengan asas pandangan hidup Islam. Memang, proses ini tidak bisa berlangsung sekali jadi. Perlu proses koreksi-mengoreksi dan itu berlangsung dari generasi ke generasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di era modern dan post-modern sekarang ini, pemikiran dan kebudayaan Barat mengungguli kebudayaan-kebudayaan lain, termasuk peradaban Islam. Namun tradisi pinjam-meminjam yang terjadi telah bergeser menjadi proses “adopsi”, yakni mengambil penuh konsep-konsep asing, khususnya Barat, tanpa proses adaptasi atau integrasi. Apa yang dimaksud dengan konsep di sini bukan dalam kaitannya dengan sains dan teknologi yang bersifat eksak, tetapi lebih berkaitan dengan konsep keilmuan, kebudayaan, sosial, dan bahkan keagamaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam konteks pembangunan peradaban Islam sekarang ini, proses adaptasi pemikiran merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Namun sebelum melakukan hal itu diperlukan suatu kemampuan untuk menguasai pandangan hidup Islam dan sekaligus Barat, esensi peradaban Islam dan kebudayaan Barat. Dengan demikian, seorang cendekiawan dapat berlaku adil terhadap keduanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adil, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya atau dalam hal ini didahului dengan mengambil sesuatu dari tempat asalnya. Jika ini didasarkan pada asumsi bahwa konsep-konsep dalam peradaban asing (baca: Barat) adalah hikmah Islam yang hilang, makaseseorang pemikir Muslim harus terlebih dahulu mempelajari tempat asal hikmah tersebut dan tempat dimana hikmah itu hilang, sebelum mengambilnya kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Esensi Kebudayaan Barat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebudayaan Barat (Western Civilization) berkembang mewarisi unsur-unsur kebudayaan Yunani Kuno, Romawi, dan unsur-unsur lain dari budaya bangsa-bangsa Eropa, khususnya Jerman, Inggris, dan Prancis. Sebagian penulis, seperti Samuel Huntington, memasukkan agama (religion)–dalam hal ini Kristen–sebagai unsur penting yang membentuk kebudayaan Barat. Demikian ditulis dalam buku populernya The Clash of Civilizations and Remaking of World Order (1996).</div>
<div style="text-align: justify;">
Barat dengan filsafat dan kebudayaannya memiliki karakternya tersendiri. Menurut Profesor Naquib al-Attas, peradaban Barat memiliki sejumlah ciri. Pertama,berdasarkan filsafat dan bukan agama. Kedua, filsafat itu menjelma menjadi humanisme yang meneriakkan dengan lantang prinsip dikotomi sebagai nilai dan kebenaran. Ketiga, berdasarkan pandangan hidup yang tragis. Artinya, manusia adalah tokoh dalam drama kehidupan di dunia. Pahlawannya adalah tokoh-tokoh yang bernasib tragis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip tragedi ini disebabkan oleh kekosongan kepercayaan (iman) dan karenanya mereka memandang kehidupan secara dikotomis. Konsep ini berujung pada keresahan jiwa, selalu mencari sesuatu yang tiada akhir, mencari suatu kebenaran tanpa asas kebenaran atau prinsip kebenaran mutlak. (al-Attas, Risalah untuk Kaum Muslimin, ISTAC, 2001).</div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah Barat yang filsafat, sainstek, dan ekonominya sedang merajai pentas sejarah dunia. Budayanya menyebar bagai gelombang melalui berbagai gerakan kultural; filsafatnya dipahami secara luas melalui pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia; sains dan teknologinya dikagumi dan ditiru bagi pembangunan sarana dan prasarana kehidupan manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gelombang kebudayaan Barat yang disebut dengan modernisme itu pada mulanya mencerminkan gaya hidup elitis, tapi kini disebut dengan postmodernisme yang bersifat populis. Secara konseptual dampaknya dahsyat. Ia tidak saja mampu mengubah konsep sejarah secara agressif, tapi juga mengubah sikap orang terhadap agama menjadi skeptis. Agama dan kitabnya diposisikan hanya sebagai suatu bentuk “narasi besar” (grand narrative) yang kering, profan, dan dapat dipermainkan melalui bahasa dan imajinasi liar yang mencampuradukkan realitas dan fantasi. Post modernisme sebenarnya tidak lain dari sekularisme yang tampil dengan wajah baru yang “pusat gravitasinya” adalah pandangan hidup Barat (Western worldview).*</div>
<div style="text-align: justify;">
Tantangan Islam Global</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Neo-Imperialisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah penjajahan di alam modern yang dialami oleh bangsa Muslim pasca penajahan fisik yang di kenal dengan neo-imperaialisme. Penjajahan model ini jauh lebih dahsyat dampak negatifnya bagi bangsa-bangsa Muslim ketimbang penjajahan pada era kolonialisme fisik abad 18-19 M. Kedaulatan ekonomi dan politik menjadi ketergantungan ekonomi dan politik terhadap Barat yang berbasis pada kapitalisme dan liberalisme. Tidak hanya itu, dampak lebih luas dari neo-imperalisme adalah terkikisnya nilai-nilai luhur kebudayaan lokal, identitas bangsa yang semuanya berbasis ajaran agama. Dengan kata lain, ajaran Islam dalam kehidupan Mulim telah digeser oleh nilai-nilai universal Barat semisal demokrasi, Hak Asasi Manusia, liberalisasi, civil sosiety dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Neo-Imperialisme mengusung agenda yang sebagian besar umat Islam menerimanya secara wajar, tanpa sedikitpun mencurigai bahwa di dalamnya tersimpan agenda dan ideologi tersembunyi yang akan membunuh ideologi Islam. Agenda noe-imperialisme itu antara lain adalah kapitalisasi, liberalisasi, dan globalisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Clash of Civilization (Benturan Peradaban)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tokoh yang pertama mencetuskan teori clash of civilization adalah Samuel P. Huntington. Dalam tulisan kontroversialnya The Clash of Civilization yang dimuat jurnal Foreign Affair (Summer, 1993), guru besar studi-studi strategis pada Harvard University AS itu memprediksikan makin parahnya ketegangan antara peradaban Barat dan peradaban Islam. Tesis Huntington sebenarnya bagian dari rekomendasi bagi pemerintahan Amerika Serikat untuk membuat peta tata dunia baru di planet bumi. Huntington dalam hal ini ingin mengingatkan pemerintah AS untuk waspada terhadap ancaman baru pasca perang dingin dan runtuhnya negara Uni Soviet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Clash of civilization adalah tindak lanjut Perang Salib yang terjadi di abad 11-12 M. Barat (terutama AS) memposisikan Islam sebagai musuh utama yang harus dilumpuhkan dengan berbagai cara. Kepentingan global Barat dalam Clash of civilization sesungguhnya adalah dominasi ekonomi dan politik atas seluruh negara non-Barat. Untuk melancarkan kepentinganya itu, Barat memakai banyak cara, dari yang paling halus sampai yang paling berdarah-darah. Cara halus Barat mengukuhkan hegemoninya diantaranya melalui rezim pengetahuan. Rezim pengetahuan yang diciptakan Barat tidak memberi ruang yang bebas kepada pengetahuan lain untuk berkembang. Generasi terdidik di negara berkembang diarahkan sedemikian rupa menjadi agen dan penjaga sistem pengetahuan Barat. Dan bukan hanya cara berfikir saja yang diarahkan, tetapi gaya hidupnya pun dikendalikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hegemoni pengetahuan Barat terlihat jelas ketika kaum terdidik di negara berkembang dengan setia dan tidak sadar menyebarkan dan membela nilai-nilai dan institusi Barat seperti demokrasi, civil society, hak asasi manusia. Semua yang datang dari Barat diterima sebagai nilai-nilai universal yang merupakan produk peradaban terbaik yang harus diikuti.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Isu Terorisme</div>
<div style="text-align: justify;">
Aktualiasi paling kontemporer dari clash of civilization adalah isu terorisme yang sedang gencar-gencarnya dipropagandakan Barat untuk menyudutkan dan mendiskreditkan Islam. Dipicu oleh serangan 11 September atas World Trade Cantre (WTC), AS dan sekutunya seakan mempunyai mandat penuh untuk menyerang kelompok-kelompok Islam yang dinilai radikal dengan dalih memberantas terorisme. Agresi AS di Afganistan dan Irak adalah bagian dari perang melawan terorisme yang dilakukan AS dan Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perang melawan terorisme hanyalah sekadar dalih dari ambisi AS dan Barat untuk menguasai negara-negara Muslim yang selama ini potensial untuk melakukan perlawanan terhadap Barat. Dan yang lebih menyedihkan, agenda perang melawan terorisme itu diterima oleh mayoritas negara-negara Muslim sebagai agenda bersama. Bahkan pemerintah RI langsung meresponnya dengan mengeluarkan UU anti-terorisme yang menimbulkan kontroversi itu serta tidakan-tindakan lain yang menyudutkan umat Islam seperti rencana membuat sidik jari santri dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dampak isu terorisme yang dialami oleh umat Islam yang tinggal di Barat sungguh besar. Gerakan mereka selalu dicurigai dan yang lebih menyakitkan adalah stigma sebagai kelompok teroris yang berpengaruh terhadap relasi sosial mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Problematika Kontemporer:</div>
<div style="text-align: justify;">
Masa yang kami maksudkan di sini dimulai dari sejak jatuhnya Dinasti Usmani di dunia Islam dimana dibagi dalam dua bagian:</div>
<div style="text-align: justify;">
1- Masa sebelum Kebangkitan Islam:</div>
<div style="text-align: justify;">
Dunia Salib Barat, pasca runtuhnya Dinasti Usmani karena masalah internal yang kala itu disebut dengan "kematian orang yang sakit", yakin sekali bahwa tidak ada lagi kekuatan di dunia Islam yang secara militer mampu berhadapan dengan Barat. Kemudian mereka menyusun program "pelucutan Islam" dari kancah social masyarakat Islam. Program musuh ini bertujuan untuk mengubah identitas dan memutuskan tali hubungan umat Islam dengan latar belakang peradaban dan budaya masa lalunya. Sebab, musuh-musuh Islam sadar benar bahwa komitmen umat Islam terhadap akidah dan ikatan-ikatan keagamaan serta moral adalah hal yang selalu berpotensi mendatangkan lampu merah alias bahaya bagi mereka. Dan berikut ini kami akan menyebutkan beberapa sebab dan factor masalah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alhasil, untuk mencapai tujuannya di era ini dan mengkikis kekuatan kaum Muslimin, musuh menetapkan aksi-aksi di bawah ini sebagai bagian dari agenda dan program mereka:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Membagi kawasan Islam menjadi beberapa negara-negara kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Mengangkat penguasa-penguasa yang menjadi boneka mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mengeksploitasi para penulis bayaran untuk tujuan-tujuan berikut: </div>
<div style="text-align: justify;">
- Memunculkan instabilitas akidah masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Menyebarkan pemikiran-pemikiran asing.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Mengubah identitas budaya dan agama Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Memecah dunia Islam menjadi beberapa negara kecil dari satu sisi dan mengangkat penguasa-penguasa boneka untuk mengaktualisasikan program pengaburan/pengkikisan identitas dari satu sisi yang lain termasuk agenda musuh yang sukses dijalankan dengan baik di era ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bidang ini, peran para pemikir yang kebarat-baratan dan para penulis yang secara sadar atau tidak kadang-kadang bergerak sesuai dengan apa yang telah digariskan dan diprogram oleh musuh tidak kalah daripada peran para penguasa boneka mereka. Para penulis yang telah terkontaminasi dengan aroma weternisasi, seperti Toha Husein dan Salam Musa di Mesir dan dunia Arab, Diya’ Kuk Old di Turki, Sayid Ahmad Khan di India, dan Qasim Amin dan Taqi Zodeh di Iran, dan tentu masih banyak lagi para penulis dan kolomnis koran dan majalah lainnya yang nama mereka dapat disebut, menilai bahwa jalan kemajuan dapat dicapai dengan membebek dan mengikuti pola hidup ala Barat. Mereka menekankan masalah ini dalam pelbagai tulisan, orasi dan konferen-konferensi yang mereka ikuti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Qasim Amin adalah pendukung keras anti jilbab, karena menurutnya fenomena religius, seperti jilbab kaum wanita mencegah kemajuan umat Islam. Sebagian dari mereka menganggap bahwa mengubah tulisan ke latin adalah salah satu cara lain untuk mendekatkan umat Islam ke kafilah peradaban manusia. Sebagaimana hal ini dipraktekkan secara resmi di Turki. Akibatnya, hubungan masyarakat dengan tulisan Al Qur'an pun terputus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun permusuhan ini secara lahiriah menandai adanya peperangan antara tradisi dan modernitas, dan para pemikir ini mengklaim bahwa mereka berusaha untuk mengantarkan masyarakat pada kafilah peradaban manusia, namun sejatinya mereka hanyalah alat yang dimanfaatkan oleh musuh dalam pertarungan ini; pertarungan yang esensinya adalah permusuhan peradaban dan budaya yang bertujuan untuk memutuskan umat Islam dari latarbelakang peradabannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Musuh sangat memahami bahwa selama hubungan masyarakat Islam dengan budaya dan peradaban masa lalu mereka terbangun dengan baik, maka hal itu berpotensi mendatangkan bahaya dan sewaktu-waktu dapat menggerakkan perlawanan dan resisitensi masyarakat terhadap serangan bangsa asing. Musuh mengetahui bahwa budaya ini memiliki benteng yang kokoh yang mampu memberikan pertahanan dan daya tahan khusus di hadapan serangan membabi-buta mereka, dan benteng yang dimaksud adalah akidah (keyakinan). Oleh karena itu, mereka berusaha semaksimal mungkin untuk membuat dan merancang strategi yang kiranya dapat melemahkan faktor-faktor, yang, membuat umat Islam terikat dengan keyakinan dan kepercayaan keagamaan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berkaitan dengan hal ini, ada suatu fenomena menarik yang kiranya dapat menjadi bahan renungan kita bersama, yaitu pada tahun 1920 M dan selanjutnya di daerah yang paling strategis di beberapa kawasan dunia Islam yang notabene berbeda secara bahasa, geografi dan mazhab, namun uniknya para pemimpin di pelbagai kawasan ini secara serempak menyatakan perang dan protes keras terhadap pelbagai symbol dan identitas keagamaan dan budaya masyarakat mereka sendiri. ‘Di Turki, pasca tumbangnya Pemerintahan Usmani, Musthafa Kamal Atatruk mengambil tampuk kepemimpinan pada tahun 1923 M, di Iran dikuasai oleh Reza Pahlavi pada tahun 1925 M dan di Afganistan kursi kekuasaan diduduki oleh Amanullah Khan pada tahun 1919 M.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang menarik, di tiga kawasan strategis Islam tersebut semua penguasanya melakukan gerakan yang nyaris sama dimana mereka semua berusaha merusak budaya lokal dan mengajak masyarakat untuk mengikuti gaya hidup ala Barat serta memerangi dengan serius segala bentuk fenomena keagamaan, seperti jilbab, masjid, shalat, para alim ulama, tulisan Arab, dan pelbagai fenomena religius dan budaya masyarakat lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak syak lagi, fenomena ini bukanlah suatu kebetulan semata dan juga tidak apat dikatakan bahwa mereka sebenarnya berusaha untuk memerangi kemunduran dan berpikir untuk kemajuan bangsa mereka. Para pemimpin boneka ini dengan sadar sedang memainkan scenario penjajah di negara-negara yang mereka ditugaskan di situ. Oleh karena itu, di era tersebut para penguasa inilah yang menandatangani kontrak/perjanjian politik dan militer yang paling merugikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di seluruh negara dan kawasan Islam lainnya juga terjadi keadaan yang serupa. Termasuk program dan agenda yang diterapkan dengan serius dan sistematis di era ini di pelbagai negeri Islam lainnya adalah mensosialisasikan pelbagai pemikiran dan "isme" yang diimpor dari Timur dan Barat dan menyebarkan paham nasionalisme serta menghidupkan kembali pelbagai adat istiadat dan tradisi kaum Jahiliya dengan asumsi bahwa hal tersebut merupakan latarbelakang nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kendatipun berbagai konspirasi ini mendapat perlawanan kuat dan reaksi keras serta efektif para ulama Islam, khususnya ulama Syiah di Iraq dan Iran, namun lemahnya sarana dan alat dakwah dibandingkan dengan sarana yang digunakan pihak musuh dan usaha biadab dan tak manusiawi pihak penguasa dalam mengkikis peran ulama dan menghentikan gerakan-gerakan Islam, menyebabkan budaya impor ini berhasil melakukan penetrasi secara mendalam di banyak dari masyarakat Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di banyak negara Arab faham nasionalisme berkolaborasi dengan sosialisme. Kolaborasi ini begitu penting karena meskipun nasionalisme Arab mempunyai daya tarik kebangsaan, namun ia sendiri tidak cukup untuk mengisi kekosongan pada program dan pedoman kehidupan. Karena itu, sosialisme disosialisasikan sebagai system politik-sosial yang berdampingan dengan nasionalisme Arab.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan dengan penggabungan ini, setelah mensosialisasikan penon-aktifan agama dari panggung social, mereka berusaha untuk mengisi kekosongan ideologi. Di zaman itu, ideologi Sosialisme-Marxsisme yang berseberangan dengan sistem Kapitalisme yang menjadi penguasa dunia tampil sebagai sistem politik revolusioner baru yang memiliki daya tarik tersendiri di kalangan anak-anak muda dan para mahasiswa. Karena alasan ini, di banyak negara Arab, nasionalisme Arab yang memiliki karakter sosialisme berhasil mengait pengikut dan simpatisan,khususnya di kalangan cendekiawan dan generasi muda. Di Iraq, kelompok Komunis—karena dukungan dan lampu hijau dari pemerintah—secara terang-terangan bergabung dengan Materialisme-Marxsisme yang dasar pemikirannya berhaluan pada pengingkaran terhadap metafisik dan Pencipta alam. Dengan kata lain, mereka mengajak masyarakat kepada kekufuran dan ketidakberimanan kepada Tuhan. Masalah ini memunculkan kecaman dan protes keras kalangan agamis, sehingga Ayatullah al-‘Udzma Sayid Muhammad Hakim mengeluarkan fatwa bersejarah yang berlebel “Komunisme adalah kafir dan tak kenal Tuhan” . Fatwa ini berhasil menghentikan kesesatan tersebut. Sebab, dengan keluarnya fatwa ini masyarakat termotivasi untuk melakukan kebangkitan kolektif dimana mereka menyerang pusat kelompok sesat ini, sehingga membuat pemerintah mengubah sikapnya dan menarik dukungannya terhadap gerakan Komunis ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, dengan mudah dapat dikatakan bahwa tujuan dan agenda musuh di era ini dan di masa sebelum dimulainya kebangkitan Islam secara utama terpusat dan terfokus pada usaha menyingkirkan peran agama dan menumbuhkan pemikiran Materialisme. </div>
<div style="text-align: justify;">
Keimanan yang kuat dan kokoh masyarakat terhadap Islam dan pelbagai ajaran abadi Al Qur'an menjadi penghalang melemahnya keterikatan mereka pada Islam, meskipun serangan musuh di era ini bak ombak besar yang menerjang masyarakat Islam dari pelbagai arah, dan kendatipun sekolah, dan universitas, koran, majalah, pena-pena bayaran, dukungan para pengusa boneka berhasil menyebarkan budaya impor dan gaya hidup Barat dan pelbagai asesorisnya di tengah masyarakat. Tetapi, mereka sama sekali tidak mampu mengubah identitas asli Islam masyarakat dan hubungan mereka dengan Islam. Sebagai contoh, di Turki, meskipun setelah jatuhnya Kerajaan Usmani, penguasa boneka Barat berhasil menjalankan pemerintahan sekularis dan menggunakan pendekatan kekerasan dalam rangka menerapkan program "menyingkirkan Islam", seperti mengubah huruf Arab, melarang wanita memakai jilbab, dan bahkan mengubah model pakaian dan menyebarkan Nasionalisme Turki dst… dll. Namun, setelah beberapa decade berlalu; dengan hanya tersedianya kebebasan untuk menampakkan akidah dan terciptanya kondisi untuk mewujudkan keinginan masyarakat, maka hanya satu kelompok politik yang menang, yaitu yang kendaraan politiknya bernamakan Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berkaitan dengan masalah Palestina juga demikian halnya. Meskipun para pemimpin bayaran dan para tokoh negara Arab yang pro-Barat dalam beberapa tahun yang lalu berusaha melihat masalah Palestina dari kaca mata non-Islam dan memberikan warna Nasionalisme Arab padanya, namun sekarang kita menyaksikan di Palestina bahwa gerakan politik dan ormas yang berhasil menarik mayoritas suara rakyat adalah gerakan politik dan ormas yang memperkenalkan dirinya dengan syiar jihad.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Era Kebangkitan Islam:</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebangkitan Islam adalah nama dari suatu tahapan dimana kaum Muslimin—setelah berabad-abad terlelap dalam tidur dan kelalaiannya—mengharapkan hegemoni Islam di tengah masyarakat mereka. Era ini identik dengan kembalinya orang-orang Islam pada peradaban terdahulunya dengan tujuan menghidupkannya kembali. Tahapan ini bisa disebut era percaya diri dan penolakan terhadap semua solusi politik-sosial yang diimpor dari Timur dan Barat, dan kembali pada kekuasaan politik Islam. Keberhasilan kebangkitan Islam ini yang mampu mengubah secara luas wajah dunia dimotori oleh para reformis, pembaharu, gerakan-gerakan Islam, pusat-pusat pencerahan yang dipimpin oleh para ulama dan hauzah (sentral-sentral pendidikan tradisional agama) di Irak dan Iran. Tak diragukan lagi, terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi perubahan ini, dan kami akan mengisyaratkan sebagiannya di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Telah tampak dengan jelas ketidakberdayaan semua pemikiran dan "isme" yang diimpor dari Timur dan Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Telah terbongkar kedok para penguasa boneka dan para pengklaim gerakan modernisme sebagai antek-antek penjajah dan masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap kinerja mereka pada sejarah kontemporer.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tindakan zalim para penguasa boneka yang sangat keterlaluan dan mereka dengan sengaja mengunakan aset dan kekayaan nasional untuk kepentingan penjajah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan kemenangan Revolusi Islam Iran, seolah ruh dan nyawa baru ditiupkan pada kebangkitan ini. Revolusi Islam Iran menjadi contoh bagi pelbagai gerakan kebebasan untuk semua orang-orang tertindas didunia. Revolusi Islam Iran dengan kepemimpinan Imam Khomaini adalah bak ledakan cahaya di tengah dunia gelap yang melanda orang-orang tertindas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Musuh awalnya berada dalam kebingungan di hadapan ombak dan perubahan besar ini dan mereka berada dalam ketakutan yang luar biasa. Dan akhirnya, mereka pelan-pelan mulai memikirkan bagaimana menemukan cara dan strategi untuk menghadapi gelombang ombak ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, mereka memaksakan perang melalui partai Ba’ts, Iraq yang dipimpim oleh Saddam Husein Takriti. Kekuatan Adi Daya mendukung Saddam secara penuh (media, logistic, alat militer) untuk menghancurkan Revolusi Islam yang baru berlangsung di Iran. Dengan hancurnya Iran yang jelas-jelas mengangkat bendera Islam maka harapan rakyat terhadap pemerintahan dan kemuliaan Islam di dunia akan sirna. Di samping perang yang dipaksakan, Saddam juga menyiapkan pelbagai ambisi pribadi jahatnya, namun gelombang ombak ini bukan hanya tidak berhenti, tapi justru semakin tumbuh subur dan akarnya semakin kuat. Gaung kebangkitan Islam di Iran justru—hari demi hari—semakin menyebar kemana-mana dan gerakan Islam di Iran semakin matang dan mantap dalam menghadapi pelbagai konspirasi musuh eksternal dan internal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai sekarang tekad dan perlawanan yang tumbuh dari kekuatan iman masyarakat Muslim Iran menjadi faktor utama yang mampu menjaga cita-cita Imam Khomeini dan pemerintahan Islam dan juga menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi pelbagai konspirasi yang disusun sejak awal Revolusi Islam Iran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hari demi hari dunia Islam terus menghadapi pelbagai konspirasi yang dilancarkan para musuh untuk menghambat laju kebangkitan Islam. Konspirasi ini bukan hanya tidak berhenti, bahkan hari demi hari lebih dalam, lebih luas dan lebih sulit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk generasi yang hidup di era kebangkitan Islam dan Revolusi Islam, sangat penting bagi mereka untuk mengetahui problematika kontemporer dunia Islam dan tujuan buruk segi tiga kejahatan, yaitu kekuatan kekufuran, Zionisme, dan kaum Salibisme internasional. Di samping pengetahuan ini, memahami potensi dan kekuatan perlawanan serta unsur kemenangan di hadapan musuh-musuh bersama akan menjamin basirah (ketajaman mata hati) dan membuat kita yang berada di barisan kebenaran mengenal bagaimana caranya menghadapi front kebatilan dalam peperangan panjang yang sangat menentukan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun strategi yang disusun Barat untuk menghadapi dunia Islam pada era kebangkitan Islam adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Mengkikis peran Islam dari percaturan masyarakat dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Menghapus peran Islam di antara masyarakat Islami sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Melucuti infrastruktur dan potensi yang dimiliki negara-negara Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang, kami akan menjabarkan ketiga strategi tersebut di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Mengkikis peran Islam dari percaturan masyarakat dunia</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Meragukan keberadaan Islam sebagai agama samawi.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Meragukan keotentikan Al Qur'an.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mendistorsi sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad saw yang jelas-jelas diakui kebenarannya oleh seluruh umat Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Memberikan gambaran yang tidak benar berkenaan dengan ajaran Islam dan Al Qur'an, dan mengenalkannya sebagai sumber kekerasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mewujudkan kebencian dan ketegangan di antara kaum Muslimin dan para pengikut agama lainnya, khususnya umat Kristen.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mengadakan pelbagai seminar ilmiah dan mendirikan pusat penelitian untuk mengenal Islam dengan tujuan untuk mempelajari kelemahan dan kekurangan agama Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Menghapus peran Islam di antara masyarakat Islam sendiri dan menyebarkan pemikiran Liberalisme</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menolak kemampuan Islam dalam mengatur kehidupan manusia kontemporer.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kontradiksi antara hukum social Islam dan modernitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Meragukan kembali hal-hal yang sudah pasti dan disepakati dalam Islam, seperti jilbab, hukum waris, hukum peradilan Islam, dan menganggap hokum-hukum tersebut hanya berlaku dan cocok pada masa tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Melawan otoritas para ulama.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menolak ijtihad dan taklid dan tidak setuju kepada keharusan spesialisasi dalam hukum Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menyebarkan penghalalan apa saja dengan dalih kebebasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menanamkan keraguan pada keyakinan beragama para pemuda berkaitan dengan masalah dasar-dasar epistimologi Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mensosialisasikan pemahaman yang dimpor dari pusat akademi Barat dan menerapkannya pada prinsip-prinsip epistimologi Islam, seperti; pluralisme agama, hermeneutic, menolak kebenaran makna lahiriah Al Qur'an dan hadis dan pembahasan-pembahasan yang serupa dengan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Memerangi prinsip dan nilai akhlak yang mendominasi masyarakat Islam dengan memanfaatkan konvensi internasional dengan judul hak-hak asasi manusia, hak-hak perempuan, kebebasan dan lain-lain dan kemudian memaksa negara-negara Islam untuk menjalankan keputusan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Melucuti infrastruktur dan potensi yang dimiliki negara-negara Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menyalakan konflik antar pelbagai kaum dan mazhab di dalam negara-negara Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mendalangi terjadinya krisis dan ketegangan politik di negara-negara Islam melalui antek-antek bayaran mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Mengembangbiakkan teroris dan mewujudkan instabilitas di tengah masyarakat Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Memecah belah di antara negara-negara Islam untuk mencegah persatuan dan keharmonisan hubungan sesama mereka dan menghalangi kemungkinan tercapainya satu kata atau satu sikap di pelbagai lembaga dan organisasi internasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menghancurkan pondasi perekonomian negara-negara Islam dan menghabiskan kekayaan alam anegerah Ilahi pelbagai negara ini dengan tujuan menahan potensi pertumbuhan masyarakat Islam. Strategi ini menggunakan beberapa kiat di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
- Menciptakan musuh imajiner dengan maksud memaksa suatu negara untuk membeli senjata dangan modal besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Membuat pelbagai negara sibuk dengan masalah-masalah dalam negeri dan menjadikan mereka terpaksa menaggung biaya yang sangat besar untuk mengontrol keadaan dalam negerinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Memunculkan krisis dengan tujuan untuk menahan laju perkembangan ekonomi.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Melemahkan rasa percaya diri bangsa-bangsa Islam dan menanamkan rasa putus asa di antara mereka dengan tujuan menghilangkan spirit perlawanan dan rasa percaya diri. Dan mematikan segala usaha di bidang independensi unsur bersama pada seluruh tema yang telah kami paparkan di atas, politik, dan mendesain pelbagai problema dan fitnah ini dalam kemasan perang budaya dan peradaban. Sebab, sebagaimana yang telah kami singgung bahwa fenomena kebangkitan Islam tidak akan pernah dicegah oleh musuh melalui pendekatan dan aksi militer.</div>
<div style="text-align: justify;">
C. Kondisi Umat Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Terpecah belah dan diskonsolidasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya hadis yang menyebut bahwa umat Islam akan terbagi menjadi tujuh puluh tiga golongan dan yang selamat hanya satu, seolah menjadi alasan normatif bagi umat umat Islam untuk tidak bersatu. Realitas umat yang majemuk, terdiri dari beragai aliran pemikiran dan golongan serta berbagai kelompok gerakan tidak disikapi secara bijak oleh umat Islam sebagai sebuah keniscayaan sejarah, tetapi malah dijadikan alasan untuk mengutuk, menyesatkan, menafikan dan menyerang kelompok lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suasana tidak harmonis antar umat Islam tidak saja terjadi di level bawah, tetapi pada level antar negara Islam. Arab Saudi, misalnya, tampak tidak begitu simpati apalagi tergerak secara kongret untuk melakukan pembelaan terhadap Hizbulloh yang diserang Israel, gara-gara Hizbulloh berpaham Syi’ah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi “pertarungan” antara kelompok konservatif salafi dengan gerakan-gerakan Islam modernis internasional, seperti Ikhwan al-Muslimin dan Hizb at-Tahrir, antara kelompok Islam pro pemerintah dengan kelompok Islam radikal di Mesir, Aljazair, Sudan, Somalia, Pakistan dan sebagainya. Aneka konfilk itu sangat jelas melemahkan kekuatan Islam dan menguntungkan kelompok Barat yang selama ini sedang giat-giatnya membuat Islam lemah melalui politik adu domba.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di level nasional Indonesia, dapat disaksikan betapa umat Islam tidak mempunyai satu ritme gerakan untuk melaksanakan agenda umat melawan musuh bersama Islam. Atau jangan-jangan musuh bersama (common enemy) itu tidak pernah terpikirkan oleh umat Islam sehingga justru yang menjadi musuh adalah kelompok Islam lain. Sinergitas antar gerakan Islam tidak tampak dan yang muncul adalah egoisme kelompok, seolah hanya dengan kelompoknya sendiri seluruh persoalan umat Islam dapat dipecahkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Terpenjara oleh kesadaran magic (tahayul)</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu akibat yang dimunculkan oleh kesadaran macam ini adalah mejadikan umat Islam anti terhadap ilmu pengetahuan. Padahal, kemajuan yang dicapai Barat dan yang lantas digunakannya untuk menyerang Islam adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dunia Islam terlena dengan kesadaran magic, dan menganggap seolah-olah semua persoalan umat dapat diselesaikan dengan perilaku yang bersumber dari kasadaran macam itu. Ketika Allah mengingatkan bahwa setan adalah musuh yang nyata, maka banyangan umat tentang sosok setan adalah makhluk halus yang suka membuat orang kesurupan atau hantu di malam hari semata. Umat tidak sadar bahwa manusia pun bisa menjadi setan yang tingkah polahnya bisa jauh lebih dahyat efeknya bagi kehidupan. Amerika dan Barat, yang sewenang-wenang terhadap Islam apa bukan setan namanya? Majikan yang suka memeras buruhnya, apa tidak bisa digolongkan menjadi kelompok setan? Penguasa yang dzalim dan korup apa bukan kelompok setan? Jika mereka adalah sosok setan, lantas apa bisa melawannya hanya dengan kekuatan-kekuatan magic? Kalau umat Islam mau meniru Iran, dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologinya, mengantarkan Iran menjadi satu-satunya kekuatan Islam yang paling ditakuti Barat. Bahkan konon, Iran termasuk salah satu dari tiga negara di muka bumi ini yang bebas dari intervensi Amerika.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Stategi gerakan yang lemah</div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping gerakan Islam lemah dalam konsolidasi, mereka juga lemah dalam menyusun strategi gerakan sehingga tidak efektif dalam mengusung agenda Islam. Gerakan Islam lebih tertarik dengan membuat program yang bisa memperbesar anggota ketimbang program yang langsung menyentuh persoalan umat. Sehingga program pemberdayaan masyarakat, advokasi terhadap mereka yang tertindas atau membangun kekuatan ekonomi serta politik umat Islam menjadi terlupakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pola-pola gerakan yang dilakukan umat Islam masih bertahan dalam pola konvensional yang tradisionalis dan anti kemajuan. Sarana-sarana modern belum dimanfaatkan secara maksimal oleh gerakan Islam, kecuali hanya beberapa saja. Kondisi ini yang membuat umat Islam sering gamang dalam menghadapi musuh-musuh Islam yang pola gerakannya demikian canggih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerakan Islam juga lebih cenderung hanya bisa membuat gerombolan dan kerumunan ketimbang gerakan efektif yang langsung bisa menembak sasaran dengan tepat. Akibatnya, beberapa agenda gerakan Islam itu hanya efektif di tingkat isu tetapi tidak terasa di tingkat aplikasi kongkretnya. Gerakan anti pornografi dan pornoaksi di Indonesia misalnya, bisa dijadikan cermin tentang hal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
D. Pengaruhnya di Level Nasional dan Lokal</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Mayoritas jumlah tetapi miskin peran</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau boleh bertanya jujur, siapa yang mengendalikan negeri ini? Umat Islamkah, atau umat Islam hanya menjadi sekadar komoditi untuk diperjual belikan. Dalam bidang politik, siapa yang berkuasa? Mereka memang beragama Islam, tetapi apakah mereka dengan serius melaksanakan agenda gerakan Islam? Dalam bidang ekonomi sudah jelas yang berkuasa adalah kelompok kapitalis. Mereka memang kemudian ramai-ramai melakukan Islamisasi ekonomi dengan membuka fasilitas ekonomi syari’ah, tetapi upaya ini bisa ditebak hanya menguntungkan kelompok mereka dan umat Islam hanya menjadi komoditi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam bidang pendidikan, sekolah mana, atau perguruan tinggi mana yang lebih unggul? Padalah ini adalah bidang strategis untuk mempersiapkan generasi masa depan Islam yang siap bersaing dengan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Gamang dalam menghadapi deislamisasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Proses deislamisasi khususnya di kalangan generasi umat Islam terasa kian gencar. Tidak hanya Kristenisasi, tetapi demoralisasi juga sedang dilancarkan dengan dahsyat ke dalam tubuh umat Islam. Dan sayangnya, kondisi semacam ini dihadapi oleh umat Islam dengan tidak serius dan tidak efektif. Kristenisasi yang demikian canggih dan multi approach (dengan berbagai cara dan pendekatan) lebih banyak dihadapi umat Islam dengan mengeluh dan mengutuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Gelombang liberalisasi moral ditengah-tengah generasi muda Islam juga sering dihadapi secara fregmented (terpilah-pilah) dan tidak komprehensif (menyeluruh). Akibatnya, generasi muda Islam kian hari kian menjauh dari ajaran Islam. Ini adalah problem budaya yang harus dihadapi dengan counter hegemonic culture(melawan budaya dominan), dan tidak semata-mata persoalan split personality (ketidak shalihan individu).</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Berkubang dalam konflik</div>
<div style="text-align: justify;">
Akibat dari politik pecah belah yang dilakukan Barat, terasa sampai di tingkat lokal dan akar rumput (grassroot). Umat Islam menjadi saling curiga antara satu kelompok dengan kelompok lain bahkan sampai terjadi konflik yang berdarah-darah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saking curiganya dengan kelompok lain, hal-hal yang semestinya bukan ajang konflik menjadi media efektif untuk menyulut konflik. Perbedaan furuiyah, manhaj gerakan, manhaj dahwah dan tarbiyah menjadi lahan subur untuk saling menafikan bahkan mengkafirkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi jika sudah memasuki wilayah politik, sungguh sangat sulit untuk tidak terjadi konflik. Kerusuhan yang terjadi di Madura beberapa tahun silam diakibatkan oleh berbedaan aspirasi politik walaupun mereka sama-sama Islam dan sama-sama NU. Nu dan Muhammadiyah juga pernah hampir terjadi kerusuhan besar hanya saat berbeda dalam sikap politik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III</div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
3.1 Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dunia kebarat-baratan atau dunia kontemporer pada saat ini mulai memasuki agama islam, banyak cara yang harus dilakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-85291129584186558552013-05-10T07:21:00.000+07:002013-05-10T07:21:00.139+07:00Mahkamah Konstitusi Dalam Sistem Hukum Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sistem Hukum </div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia diidealkan dan dicita-citakan oleh the founding fathers sebagai suatu negera hokum (rechtsstaat/ the rule of law). Bahkan dalam rangka hasil perubahan keempat UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) ditegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Oleh karena itu, hokum hendaknya dapat dipahami dan dikembangkan sebagai satu kesatuan system. Dalam hokum sebagai suatu kesatuan system terdapat (1) elemen kelembagaan (elemen institusional), (2) elemen kaidah aturan (elemen instrumental), dan (3) elemen perilaku para subjek hokum yang menyandang hak dan kewajiban yang ditentukan oleh norma aturan itu (elemen subjektif dan cultural). Ketika elemen system hokum itu mencakup (a) kegiatan pembuatan hokum (law making), (b) kegiatan pelaksanaan atau penerapan hokum (law administrating), dan (c) kegiatan peradilan atas penerapan hokum (law adjudicating). Selain itu, ada pula kegiatan lain yang sering dilupakan orang, yaitu : (d) permasyarakatan dan pendidikan hokum (law socialization and law education) dalam arti seluas-luasnya yang juga berkaitan dengan (e) pengelolaan informasi hokum (law information managent) sebagai kegiatan penunjang. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kelima kegiatan itu biasanya dibagi ke dalam tiga wilayah fungsi kekuasaan Negara, yaitu (i) fungsi legislasi dan regulasi, (ii) fungsi eksekutif dan administrative, serta (iii) fungsi yudikatif atau judisial. Kesemua itu harus pula dihubungkan dengan hierkinya masing-masing mulai dari organ tertinggi sampai terendah, yaitu yang terkait dengan aparatur tingkat pusat, aparatur tingkat provinsi, dan aparatur tingkat kabupaten/kota. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian system hokum yang harus dikembangkan dalam kerangka Negara Hukum Indonesia berdasarkan UUD 1945. sebagai sontoh, karena bangsa kita mewarisi tradisi hokum Benua Eropa (civil law), kita cenderung menumpahkan begitu banyak perhatian pada kegiatan pembuatan hokum (law making), tetapi kurang memberikan perhatian yang sama banyaknya terhadap kegiatan penegakan hokum (law enforcing). </div>
<div style="text-align: justify;">
Teori fiktie di atas memang fikstie sifatnya atau khayalan saja, karena tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya. Dalam masyarakat homogen seperti itu informasi hokum yang tersedia dalam masyarakat bersifat simentris. Tetapi di Negara yang demikian besar wilayahnya, begitu banyak pula jumlah penduduknya, serta miskin dan terbelakang pula kondisi kesejahteraan dan pendidikannya seperti Indonesia, sudah tentu system informasi hokum dalam masyarat tidak bersifat simetris. Oleh karena itu, di samping adanya dan di antara kegiatan pembuatan hokum (lawa making) dan penegakan hokum (law enforcing), diperlukan kegiatan, yaitu pemasyarakatan hokum (law socialization) yang cenderung diabaikan dan dianggap tidak penting selama ini. Strategi pembangunan hokum ataupun pembangunan nasional untuk mewujudkan gagasan Negara hokum (rechtsstaat atau the ruleof law) juga tidak boleh terjebak hanya berorientasi membuat hokum saja, hanya dengan melihat salah satu elemen atau aspek saja dari keseluruhan system hokum tersebut di atas. Untuk itu bangsa Indonesia perlu menyusun suatu “blue-print”, suatu desain makro tentang Negara hokum dan system hokum Indonesia yang hendak kita bangun dan tegakkan di masa depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mahkamah Konstitusi di Berbagai Negara</div>
<div style="text-align: justify;">
Kekuasaan ini dijalankan oleh lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman yang dapat berdiri sendiri terpisah dari MA atau dilekatkan menjadi bagian dari fungsi MA. Keberadaan lembaga MK merupakan fenomena baru dalam dunia ketatanegaraan. Fungsinya biasanya dicakup dalam fungsi Supreme Court yang ada ditiap Negara. Salah satu contohnya ialah Amerika Serikat. Diberbagai Negara lainnya, terutama dilingkungan Negara-negara yang mengalami perubahan dari otoritarian menjadi demokrasi, pembentukan MK itu dapat dinilai cukup popular. Ada pula Negara lain seperti Jerman yang memiliki Federal Constitutional Court yang tersendiri. Di Afrika Selatan, MK dibentuk pertama kali pada tahun 1994 berdasarkan Interim Constitution 1993. anggotanya berjumlah 11 orang, terdiri atas 9 pria dan 2 orang wanita. Masa kerja mereka adalah 12 tahun dan tidak dapat diperpanjang lagi, dengan kemungkinan penggantian karena pension, yaitu apabila mencapai usia maksimum 70 tahun. Di Republik Cekoslowakia, MK terbentuk sejak Februari 1992, aebelum Republik Federal Cekoslowakia bubar dan menjadi dua Negara (Ceko dan Slowakia) pada tanggal 31 Desember 1992. Republik Lithuania jumlah anggotanya sebanyak 9 orang diangkat oleh parlemen (Seimas) dari calon-calon yang diusulkan oleh ketua parlemen 3 orang, oleh presiden 3 orang, dan 3 orang lainnya oleh ketua MA. Ketua MK itu dipilih dan ditetapkan oleh Seimas dari calon yang diajukan oleh Presiden.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-59738438037869233672013-05-08T14:57:00.000+07:002013-05-08T14:57:00.265+07:00MAKALAH LAS LISTRIK & LAS GAS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah las listrik dan las gas ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Makalah las listrik dan las gas ini disusun berdasarkan apa yang penulis dapatkan dari pembelajaran las listrik dan las gas serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan. Dengan tersusunnya makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis mengharapkan bahwa makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagaimana mestinya. Akhirnya penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan makalah yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran serta dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan makalah ini dapat tercapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
_______</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB I PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin terjadi. Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat bantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan. Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu : </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambunganlogam yang dapat dilepas kembali. </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan. Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud pada uraian diatas. Dalam hal ini proses pengelasan terdiri dari las listrik dan las gas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. SASARAN </div>
<div style="text-align: justify;">
Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yang terkait dalam praktik industry khususnya dalam lingkup Akademi Teknik Soroako. Dengan sasaran utama adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalam kegiatan praktik di bengkel khususnya Pengelasan yakni Las listrik dan las gas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
C. MAKSUD DAN TUJUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam mengisi nilai akademik pelajaran teknologi manufaktur yakni las listrik dan las gas. Selain itu, sesuai sasaran yang dikemukakan diatas, sebagian besar tujuan dibuatnya makalah ini ialah membagi pengetahuan serta membantu rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Akademi Teknik Soroako yang kurang memahami mengenai las listrik dan las gas, dimana diharapkan dengan itu mahasiswa dapat menguasai teori pengelasan sehingga nantinya dapat diaplikasikan dalam proses praktik di bengkel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB II ISI MAKALAH</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. LAS LISTRIK</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pengertian las listrik Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atomatom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida. </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mesin las listrik Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatulengkung listrik las. Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari: Motor bensin atau diesel Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya : 110 volt 220 volt 380 volt Antara jaringandengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke benda kerja. Jenis-jenis mesin las las listrik terbagi atas : Mesin las listrik – Transformator arus bolak-balik (AC) Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik dengan tegangan yang lebih rendah pada lengkung listrik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan – keuntungan mesin las AC antara lain : Busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos pada rigi-rigi las Perlengkapan dan perawatan lebih murah Mesin las listrik – Rectifier arus searah (DC) Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus listrik searah (DC) keluar. Pada mesin AC, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala. Keuntungan-keuntungan mesin las DC antara lain : Busur nyala stabil Dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut Dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut Dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP Dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pengkutuban elektroda Pengkutuban Langsung Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan . kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebegai sirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengkutuban terbalik Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pengaruh pengkutuban pada hasil las Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan bergantung kepada : Jenis bahan dasar yang akan dilas Jenis elektroda yang dipergunakan Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal sedangkan Pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebeliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
5. Tegangan dan arus listrik pada mesin las Volt adalah suatu satuan tegangan listrik yang dapat diukur dengan suatu alat voltmeter. Tegangan diantara elektroda dan bahan dasar menggerakkan electron-elektron melintasi busur. Ampere adalah jumlah arus listrik yang mengalir yang dapat diukur dengan amperemeter. Lengkung listrik yang panjang akan menurunkan arus dan menaikkan tegangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Perlengkapan Las listrik Kabel Las Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karet isolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
kabel elektroda kabel massa kabel tenaga, Kabel elektroda adalah kabel yang pesawat menghubungkan las dengan elektroda. Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya terdapat pada pesawat las AC atau AC DC. Pemegang elektroda Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu. Palu Las Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Berhati-hatilah membersihkan terak Ias dengan palu Ias karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sikat Kawat Dipergunakan untuk : </div>
<div style="text-align: justify;">
• Membersihkan benda kerja yang akan dilas </div>
<div style="text-align: justify;">
• Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.</div>
<div style="text-align: justify;">
Klem Massa Klem massa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja. Biasanya klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik seperti Tembaga agar arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit benda kerja . Walaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepit dengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti karat, cat, minyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tang Penjepit Penjepit (tang) digunakan untuk: memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Teknik dasar Pengelasan Pembentukan busur listrik pada proses penyulutan Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kutub positif mengalir partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melalui proses ini ruang udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda) dibuat untuk menghantar arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur listrik. Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif. Jika elektroda misalnya dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah, maka arah arusnya dari benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda). Kawat inti Selubung elektroda Busur listrik Pemindahan logam Gas pelindung Terak Kampuh las</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akan dilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatu arus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatan elektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahaya diantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.Suhu busur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung elektroda dan lokasi pengelasan. Didalam rentetan yang cepat partikel elektroda menetes, mengisi penuh celah sambungan las dan membentuk kepompong las. Proses pengelasan itu sendiri terdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat cepat akibat pelelehan elektroda yang terus menerus menetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses Penyulutan Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda). Menyalakan busur listrik Untuk memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur (ampere) yang tepat sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd apat dilakukan dengan 2 (dua) cara yakni : Bila pesawat Ias yang dipakai pesewat Ias AC, menyalakan busur dilakukan dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja. Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk melanjutkan pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur kembali ini dilakukan pada tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti seperti pada gambar. Jika busur berhenti di B, busur dinyalakan lagi di A dan kembali ke B untuk melanjutkan pengelasan. Bilamana busur sudah terjadi, elektroda diangkat sedikit dari pekerjaan hingga jaraknya ± sama dengan diameter elektroda. Untuk elektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung elektroda dengan permukaan bahan dasar ± 3,25 mm. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan : </div>
<div style="text-align: justify;">
• Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan geser posisinya ke sisi logam induk. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya untuk memanaskan logam induk. • Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama dengan garis tengah penampang tadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memadamkan busur listrik Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangi lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring. Pengaruh panjang busur pada hasil las. Panjang busur (L) Yang normal adalah kurang lebih sama dengan diameter (D) kawat inti elektroda.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir dan mengendap dengan baik. Hasilnya : rigi-rigi las yang halus dan baik. tembusan las yang baik perpaduan dengan bahan dasar baik percikan teraknya halus. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola dari cairan elektroda. Hasilnya : rigi-rigi kasar tembusan las dangkal percikan teraknya kasar keluar jalur las. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan ujung elektroda pada pengelasan (lihat gambar 158 c). hasilnya : rigi las tidak merata tembusan las tidak baik percikan teraknya kasar dan berbentuk bola. dan dari las Pengaruh Besar Arus Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las. Bila arus terlalu rendah sukarnya akan menyebabkan busur Penyalaan listrik dan busur listrik yang terjadi tidak stabil. Panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya merupakan rigi-rigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan yang kurang dalam. Sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yang dalam. Besar arus untuk pengelasan tergantung pada jenis kawat las yang dipakai, posisi pengelasan serta tebal bahan dasar. Pengaruh Kecepatan elektroda pada hasil pengelasan Kecepatan pengelasan tergantung pada jenis elektroda, diameter inti elektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan, ketelitian sambungan dan lainlainnya. Dalam hampir tidak ada hubungannya dengan tegangan las tetapi berbanding lurus dengan arus las. Karena itu pengelasan yang cepat memerlukan arus las yang tinggi. Bila tegangan dan arus dibuat tetap, sedang kecepatan pengelasan dinaikkan maka jumlah deposit per satuan panjang las jadi menurun. Tetapi di samping itu sampai pada suatu kecepatan tertentu, kenaikan kecepatan akan memperbesar penembusan. Bila kecepatan pengelasan dinaikkan terus maka masukan panas per satuan panjang juga akan menjadi kecil, sehingga pendinginan akan berjalan terlalu cepat yang mungkin dapat memperkeras daerah HAZ Pada umumnya dalam pelaksanaan kecepatan selalu diusahakan setinggitingginya tetapi masih belum merusak kwalitas manik las. Pengalaman juga menunjukkan bahwa makin tinggi kecepatan makin kecil perubahan bentuk yang terjadi. Kecepatan pengelasan yang rendah akan menyebabkan pencairan yang banyak dan pembentukan manik datar yang dapat menimbulkan terjadinya lipatan manik. Sedangkan kecepatan yang tinggi akan menurunkan lebar manik dan menyebabkan terjadinya bentuk manik yang cekung dan takik, terlihat seperti gambar dibawah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendinginan</div>
<div style="text-align: justify;">
Lamanya pendinginan dalam suatu daerah temperatur tertentu dari suatu siklus termal las sangat mempengaruhi kwalitas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sambungan. Karena itu banyak sekali usaha-usaha pendekatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
untuk menentukan lamanya waktu pendinginan tersebut. Pendekatan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk rumus empiris atau</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
nomograf atau tabel seperti yang terlihat dalam tabel dibawah ini. Struktur mikro dan sifat mekanik</div>
<div style="text-align: justify;">
o</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dari</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
daerah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HAZ</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sebagian besar tergantung pada lamanya pendinginan dari temperatur 800 oC samapi 500 C. Sedangkan retak dingin, dimana hidrogen memegang peranan penting, terjadinya sangat tergantung oleh lamanya pendin ginan dari temperatur 800 oC sampai 300 oC atau 100 oC</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Elektroda Klasifikasi Elektroda Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX yang artInya sebagai berikut : E menyatakan elaktroda busur listrik XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan Ib/in2 lihat table. X (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan. angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar di bawah tangan X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan lihat table. Contoh : E 6013 Artinya: Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2 Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC + atau DC • Elektroda Baja Lunak •</div>
<div style="text-align: justify;">
1. E 6010 dan E 6011</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan. Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas pelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkan busur listrik bila dipakai arus AC. • . E 6012 dan E 6013 Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pengelesan tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya dapat dipakai pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang mengandung lebih benyak Kalium memudahkan pemakaian pada voltage mesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pangelasan pelat tipis. • 3. E 6020 Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain dari pada bawah tangan atau datar pada las sudut. • Elektroda Berselaput Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Jenisjenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal selaput elektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari diameter elektroda tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias. Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas. • Elektroda dengan selaput serbuk besi Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Elektroda Hydrogen rendah Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda ini dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnye untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018. • Elektroda untuk besi tuang • Elektroda baja Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak dikerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik. • Elektroda Nikel Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagala posisi pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub terbalik. Karakteristik elektroda nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. • Elektroda Perunggu Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan terhadap retak, sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil. • Elektroda untuk aluminium Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektroda aluminium AWS-ASTM AI-43 untuk las busur listrik adalah dengan pasawat las DC kutub terbalik dimana pemakaian arus dinyatakan dalam tabel berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Elektroda untuk pelapis keras • Elektroda tahan kikisan Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi dengan serbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mm dipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis, peluas lubang dan beberapa type pisau. • Elektroda tahan pukulan Elektroda ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu. • Elektroda tahan keausan Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram dan Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat tinggi. Macam-macam gerakan elektroda • Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap. • Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki. Ayunan keatas menghasilkan alur las yang kecil, sedangkan ayunan kebawah menghasilkan jalur las yang lebar. Penembusan las pada ayunan keatas lebih dangkal daripada ayunan kehawah. Ayunan segitiga dipakai pada jenis elektroda Hydrogen rendah untuk mendapatkan penembusan las yang baik diantara dua celah pelat. Beberapa bentuk-bentuk ayunan diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Titiktitik pada ujung ayunan menyatakan agar gerakan las berhenti sejenak pada tempat tersebutL untuk memberi kesempatan pada cairan las untuk mengisi celah sambungan. Tembusan las yang dihasilkan dengan gerekan ayun tidak sebaik dengan gerakan lurus elektroda. Waktu yang diperlukan untuk gerakan ayun lebih lama, sehingga dapat menimbulkan pemuaian atau perubahan bentuk dari</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
bahan dasar. Dengan alasan ini maka penggunaan gerakan ayun harus memperhatikan tebal bahan dasar. Alur Spiral</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alur Zig-zag</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
•</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alur segitiga • Posisi pengelasan • Posisi di bawah tangan Posisi bawah tangan merupakan posisi pengelasan yang paling mudah dilakukan. Oleh sebab itu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan pengelasan sedapat meungkin di usahakan pada posisi dibawah tangan. Kemiringan elektroda 10 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical kea rah jalan elektroda dan 70 derajat-80 derajat terhadap benda kerja. • Posisi tegak (vertical) Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau ke bawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajat terhadapvertikal dan 70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja. • Posisi datar (horizontal) Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 derajat – 10 derajat terhadap garis vertical dan 70 derajat – 80 derajat kearah benda kerja. • Posisi di atas kepala (Overhead) Posisi pengelasan ini sangat sulit dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical dan 75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi datar (1G) Pada posisi ini sebaiknya menggunakan metode weaving yaitu zigzag dan setengah bulan Untuk jenis sambungan ini dapat dilakukan penetrasi pada kedua sisi, tetapi dapat juga dilakukan penetrasi pada satu sisi saja. Type posisi datar (1G) didalam pelaksanaannya sangat mudah. Dapat diapplikasikan pada material pipa dengan jalan pipa diputar. Posisi horizontal (2G)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelasan pipa 2G adalah pengelasan posisi horizontal, yaitu pipa pada posisi tegak dan pengelasan dilakukan secara horizontal mengelilingi pipa. Kesulitan pengelasan posisi horizontal adalah adanya gaya gravitasi akibatnya cairan Adapun las akan posisi selalu sudut kebawah. electrode</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pengelasan pipa 2G yaitu 90º Panjang gerakan elektrode antara 1-2 kali diameter elektrode. Bila terlalu panjang dapat mengakibatkan kurang baiknya mutu las. Panjang busur diusahakan sependek mungkin yaitu ½ kali diameter elektrode las. Untuk pengelasan pengisian dilakukan dengan gerakan melingkar dan diusahakan dapat membakar dengan baik pada kedua sisi kampuh agar tidak terjadi cacat. Gerakan seperti ini diulangi untuk pengisian berikutnya. Posisi vertikal (3G) Pengelasan posisi 3G dilakukan pada material plate. Posisi 3G ini dilaksanakan elektrode pada vertikal. plate dan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesulitan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pengelasan ini hampir sama dengan posisi 2G akibat gaya gravitasi cairan elektrode las akan selalu kebawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi horizontal pipa (5G) Pada pengelasan posisi 5G dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Pengelasan naik Biasanya dilakukan pada pipa yang mempunyai dinding teal karena membutuhkan panas yang tinggi. Pengelasan arah naik rendah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
kecepatannya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
lebih</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dibandingkan pengelasan dengan arah turun, sehingga panas masukan tiap</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
satuan luas lebih tinggi dibanding dengan pengelasan turun. Posisi pengelasan 5G pipa diletakkan pada posisi horizontal tetap dan pengelasan dilakukan mengelilingi pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik, maka diperlukan las kancing (tack weld) pada posisi jam 5-8-11 dan 2. Mulai pengelasan pada jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 6 dan kemudian dilanjutkan dengan posisi jam 5.30 ke jam 12.00 melalui jam 3. Gerakan elektrode untuk posisi root pass (las akar) adalah berbentuk segitiga teratur dengan jarak busur ½ kali diameter elektrode. 2. Pengelasan turun Biasanya dilakukan pada pipa yang tipis dan pipa saluran minyak serta gas bumi. Alasan penggunaan las turun lebih menguntungkan dikarenakan lebih cepat dan lebih ekonomis. Pengelasan posisi Fillet Pengelasan fillet juga disebut sambungan T.joint pada posisi cairan las-lasan diberikan pada posisi menyudut. Pada</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sambungan ini terdapat diantara material pada posisi mendatar dan posisi tegak. Posisi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sambungan ini termasuk posisi sambungan yang relative</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
mudah, namun hal yang perlu diperhatikan pada sambungan ini adalah kemiringan elektroda, gerakan ayunan tergantung pada kondisi atau kebiasaan operator las.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Perlengkapan Keselamatan Kerja Helm Las Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat mengelas harus mengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Umumnya penggunaan kaca las adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper. No. 10 untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk pengelasan dari 200 sampai 400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper. Untuk melindungi kaca penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih. Sarung Tangan (Welding Gloves) Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apron Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari asbes. Ada beberapa jenis/bagian apron : apron lengan apron lengkap apron dada Sepatu Las Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api, Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
asker Las Ma Jik tidak mem ka mungkinkan adanya kam las dan v mar ventilasi yan baik, ma gunakan ng aka nlah masker las, agar te erhindar dar asap dan debu las yang beracun. ri d g</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
amar Las Ka Kamar Ias dib buat dari bahan tahan. .api. Kamar las pentin agar ora r ng ang yang ad da disekitarn tidak terg nya ganggu oleh cahaya las. h Untuk me engeluarkan gas, sebaikn kamar l dilengkap las pi nya dangan si istim ventila Didalam kamar las ditempatka asi: m s an meja Ias. Meja las h . harus bersih dari bahan h n-bahan yan ng mudah terbakar agar terhind dar dari kemungkina an</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a n kan as ga terjadinya kebakaran oleh percik terak la dan bung api.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jak Las ket Jak pelindung badan+tan ket g ngan yang teb dari kul buat lit/asbes</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. LAS GAS ( OKSI - ASETILIN ) 1. Pengertian Las Oksi-Asetilin Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bahan Bakar Gas Asetilin ( C2H2 ) Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°. Propan Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah. 3. Peralatan Las Oksi Asetilin Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu. Katup Tabung Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Regulator Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk tekann</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
mengurangi atau</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
menurunkan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. Selang gas Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Untuk memenuhi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang. Torch ( Pembakar ) Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, toch memiliki dua fungsi yaitu : • Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar. • Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini : Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur. Dibedakan atas : • Injector⎫ torch (tekanan rendah) Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen. • Equal pressure torch (torch⎫ bertekanan sama) Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama. Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas : • Toch normal • Torch ringan/kecil Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas : • Torch nyala api tunggal • Torch nyala api jamak Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas : • Torch untuk gas asetilen • Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain. Menurut aplikasi. Dibedakan atas :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Torch manual </div>
<div style="text-align: justify;">
• Torch otomatik/semi otomatik Pematik api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tip Cleaner Alat ini berfungsi untuk membersihkan lubang mulut pembakar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Proses Pengelasan Oksi Acetilin Menentukan nyala api </div>
<div style="text-align: justify;">
• Nyala api Karburasi Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baru berwarna biru. Di antara kerucut yang menyala dan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan, yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakan dalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan non-ferous.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Nyala api Netral Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai pada ujung nyala kerucut. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Nyala api oksidasi Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya. Teknik Pengelasan </div>
<div style="text-align: justify;">
• Posisi pengelasan di bawah tangan Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar (brander) terletak diantara 60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan gerakannya adalah lurus. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Posisi pengelasan datar ( horizontal ) Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Posisi pengelasan tegak ( vertical ) Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atau ke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambungan yang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Posisi pengelasan di atas kepala ( Overhead ) Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisi lainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan dari bawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garis vertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Pengelasan arah ke kiri ( maju ) Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri dengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat mengelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Pengelasan arah ke kanan ( mundur ) Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5 mm ke atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Operasi Branzing ( Flame Brazing ) Yang dimaksud dengan branzing disini ada lah proses penyambunngan tanpa mencairkan logaminduk yang disambung, hanya logam p eng isi saja. Misalnya saja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las dari kuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan ( sekitar 1080°C). dengan perbedaan titik car itu, proses branzing, akan lebih mudah dilaksanakan daripada proses pengelasan. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Operasi Pemotongan Logam ( Flame Cut ) Kasus pemotongan logam sebenarnya dap at dilakukan dengan berbagai dan contoh cara. Proses penggergajian (shearingsewing) menggunting dari proses merupakan pemotongan logam dan lembaran logam. Proses menggunting hanya cocok diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapi memerlukan waktu pemotongan yang lebih lama. Untuk dapat memotong pelat tebal denngan waktu lebih singkat dari cara gergaji maka digunakan las gas ini dengan peralatan khusus misalnya mengganti torchnya ( dibengkel-bengkel menyebutnya brender ). Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikan suplai gas Oksigen berlebih. Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur pada torch yang memang dibuat untuk keperluan memotong.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Operasi Perluasan ( Flame Gauging ) Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produk/komponen logam yang terdapat cacat/retak permukaannya. Retak/cacat tadi sebelum ditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alur hasil pencungkilan tadi diisi kembali dengan logam las.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Operasi Pelurusan ( Flame Straightening ) Operasi pelurusan dilaksanakan dengan memberikan panas pada komponen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dengan bentuk pola pemanasan tertentu. Ilustrasi dibawah ini menunjukkan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
prinsip dasar pemuaian dan pengkerutan pada suatu logam batang. Batang lurus dipanaskan dengan pola pemanasan segitiga. Logam cenderung memuai pada saat dipanaskan. Daerah pemanasan tersebut menghasilkan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pemuaian yang besar. Logam mengkerut pasa saat didinginkan. Daerah pemanasan terbesar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan mengelas Oksi Asetilin </div>
<div style="text-align: justify;">
• peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasan yang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari. </div>
<div style="text-align: justify;">
• Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau di bengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana </div>
<div style="text-align: justify;">
• Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas dan alat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
BAB III PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Kesimpulan Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian las listrik, alat-alat yang digunakan pada proses pengelasan las listrik, Posisi pengelasan laslstrik, tingkat kesususahan dalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang semestinya dilaksanakan dalam proses pengelasan las listrik. Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakan pada praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai berikut : Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai referensi agar makalah yang dibuat lebih baik. Pelajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div style="text-align: justify;">
Cary Howard B, “Modern Welding Technology” Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey Q7632, USA, 1994. </div>
<div style="text-align: justify;">
Messler R.W, Jr., “Principles of Welding” John Wiley & Sons, Inc. USA, 1999.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-70938109683043243842013-05-07T23:18:00.000+07:002013-05-07T23:18:00.334+07:00Filsafat Islam - Jiwa, Kepribadian, dan Jati Diri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
PENDAHULUAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siapa pun dapat memikirkan adanya harga atau nilai tertinggi, berupa kebaikan, keindahan, kebenaran, kesempurnaan, keserasian, cinta, energi, kesucian, keagungan dan kekuatan. Masing-masing nilai ini atau nilai-nilai lain yang mungkin ada, adalah bersumber pada Tuhan yang tak Berhingga, kedan yang memanifestasikan semua itu, seperti kapan dan bagaimana Dia kehendaki, sebab Dia adalah Prinsip Hidup bagi alam semesta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dia selalu aktif, tetapi tidak ada satu pun dari aktivitas-Nya yang sia-sia. Dia tidak hanya seperti pembuat benda-benda keramik yang membuat pot kemusian dihancurkan sesuka hatinya. Dia tidak seperti makhluk yang melahirkan sesuatu lain dan sesuatu lain itu menjadi sama dengan diri-Nya, atau menjadi kerabat atau pasangan-Nya. Dia bebas dari kesempurnaan. Dia juga tidak seperti kuncup dari kehidupan yang timbul dan berhenti berada. Semua keserupaan iu tidak mungkin terjadi pada-Nya. Bagi kita yang terbatas tidak dapat memahami Yang Tidak Terbatas. Kita harus mengisi-Nya dengan ide-ide kekekalan dan tidak ketidakterbatasan dan percaya bahwa alam semesta merupakan suatu manifestasi atau perluasan dari Kehendak-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Filsafat adalah suatu istilah suatu pengkajian realitas, pencarian kepastian dan pengkajian nilai-nilai dengan sarana nalar. Dalam pengertian ini, filsafat adalah penemuan Yunani. Orang-orang Yunani zaman dahulu membangun dasar-dasar dan aturan-aturan bangunan filsafat raksasa yang bersifat kaleidoskopis. Sejak saat itu orang-orang dari segala bangsa telah menambahkan sumbangan dan pengertiannya sendiri pada bangunan ini. Oleh karena ituorang tidak dapat menganggap pengkajian filsafat hanya sebagai penyelidikan rasional ke dalam realitas dan perbuatan-perbuatan. Hendaknya filsafat itu juga dipandang sebagai perumusan konseptual mengenai pengalaman-pengalaman manusia yang lebih dalam beerta penafsirannya mengenai dunia melalui suatu wawasan khusus yang timbul dari ethos lingkungan filosof itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jiwa dan Sipatnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tulisan al-Kindi Tentang Akal Budi, tulisan-tulisan itu mencakup lima buah tulisannya yang terdaftar dalam al-Fihrist, yang diantaranya hanya dua yang sampai kepada kita. Disamping itu ada sebuah catatan berjudul: Suatu Risalah Oleh al-Kindi Mengenai Jiwa, singkat dan ringkas. Dengan cara yang tak dapat dipahami risalah ini menggarap hubungan jiwa dan badan, dan berusaha menunjukkan bahwa ide-ide Plato dan Aristoteles mengenai hubungan ini dapat diserasikan. Tulisan-tulisan yang sedikit ini luar biasa pentingnya dan sangat menarik karena memberikan penerangan tentang asal-muasal psikologi Muslim-Arab dan khususnya tentang ramalan alami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengenai hakikat jiwa, al-Kindi menentang konsepsi materialistis apapun. Kebanyakan orang-orang muslim ortodoks dan juga kaum materialis seperti ad-Dahriyah percaya bahwa jiwa terdiri dari suatu bahan sangat halus dan lembut yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tetapi tidaklah jelas, apakah yang dimaksudnya adalah kedua kelompok tersebut ketika dalam tulisannya bahwa ada substansi-substansi tanpa bahan ia membuktikan bahwa ide-ide Epicurus dan Stoik yang berpegang bahwa substansi-substansi, termasuk jiwa, terdiri dari materi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut al-Kindi, jiwa adalah “tunggal dan bersifat sempurna dan mulia”. Esensinya berasal dari esensi Sang Pencipta, seperti halnya sinar matahari berasal dari matahari. Telah dijelaskan bahwa jiwa terpisah dari badan dan berbeda daripadanya, dan bahwa esensinya adalah ilahi dan spiritual menilik akan keunggulan sipatnya dan kejijikannya terhadap nafsu dan keberingasan yang membinasakan badan. Jika jiwa itu bersipat ilahi, maka ini berarti bahwa manusia dapat mencapai suatu keadaan sebaik-baiknya, kemuliaan dan kebahagiaan di dunia ini dan juga di dunia lain dengan mensucikan jiwa dari segala pencemaran material. Seperti halnya cermin yang digosok memantulkan bentuk semua benda, demikian pula jiwa yang digosok, yakni jiwa yang disucikan, mampu memantulkan misteri-misteri alam semesta yang tersembunyi. Menurut Plato dengan meninggalkan badan dan kembali ke dunianya sendiri, dunia keilahian, maka jiwa itu memperoleh suatu kesanggupan untuk pengetahuan dan mengetahui apa yang akan terjadi, mirip dengan Yang Kuasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jiwa itu tunggal dan kalau terpisah dari badan di waktu tidur, mampu melihat yang akan datang. Lagi pula, jiwa selalu waspada, tidak pernah tertidur, dan abadi. Selama tidur, jiwa itu hanya mengendorkan pengendaliannya atas indera-indera, tetapi tidak kehilangan kesadaran. Jiwa itu baqa dan kehadirannya di dunia ini bersifat fana atau sementara. Bumi ini hanyalah suatu ‘jembatan’ ke dunia surgawi yang lebih mulia di mana jiwa-jiwa bersemayam dengan abadi di dekat Sang Pencipta. Di surga ini jiwa-jiwa itu dapat melihat-Nya secara akali bukan secara inderawi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Al-Kindi nampaknya tidak percaya kepada hukuman jiwa yang abadi. Ia percaya kepada penyelamatan jiwa yang terakhir. Tetapi tidak semua jiwa langsung berakhir di dalam alam surgawi, tuturnya. Beberapa dari jiwa yang terlepas dari badan-badannya, karena terlekati ketidaksucian tertentu sehingga tercegah untuk selang beberapa waktu dalam pencapaiannya ke alam surgawi tersebut. Jiwa-jiwa tadi harus tinggal dalam sfera-sfera Bulan dan kemudian Merkurius hingga tersucikan seluruh dari ketidaksuciaan material. Lalu, dengan melewati sfera yang paling atas, jiwa-jiwa itu naik ke alam akali. Tempat kediaman dalam “purgatory” (tempat di mana arwah-arwah disucikan) dari sfera-sfera planit-planit, ini nampaknya cukup untuk menyelamatkan semua jiwa. Al-Kindi berbeda debgan orang-orang muslim ortodoks yang percaya bahwa pada akhirnya hanya jiwa-jiwa muslim yang akan diselamatkan, mengatakan bahwa penyelamatan adalah semacam pensucian yang berakhir dalam gnosis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan menggambarkan bumi ini sebagai sebuah jembatan bagi jiwa. Al-kindi dengan melukiskan bumi sebagai ‘jembatan’ akan nampak berpraduga bahwa jiwa pada mulanya penghuni dalam keabadian, melewati masa kesementaraan di atas ‘jembatan’ bumi agar memasuki kembali keabadian. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sebuah petunjuk lainnya berupa suatu tulisan al-Kindi yang hilang yang berjudul Tentang Kenang-Kenangan Jiwa dalam dunia yang dapat terpahami sebelum turun ke dunia yang dapat terinderai. Bukti ini akan memperkuat pandangan bahwa al-Kindi percaya akan pra-eksistensi jiwa itu. Tetapi istilah ‘jembatan’ mungkin hanya suatu tamsil retoris tanpa makna filosofis. Sedangkan kita tidak yakin isi tulisan yang hilang itu. Oleh karena itu, sampai kita mempunyai bukti yang lebih kuat, akan terlalu mengandung resikolah jika kita mengukuhkan bahwa al-Kindi beranjak dari pandangan Islami yang diterima tentang penciptaan jiwa dan kebaqaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengenai hubungan jiwa dengan badan, al-Kindi mengatakan bahwa hal ini adalah aksidental. Ia menekankan keterpisahannya jiwa dari badan dan substansialitasnya, tetapi memperkenalkan ide baru dalam artian bahwa perbuatan jiwa atas badan merupakan bentuk badan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dalam tulisanyya tentang definisi benda-benda, al-Kindi memberikan tiga definisi jiwa yang berbeda. Yang dua menurut Aristoteles dan yang satu lagi menurut Pythagoras. Namun, ia tidak menyuarakan pendapat pribadi apapun. Sementara itu, dalam tulisannya yang berjudul suatu risalah tentang jiwa, ia mencoba untuk merujukkan Plato dan Aristoteles dengan suatu cara yang mendahului metode ahli-ahli filsafat Muslim. Yang masih lebih penting adalah antisipasinya kepada Ibnu Sina dalam teori bahwa jiwa itu adalah bentuk dari pada makhluk hidup yang dapat terpahami atau dengan perkataan lain, jiwa itu adalah apa yang menjadikan suatu makhluk hidup tertentu anggota dari suatu species yang hidup. Istilah ‘bentuk’ ini bernada Aristoteles, tetapi tidak demikian halnya. Suatu ‘bentuk’ yang dapat terpahami merupakan suatu substansi yang berada sendiri, yang dipersatukan pada badan melalui perbuatannya. Ide, bahwa jiwa itu dapat berada terpisah dari badannya, dimaksudkan untuk merujukkan dua segi pandangan, yaitu pandangan Aristoteles dan pandangan Platonis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persatuan antara jiwa dan badan tidaklah dapat diartikan sama dengan persatuan antara unsur-unsur dalam transmutasi dan transformasi, melainkan sebagai suatu persatuan antara perbuatan dan objek perbuatan itu. Jiwa berbuat atas badan, dan ini adalah ‘bentuk’ manusia yang hidup dalam artian bahwa jiwa itu berbuat atas badan dalam kemampuannya menjadi khusus, tetapi tidaklah berarti dengan badan dalam dzatnya. Jiwa itu menghuni badan, tetapi pada hakikatnya tidaklah satu dengannya. Sebenarnya, jiwa itu selalu berusaha untuk membebaskan dirinya dari semua ikatan material dan dari batas-batas yang kaku dari dunia yang suram ini, yang menjauhkannya dari cahaya dunia yang dapat terpahami. Jiwa itu abadi dan tidak mati bersama badan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengenai bagaimana jiwa berbuat atas badan, perlu ditunjukkan di sini bahwa al-Kindi mempersamakan jiwa dengan kemampuan akal budi pada manusia, atau kepada nalarnya. Dan ia menegaskan bahwa jiwa manusia adalah penghuni dari dua dunia. Jiwa sebagai suatu substansi yang terpisah termasuk alam akal, tetapi bidang perbuatannya pada waktu di dunia ini adalah badan manusia. Dalam tulisannya suatu risalah tentang jiwa al-Kindi berkata: “Keduanya (Aristoteles dan Plato) membuktikan pada suatu bagian dalam tulisan-tulisan mereka bahwa jiwa itu melakukan perbuatannya atas badan-badan yang mengalami pembentukan melalui penyebab badan-badan langit, dan ia menjelaskan bahwa itu berarti bahwa perbuatan jiwa atas badan itu tidaklah seperti perbuatan satu badan jasmaniah atas yang lain, tetapi seperti perbuatan-perbuatan planit-planit atas suatu badan jasmaniah. Menurut al-Kindi, Aristoteles mengatakan bahwa jiwa itu adalah suatu substansi sederhana yang mewujudkan perbuatan-perbuatannya dalam badan-badan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemampuan-Kemampuan Jiwa</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan mengikuti plato, al-Kindi membagi jiwa menjadi tiga bagian: yang berakal budi, yang bernafsu amarah, dan yang bernafsu syahwat; dan seperti Plato dalam Phaedrus ia memperbandingkan yang berakal budi sebagai seorang sais kereta dan kedua bagian lainnya sebagai dua ekor kuda yang menarik kereta itu. Dua bagian yang tersebut kemudian itu, kata al-Kindi, tidak bisa satu dengan yang berakal budi. Sesuai dengan hukum kontradiksi, yang mendorong tidak bisa sama dengan yang didorong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pembagian jiwa menjadi tiga bagian tidak dimaksudkan merupakan klasifikasi selengkapnya dari semua fungsi jiwa. Al-Kindi menyebutkan tiga jenis kemampuan: penginderaan; kemampuan-kemampuan pertengahan, yang mencakup kemampuan mengingat, nafsu syahwat dan keberingasan, nutrisi dan pertumbuhan, juga kemampuan imajinatif; dan kemampuan akalbudi, yang terpenting dari semuanya itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penginderaan adalah kemampuan untuk mempersepsi citra dari objek inderawi dalam selubung materialnya. Organ-organnya adalah pancaindera luar, atau alat-alat sekunder yang oleh al-Kindi disebut mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Dengan kata sekunder yang ia maksudkan adalah organ-organ yang kurang dapat dipercaya, yang kejelasannya dan kekuatan persepsinya ditentukan oleh susunan materialnya. Sekarang, karena organ-organ itu tidak tinggal tetap dalam keadaan sehat yang seragam, maka citra-citra yang ditangkapnya tidak selalu berkualitas sama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengideraan hanya mempersepsi partikular-partikular, seperti warna, bentuk, suara dan bau dari objek-objek individual. Dan kemampuan ini tidak dapat mencakup konsep-konsep dan citra-citra baru; perbuatan-perbuatannya terbatas pada persepsi-indera badan-badan individual. Tetapi lepas dari definisinya tentang jiwa yang bersipat Platonis, al-Kindi melihat fungsi kemampuan-kemampuan itu dengan pandangan Aristoteles. Dengan tidak melupakan konsepsi Aristoteles tentang jiwa sebagai suatu persatuan, ia mengukuhkan bahwa “kemampuan inderawi itu tidak lain dari pada jiwa; kemampuan itu tidak berada di dalam jiwa sebagai suatu organ dari pada badan, tetapi kemampuan dan jiwa adalah sesuatu yang sama”.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Di antara kemampuan-kemampuan pertengahan tersebut, al-Kindi memberikan kepada kemampuan mengingat tugas untuk menyimpan bentuk-bentuk yang diberitahukan oleh Kemampuan Imajinatif. Kenangan nampak tidak menjadi salah satu dari fungsi-fungsinya seperti halnya dengan sistem Ibnu Sina.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Yang terpenting dari kemampuan-kemampuan pertengahan itu adalah apa yang oleh al-Kindi dinamakan kemampuan imajinatif (al-ushawwifah) dan dipersamakannya dengan pengertian phantasia dari Yunani. Fungsi utamanya adalah membuat kita mempersepsi bentuk-bentuk individual yang dapat terinderai terpisah dari semua benda, sesudah objek yang mula-mula telah membangkitkan kemampuan ini ditarik. Ini berarti bahwa fungsi dari kemampuan imajinatif seperti itu terbatas pada pemahaman dan penggambaran objek-objek partikular yang terselubung dalam sipat-sipatnya yang dapat terinderai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jelaslah, bahwa kemampuan imajinatif adalah berbeda dengan penginderaan dalam beberapa hal. Pertama, kemampuan inderawi itu membuat kita mempersepsi apa yang dapat terinderai dalam materinya, sedangkan kemampuan imajinatifmembuat kita mempersepsinya terpisah dari materi sesudah objek yang membangkitkannya di tarik. Kedua, kemampuan inderawi itu menggunakan alat-alat sekunder untuk mempersepsi, sedangkan kemampuan imajinatif memakai sebuah primer, yaitu otak. Perbedaan ketiga antara indera dan imajinasi tersiratkan kepada yang kedua itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Akal Pikiran</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Akal pikiran digambarkan oleh al-Kindi sebagai suatu “esensi sederhana yang dapat mengetahui relitas-realitas sebenarnya dari pada benda-benda”. Ada empat jenis akal budi yang pertama diantaranya terpisah dan nampak dijelaskan dalam citra akalbudi aktif Aristoteles. Itu berada di luar jiwa manusia, bersifat Ilahi dan selalu dalam aktualitas. Dan walaupun al-Kindi, seperti juga al-Farabi dan Ibnu Sina, percaya bahwa sfera-sfera selestial memiliki akal budi, nampaknya tidak ada petunjuk bahwa filosof kita pernah menganggap akal budi pertama sebagai akal budi bulan, yang dikenal lebih baik sebagai “Donatur Bentuk-bentuk “, seperti yang dikatakan oleh para filosof tersebut di atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Akalbudi-akalbudi sekunder tiga jumlahnya, menunjuk kepada akalbudi manusia, dan dalam lebih dari satu hal sama dengan akal budi Aristoteles. Akal budi-akal budi itu tidak terpisah dari jiwa seperti halnya akal budi pertama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Trinitasnya bersesuaian dengan tiga keadaan yang dilaksanakan oleh jiwa atas pengetahuan abstrak dan penyampaiannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Akal budi yang kedua oleh al-Kindi disebut akal budi dalam potensialitas adalah keadaan potensialitas murni di dalam jiwa. Ini adalah semata-semata pengaturan untuk menerima kesan-kesan inderawi dan juga bentuk-bentuk akali. Dengan kata lain, ini adalah akal pikiran manusia sebelum menerima bentuk-bentuk yang inderawi dan yang akali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Akal budi yang ketiga adalah akal budi perolehan. Ini adalah akal pikiran manusia itu setelah lewat dari potensialitas ke dalam aktualitas, yaitu setelah bersatu dengan bentuk-bentuk yang dipahaminya sehingga menjadi satu dengannya. Kemungkinan besar al-Kindi menggunakan perkataan “perolehan” itu untuk menunjukkan fakta bahwa akal budi itu diperoleh oleh jiwa dari luar, yakni dari akal budi pertama yang menyebabkan akal dalam potensialitas lewat ke dalam aktualitas dengan bersatu dengan apa yang dapat terpahami. Tetapi nampaknya merupakan arti yang kurang mungkin untuk istilah “perolehan” itu, yaitu bahwa akal budi adalah suatu perolehan yang telah didapat dan bisa dipakai sekehendaknya. Akal budi tidak memasuki taraf aktualitas sampai sesudah memiliki universalia-universalia yang membuatnya sedemikian adanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> Jiwa adalah “tunggal dan bersifat sempurna dan mulia”. Esensinya berasal dari esensi Sang Pencipta, seperti halnya sinar matahari berasal dari matahari. Al-Kindi mengatakan bahwa ia menekankan keterpisahannya jiwa dari badan dan substansialitasnya, tetapi memperkenalkan ide baru dalam artian bahwa perbuatan jiwa atas badan merupakan bentuk badan itu. Jiwa berbuat atas badan, dan ini adalah ‘bentuk’ manusia yang hidup dalam artian bahwa jiwa itu berbuat atas badan dalam kemampuannya menjadi khusus</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dan al-Kindi membagi jiwa menjadi tiga bagian: yang berakal budi, yang bernafsu amarah, dan yang bernafsu syahwat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sedangkan Akalbudi-akalbudi sekunder tiga jumlahnya, menunjuk kepada akalbudi manusia. Akal budi yang kedua oleh al-Kindi disebut akal budi dalam potensialitas. Akal budi yang ketiga adalah akal budi perolehan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-76946891418377261592013-05-06T21:43:00.000+07:002013-05-06T21:43:00.725+07:00PROFESI KEPENDIDIKAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas kliping ini dengan baik. </div>
<div style="text-align: justify;">
Semua ini merupakan hasil kerja sama semua pihak yang telah membantu menyusun demi tercapanya tugas ini. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bapak. Prof. DR. Juhri, AM selaku dosen yang telah membimbing dan telah mengarahkan hingga terselesainya kliping ini. Tiada harapan lagi semoga tugas ini bermanfaat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
INDONESIA, 02 April 2009</div>
<div style="text-align: justify;">
JUNIOR SCRIPT</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MIA ANDRIANI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR ISI </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HALAMAN JUDUL <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>i</div>
<div style="text-align: justify;">
KATA PENGANTAR <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>ii</div>
<div style="text-align: justify;">
DAFTAR ISI <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>iii</div>
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1. Pendidikan Masih Dikelola Tradisional <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Analisis <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>2</div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1. Dana Harus diiringi program <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>3</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Analisis <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>4</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1. Sarjana Harus Paham Arti Globalisasi <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>5</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Analisisi <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>6</div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1. Pendidikan Jalan Ditempat <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>7</div>
<div style="text-align: justify;">
E.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1. UU BHP Bukan Solusi Pendidikan <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>8</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ANALISIS I </div>
<div style="text-align: justify;">
PENDIDIKAN MASIH DIKELOLA TRADISIONAL </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam profes pendidikan masih dikelola tradisional, dimana dalam interaksi antara guru dan murid dalam pembelajaran masih menggunakan metode secara manual. Misal saat belajar di kelas guru hanya menggunakan buku paket saja. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran diperlukan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang memadai dalam proses pembelajaran, karena teknologi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seharusnya proses belajar lebih menekankan untuk menggunakan metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi oleh karena itu dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dalam pengembangan pengetahuan bagi siswa serta memberikan kesempatan bagi siswa dalam belajar menjadi luas untuk mendapat pengetahuan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa proses pendidikan Indonesia masih dikelola secara tradisional dan manual karena anggaran pendidikan yang tersedia masih belum memadai sehingga untuk proses pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi tersebut belum berkembang sepenuhnya di Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ANALISIS II </div>
<div style="text-align: justify;">
DANA HARUS DIIRINGI PROGRAM </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam anggaran pendidikan harus diiringi dengan program pendidikan yang terencana dan cukup matang. Dengan adanya program akan mampu mendongkrak kualitas kependidikan di Indonesia jika anggaran penddkan telah diberikan tetapi tidak diiringi program pendidikan yang terencana sehingga penyaluran dana tersebut akan dikhawatirkan tidak tepat pada sasaran. Maka dalam pengembangan kualitas pendidikan di Indonesia belum bisa berkembang dana pendidikan tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, bila dalam strategi perencanaan pendidikan indonesia hanya berdasarkan pendekatan, kualitas dan hanya optimistis saja, belum tentu akan mampu mendongkrak kualitas pendidikan bangsa ini oleh karena itu, dalam penyaluran anggaran pendidikan perlu adanya program pendidikan yang terencana dan cukup matang, sehingga dana yang disalurkan akan tepat pada sasarannya. Dan dalam strategi perencanaan pendidikan Indonesia dilakukan pengubahan yang tidak hanya berdasarkan pendekatan kuantitatif dan optimistis saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ANALISIS III </div>
<div style="text-align: justify;">
SARJANA HARUS PAHAM ARTI GLOBALISASI </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pentingnya para sarjana dalam pemahaman arti globalisasi guna untuk terus menerus meningkatkan pengetahuannya, sehingga kehadiran para wisuda dapat dirasakan oleh masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu para sarjana dapat terus memperbaharui ilmunya dimana akan memenangkan dalam persaingan ditingkat global. Dengan ini para sarjana yang telah lulus akan bisa tetap menjaga nama baik almamater universitas yang ia peroleh dan menjadi lulusan sarjana yang selalu berprestasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-28389271849653086.post-64444947834813276892013-05-05T23:39:00.000+07:002013-05-05T23:39:00.234+07:00PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
A.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengertian Pengembangan Masyarakat Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Devinisi Ibnu Kaldun</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Secara etimologi pengembangan berarti membina dan meningkatkan kualitas. Masyarakat Islam berarti kumpulan manusia yang beragama Islam, yang meneliti hubungan dan keterkaitan ideologis yang satu dengan yang lainnya. Dalam pemikiran sosiologis, Ibnu Kaldun menjelaskan bahwa manusia itu secara individu diberikan kelebihan namun secara kodrati manusia memiliki kekurangan. Sehingga kelebihan itu perlu dibina agar dapat mengembangkan potensi pribadi untuk dapat membangun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Amarullah Ahmad</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengertian pengembangan masyarakat Islam adalah system tindakan nyata yang menawarkan alternatif modern pemecahan masalah Ummah dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam perspektif Islam, dengan demikian penggabungan prilaku indiviidu dan kolektif dalam dimensi amal sholeh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Makalah pada sasarehan Nasional Gunung Jati, Bandung 1999 hal. 9.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Abdurrahman Wahid</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>PMI adalah usaha untuk membina dan mengembangkan masyarakat Islam dalam aspek social engencering dan kesejahteraan sosial melalui pengkajian, penelitian, dan rekayasa sosial untuk mewujudkan SDM yang bermutu dan berkualitas. Pengembangan diri dn masyarakat menjadi agent perubahan sosial dan kesejahteraan dalam sosial pembangunan masyarakat Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Digital Library IAIN Sunan Ampel 2001.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Contoh-Contoh Pengembangan Masyarakat Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Ibnu Khaidun</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Datangnya para da’I atau penda’wah kemesjid atau pengajian. Pengajian untuk menyebarkan dan mengeksiskan ajaran Islam di tengah masyarakat awam.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Amarullah Ahmad</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pemberdayaan rohaniyah masyarakat dengan adanya lembaga kesejahteraan sosial yang dapat memfasilitasi para da’I, guru ngaji, dan khatib.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Abdurrahman Wahid</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Adanya ponpes, sekolah-sekolah sebagai sarana untuk membina dan mewujudkan insane yang berkualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
C.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Analisis</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Da’wah bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Yang dilakukan secara langsung penda’wah menyalurkan ilmu-ilmunya lewat pengajian atau cerama-ceramah di masyarakat. Yang dilakukan secara tidak langsung seperti perilaku sehari-hari denga tingkah yang sopan, tutur bahasa yang lembut dan berakhlakul karimah dengan begitu, penda’wah telah memberikan teladan yang baik kepada masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lembaga-lembaga yang ada di masyarakat sebagai alternatif dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Dalam kehidupan dibutuhkan sikat saling tolong menolong dan solidaritas yang tinggi serta menjalankan amar ma’ruf dan nahi mungkar, agar terbentuk masyarakat yang Islami dan penuh tannggung jawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ponpes dan sekolah-sekolah memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan masyarakat untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Untuk itu dibutuhkan tenaga pengajar yang professional dan berakhlakul karimah sebagai teladan yang patut di contoh, karena setiap manusia itu terbentuk beraneka ragam maka harus berusaha keras untuk bisa mempersatukan dalam satu kaidah dan mengahadapkannya pada satu kiblat.</div>
<div style="text-align: justify;">
D.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dengan adanya da’wah dapat membangkitkan semangan juang umat Islam. Sehingga tercapai kehidupan yang damai, rukun, dan sejahtera dengan adanya sikap yang saling membangun antar sesame, dan adanya iaktan yang erat antara si kaya dan si miskin, hormat-menghormati dan sikap saling menghargai. Sehingga masyarakat Islam sesuai dengan tujuan yang diharapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk mencapai tujuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam perspektif Islam, harus diadakan lembaga-lembaga penunjang yang mampu memberikan dukungan dan memberikan fasilitas terhadap pembangunan yang ada seperti halnya TPA dan Masjid, kemudian system pengelolaan amal zakat dan pengentasan kemiskinan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Terwujudnya masyarakat dalam meningkatkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia diperlukan adanya bimbingan terhadap potensi setiap individu agar terarah dalam mengahasilkan sikap positif mengarah pada sikap religius untuk menjalankan amar ma’ruf dan nahi mungkar dalam bidang IMTAQ. Sedangkan dalam bidang IPTEK tentunya dapat menjawab tuntutan kehidupan global yang dikehendaki, serta memiliki keahlian dalam berbagai bidang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
agasoft informatika ®http://www.blogger.com/profile/07333372103395177952noreply@blogger.com